6 Gifts of Jesus Resurrection

1 Kor. 15:12-20

Filipi 3:10-11
“Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam pernderitaan-Nya, dimana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati.”

Hari-hari ini, sangatlah jarang kita membicarakan tentang kebangkitan Yesus. Justru mungkin kita lebih sering berbicara tentang kematian Yesus daripada kebangkitan-Nya. Tetapi sesungguhnya pusat atau inti dari kepercayaan kita terletak dalam kebangkitan-Nya, bukan kematian-Nya. Suatu hal yang biasa bagi suatu pemimpin agama untuk mengalami sebuah kematian, bahkan seluruh pemimpin agama yang ada tidak pernah luput dari kematian. Namun hanya satu yang mengalami kebangkitan, dan inilah yang membedakan kepercayaan kita dengan kepercayaan-kepercayaan lainnya, namanya Yesus.

Rasul Paulus, dalam suratnya kepada jemaat di Korintus, sangat jelas menyatakan bahwa kebangkitan Kristus adalah dasar dari kepercayaan kita :
“Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu…” (1 Korintus 15:14-20). Kepercayaan dan pelayanan kita tidak ada artinya bila Kristus tidak dibangkitkan dari kematian.

Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa Yesus telah dibangkitkan dari kematian sebagai yang pertama (sulung), dan kita sebagai umat yang percaya pun maka akan mengalami kebangkitan yang sama seperti Dia (Kolose 1:15,18). Inilah pengharapan buat kita, dan inilah alasan mengapa kepercayaan kita tidak akan sia-sia. Lalu, mengapa kebangkitan Kristus ini sangat krusial bagi hidup kita ? Rasul Paulus mengemukakan 6 kebutuhan mendasar manusia yang hanya dapat terpenuhkan melalui kebangkitan Yesus. The Six Gifts of Jesus Resurrection are :

1. Dosa kita diampuni

– “Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu, dan kamu masih hidup dalam dosamu.” (1 Kor. 15:17). Saya percaya bahwa yang membebaskan kita dari dosa adalah kuasa kebangkitan-Nya, tidak cukup hanya dengan kematian-Nya.
– Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, namun kebangkitan Yesus adalah tanda kemenangan-Nya atas maut. (1 Kor. 15:3-4)
– Kematian Yesus adalah karena pelanggaran kita, namun kebangkitan-Nya karena pembenaran kita (Rom. 4:25)

2. Kepercayaan kita tidak sia-sia

– Kebangkitan Yesus membangun suatu dasar untuk iman kepercayaan kita (1 Kor. 15:14). Iman kita tidak lah kosong dan sia-sia. Kita mempunyai sesosok pribadi yang dapat selalu kita harapkan, pribadi yang tidak akan pernah mengecewakan kita, pribadi yang mampu memenuhi segala kebutuhan kita, dan yang terpenting ialah, sesosok pribadi yang sangat mengasihi kita dan memberikan diri-Nya bagi kita, dan hidup bersama-sama di dalam kita (Galatia 2:20).

3. Kita menemukan kebenaran

– Karena Kristus benar-benar telah dibangkitkan, maka kita juga dibenarkan untuk menjadi saksi-saksi Allah (1 Kor. 15:15). Jikalau Kristus tidak dibangkitkan, maka kita menjadi saksi dusta terhadap Allah, dan pemberitaan kita akan Kristus menjadi sia-sia.
– Namun karena Yesus sungguh telah bangkit maka kita bisa menemukan kebenaran yang sejati di dalam Kristus, dan satu-satunya kebenaran yang sejati ialah Yesus (Yoh. 14:6). Di dalam kehidupan, kita lebih sering lebih percaya terhadap pengetahuan (knowledge) kita dan apa yang terlihat di depan mata kita meskipun itu bukan kebenaran yang sejati. Kebenaran yang sejati hanya terdapat dalam Kristus, melalui frman-Nya, bukan pikiran kita. Contoh : Dengan jelas firman Tuhan berkata bahwa berkat Tuhanlah yang menjadikan kita kaya, namun banyak sekali dari kita yang mencari kekayaan lewat perkerjaan kita. Alhasil, kita pun lebih mengutamakan pekerjaan kita daripada pelayanan kita.

