Double Grace Double Rest

The year of God’s Intervention through His Double Grace that will make us double rest.

 

Selama satu bulan ini kita akan membahas Zacharia 4:1-14 dimana akan di golongkan dengan  berikut

  1. Ayat 1-5 Tentang  Visi
  2. Ayat 6- 10A Membahas Zerubbabel
  3. Ayat 10b-14 Penjelasan tentang visi

 

Zechariah 4:1-5;
Vision of the Lampstand and Olive Trees

Now the angel who talked with me came back and wakened me, as a man who is wakened out of his sleep. And he said to me, “What do you see?”

So I said, “I am looking, and there is a lampstand of solid gold with a bowl on top of it, and on the stand seven lamps with seven pipes to the seven lamps.Two olive trees are by it, one at the right of the bowl and the other at its left.”So I answered and spoke to the angel who talked with me, saying, “What are these, my lord?”

Then the angel who talked with me answered and said to me, “Do you not know what these are?”

And I said, “No, my lord.”

1 Datanglah kembali malaikat yang berbicara dengan aku itu, lalu dibangunkannyalah aku seperti seorang yang dibangunkan dari tidurnya.

2 Maka berkatalah ia kepadaku: “Apa yang engkau lihat?” Jawabku: “Aku melihat: tampak sebuah kandil, dari emas seluruhnya, dan tempat minyaknya di bagian atasnya; kandil itu ada tujuh pelitanya dan ada tujuh corot pada masing-masing pelita yang ada di bagian atasnya itu.

3 Dan pohon zaitun ada terukir padanya, satu di sebelah kanan tempat minyak itu dan satu di sebelah kirinya.”

4 Lalu berbicaralah aku, kataku kepada malaikat yang berbicara dengan aku itu: “Apakah arti semuanya ini, tuanku?”

5 Maka berbicaralah malaikat yang berbicara dengan aku itu, katanya kepadaku: “Tidakkah engkau tahu, apa arti semuanya ini?” Jawabku: “Tidak, tuanku!”

 

Ayat 1-5 ini adalah visi yang dilihat oleh Zerubbabel. Jika anda juga tidak mengerti pernyataan Tuhan , atau tidak mendapat kan sesuatu makna dari Tuhan, atau bertanya bagaimana mendengar suara Tuhan, maka janganlah anda berputus asa. Zerubbabel yang mendapatkan penglihatan , juga tidak mengerti apa maksud dari pengalihatan itu. Tuhan yang memberikan visi kepada kita, maka kita perlu mencari tahu dari Tuhan bukan gembala. Bukan meminta izin dari gembala, tetapi carilah dariTuhan apa maksud dari visi itu.
Untuk mendapat Visi yang diberikan Tuhan tidak perlu dipersiapkan dalam jangka waktu yang panjang atau harus banyak persyaratan yang kita lakukan. Zerubbabel mendapatkan pernyataan Tuhan dalam keadaan biasa, bahkan di dalam ketiduran. Untuk mengerti Vivi dari Tuhan Kita perlu dibangunkan dari ketiduran.


Zechariah 4: 6-10,

So he answered and said to me:
“This is the word of the Lord to Zerubbabel:
‘Not by might nor by power, but by My Spirit,’
Says the Lord of hosts.

‘Who are you, O great mountain?
Before Zerubbabel you shall become a plain!
And he shall bring forth the capstone
With shouts of “Grace, grace to it!”’”
Moreover the word of the Lord came to me, saying:
“The hands of Zerubbabel
Have laid the foundation of this temple;[a]
His hands shall also finish it.
Then you will know
That the Lord of hosts has sent Me to you.
10a For who has despised the day of small things?
For these seven rejoice to see
The plumb line in the hand of Zerubbabel.

6 Maka berbicaralah ia, katanya: “Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam.
7 Siapakah engkau, gunung yang besar? Di depan Zerubabel engkau menjadi tanah rata. Ia akan mengangkat batu utama, sedang orang bersorak: Bagus! Bagus sekali batu itu!”
8 Kemudian datanglah firman TUHAN kepadaku, demikian:
9 “Tangan Zerubabel telah meletakkan dasar Rumah ini, dan tangannya juga akan menyelesaikannya. Maka kamu akan mengetahui, bahwa TUHAN semesta alam yang mengutus aku kepadamu.

10a Sebab siapa yang memandang hina hari peristiwa-peristiwa yang kecil, mereka akan bersukaria melihat batu pilihan di tangan Zerubabel.

