Bukalah Kadomu! – Jan 15

By Grace Susatyo

 

Baru beberapa saat yang lalu kita melewati perayaan hari Natal, dimana identik dengan saling menukar kado. Ketika saya melihat anak-anak saya menerima hadiah, mereka begitu semangat dan ingin melihat kado apa yang didapatkan tahun ini. Mereka tidak lagi mempedulikan kertas kado yang terbungkus rapi, yang mereka robek dalam sekejap mata.

 

Melihat pemandangan itu, saya sebagai seorang ibu hanya diingatkan oleh Tuhan bahwa anak-anak itu merupakan kado dari Tuhan. Buat saya, anak-anak saya adalah kado yang terindah yang pernah saya terima dalam hidup ini. Sebagai orangtua, kita mempunyai tanggung jawab besar dari Tuhan terhadap “kado-kado” yang kita terima. Apakah kita akan membuka kado itu dan menyimpannya di dalam lemari? Ataukah kita akan membuka kertas penutup kado, melihat isi kado itu dan menggunakannya sesuai fungsi kado itu?

 

Ketika acara kebaktian akhir tahun ajaran dari sekolah anak saya, kepala sekolahnya mengingatkan bahwa anak-anak kita bukan hanya sekedar kado bagi orangtuanya. Mereka juga kado terhadap lingkungan sekolah mereka, gereja dimana mereka bertumbuh, tempat kursus piano, dance, atau dimanapun anak itu berinteraksi. Setiap anak pun mempunyai “kado” masing-masing yang tertanam dalam hidup mereka, seperti bakat dalam matematika, science, talenta dalam menari, cakap dalam berpuisi, ataupun bernyanyi.

 

Adalah tugas kita sebagai orang tua untuk kembali menyadari bahwa anak-anak mempunyai “kado” khusus yang Tuhan sudah tempatkan dalam hidup mereka. Setiap orangtua hendaklah meminta hikmat Tuhan untuk mengetahui “kado” apa yang Tuhan tempatkan dalam hidup anak-anak kita. Bukalah “kado” anak-anak anda secara perlahan-lahan dan ingatkan mereka untuk menggunakan “kado” yang Tuhan sudah berikan kepada mereka secara maksimal untuk memberkati banyak orang (1 Petrus 4:10).

 

Akan ada saatnya dimana anak-anak kita akan putus asa ketika mereka merasa tidak mampu menggunakan talenta mereka. Janganlah pernah ada kata-kata negatif yang keluar dari mulut kita sebagai orangtua! Atau sebaliknya janganlah pernah kita memaksakan kemauan kita sampai anak-anak kita menjadi frustrasi.

 

Biarlah memasuki tahun 2015 ini, setiap orangtua mulai merefleksi kado yang Tuhan titipkan kepada kita. Mulailah untuk membuka lembaran pembungkus “kado” itu dan mengembangkannya. Seiring dengan berjalannya waktu, kita akan melihat jerih payah kita sebagai orang tua tidak akan pernah sia-sia dan kita akan melihat mutiara yang tak ternilai harganya.

Tags:
,
No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.