4. Hidup kita diingini oleh orang lain

– Saya percaya bahwa sudah sekadarnya untuk orang lain iri terhadap kehidupan kita. Ini adalah hal yang sangat normal bagi orang-orang percaya. Coba kita renungkan sejenak : Bila kita percaya bahwa kuasa kebangkitan Kristus ada dalam kehidupan kita, maka pasti hidup kita akan menjadi lebih daripada kehidupan yang biasa-biasa saja. Orang lain pasti akan bertanya-tanya mengapa hidup kita begitu berbeda.
– Yohanes 10:10 berkata bahwa Kristus datang untuk memberikan hidup, dan hidup yang penuh dengan kelimpahannya. Tuhan pun menjanjikan hal ini dalam Matius 6:33 “Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu”.
– Kebangkitan Kristus pun membuat kita menjadi layak untuk menerima berkat Abraham, yaitu berkat untuk hidup lanjut umur dengan berkat dalam segala hal, tentunya termasuk kesehatan (Kejadian 24:1).
– Namun apakah tujuan Tuhan hanya untuk ini ? Tentu tidak. Kebangkitan Kristus memberikan kita sebuah tujuan (purpose) untuk melayani Dia (Efesus 4:8,11). Rasul Paulus pun berkata dalam Efesus 4:12 bahwa tujuan ini adalah untuk : “memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus”

5. Pelayanan kita tidak sia-sia

– Karena Kristus sungguh telah bangkit, maka pelayanan kita menjadi valid, berarti, bermakna, dan bertujuan (1 Kor. 15:14)
– Tuhan telah berjanji bahwa ada upah (reward) bagi pelayanan kita, dan kebangkitan Kristus memberikan peneguhan kepada kita bahwa pelayanan kita tidak akan pernah sia-sia ( Kolose 3:23-24, 2 Kor. 4:17, 1 Kor. 3:8, Ibr. 10:35-36). Pelayanan apapun yang saudara lakukan, entah itu terlihat oleh manusia atau tidak, tidak akan pernah sia-sia. Tidak ada pelayanan yang luput dari pandangan Tuhan. God will reward you !
– Kitab wahyu pun mencatat, bahwa Tuhan akan memberi kita upah, dalam kehidupan yang kekal, sesuai dengan pemberitaan kita akan Kristus (Wahyu 1:5-6, 5:9-10, 20:4-6). Kristus akan menjadi raja atas kita, dan kita akan memerintah bersama-sama dengan Dia sampai selama-lamanya.

6. Kehidupan yang kekal

– Karena Kristus bangkit, maka kita pun akan dihidupkan kembali dalam perseketuan dengan-Nya (1 Kor. 15:18,22)
– Kehidupan di masa sekarang pun menjadi penuh arti karena kita tahu bahwa kita mempunyai tujuan yang pasti, yaitu kehidupan yang kekal bersama Kristus. Alhasil, kita pun akan sangat berhati-hati dalam menghidupi kehidupan kita yang sekarang karena kita tahu bahwa Kristus memiliki maksud yang mulia atas hidup kita (2 Tim. 2:20-21).
– Mungkin ayat yang paling kita kenal adalah Yohanes 3:16 “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan anak-Nya yang tunggal , supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak akan binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” Dalam ayat ini yang dimaksudkan dengan €˜dunia€™ bukanlah €˜bumi€™, melainkan dalam arti yang sebenarnya ialah €˜cosmos€™.
– Cosmos berbicara tentang: order atau struktur atau tatanan yang Tuhan telah ciptakan sesuai dengan rencana-Nya yang mula-mula. Bumi, manusia, dan seluruh ciptaan-Nya hanyalah bagian dari sesuatu gambaran yang lebih besar, yaitu cosmos ini. Dengan kata lain, tujuan penyelamatan dunia ini tidak hanya sampai kepada penebusan dosa, lalu masuk sorga, melainkan untuk mengembalikan kembali €˜Cosmos€™ ini kepada tujuan Allah yang mula-mula.
– Wahyu 11:15 menggambarkan tujuan Allah atas cosmos ini dengan jelas : “Pemerintahan atas dunia (Cosmos) dipegang oleh Tuhan kita dan Dia yang diurapiNya, dan Ia akan memerintah sebagai raja selama-lamanya.”
– Inilah juga mengapa seringkali ayat ini disalah mengerti oleh kita. Kata “karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini…” tidak berbicara tentang intensitas, karena intensitas kasih Tuhan tidak pernah berubah-ubah. Kasihnya selalu besar, dan tidak pernah berkurang atau bertambah sesuai dengan kebaikan atau keburukan kita. Tetapi maksud ayat ini adalah untuk menunjukkan kepada kita bahwa Allah mengaruniakan anak-Nya yang tunggal untuk memulihkan kembali €˜Cosmos” yang telah Ia ciptakan dengan tujuan-Nya yang mula-mula.

Firman Tuhan berkata dalam Yohanes 10:10 bahwa hidup, dan hidup yang berkelimpahan, hanyalah terdapat di dalam Kristus. Banyak orang yang kaya secara material, tetapi tidak hidup dalam kelimpahan (kesehatan, kebahagian, dll.) karena hidup yang sebenarnya hanya dapat kita temukan di dalam Kristus. Amin.

No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.