Bernyanyilah bagi Tuhan

Mazmur 96:1-13

1 Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan,

menyanyilah bagi Tuhan, hai segenap bumi!

2 Menyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya,

kabarkanlah keselamatan yang dari pada-Nya dari hari ke hari.

3 Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa

dan perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib di antara segala suku bangsa.

4 Sebab Tuhan maha besar dan terpuji sangat,

Ia lebih dahsyat dari pada segala allah.

5 Sebab segala allah bangsa-bangsa adalah hampa,

tetapi TUHANlah yang menjadikan langit.

6 Keagungan dan semarak ada di hadapan-Nya,

kekuatan dan kehormatan ada di tempat kudus-Nya.

 

7 Kepada Tuhan, hai suku-suku bangsa,

kepada Tuhan sajalah kemuliaan dan kekuatan!

8 Berilah kepada Tuhan kemuliaan nama-Nya,

bawalah persembahan dan masuklah ke pelataran-Nya!

9 Sujudlah menyembah kepada Tuhan dengan berhiaskan kekudusan,

gemetarlah di hadapan-Nya, hai segenap bumi!

10 Katakanlah di antara bangsa-bangsa: “Tuhan itu Raja!

Sungguh tegak dunia, tidak goyang.

Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran.”

 

11 Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorak,

biarlah gemuruh laut serta isinya,

12 biarlah beria-ria padang dan segala yang di atasnya,

maka segala pohon di hutan bersorak-sorai

13 di hadapan Tuhan, sebab Ia datang,

sebab Ia datang untuk menghakimi bumi.

Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan,

dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.

 

Sewaktu saya masi sekolah dasar di Bali, kami ada yang namanya kelas menyanyi. Tujuan dari kelas ini adalah untuk belajar lagu kebangsaan, lagu-lagu nasional dan juga lagu-lagu daerah. Dan kemudian sepanjang cawu, guru anda akan menetapkan secara acak bagi anda satu lagu nasional yang anda harus nyanyikan di depan kelas, serta satu lagu daerah pilihan anda. Berapa banyak dari anda harus mengalami mimpi buruk ini? Ada tiga kategori di mana anda akan dinilai. Satu, seberapa baik anda menghafal lirik lagu. Dua, kejelasan suara anda ketika anda bernyanyi. Tiga, seberapa bagus anda menyanyi. Nah, saya tidak punya masalah dengan dua kategori yang pertama. Setiap orang dapat bekerja keras untuk menghafal lirik dan mengucapkan kata-kata dengan jelas. Tapi kategori ketiga adalah masalah besar. Ada sebagian dari kita yang bisa berlatih sebulan penuh untuk meningkatkan suara kita dan hanya mendapatkan nilai kurang dari 5 dari 10, sementara ada beberapa yang mendapat nilai 10 dari 10 dengan burbing. Burbing mereka lebih bagus dan merdu daripada suara kita! Hidup ini tidak adil. Anyway, mari kita lanjutkan.

Saya ingat saya berpikir waktu itu, “Mengapa ada begitu banyak lagu daerah?” Kita semua berbicara bahasa yang sama dan kita semua sama-sama orang Indonesia. Namun pada saat yang sama, setiap provinsi memiliki lagu daerah mereka sendiri. Ini sangat menarik. Dan saya pikir itu hanya terjadi di Indonesia. Tapi dengan berjalannya waktu, saya belajar bahwa ini bukanlah sesuatu yang hanya terjadi di Indonesia. Ini adalah hal yang sifatnya universal. Setiap bangsa memiliki lagu sendiri. Setiap suku di setiap bangsa memiliki lagu khas mereka sendiri. Semua orang di dunia menyanyi. Mengapa? Karena kita diciptakan untuk beryanyi. Coba kita pikirkan sesaat tentang hal ini. Dari waktu kita lahir, manusia memiliki kecenderungan untuk menyanyi. Apakah anda tahu apa hal pertama yang bayi lakukan ketika ia keluar dari rahim ibunya? Dia bernyanyi! Apakah anda pernah melihat seorang bayi menangis, “oeeekkk” dengan nada datar? Tidak. Mungkin rada fales dan cempreng tapi setiap bayi bernyanyi. Mereka menambahkan melodi dan nada pada suara yang mereka buat. Dan mereka terus bernyanyi bahkan sebelum mereka mampu mengucapkan kata-kata atau kalimat secara benar. Mereka membuat melodi dengan tawa dan suara yang keluar dari mulut mereka. Mereka bernyanyi. Kita tidak mengerti lagu yang mereka nyanyikan tetapi suara mereka membawa senyum dan sukacita untuk orang dewasa di sekitar mereka.

