Aku Masih Tersenyum – June 13

By Ellis Widjaja

 

Beberapa minggu lalu ada seorang pria sedang duduk di salah satu café di Kopenhagen menikmati makan siang. Tempat ini disebut “Nyhavn” (diterjemahkan “Newport”) dan memiliki jangkar tua besar. Mengetahui bahwa pria ini pindah ke Kopenhagen dengan tujuan membangun gereja disana, sang pelayan café bertanya, “apa yang menjadi alasan pemuda seperti Anda, percaya pada Yesus? “. Sang Pria menjawab dengan mulai menjelaskan kematian sang kakak yang terjadi tahun lalu. Sang pelayan bingung dan bertanya, “Maaf, tapi aku meminta alasan bagi iman Anda dan Anda memberitahu saya bagaimana kakak anda meninggal. Bagaimana itu masuk akal?” Sang pria menatapnya dan berkata, “tapi lihatlah aku, aku masih tersenyum.”

 

Dalam hidup, terkadang kita dihadapi dengan musim yang baik dan adapula musim yang menantang. Kita semua mendapatkan hujan dan matahari, kerugian dan keuntungan, air mata dan tawa. Sebagai pengikut Yesus, kita tidak bisa memungkiri kehidupan tanpa tantangan, tapi kita bisa menyaksikan kesetiaan, kasih dan konsistensi penyelamat kita, Yesus Kristus.

Dalam Ibrani 6:19 dikatakan bahwa Yesuslah jangkar bagi jiwa yang kuat tak tergoyahkan. Jaminan iman kita tidak tergantung pada seutas benang. Namun iman kita kuat karena sumber kekuatan itu tidak ditemukan dalam kemampuan kita, tapi dalam Kristus dan kesetiaanNya dalam janjiNya.
Jadi, entah Anda sedang tersenyum, maupun menangis, atau keduanya, biarlah kita terus membuat keputusan untuk terus berpegang pada jaminan iman kita, Yesus Kristus. Ketika kita memiliki Yesus dalam hidup, kita memiliki harta terbesar yang tidak dapat tergantikan oleh apapun. Dimanakah kita menemukanNya? Hanya dalam pengenalan akan Tuhan dan firmanNya.

Tags:
,
No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.