Apa yang bisa aku bantu? – Sept 14

By Sherly Saputra

 

Pada awal pernikahan kami, semua berjalan dengan baiknya. Sejalannya dengan waktu, Tuhan mempercayakan pekerjaan yang baru untuk suami yang mengharuskan dia untuk banyak travel dan di saat yang bersamaan Tuhan mengarunikan kami seorang anak. Semua berubah. Mendadak kami sepertinya tidak punya waktu. Yang kami lakukan setiap harinya adalah sama, bekerja, mengurus anak dan mengurus rumah. Mulai dari situ kami merasakan ada yang beda dalam relationship kami. Kami jadi pasangan yang suka menuntut satu sama lain. Sampai satu hari kami frustasi dan Tuhan ungkapkan dalam hati untuk mencoba satu rahasia “the act of service”. Aku sampaikan ini kepada suami dan kami belajar mempraktekannya.

 

Sewaktu dua orang yg saling mencintai mengikat janji mereka mulai meng”invest” hidup bersama sama. Mereka mulai membeli mobil, rumah dan juga mulai membuka tabungan atas nama bersama.

Yang sering sepasang suami istri lupa adalah investment dalam bentuk barang itu bisa berubah ataupun rusak.

 

Jadi investment apakah yg baik untuk sebuah pernikahan? Di dalam Efesua 5: 21- 31 Tuhan memberi contoh bagaimana kita harus tunduk kepada Tuhan dan juga pasangan kita. Ayat ini juga menjelaskan bagaimana suami untuk mengasihi istri seperti Yesus mengasihi gerejaNya. Dari sini kita melihat jelas bahwa kita harus belajar tunduk kepada pasangan kita karena kita tunduk kepada Tuhan dan belajar untuk memiliki hati seorang hamba  yang siap membantu pasangan kita.

Selama Yesus di dunia Dia terus mengajarkan kita untuk memiliki hati seorang hamba yang siap untuk membantu. Pasangkanlah hati seorang hamba dalam pernikahan. Tanpa sadar apabila kita sedang capai kita terus befokus kepada apa yang pasangan kita bisa bantu kita, tapi belajarlah untuk invest kepada pasangan kita dengan memberi pertolongan. Jangan pernah bosan untuk bertanya apa yang kita bisa bantu. Waktu kita mengasihi pasangan kita, kita sedang mempraktekan kasih Kristus dalam pernikahan kita.

 

Sekarang menong dan melayani pasangan menjadi kebiasaan dan bukan jadi beban walaupun memang kadang badan jasmani cape. Tidak ada menggerutu dan menuntut.  Tuhan adalah guru yang ajaib.

 

Marriage is a gift from God to us. The quality of our marriage is a gift from us to Him -L. Whitney Clayton

Tags:
,
No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.