Iblis pun Mengerti Kebenaran – Nov 15

By Wen Po Foe

 

“Tetapi Si Penggoda menjawab, “Nyawa dan kesehatan lebih berharga daripada harta. Manusia rela mengurbankan segala miliknya asal ia dapat tetap hidup.” – Ayub 2:4 (BIMK)

 

Sebagai seorang yang terlahir dari keluarga Tionghoa totok, saya selalu diajarkan untuk bekerja keras, rajin dan tidak menyerah, meskipun banyak rintangan. Saya sudah terbiasa untuk melakukan pekerjaan yang berat dan kasar sewaktu masih usia muda. Hal ini sangatlah melelahkan secara jasmani, tetapi saya harus memenuhi target dan harapan dari orangtua yang tinggi sekali supaya pada akhirnya saya dapat menjadi yang terhebat, terkaya dan paling berkuasa.

 

Selama saya belum mengenal Tuhan Yesus, nyawa dan kesehatan saya anggap kurang berarti, bahkan saya sering hampir mati sedari kandungan sampai menuju dewasa. Ada suatu ikatan kutuk kemiskinan dan keturunan yang terus membuat kehidupan saya berputar-putar di lingkaran yang sama, yang membuat saya sulit untuk berhasil.

 

Setelah saya bertobat dan terima Tuhan Yesus, saya membaca ayat ini yang membukakan mata rohani saya untuk mengerti bahwa ternyata nyawa dan kesehatan lebih penting daripada harta. Perasaan senang dan kesal bercampur aduk, seperti satu keping koin. Satu sisi, saya menemukan kebenaran dimana iblis pun tahu apa yang seharusnya anak Tuhan mengerti tentang harta dunia. Satu sisi yang lain, saya juga merasa kesal karena selama ini ternyata iblis juga telah menipu saya dengan membalikkan kebenaran Firman yang berkata harta lebih berharga daripada nyawa dan kesehatan. Proses untuk memahami merupakan perjuangan sebagai anak Tuhan.

 

Saya belajar bahwa tidak semuanya adalah selalu tentang uang dan kekuasaan saja. Percayalah bahwa berkat itu datangnya dari Tuhan dan kerja keras akan menjadi sia-sia.

Tags:
,
No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.