 

Zechariah 4: 11 – 14
10b They are the eyes of the Lord,
Which scan to and fro throughout the whole earth.”

 

11 Then I answered and said to him, “What are these two olive trees—at the right of the lampstand and at its left?” 12 And I further answered and said to him, “What are these two olive branches that drip into the receptacles[a] of the two gold pipes from which the golden oil drains?”

13 Then he answered me and said, “Do you not know what these are?

And I said, “No, my lord.”

14 So he said, “These are the two anointed ones, who stand beside the Lord of the whole earth.”

10b Yang tujuh ini adalah mata TUHAN, yang menjelajah seluruh bumi.”
11 Lalu berbicaralah aku kepadanya: “Apakah arti kedua pohon zaitun yang di sebelah kanan dan di sebelah kiri kandil ini?”

12 Untuk kedua kalinya berbicaralah aku kepadanya: “Apakah arti kedua dahan pohon zaitun yang di samping kedua pipa emas yang menyalurkan cairan emas dari atasnya itu?”

13 Ia menjawab aku: “Tidakkah engkau tahu, apa arti semuanya ini?” Jawabku: “Tidak, tuanku!”

14 Lalu ia berkata: “Inilah kedua orang yang diurapi yang berdiri di dekat Tuhan seluruh bumi!”


Semua pernyataan, rencana, panggilan yang Tuhan berikan untukmu tidak bisa terjadi karena kekuatanmu tetapi hanya bias terjadi karena kekuatan Tuhan.
‘Not by might,’ Might itu berasal dari pengerti atau kekuatan, kehebatan sekumpulan orang, bukan 1 orang. Bukan kekuatan dan kehebatan dari banyak orang, maka rencana Tuhan akan terjadi.

 

Visi tidak mungkin terjadi hanya dari kita sendiri.Visi tidak akan terjadi juga karena bantuanmu / orang banyak. Kita tidak bisa mencapai visi itu dengan kekuatan kita sendiri atau bantuan orang banyak. Tuhan sendiri yang akan membangkitkan orang – orang yang sepengertian dengan visi yang Tuhan kepada kita sendiri, yaitu yang kita sebut dengan Kingdom Connection. Orang yang mempunyai visi dari Tuhan, tidak perlu mencari dukungan kepada siapapun, apalagi dengan kemampuan  dan cara-cara manusiawi nya untuk mencari dukungan orang, Karena Tuhan sendiri yang akan menggerakan dan mengirimkan orang-orang untuk dating dan mendukung visi yang Tuhan berikan kepada kita, itu  sangat berbeda.
‘nor by power,’ Power adalah kuasa superman, kuasa satu orang yang sangat hebat. Tuhan Yesus meninggalkan jabatannya, kuasa nya, kehebatanya di Sorga. Turun jadi manusia dan yang dilayani nya bukan orang yang super berkuasa, ataupun kaya yang ada di Yerusalem. Dia tidak punya dukungan siapapun, bahkan Raja membenci Nya. Lalu Dia juga berkumpul dengan orang-orang yang di buang dan dikucilkan oleh masyarakat, Dia begaul dengan pemungut cukai, Dia bergaul dengan orang-orang sederhana dari Nazareth, sehingga Natanael bertanya “ Adakah sesuatu yang baik keluar dari Nazareth?”

Adalah suatu kebodohan jikalau anda berpikir bahwa visimu yang anda dapatkan hari ini akan segera terjadi pada hari besok atau dalam waktu yang sangat singkat, tanpa susah payah, tanpa proses waktu dan pemurniaan, makaTuhan akan  segera mengirim orang-orang untuk mendukungmu dan mencapai visimu.

 

