Pohon Zaitun Sejati – Apr 11

By: Daniel Yap

 

Kamu sebagai tunas liar telah dicang­kokkan di antaranya dan turut mendapat bagian dalam akar pohon zaitun yang penuh getah… Jikalau kamu bermegah, ingatlah, bahwa bukan kamu yang meno­pang akar itu, melainkan akar itu yang menopang kamu…. kamu telah dipotong sebagai cabang dari pohon zaitun liar, dan bertentangan dengan keadaanmu itu kamu telah dicangkokkan pada pohon zaitun sejati Roma 11:17, 18, 24 TB

 

Alkitab banyak membandingkan Kerajaan Sorga dengan pohon; Yesus dan para nabi memperban-dingkannya. Marilah kita mempelajari satu sifat dari po­hon dan hubungannya dengan Kerajaan Allah.

 

Hal pertama yang kita lihat dari bentuk Pohon, adalah susunannya yang rapi (terutama pohon yang terawat). Disitu kita dapat melihat suatu sistem/jaringan hierarki penyaluran getah; dari akar naik ke pokok, kemudian terbagi ke beberapa dahan besar, terbagi lagi ke cabang-cabang kecil dan selanjutnya, sampai berhenti ke daun atau buah.

 

Hal ini menunjukkan bahwa orang percaya (sebuah cabang) adalah bagian dari suatu sistem, yang mem­berikannya kehidupan (getah, urapan, kuasa, karunia, dan sebagainya), yang pada asalnya berasal dari Yesus Kristus (akar). Sistem ini bersifat hierarki; banyak anggota yang tidak mendapat akses langsung ke akar tersebut.

 

Memang pada nyatanya suatu perumpamaan tidak­lah bersifat mutlak, orang percaya dapat menjalani ke­hidupan iman sendirian. Tetapi hal ini semestinya hanya sementara, dikarenakan keadaan yang tidak memung­kinkan. Memang, orang percaya juga dapat memiliki akses langsung kepada Bapa (seperti yang Alkitab ajar­kan). Tetapi tentunya akan ada banyak hal yang kurang/ tidak ada, yang tidak lain ialah hal-hal yang sebenarnya Tuhan kehendaki kita peroleh melalui dahan-dahan yang lain.

 

Mengapa orang percaya menolak untuk hidup sebagai bagian dari suatu komunitas iman? Ayat diatas menun­jukkan bahwa asal kita ialah sebagai Tunas zaitun liar, mungkin itulah sebabnya kita tidak menyukai otoritas dan memilih untuk menjalani kehidupan iman kita sendiri.

 

Lalu, bagaimanakah cara untuk dapat menjadi bagian dari kumpulan orang percaya? Gereja kita memiliki KM – Komunitas Mesianik, yang ditujukan untuk membentuk kumpulan orang percaya tersebut.

 

Beberapa tips dalam KM:

1. Milikilah sikap hati seorang hamba;

2. Janganlah berharap untuk dilayani, tetapi…

3. Siaplah untuk membuka diri mengambil inisiatif melayani orang lain.

 

Kita semua memiliki banyak kekurangan; tetapi hamba tidaklah banyak menuntut dari orang lain, namun meng­harapkan upah dari Tuhan saja.

No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.