Mengenali dan Dikenali

By Firman Rianto

 

Untuk apakah kita diciptakan? Untuk mengenali Tuhan.
Tujuan apa yang harus kita tentukan untuk diri kita di dalam kehidupan? Untuk mengenali Tuhan.
Apakah “hidup kekal” yang Yesus berikan? Pengenalan akan Tuhan.
Hal apakah terbaik dalam hidup, yang membawa lebih banyak sukacita, kegembiraan, dan kepuasan, dari apa pun juga? Pengenalan akan Tuhan.
Hal apa yang memberikan Tuhan kenikmatan tertinggi dari semua keadaan manusia yang Tuhan pernah lihat? Pengenalan akan diriNya sendiri.

 

Kalimat-kalimat diatas memberikan fondasi, bentuk, dan tujuan untuk hidup kita, sekaligus prinsip prioritas dan nilai-nilai kehidupan. Yang membuat hidup kita berharga adalah memiliki tujuan yang besar, yang menangkap imajinasi kita dan memegang kesetiaan kita. Tujuan ini dimiliki oleh orang Kristen dalam cara yang tidak dapat dimiliki oleh orang lain. Sebab, tujuan apakah yang lebih tinggi, lebih mulia, dan lebih menarik daripada mengenal Tuhan?

 

Namun, apakah yang dimaksud dalam ungkapan “mengenali Tuhan”? Apakah semacam emosi? Merinding di punggung kita? Sensasi dan kegembiraan, seperti pecandu obat? Atau sebuah pengalaman intelektual? Apakah seseorang mendengar suara? Atau, melihat visi? Hal ini perlu diperjelas, terutama karena menurut firman Tuhan, sangatlah mudah kita tertipu dalam berpikir kita mengenal Tuhan, saat kita sebenarnya tidak.

 

Kemudian, apakah artinya mengenali Tuhan?

  1. Mendengarkan firman Tuhan dan menerimaNya sebagaimana Roh Kudus menafsirkanNya.
  2. Mencatat sifat dan karakter Tuhan, seperti yang terungkapkan dalam firman Tuhan dan karyaNya.
  3. Menerima undanganNya dan melakukan apa yang Dia perintah.
  4. Mengakui dan bersukacita dalam cinta yang Dia telah menunjukkan dengan cara mendekati kita dan menarik kita ke dalam persekutuan ilahi ini.

 

Namun, fakta yang terpenting bukanlah kita mengenali Tuhan, melainkan dikenali oleh Dia. Semua pengenalan kita akan Tuhan bergantung pada inisiatif Tuhan mengenali kita. Dia mengenal kita sebagai teman dan tiada satu saat pun Dia menelantarkan kita. Dia mencintai kita.

No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.