Pada waktu anda mendapat visi dari Tuhan , berikutnya anda akan menghadapi persoalan besar, seperti di ayat 7 ini. Siapakah engkau ‘gunung yang besar’. Yusuf mendapat visi dari Tuhan , dan seterusnya ia di benci dan dijual oleh saudara-saudaranya, dijadikan budak. Suatu mimpi buruk yang tidak pernah Yusuf bayangkan yang bias terjadi dalam hidupnya. Menjadi budak pada masa itu, adalah kejadian yang lebih buruk dari pada mati. Abraham, Musa, Yusuf dan Yesus , sama. Jadi saat menerima visi dari Tuhan, HARAPKANLAH sesuatu yang akan terjadi adalah, penolakan dan kebencian dari orang lain dan persoalan besar yang sangat tidak masuk akal yang akan datang. Dan yang sangat menyakitkan bagi kita adalah, Yang bisa melawan kita itu orang – orang yang dekat, bahkan sangat dekat dengan kita. Tapi dihadapan atau di depan  mata seorang Zerubabel ‘persoalan- persoalan’ / ‘gunung yang besar’ akan menjadi tanah rata. Artinya, tidak bisa menggagalkan Visi yang Tuhan berikan. Sangat mungkit menghambat, membuat susah, lelah, pusing bahkan seperti mau gagal, tapi itu hanya akan memurnikan hati kita dan mengalami “ double grace “ yang akan membuat kita  menikamati “ double rest”.

 

Capstone / Top stone itu adalah istilah orang Yahudi dimana ditaruhkan satu batu penutup diatas sebuah kaki meja yang sudah dipersiapkan sebelumnya, artinya saat pembangunan sebuah rumah sudah selesai.

Shout artinya Tesua, dimana berteriak melompat-lompat seperti orang yang hilang ingatan. Karena sesuatu yang dulunya tidak mungkin terjadi tiba tiba saja, tanpa diusahakan oleh siapaun,tapi sekarang  terjadi, maka orang berteriak melompat-lompat sejadi-jadinya karena itu hanya bias terjadi oleh pemberian Tuhan.

Grace adalah sesuatu yang kita terima walaupun kita tidak layak menerimanya.

 

Ayat 6 menyatakan tidak dengan kekuatan , dan kekuasaan manusia tetapi dalam Roh Tuhan tetapi Ayat 9 berkata Tangan Zerubabel yang memulainya dan tangannya juga menyelesaikan. Bukankah tanpa campur tangan manusia? Bukankah itu kontradiktif?

Pada waktu Tuhan memberikan kita visi dan misi,  maka hanya dengan kasih karunia Tuhan ( Grace) , kita juga yang akan menyelesaikannya. Kita yang memulainya dan  kita jugalah yang akan menyelesaikannya tetapi ditengah-tengahnya ada suatu fase, dimana semua kemampuan manusia baik dari dunia, sekolah atau pun dari siapapun  akan dicobai dan dihancurkan supaya tidak berfungsi. Ujung-ujungnya Tuhan mau kita bergantung saja kepadaNya. Nanti pada waktunya tiba, yang tadinya sepertinya gagal, bisa  saja itu pendidikanmu, bakatmu, urapanmu, hasil pekerjaan dari tangan kita yang berdasarkan dengan talenta , keahlian kita, pengalaman. Hasil pekerjaan itu bisa disebut Vocational , itu bisa saja, pangkat dan jabatan. Tuhan akan pakai kembali untuk menyelesaikan tugas yang DIA berikan kepada kita.

 

 

Psalm 90:12-17

12 So teach us to number our days,
That we may gain a heart of wisdom.
13 Return, O Lord!
How long?
And have compassion on Your servants.
14 Oh, satisfy us early with Your mercy,
That we may rejoice and be glad all our days!
15 Make us glad according to the days in which You have afflicted us,
The years in which we have seen evil.
16 Let Your work appear to Your servants,
And Your glory to their children.
17 And let the beauty of the Lord our God be upon us,
And establish the work of our hands for us;
Yes, establish the work of our hands.

 

12 Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.

 

Mazmur 90 ini ditulis oleh Musa  pada waktu dia melakukan panggilan, misi dari Tuhan, yaitu mengeluarkan bangsa Israel dari Mesir.

Musa mengajarkan kita supaya bisa  menghitung hari –hari untuk memperoleh hati yang bijaksana , hati yang dekat Tuhan, bukan hati yang kuatir akan segala hal , hati yang mendesak Tuhan akan keadaan kita , hati yang memaksa Tuhan untuk melakukan sesuatu karena situasi dan kondisi kita. Tuhan tidak bergerak karena anda sudah akan mati, dan juga tidak bergerak  dengan desakan-desakan akan kondisimu. Tuhan tahu percis apa yang Dia lakukan.

13 Kembalilah, ya TUHAN–berapa lama lagi? –dan sayangilah hamba-hamba-Mu!

14 Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu, supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita semasa hari-hari kami.

