I want to grow-up faster

By: Daisy Yolanda

 

Sewaktu saya masih kecil, saya ingin sekali cepat menjadi dewasa. Saat teman–teman saya berkata “Wah, kamu ini dewasa banget orangnya!”, rasanya hati ini berbunga-bunga. Goal saya waktu itu, “Pokoknya saya mau menjadi orang yang lebih dewasa!

 

Belakangan ini, saya sempat merenung, kenapa yah dulu saya ingin menjadi cepat dewasa? Ternyata karena dulu saya berpikir, kalau saya sudah dewasa, mengalami masalah apapun, saya akan selalu bisa mengatasinya dengan tenang dan mudah. Nanti, iman saya pasti akan sebesar biji sesawi. Saya bisa memindahkan gunung!

Sepuluh tahun sudah berlalu. Seharusnya, kalau sesuai pemikiran saya dulu, sekarang saya akan berkata kepada masalah yang saya hadapi: “Ini gampang. Santai saja.” Dibandingkan saat dahulu ketika lupa mengerjakan PR di bangku SMA, saya rasanya sudah mau nangis dan putus asa. Ternyata sekarang, walau topik masalahnya memang berbeda (seperti beli rumah, pekerjaan, dan keluarga), masih membuat saya berada di posisi yang sama. Sering sekali saya dag-dig-dug, berlutut, berdoa sambil menangis.

Saya menjadi lebih mengerti bagaimana tantangan hidup itu tidak akan semakin ringan. Selagi saya masih bernafas, tidak akan ada masanya dimana semua berjalan sesuai keinginan saya dan tanpa masalah. Bahkan sebaliknya, semakin jauh kita pergi berlayar, semakin besar goncangan ombak dan badai yang kita rasakan.

 

Meskipun demikian, Tuhan kembali mengingatkan, tidak seperti manusia yang sering terkejut dan bingung dengan masalah yang baru, Tuhan tidak akan pernah hanyut dalam gelombang kehidupan. Justru melalui gelora badai tersebut, Dia ingin kita melihat dan mengalami bahwa Pribadi-Nya lebih besar dari segala masalah kehidupan. Dan percayalah, kasih Tuhan tidak akan pernah jauh dari kita.

Tags:
,
No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.