Spring of Unusual Kindness – Sept 13

By Ps. Samuel Yusuf

 

Mazmur 23:6 – “Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah Tuhan sepanjang masa”

Bulan September di Asutralia merupakan awal musim semi, udara mulai terasa lebih hangat dan nyaman; di sekeliling kita mulai kelihatan dahan pohon, daun dan bunga mulai bermunculan meskipun baru pucuk-pucuknya saja.

Demikian juga dalam kehidupan kita, tidak perduli berapa dinginya winter pasti akan berakhir dan pasti muncul pucuk-pucuk keberhasilan yang sudah lama dinantikan yang sesuai dengan janji-janji Tuhan. Sebenarnya, ketika kita mengalami kedinginan dan kerontokan atau musim semi yang indah dan musim panas yang sangat berhasil, semuanya itu tidak lepas dari kebaikan Tuhan yang selalu menyertai kita dalam setiap musim kehidupan kita (Imanuel).

Kata ‘Goodness’ berasal dari “The inherent quality of God” yang artinya memang sudah dari sananya  bahwa Tuhan itu baik, kualitas dasar Tuhan itu selalu baik dan tidak mau berbuat jahat bahkan tidak pernah terlintas yang jelek apalagi jahat dalam pikiran-Nya Tuhan.

Kata kemurahan artinya ‘hezet’ atau kasih karunia atau kebaikan yang berkelimpahan. Kata melimpah dalam bahasa Ibrani ‘Revayah’. Jadi Tuhan itu REVAYAH dengan kebaikanya; atau Hezetnya Tuhan itu Revayah.

Kata “mengikut”,bukan hanya seperti anjing yang sangat patuh mengikuti kemana saja tuanya pergi; tapi bahasa Ibraninya mengikuti dengan tujuan dan paksaan untuk berbuat sesuatu. Maka kebajikan dan kemurahan Tuhan bukan sekedar mengikuti kita kalau kita cuek maka tidak mendapatkanya, tapi kebaikan dan kemurahan Tuhan akan mengikuti dan memaksa kita untuk menerimanya sampai seumur hidup kita. Jadi tidak ada satu masa pun dimana tidak ada kebaikan dan kemurahan Tuhan yang tidak bersama kita.

Alkitab mencatat bahwa Yusuf selalu berhasil dengan apa saja yang dikerjakanya meskipun Yusuf dijual, dijadikan budak di negara asing dan di masukan penjara, tapi Yusuf selalu berhasil, karena kebaikan dan kemurahan Tuhan selalu menyertai dia.

Demikian Daud. Dia tidak pernah kalah dalam berperang,Tuhan selalu menyertai Daud dengan kebaikan dan kemurahan-Nya, meskipun Daud dikejar-kejar sebagai buronan oleh Saul, berpura- pura gila di hadapan raja Filistin, bahkan Daud pernah mau di lempari batu sampai mati oleh tentaranya sendiri waktu seluruh keluarga mereka ditahan oleh orang Amalek di Ziklag. Tapi Daud menguatkan kepercayaanya pada kebaikan dan kemurahan Tuhan; sehingga Daud berhasil merebut kembali semua yang dirampas oleh Amalek.

Kebaikan dan kemurahan Tuhan yang berkelimpahan akan terus menyertai perjalanan hidup kita supaya kita tinggal dalam rumah Tuhan selama-lamanya. Selamat menikmati kebaikan dan anugrah Tuhan dalam pelayanan, keluarga, bisnis, pekerjaan, sekolah, sehingga kita diam dalam rumah Tuhan sepanjang masa. Amin

Tags:
,
No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.