Disiplin Pribadi – Mar 12

By: Ps. Lydia Yusuf

 

“Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak” 1 Korintus 9:27.

 

Rasul Paulus memberi contoh dengan disiplin dalam melatih tubuhnya dan menguasai diri dalam segala hal sehingga “Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman” 2 Timotius 4:7.

 

Allah menciptakan manusia ‘serupa dan segambar’ dengan Dia serta diberi ‘kuasa’. Jadi kita mempunyai kuasa untuk menguasai diri dalam segala hal. Aspek pertama yang harus dikuasai adalah nafsu makan. Hal ini nampaknya sederhana tetapi ternyata tidak mudah. Terbukti manusia pertama jatuh dalam dosa karena makan buah terlarang. Kejadian 2:8-9;16-17 ayat-ayat tersebut jelas sekali, namun ular itu cerdik sehingga bisa meyakinkan “Perempuan itu melihat bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia dan suaminyapun memakannya” Kejadian 3:6. Pada saat mereka makan buah tersebut, mereka kehilangan berkat dan menjadi ketakutan. Keinginan  makan buah terpuaskan tetapi akibatnya sampai saat ini kita masih mengalaminya.

 

Mereka telah menghancurkan diri mereka sendiri, menjauhkan diri dari hadirat Tuhan yang luar biasa dan dari rencana serta kehendak Tuhan bagi hidup mereka.

 

Seharusnya Esau mendapat hak kesulungan dan secara otomatis menerima porsi ganda dari kepemilikan ayahnya dan ini adalah berkat Tuhan yang tidak boleh dianggap remeh. Esau adalah pemburu dan Ishak sayang kepadanya karena dia suka makan daging hasil buruannya. Suatu saat Esau datang dari padang, sangat lapar dan Yakub, adiknya sedang masak sup kacang merah. Maka Esaupun menginginkannya. 31. Tetapi kata Yakub “Juallah dahulu kepadaku hak kesulunganmu.” 32. Sahut Esau “Sebentar lagi aku akan mati; apakah gunanya bagiku hak kesulungan itu?” 33. Kata Yakub “Bersumpahlah dahulu kepadaku.” Maka bersumpahlah ia kepada Yakub dan dijualnyalah hak kesulungannya kepadanya. 34. Lalu Yakub memberikan roti dan masakan kacang merah itu kepada Esau; ia makan dan minum, lalu berdiri dan pergi. Demikianlah Esau memandang ringan hak kesulungan itu. Kejadian 25:31-34.

 

Esau menjual hak kesulungannya karena ia lebih mengikuti nafsu makannya dan kenikmatan sesaat.

 

16 Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan. 17 Sebab kamu tahu bahwa kemudian ketika ia hendak menerima berkat itu, ia ditolak sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata. Ibrani 12:16-17.

 

“Orang-orang yang dikuasai pikiran duniawi, akan menuruti nafsunya walaupun itu akan merusak dan menghancurkan jiwa mereka yang berharga.” Matthew Henry.

 

Ada beberapa ‘tanah perjanjian’ yang Tuhan akan berikan. Kita juga memiliki buku yang seluruhnya berisi ‘janji’ tetapi janji tersebut tidak terwujud, bila kita tidak bisa menguasai nafsu kita. Tuhan mempunyai berkat khusus bagi bangsa Israel di padang gurun tetapi mereka lebih memilih nafsu duniawinya. Demikian juga Tuhan ingin mencurahkan berkat khusus dalam hidup kita dan ini akan terwujud, jika kita rela mencari Dia dalam doa dan puasa. Disiplin berpuasa mendatangkan urapan, kemurahan dan berkat Tuhan; membuat rendah hati, selalu mengingatkan ketergantungan kita kepada Tuhan dan membawa kepada kasih mula-mula.

 

Puasa merupakan disiplin pribadi, pengorbanan yang lahir dari pengharapan. Saat kita berpuasa, roh kita akan dibebaskan dari kekuatiran hal-hal duniawi dan menjadi peka akan hal-hal dari Tuhan.

 

Daniel berpuasa makanan tertentu dan Tuhan memberi hikmat melampaui semua orang dalam Kerajaan Babel. Puasa Daniel juga melepaskan para malaikat untuk mematahkan penguasa kerajaan Persia sehingga rencana Tuhan dapat disingkapkan.

 

Dalam keadaan Yesus sangat lapar setelah berpuasa 40 hari, iblis menawarkan makanan dan menyuruh Yesus memakai kuasaNya untuk merubah batu menjadi roti; dia juga menawarkan keindahan dunia dan keangkuhan hidup, namun Yesus selalu mengucapkan Firman dan Dia menang. 

 

Apakah anda ingin mengetahui kehendak Tuhan dan apa yang harus dilakukan? Anda  membutuhkan terobosan? Tidak ada yang mustahil. Puasa membawa anda mengerti kehendak Tuhan dengan jelas; membangun hubungan intim dengan Tuhan; membuat akar hubungan dengan Tuhan yang semakin dalam dan merupakan sarana untuk memperbarui kerohanian. Puasa juga menyebabkan Tuhan memberkati keluarga anda.

 

Marilah kita melatih diri kita untuk disiplin melakukan hal-hal rohani. Disiplin dalam berdoa, memberi dan berpuasa seperti yang tertulis dalam Matius 6:1-18; maka hal tersebut seperti tali tiga lembar yang tidak mudah diputuskan – Pengkhotbah 4:12; dan kita pasti selalu hidup berkemenangan.

 

“Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran karena mereka akan dipuaskan”. Matius 5:6.

Tags:
,
No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.