Karyawan yang Mengesalkan?

By Jeffry Oscar

 

Perusahaan saya memberikan kebebasan dalam memilih bekerja di meja manapun yang kosong. Pagi itu, saya memilih untuk bekerja di sebuah meja panjang yang bisa menampung 6 karyawan. Tidak lama setelah saya duduk, saya mendengar adanya beberapa kali hentakan di meja dari karyawan yang duduk di depan saya. Kami duduk saling berhadapan, tetapi kami tidak dapat saling melihat, karena terhalang partisi di tengah meja. Saya berpikir mungkin dia sedang mengatur posisi monitornya.

 

Tidak lama kemudian terdengarlah beberapa kali hentakan lagi yang membuat meja saya pun ikut bergetar. Lalu saya berpikir lagi, mungkin dia sedang kesal dan melampiaskan kekesalannya dengan memukul meja. Setengah jam berlalu, kesabaran saya mulai hilang, karena hentakan itu terjadi setiap 2-3 menit sekali. Dia seharusnya sadar bahwa yang dilakukannya sangat mengganggu orang lain, khususnya yang bekerja di meja itu.

 

Ketika saya hendak berdiri dan menegur dia, tiba-tiba karyawan tersebut juga berdiri. Tampaklah sesosok pria berumur sekitar 50 tahun yang tidak saya kenal. Seperti api yang disiram air, amarah saya surut seketika dan hati saya pun malu atas tuduhan saya yang salah terhadap dia. Saya melihat kepala dan sebagian tubuhnya bergerak secara tidak wajar. Saya pun teringat akan keadaan serupa yang dialami beberapa orang yang tidak bisa mengontrol pergerakan badannnya karena kelainan sistem syaraf.

 

Dengan kejadian ini, saya pun diingatkan bahwa kita tidak boleh terlalu cepat menganggap orang lain egois, meskipun secara kasat mata orang tersebut seolah-olah hanya peduli akan dirinya sendiri. Kita tidak tahu seberapa buruk keadaan yang pernah dialami seseorang dan apa yang menjadi dasar kenapa mereka berperilaku buruk seperti itu.

 

Sebaliknya, Tuhan menginginkan kita memaafkan orang, yang mungkin dengan perilakunya telah mengganggu atau melukai kita. Dengan kasih karunia Tuhan, kita bisa menjadi saudara dalam Kristus yang bisa membantu mereka menjadi orang yang lebih baik daripada mereka hari ini.

No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.