Bahkan, dialog manusia pertama yang tercatat dalam Alkitab adalah sebuah lagu. Tidak diragukan lagi bahwa ketika Tuhan menciptakan Adam, Adam berbicara dengan Tuhan. Tapi pembicaraan mereka tidak dicatat. Tapi kemudian Allah membuat Adam tertidur, mengambil salah satu rusuk dan membentuk seorang wanita dari rusuk itu. Lalu Tuhan membawa wanita itu ke Adam. Dan hal pertama yang keluar dari mulut Adam adalah sebuah lagu. Dan ini adalah dialog manusia pertama yang tercatat dalam Alkitab. Adam menyanyikan sebuah lagu yang berkata, “Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki.” Saya tidak tahu jenis lagu yang Adam nyanyikan. Bisa saja Adam menyanyikan lagu rap. Namun terjemahan bahasa Ibrani menjelaskan bahwa perkataan Adam ini adalah semacam lagu puitis. Jadi kita semua, tanpa kecuali, adalah makhluk yang bernyanyi. Kita diciptakan untuk beryanyi. Mengapa? Karena kita diciptakan menurut gambar Allah. Dan Allah kita adalah Allah yang bernyanyi. Apakah anda tahu bahwa Allah kita bernyanyi?

Zefanya 3:17 – TUHAN Allahmu ada di antaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bergirang karena engkau dengan sukacita, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, Ia bersorak-sorak karena engkau dengan sorak-sorai (he will exult over you with loud singing).

Kita bernyanyi karena Allah kita bernyanyi! Kita semua dirancang untuk menjadi penyanyi. Tapi perhatikan apa yang saya tidak katakan. Saya tidak mengatakan bahwa kita semua harus bergabung tim Pujian dan Penyembahan dan mencoba menjadi singer. Itu adalah ide yang sangat buruk. Iya benar setiap kita dirancang untuk bernyanyi. Tapi bukan berarti kita semua perlu mikrofon di mulut kita. Alkitab juga mengajarkan kita untuk mengasihi sesama kita. Dan bagi sebagian dari kita, hal terbaik yang bisa kita lakukan untuk mengasihi sesama kita adalah untuk berdiri sejauh mungkin dari mikrofon. Kita tidak ingin orang-orang berdosa karena suara anda. Tapi berapa banyak tahu bahwa anda tidak perlu mikrofon untuk menjadi seorang penyanyi. Anda dirancang untuk menyanyi. Hal ini ada di dalam setiap anda. Jadi menyanyilah!

Ada sesuatu yang ajaib tentang bernyanyi. Tak usah diragukan lagi bahwa ada orang-orang yang tidak memiliki kemampuan untuk menyanyi dengan nada yang indah. Namun, kita tidak dapat menyangkal fakta bahwa ada perbedaan besar antara berbicara dan bernyanyi. Musik memiliki kekuatan tersendiri. Dan ketika kita menggabungkan musik dengan kata-kata, itu menciptakan energi dinamis yang tidak bisa dicapai hanya dengan perkataan. Saya pernah pergi ke pesta pernikahan di mana pengantin pria bernyanyi untuk pengantin wanita. Pengantin pria bernyanyi untuk istrinya pada hari pernikahan adalah sesuatu yang sangat indah. Satu-satunya masalah adalah bahwa pengantin pria ini berada di kategori orang yang harus berdiri sejauh mungkin dari mikrofon. Namun, pesta pernikahan ini adalah salah satu pesta pernikahan yang paling mengesankan yang saya pernah datangi karena dua alasan. Pertama, karena suara nyanyiannya begitu buruk. Dua, meskipun nyanyiannya begitu buruk, nyanyian pengantin pria ini menciptakan energi dinamis, kehangatan dan tawa. Alasannya adalah karena beryanyi tidak hanya mempengaruhi pikiran, tetapi juga emosi. Nyanyian memberikan fokus dan kejelasan untuk apa yang sering kali kata-kata saja tidak bisa ungkapkan.

 

Itulah mengapa pemazmur memerintahkan kita untuk bernyanyi dalam Mazmur 96. Beberapa hal tentang Mazmur ini. Pertama, sukar untuk mengetahui dengan pasti siapa yang menulis mazmur ini. Ada kemungkinan bahwa raja Daud yang menulis Mazmur 96 karena kemiripan yang mencolok dengan Mazmur yang ia tulis yang ditemukan pada kitab 1 Tawarikh 16. Namun, Mazmur ini juga memiliki kesamaan dengan beberapa bagian dari Yesaya dan jika mazmur ini ditulis setelah Yesaya, maka sudah pasti bukan Daud yang menulisnya. Siapapun penulisnya, pesan dari Mazmur 96 tidak berubah. Pemazmur ini sangat jelas dengan apa yang dia ingin kita lakukan. Dia ingin kita bernyanyi. Hanya dengan membaca dua ayat pertama, ia memerintahkan kita untuk bernyanyi tiga kali!

