Bertumbuh dan Berbuah

“Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah. Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar. Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku.”” Yohanes 15: 1-8

Pertumbuhan rohani kita ada hubungan yang erat dengan Kristus. Setiap kita perlu menjadi satu dengan-NYA agar kita bisa bertumbuh. Setelah bertumbuh, sesuai dengan Firman Tuhan, kita juga akan berbuah. Dan supaya kita bisa berbuah, perlu adanya hubungan yang intim dengan Kristus; kita perlu menjadi satu dengan Kristus!

Pertumbuhan itu adalah suatu proses alamiah yang tidak perlu dipaksakan. Dan berbuah itu perlu waktu, hal ini hanya akan terjadi setelah adanya pertumbuhan. Dalam masa pertumbuhan ini kita juga akan mengalami banyak goncangan, seperti halnya ranting yang dibersihkan Tuhan. Pembersihan ini adalah suatu proses yang tidak enak, bahkan menyakitkan.

Mengapa kita perlu berbuah? Sebab itulah satu dari tanda-tanda kehidupan. Jadi setiap kita bukan hanya perlu bertumbuh, namun juga berbuah.

1. Setiap pertumbuhan itu di mulai dari Yesus Apa artinya pertumbuhan yang di mulai dari Kristus? Artinya adalah kita harus menjadikan Yesus sebagai raja di dalam hidup kita.

2. Pertumbuhan memerlukan tanah yang baik “Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, ia tumbuh dengan suburnya dan berbuah, hasilnya ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang seratus kali lipat… Dan akhirnya yang ditaburkan di tanah yang baik, ialah orang yang mendengar dan menyambut firman itu lalu berbuah, ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, dan ada yang seratus kali lipat” (Markus 4: 8, 20)

Orang yang bertumbuh itu adalah orang yang mempunyai hati yang menerima Firman Tuhan seutuhnya.

3. Kita perlu ditanam supaya bertumbuh Selama masa penanaman, seperti benih yang ditabur dan masuk ke dalam tanah, kita tidak akan kelihatan dari permukaan. Kita tidak akan dianggap oleh orang, dan bahkan direndahkan.
Setelah ditanam, sebelum keluar dari tanah, biji-biji benih akan terlebih dahulu hancur sebelum tumbuh.

Di dalam pertumbuhan kita, ada keterikatan dan komitmen dengan Kristus. Sebab tanpa itu kita tidak akan mampu. Kita memerlukan Kristus, kita memerlukan kasih karunia dari Tuhan.

Walaupun saat kita tidak kelihatan, Tuhan melihat!

“Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu.” (1 Korintus 13: 11)

Tags:
No Comments

Post A Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.