Dare to Believe

Ibrani 11:1-6 “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Sebab oleh imanlah telah diberikan kesaksian kepada nenek moyang kita. Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat. Karena iman Habel telah mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih baik dari pada korban Kain. Dengan jalan itu ia memperoleh kesaksian kepadanya, bahwa ia benar, karena Allah berkenan akan persembahannya itu dan karena iman ia masih berbicara, sesudah ia mati. Karena iman Henokh terangkat, supaya ia tidak mengalami kematian, dan ia tidak ditemukan, karena Allah telah mengangkatnya. Sebab sebelum ia terangkat, ia memperoleh kesaksian, bahwa ia berkenan kepada Allah. Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.”

Tuhan adalah Roh dan Tuhan tidak terbatas dengan waktu dan ruang. Tuhan selalu menyatakan diri-Nya sebagai “I AM”. In your past, God IS. In you present, God IS. In you future, God IS. Tuhan selalu “present tense” – yesterday, today and tomorrow God IS faithful.

Jika kita ingin menyembah Tuhan maka kita harus lakukannya dalah Roh dan kebenaran.

Hal lain tentang Tuhan adalah bahwa kita dapat mengandalkan Dia, sebab Tuhan tidak berubah seperti manusia. Tuhan tetap dan selalu sempurna walaupun manusia tidak sempurna.

Hebrew 11:1 “Now faith is being sure of what we hope for and certain of what we do not see.”

Pengharapan (“hope”) tidak sama dengan iman (“faith”). Jika kita berkata, “saya berharap besok akan hujan”, berarti kita belum yakin besok akan hujan. Pengharapan selalu berurusan dengan hal yang di depan, tetapi iman selalu berurusan dengan sekarang.

Faith brings the future to the present.

Faith never says, “I will have”, but says, “I have”. Faith never says, “I will be healed”, but says, “I am healed”.

We have to change our language to present tense – “now faith IS…”

Iman adalah suatu keyakinan akan apa yang kita harapkan. Orang orang boleh berkata, “kamu sakit”, tetapi kamu harus berkata, “saya sudah sembuh”. Orang mungkin juga berkata, “kamu miskin”, tetapi kamu harus berkata, “saya sudah diperkaya”. Itulah bahasa iman!

No matter how it looks like out there in the world, faith IS!

Kita tidak akan dapat menerima apapun juga dari Tuhan jika kita tidak pernah mau melangkah dengan iman. Banyak dari kita yang menolak untuk percaya. Untuk menabur dan menuai kita perlukan yang namanya iman.

Hebrew 11:6 “And without faith it is impossible to please God, because anyone who comes to him must believe that he exists and that he rewards those who earnestly seek him.”

Banyak yang menunggu Tuhan untuk datang menolong, tetapi sebenarnya Tuhan sudah lakukan itu 2000 tahun yang lalu. Yang perlu kita lakukan adalah mendatangi Tuhan. Kita harus melangkah dengan iman.

Galatians 3:11 “Clearly no one is justified before God by the law, because, “The righteous will live by faith.””

Jika kita tidak hidup dengan iman maka kita tidak hidup benar di hadapan Tuhan, inilah yang dikatakan oleh firman Tuhan.

Di saat kita berhenti percaya, maka kita juga akan berhenti hidup. The moment you believe in God, you start living.

Tahun 2009 adalah adalah tahun yang penuh dengan kelimpahan. Jika saudara tidak percaya maka hal itu akan melalui saudara begitu saja.

Tags:
No Comments

Post A Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.