Pemazmur juga sangat spesifik dengan apa yang dia ingin kita nyanyikan. Mazmur 96:1-2 – Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai segenap bumi! Menyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya, kabarkanlah keselamatan yang dari pada-Nya dari hari ke hari. Tiga kali ia memberitahu kita untuk menyanyi. Tapi bukan bernyanyi sembarangan. Dia mengatakan tiga kali untuk menyanyi bagi TUHAN. Mazmur 96:3 – Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa dan perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib di antara segala suku bangsa. Jangan lewatkan ini. Kita diperintahkan untuk menyanyi bagi TUHAN. Tapi ketika kita bernyanyi bagi TUHAN, kita diberitahu untuk bernyanyi tentang TUHAN. Jadi kita bernyanyi bagi TUHAN tentang TUHAN, dan ketika kita melakukan itu, kita menyatakan kepada bangsa-bangsa kemuliaan Allah kita dan pada saat yang bersamaan, kita mengundang mereka untuk bernyanyi bersama dengan kita dalam lagu kita.

 

Bernyanyi yang dimaksudkan disini berbeda dengan karaoke. Ketika kita bernyanyi di karaoke, kita ingin menyanyikan lagu yang mengekspresikan jeritan hati kita yang tak terungkapkan. Itu sebabnya orang mengatakan bahwa karaoke adalah 99% curhat dan 1% bernyanyi. Jika anda ingin tahu apa yang ada di hati teman anda, bawa mereka ke karaoke dan perhatikan pilihan lagu mereka. Tapi ini bukan jenis bernyanyi yang ada dalam pikiran pemazmur dalam Mazmur 96. Ya ada saat dimana kita perlu untuk mengekspresikan apa yang kita rasakan kepada Allah. Kitab Mazmur tidak menghindar dari itu. Mazmur diisi dengan lagu-lagu yang penuh pertanyaan. Contoh, Mazmur 22 – Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? Kitab Mazmur memberi kita ruang untuk jujur ​​dengan Allah dan mengungkapkan kekecewaan dan kesakitan kita kepada-Nya. Mazmur memberi kita ijin untuk mengatakan bahwa kita tidak berada dalam keadaan baik. Tapi jangan berhenti di situ. Adalah wajar untuk anda mengalami keadaan dimana anda tidak baik tetapi kita tidak diijinkan untuk berdiam disitu. Harus tiba saatnya dimana kita harus menyanyi bagi TUHAN, bukan tentang situasi dan ketidakberdayaan kita, kita perlu untuk menyanyi bagi TUHAN tentang TUHAN untuk mengingatkan diri kita sendiri siapa TUHAN itu dan menyatakan kemuliaan-Nya kepada semua orang di sekitar kita. Dan inilah isi dari Mazmur 96. Mazmur 96 merubah fokus kita dari bernyanyi tentang “aku” kepada “Allah.” Dan sewaktu kita melakukan ini, kita melibatkan pikiran dan hati kita untuk mengingat siapa Allah itu. Karena kenyataannya adalah, sebagian besar dari masalah kita dalam kehidupan bersumber dari kita melupakan siapa Tuhan itu. Tapi ketika pikiran dan hati kita ingat siapa Allah, semua kecemasan dan kekhawatiran kita menjadi kecil dan lebih kecil.

 

Itulah mengapa sangatlah penting untuk memperhatikan apa yang kita nyanyikan. Ketika kita bernyanyi, kita melibatkan emosi dan perasaan kita dengan kata-kata yang kita nyanyikan. Itu sebabnya orang yang lagi patah hati suka mendengarkan patah hati. Salah satu lagu favorit saya ketika saya masa remaja adalah, “Baru kusadari. Cintaku bertepuk sebelah tangan.” Mengapa? Anda tahu mengapa. Saya tidak perlu memberitahu anda mengapa. Kemungkinan besar anda sudah pernah mengalami rasa sakit yang tidak ada obatnya ini. Jika anda belum, anda belum hidup cukup lama. Sabar. Waktumu akan datang. Tapi Pemazmur ingin kita untuk melibatkan emosi dan perasaan kita ke suatu realitas yang lebih dalam. Dia ingin kita untuk memakai emosi dan perasaan kita untuk teologi, kebenaran tentang Allah. Bernyanyi adalah sesuatu yang baik. Tapi apa yang kita nyanyikan sangatlah penting. Anda dapat menyanyikan lagu yang bagus dengan lirik yang indah tetapi jika lagu itu tidak didasarkan pada kebenaran Allah, lagu yang anda nyanyikan tidak mempunyai kuasa. CJ Mahaney menyebut lagu yang kita nyanyikan di gereja “Take home Theology” karena terkadang lebih sulit bagi kita untuk mengingatkan diri kita tentang pembenaran hanya karena iman dalam Kristus. Tapi jauh lebih mudah bagi kita untuk mengingat, “I will boast in Christ alone, his righteousness and not my own. I will cling to Christ my hope, his mercy reigns now and forever.” Ketika emosi dan perasaan kita digabungkan dengan kebenaran firman Tuhan dan siapa Dia, tiba-tiba segala sesuatu terlihat kecil, dan Tuhan tampak besar.

 

 

Mazmur 96 memberi kita tiga kebenaran tentang Allah yang kita harus nyanyikan bagi Tuhan. Kebesaran TUHAN; karya TUHAN; penghakiman TUHAN.

 

 

Kebesaran TUHAN.

 

Mazmur 96:4-6 – Sebab Tuhan maha besar dan terpuji sangat, Ia lebih dahsyat dari pada segala allah. Sebab segala allah bangsa-bangsa adalah hampa, tetapi TUHANlah yang menjadikan langit. Keagungan dan semarak ada di hadapan-Nya, kekuatan dan kehormatan ada di tempat kudus-Nya.

 

Kebenaran pertama tentang Tuhan yang kita harus nyanyikan adalah bahwa ia adalah Allah yang besar. Dalam 1 Samuel pasal 5, ada cerita menarik tentang kebesaran Tuhan. Ceritanya seperti ini. Bangsa Israel hidup dalam dosa dan karena itu, Allah menyerahkan mereka kedalam tangan orang Filistin. Dalam salah satu perang, bangsa Israel mengalami kekalahan yang sangat besar dan orang Filistin merampas tabut Allah, tabut tabernakel. Tabut tabernakel adalah tanda kehadiran Allah di tengah-tengah Israel. Dan sekarang tabut ini berada dalam kepemilikan orang Filistin. Mereka mengambil tabut ini keluar dari Israel dan membawanya ke salah satu kota mereka yang namanya Asdod, dan meletakkannya di samping dewa mereka, Dagon, di kuil Dagon. Keyakinan dari budaya jaman ini adalah bahwa setiap dewa memiliki wilayah mereka sendiri. Dan semakin kuat dewa anda, semakin kuat wilayahnya. Dan sekarang orang Filistin tidak hanya mengalahkan Israel dalam perang, tetapi juga membawa simbol Allah Israel keluar dari wilayah Israel dan menempatkan dia di bawah wilayah Dagon. Dengan kata lain, mereka menyatakan bahwa Allah Israel adalah Allah yang lebih rendah daripada Dagon.

 

Tapi ketika mereka terbangun keesokan harinya, sesuatu yang aneh terjadi. Mereka datang ke rumah Dagon dan menemukan Dagon terjatuh dengan mukanya di tanah di hadapan tabut TUHAN. Mereka pikir itu suatu kebetulan. Jadi mereka mengambil Dagon dan mengembalikannya ke posisi semula. Tapi ketika mereka terbangun keesokan harinya, “tampaklah Dagon terjatuh dengan mukanya ke tanah di hadapan tabut Tuhan, tetapi kepala Dagon dan kedua belah tangannya terpenggal dan terpelanting ke ambang pintu” (1 Samuel 5:4). Ini adalah cara Tuhan mengatakan bahwa ia adalah Allah yang besar. “Memangnya kenapa jika kamu mengambil Aku keluar dari wilayahku? Apakah kamu berpikir Dagon dapat menghentikanku? Aku akan tunjukan apa yang bisa Aku lakukan. Aku tidak akan hanya membuat Dagon terjatuh di hadapanku, Aku akan membuat bagian-bagian dari tubuhnya terpisah sehingga kamu bahwa tidak ada Tuhan seperti Allah Israel.” Allah kita tidak dapat dibatasi oleh wilayah. Allah kita adalah besar dan tidak ada tuhan seperti dia. Bahkan, kata Ibrani yang dipakai untuk menjelaskan allah lain mempunya arti “a no-thing” atau simplenya, ‘nothing’. Ini tidak berarti bahwa mereka tidak ada. CS Lewis mengatakan bahwa dua kesalahan yang kita buat tentang setan adalah kita memberi mereka terlalu banyak kredit atau kita kita tidak memberi mereka kredit sama sekali. Yang benar adalah bahwa kita memiliki musuh rohani. Ada allah lain yang mencoba untuk menyaingi satu-satunya Allah yang benar. Kita perlu memahami bahwa kita memiliki musuh yang ingin menelan kita. Dan musuh ini jauh lebih kuat, lebih licik, lebih lihai, dan lebih pintar dari kita. Anda tidak memiliki kesempatan untuk menang melawan dia. Tapi kenyataan tidak berhenti disitu. Musuh kita mungkin kuat tapi Allah kita lebih besar. Dibandingkan dengan dia, semua allah lain menjadi seperti tidak ada – nothing. Itulah betapa besarnya Allah kita!

 

“Ia lebih dahsyat dari pada segala allah.” Bahasa Inggrisnya sedikit berbeda. He is to be feared above all gods.Kita harus takut akan TUHAN melebihi allah-allah lain. Kata takut adalah kata yang sangat menarik. Kata takut dapat digunakan untuk mengkomunikasikan perasaan menjadi takut akan sesuatu atau seseorang. Padahal kita tahu bahwa lagi dan lagi di seluruh Alkitab, kita diberitahu untuk tidak takut. Tapi pada saat yang sama, kita diperintahkan untuk takut akan Tuhan. Dan ketika kata takut digunakan untuk menggambarkan hubungan kita dengan Allah, kata takut mengkomunikasikan sesuatu yang jauh lebih besar daripada perasaan takut terhadap Allah. Kata takut akan Tuhan berarti untuk menaruh Tuhan di posisi yang sanggat tinggi sehingga untuk kita kehilangan dia berarti kita kehilangan hidup.

 

Saya sedang membaca Keluaran beberapa hari yang lalu dan saya menemukan sebuah gambaran yang menjelaskan takut akan Tuhan dengan sangat jelas. Jadi bangsa Israel keluar dari Mesir tetapi mereka dihadapkan dengan Laut Merah di depan mereka. Dan di belakang mereka ada Firaun dengan semua kereta kuda dan pasukannya berusaha membunuh mereka. Sekarang jika anda adalah bagian dari bangsa Israel, apa yang akan anda rasakan? Takut! Ketika orang-orang Israel melihat orang Mesir sedang mengejar mereka dari jauh, mereka sangat takut. Dan yang terjadi kemudian sangatlah menakjubkan. Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan TUHAN menyebabkan laut untuk terbelah menjadi dua sehingga Israel dapat berjalan di atas tanah kering. Dapatkah anda membayangkan adegan? Ini adalah adegan favorit saya di film Prince of Egypt. Tapi ini bukan hanya sebuah film. Allah melakukan ini dan Israel melihat dan mengalami kuasa Tuhan secara langsung. Mereka berjalan di tanah yang kering dengan dinding air di sebelah kanan dan kiri mereka. Hal ini seperti berjalan di akuarium tanpa kaca dan batu bata. Anda bisa melihat semua makhluk dalam laut di kanan dan kiri. Dan ketika setiap dari mereka sudah keluar dari Laut Merah, Musa mengulurkan tangannya ke atas laut lagi, dan laut kembali ke normal. Dan ketika itu terjadi, air laut itu membunuh semua tentara Firaun. Kemudian Alkitab menulis, “Ketika dilihat oleh orang Israel, betapa besarnya perbuatan yang dilakukan Tuhan terhadap orang Mesir, maka takutlah bangsa itu kepada Tuhan” (Keluaran 14:31). Israel tidak takut akan Allah karena mereka takut mati, mereka takut akan Tuhan karena mereka melihat kuasa Allah dan apa yang kuasa itu sanggup lakukan. Itulah takut akan Tuhan. Perasaan di mana anda tahu anda tidak ingin main-main dengan kuasa Allah, namun pada saat yang sama anda dilindungi dari kuasa itu. Takut akan Tuhan adalah perasaan di mana anda menemukan diri anda di tengah megah kekuasaan Tuhan yang mengerikan, namun Tuhan sendiri yang melindungi anda! Ini berarti untuk menaruh Tuhan di posisi yang sanggat tinggi sehingga untuk kita kehilangan dia berarti kita kehilangan hidup. Kita harus takut akan TUHAN di atas segala allah.

 

Sekarang, kita hidup di abad 21, dan kita hidup di Sydney, Australia, negara yang sangat modern. Dan sekarang saya sedang berbicara di gereja dan sebagian besar dari anda adalah orang Kristen. Sangat mudah bagi kita untuk melihat ayat ini dan mengatakan bahwa kita tidak memiliki allah lain. Kita tidak menyembah Dagon. Kita cukup pintar untuk mengetahui bahwa allah yang dibuat oleh tangan manusia bukanlah Tuhan. Jadi ya, kebanyakan dari kita tidak memiliki Dagon sebagai allah kita. Namun kita memiliki allah lain. Karena allah adalah sesuatu yang anda sembah. Dan untuk menyembah sesuatu adalah untuk menaruh nilai tertinggi terhadap hal itu. Jadi hari ini kita mungkin tidak menyembah Dagon. Tapi siapa atau apa yang memegang nilai terutama dalam hidup anda? Apakah keluarga anda? Suami? Istri? Anak-anak? Kerja? Seks? Cinta? Apa satu hal dalam hidup anda yang jika hal itu diambil, hidup anda tidak memiliki makna? Dengarkan firman TUHAN. The LORD is to be feared above all gods. Apapun tuhan anda, ia tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kebesaran Tuhan. Anda harus tidak takut akan apa pun atau siapa pun lebih dari anda takut akan Tuhan. Dia adalah satu-satunya yang besar. Keagungan dan semarak ada di hadapan-Nya, kekuatan dan kehormatan ada di tempat kudus-Nya.” Tuhan berada di satu tingkat kebesaran dimana segala sesuatu menjadi tidak berarti apa-apa dibandingkan dengan dia.

 

 

 

Karya TUHAN.

 

Mazmur 96:5 – Sebab segala allah bangsa-bangsa adalah hampa, tetapi TUHANlah yang menjadikan langit. Dengarkan ini. Pemazmur tidak hanya memberitahu kita bahwa allah lain adalah seperti tidak ada dan tidak berharga dibandingkan dengan TUHAN, tetapi ia juga memberitahu kita apa yang TUHAN lakukan. Anda harus melihat kontras yang sengaja ditulis oleh Pemazmur. “Oh kamu lihat semua dewa lain yang orang sembah? Biarkan aku memberitahumu sesuatu tentang mereka. Mereka tidak berharga. Mereka tidak dapat melakukan apa-apa. Apa gunanya untuk takut kepada mereka? Apa yang bisa mereka lakukan? Tidak ada sama sekali. Tapi biarkan aku memberitahumu tentang TUHAN, Allahku. Dia berbeda. Aku tidak ingin pamer tentang hal ini tapi bukanlah pamer ketika hal itu benar kan? Kamu tahu apa yang telah dilakukan TUHANku? Biarkan aku memberitahumu. TUHANku menjadikan langit. Booyaa.

 

Dapatkah anda melihat kontras ini? Apa yang bisa allah lain lakukan? Mereka hanya bisa memberikan janji yang mereka tidak dapat penuhi. Mereka memberitahu anda “jika hanya saja kamu memiliki aku, kamu akan senang.” Tapi apakah itu benar? Mereka tidak dapat melakukan apa-apa untuk anda. Tetapi TUHAN berbeda. Dia membuat langit. Yang merupakan cara lain untuk mengatakan, TUHAN mampu mengenapi semua janji-janji-Nya. Mengapa? Karena ia membuat langit. Dia menciptakan segala sesuatu dari ketiadaan. Dengan kata-katanya, segala sesuatu menjadi ada. Dia adalah satu-satunya yang ada sebelum keberadaan. Dia adalah kekal dan tak terbatas. Dia tidak memiliki awal dan dia tidak memiliki akhir. Ketika anda melihat terik sinar matahari di siang hari, itu karya Dia. Ketika anda menatap kilauan bintang di malam hari, itu karya Dia. Ketika anda kehilangan napas anda saat melihat Grand Canyon, itu Dia. Ketika pikiran anda meledak mencoba untuk mengukur kebesaran alam semesta yang terus berkembang, biarkan saya memberitahu anda sebuah rahasia, TUHAN bahkan lebih besar. Dia membuat alam semesta. Ketika TUHAN memberitahu Abraham dan Sarah bahwa Sarah akan melahirkan seorang putra dalam waktu setahun, Sarah tertawa karena dia sudah terlalu tua. Kemudian Allah bertanya Sarah pertanyaan dan Dia bertanya pertanyaan yang sama kepada kita hari ini. “Adakah sesuatu apa pun yang mustahil untuk TUHAN?” Ijinkan saya memberitahu anda karya Allah yang luar biasa. TUHAN menjadikan langit. Adakah sesuatu yang mustahil bagi TUHAN?

 

Walapun kebenaran ini sangat indah, ada karya Allah yang lain yang luar biasa yang pemazmur memerintahkan kita untuk nyanyikan. Mazmur 96:2 – Menyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya, kabarkanlah keselamatan yang dari pada-Nya dari hari ke hari. Ada karya Allah yang tertentu yang Pemazmur menginginkan Israel untuk tekankan. Kabarkanlah keselamatan yang dari pada-Nya dari hari ke hari.” Cerita keselamatan apa? Ketika TUHAN melepaskan mereka dari musuh-musuh mereka. Ketika TUHAN menjawab teriakan mereka, dan membangkitkan hakim-hakim untuk menyelamatkan mereka. Ketika TUHAN menunjuk raja untuk melindungi mereka. Tetapi di atas itu semua, apa cerita keselamatan terbesar dalam Perjanjian Lama? Keluaran. Ini adalah ketika Allah, dengan tangan yang dahsyat, membawa orang Israel keluar dari Mesir, keluar dari perbudakan dan penindasan, masuk ke Tanah Perjanjian. Bangsa Israel diperintahkan untuk menyanyikan keselamatan Allah dari hari ke hari. Keluaran adalah cerita keselamatan yang besar. Tapi Keluaran hanyalah bayangan dari sejarah keselamatan yang lebih besar yang akan datang. Dan hari ini kita memiliki cerita keselamatan jauh lebih besar dari Keluaran. Cerita apa itu? Saya sangat amat ingin memberitahu anda tapi saya harus bersabar. Sebelum kita pergi ke sana, ada satu kebenaran lain dalam Mazmur 96 yang kita perlu nyanyikan untuk Tuhan.

 

 

 

Penghakiman TUHAN.

 

Mazmur 96:10-13 – Katakanlah di antara bangsa-bangsa: “Tuhan itu Raja! Sungguh tegak dunia, tidak goyang. Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran.” Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorak, biarlah gemuruh laut serta isinya, biarlah beria-ria padang dan segala yang di atasnya, maka segala pohon di hutan bersorak-sorai di hadapan Tuhan, sebab Ia datang, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.

 

Pemazmur memerintahkan kita untuk menyanyi kepada TUHAN tentang penghakiman-Nya. Membaca sesaat, ini terdengar sangat aneh. Mengapa kita harus menyanyikan tentang penghakiman? Bahkan, kata penghakiman tampaknya memiliki konotasi negatif. Apa yang anda rasakan ketika anda mendengar kata penghakiman? Ada yang merasa senang dan bahagia tentang penghakiman? “Woohoo aku tidak sabar untuk hari penghakiman. Hal ini sangat menarik!” Ada? Saya rasa tidak. Apakah anda tahu apa maksudnya hari penghakiman? “Hari penghakiman adalah dimana Tuhan sang hakim datang dan meminta pembayaran atas segala kesalahan yang setiap orang pernah lakukan. Tidak akan ada yang ketingalan. Tidak ada kesalahan yang tidak dibenarkan. Timothy Keller. Saya tidak tahu tentang anda tapi bagi saya ini adalah sesuatu yang sangat menakutkan. Namun Pemazmur mengatakan, Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorak.” Bagaimana mungkin?

Di sinilah kita perlu memahami bahwa dunia yang kita tinggali sekarang bukanlah dunia yang diciptakan pada awalnya. Kejadian 3 memberitahu kita bahwa ketika dosa memasuki dunia, dunia mengalami keretakan secara kosmik. Kematian masuk dan segala sesuatu menjadi berantakan. Dunia yang sempurna berubah menjadi dunia yang tidak sempurna yang penuh dengan kematian dan penderitaan. Dan alasan untuk itu semua adalah dosa. Dan pada hari penghakiman, Tuhan akan kembali dan membuat segalanya menjadi benar, yang berarti dunia ini akan diperbaharui.

Salah satu hal yang saya belajar untuk lebih menghargai dengan berjalannya umur adalah keindahan alam. Ketika saya masih kecil, jalan-jalan melihat alam adalah kegiatan yang sangat membosankan. Tapi hari ini, saya menghabiskan banyak uang dan energi hanya demi melihat pemandangan keindahan alam. Ketika saya melihat pemandangan Grand Canyon, nafas saya berhenti sejenak. Apa yang saya lihat di depan saya sangat amat indah. Ketika saya berjalan menaiki tangga Fushimi Inari dan melihat pemandangan kota Kyoto dari atas, itu luar biasa. Ketika saya melihat pemandangan Three Sisters di Blue Mountain, okay, memang tidak bisa dibandingkan dengan Grand Canyon, tapi masih tetap indah. Tapi apakah anda tahu bahwa semua hal ini, tidak peduli seberapa indah mereka sekarang, mereka hanya bayangan dari apa yang akan datang? Roma 8 memberitahu kita bahwa saat ini seluruh ciptaan merintih dalam sakit bersalin karena dosa. Dan mereka menantikan hari dimana mereka akan dibebaskan dari perbudakan kebinasaan.

Hari itu adalah hari penghakiman. Dan ketika TUHAN kembali untuk menghakimi dunia, pohon-pohon akan bernyanyi; hutan akan bersorak-sorai; laut akan bergemuruh; langit akan bersukacita; bumi akan bersorak-sorak. Dapatkah anda bayangkan pemandangan ini? Saya tidak bisa. Tapi satu hal yang saya tahu pasti. Ini akan membuat keindahan pemandangan Grand Canyon terlihat pucat. Dan bagi kita, umat Allah, pada hari itu tidak akan ada air mata, tidak ada penderitaan, tidak ada kematian, tidak ada rasa sakit. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.” Itulah sebabnya kita bernyanyi tentang penghakiman TUHAN.

 

 

Kristus adalah lagu kita.

 

Jadi ini adalah Mazmur 96. Kita diperintahkan untuk bernyanyi bagi TUHAN tentang TUHAN. Kita bernyanyi untuk TUHAN tentang kebesaran TUHAN, karya TUHAN dan penghakiman TUHAN. Namun, ada masalah. Lagu ini tidak berarti apa-apa bagi kita kecuali kita mengalami kebenaran lagu ini. Sampai kita mengalami keindahan kebenaran ini, lagu ini hanya kata-kata belaka bagi kita. Bagaimana saya tahu bahwa TUHAN besar? Bagaimana saya tahu betapa mengagumkan karya keselamatan TUHAN? Dan yang paling penting dari semua, bagaimana saya tahu bahwa saya bisa bersukacita di hari penghakiman TUHAN? Bagaimana kita bisa menghadapi hari penghakiman dengan teguh? Kita bahkan tidak bisa hidup dengan standar kita sendiri. Harapan apa yang kita miliki saat Allah berdiri di depan kita sebagai hakim kita? Jawabannya terletak pada ayat 1 dan 2.

Mazmur 96:1-2 – Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai segenap bumi! Menyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya, kabarkanlah keselamatan yang dari pada-Nya dari hari ke hari.

Pemazmur memerintahkan kita untuk menyanyikan sebuah nyanyian baru. Nyanyian baru. Anda dapat menafsirkan nyanyian baru di sini berarti bahwa kita harus menggunakan kreativitas kita untuk menciptakan sebuah lagu baru untuk kita nyanyikan kepada TUHAN. Iya. Tapi saya pikir ada sesuatu yang lebih dari itu. Karena kemudian dia menjelaskan dengan spesifik tentang nyanyian baru ini. Nyanyian baru ini memberitakan cerita keselamatan dari pada-Nya. Oh saya berdoa agar anda akan gemetar dengan kebenaran lagu ini. Apakah anda tahu bahwa ada nyanyian baru khusus yang kita akan nyanyikan dalam kekekalan? Dengarkan ini.

 

Wahyu 5:9-14 – Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: “Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa. Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi.” Maka aku melihat dan mendengar suara banyak malaikat sekeliling takhta, makhluk-makhluk dan tua-tua itu; jumlah mereka berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa, katanya dengan suara nyaring: “Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!” Dan aku mendengar semua makhluk yang di sorga dan yang di bumi dan yang di bawah bumi dan yang di laut dan semua yang ada di dalamnya, berkata: “Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!” Dan keempat makhluk itu berkata: “Amin”. Dan tua-tua itu jatuh tersungkur dan menyembah.

 

Ini adalah apa yang Wahyu katakan. Alasan kita menyanyi bagi TUHAN adalah karena Anak Domba Allah telah disembelih. Keindahan Kristus adalah alasan kita bernyanyi! Kristus menjadikan kebenaran Mazmur 96 menjadi lagu pribadi kita. Kita bisa tahu bahwa TUHAN besar karena pancaran kemuliaan Allah mengambil tubuh manusia dan tinggal di antara kita. Tidak seperti allah lain yang tidak bisa melakukan apa-apa, Allah yang besar menjadi manusia agar kita bisa mengenal dia. Kita bisa tahu karya penyelamatan TUHAN yang luar biasa bukan karena kita membaca kisah Keluaran, tetapi karena Yesus melakukan Keluaran besar ketika ia membebaskan kita dari penjara dosa ke dan membawa kita masuk dalam kebenaran. Kita dapat bersukacita dalam hari penghakiman karena anak domba Allah sudah disembelih. Kita bisa bersukacita menghadai penghakiman Tuhan karena Yesus sudah sudah dihakimi ganti kita. Di kayu salib, Yesus yang tidak mengenal dosa menjadi dosa dan mengambil setiap tetes penghakiman Allah terhadap dosa sehingga dalam Yesus kita dibenarkan oleh Allah. Yesus adalah lagu yang kita nyanyikan bagi TUHAN.

 

Inilah alasan mengapa pohon bernyanyi. Inilah mengapa laut bergemuruh. Inilah mengapa hutan berteriak. Ini adalah alasan mengapa langit bersukacita. Inilah sebabnya mengapa bumi bersorak sorai. Ini adalah alasan kita bernyanyi bagi TUHAN. YESUS KRISTUS. Kristus adalah lagu kita!

 

 

 

Exhortation

 

Mazmur 96:7-9 – Kepada Tuhan, hai suku-suku bangsa, kepada Tuhan sajalah kemuliaan dan kekuatan! Berilah kepada Tuhan kemuliaan nama-Nya, bawalah persembahan dan masuklah ke pelataran-Nya! Sujudlah menyembah kepada Tuhan dengan berhiaskan kekudusan, gemetarlah di hadapan-Nya, hai segenap bumi!

 

  1. Lagu ini akan dinyanyikan oleh suku-suku bangsa. Kebenaran Injil menyatukan orang-orang dari setiap suku, bangsa dan bahasa.Bahkan, inilah gambaran kekekalan. Oleh karena itu, gereja hari ini harus menjadi bayangan dari hari yang akan datang. Puji Tuhan untuk gereja kita, Gereja Indonesia di Sydney, Australia. Tapi saya ingin melihat hari di mana gereja ini akan mencerminkan gereja di kekalan. Di mana orang-orang dari berbagai bangsa menyembah bersama di bawah panji-panji Kristus.
  2. Bernyanyi di gereja bukanlah pemanasan sebelum khotbah.Ketika anda bernyanyi di gereja, anda menyatakan kebenaran tentang Allah kepada Allah. Ini adalah cara untuk melibatkan perasaan dan emosi kita terhadap pribadi Kristus. Ini adalah bagian dari penyembahan. Itulah sebabnya sangatlah sedih untuk melihat orang-orang sering datang terlambat ke gereja. Pemazmur mengatakan untuk kita membawa persembahan masuk ke dalam pelataran-Nya. Dan persembahan utama kita adalah diri kita sendiri, persembahan yang hidup, yang berarti kita perlu mempersiapkan diri kita untuk Tuhan. Dan jika itu berarti anda harus bangun lebih awal, maka lakukanlah itu sebagai bagian dari persembahan yang anda bawa ke rumah Allah.
  3. Sekarang anda sudah diingatkan akan kebenaran tentang Tuhan, kita akan menyatakan kemuliaan dan kekuatan Tuhan dengan menyembah dia. Jika teologi anda tidak membuat anda ingin bernyanyi, teologi anda adalah teologi yang rusak.Itulah sebabnya secara pribadi saya suka menyanyi bagi TUHAN setelah khotbah. Selama khotbah, kita mendengarkan Firman Tuhan. Kita diingatkan siapa Tuhan dan segala sesuatu yang kita miliki di dalam Dia melalui Kristus. Dan kemudian kita menyatakan kebenaran yang kita terima dengan bernyanyi bagi TUHAN. Jadi, mari kita bernyanyi bagi TUHAN.
No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.