Abraham dijanjikan  punya anak dan menjadi bangsa yang besar pada waktu umur 75 tahun, tapi baru dalam umur 100 tahun mendapatkan anak. Kalau kita ,mungkin pada awal-awalnya bertanya Tuhan, kapan melahirkan anak, jika sudah mendapatkannya ,berapa tahun menikmatinya ? kalau umur 100 tahun baru ada penggenapan , kapan kita mati ? apakah layak waktu penungguan 100 tahun dan Cuma 10 tahun menikmatinya ? Bukankah kita manusia menghitung hari –hari demikian ? kita sebenarnya terus menghitung hari-hari dengan ketidakpuasan kita.
Seperti di ayat 14 , hanya kepuasan dari Tuhan yang bisa membuat kita puas.

 

Anda bisa jadi orang super kaya, bisa jadi presiden atau sangat sukses dalam ukuran manusia,tetapi suatu kesuksesan yang dicapai secara manusiawi , dengan kekuatan sendiri, dengan bekerja  sangat keras , yang akhirnya anda bisa mencapainya tetapi akan merasakan sesuatu yang kosong, ‘ tidak puas’. Tidak pernah mengalami ketentraman yang indah.

 

15 Buatlah kami bersukacita seimbang dengan hari-hari Engkau menindas kami, seimbang dengan tahun-tahun kami mengalami celaka.

 

 

Ayat ke -15 , bagimu yang sedang dalam padang belantara, sedang menuju/ masuk ke tanah perjanjian, sesuatu kegenepan dalam aspek hidupmu. Pada waktu berjalan, engkau mengalami proses , berkeringatan dalam masalah, kekurangan sumber daya dalam keuangan, kekurangan kasih saying, bahkan sedang dalam difitnah;  dengar apa yang Musa katakan?
Musa meminta Tuhan berlaku adil, bahwa seberapa banyak tahun anda melihat kejahatan, biarlah jangka waktu ‘proses’ kita itu , juga bisa setara dengan jangka waktu menikmati  kehidupan tentram didalam tanah perjanjian. Sesungguh nya keadilan dan anugerah Tuhan yang menetapakan hukum pasti akan terjadi dalam hidup setiap kita.
Siapa yang diproses sebentar akan mendapatkan kenikmatan sebentar. Siapa yang di proses lama , juga akan menikmati lebih lama.

 

Contoh, apakah anda mau mendapatkan gelar sarjana dalam jangka waktu 6 tahun tanpa melewati SD SMP SMA? Tidak,bukan?
Kemudian setelah sekolah dan belajar sekian tahun dan berhasil mencapai gelar-gelar yang hebat itu, Apakah anda rela melepaskan gelar-gelar itu? Semua  gelar, usaha, ketekunan, kerja kerasnya untuk mencari  kesuksesan keuangan. Saat di proses Tuhan , anda berteriak tidak tahan. Banyak dari kita yang berdoa beberapa tahun dan Tuhan tidak menjawabnya, lalu karena kecewa meninggalkan Tuhan, dan tidak peduli dengan janjinya Tuhan dan berteriak akan kata-kata “Proses yang berjangka panjang itu siapa tahan?”.

 

16 Biarlah kelihatan kepada hamba-hamba-Mu perbuatan-Mu, dan semarak-Mu kepada anak-anak mereka.
Ayat ke-16 , sebenarnya Tuhan mau pekerjaan tangan kita adalah melambangkan kemuliaanNya. Pekerjaan yang dikerjakan oleh tanganmu Itu begitu indah bagi Tuhan.

Pada waktu Tuhan menciptakan manusia pertama kali, Adam, pada Kejadian 2, menceritakan Tuhan tidak menumbuhkan pohon di taman Eden, sampai Tuhan menciptakan Adam dan dibawakan ke taman Eden.  Setelah Adam di taman Eden, baru Tuhan menumbuhkan pohon-pohonnya. Kenapa ? karena belum ada hujan, tapi sudah ada embun, dan juga tidak ada ‘tangan’ orang yang merawatnya.

 

Tuhan berjanji kepada kita, tetapi kalau tangan kita belum siap melakukan apa yang dijanjikanNya.  Janganlah kita salahkan Tuhan tidak memberikan itu kepada kita.

Sebenarnya kita sering menyalahkan Tuhan, lebih lebih lagi kita sering membandingkan kita dengan orang lain. Misalnya orang yang kita bandingin adalah orang yang baru bertobat , kita sering bilang ke Tuhan , kenapa orang itu bisa lebih hebat dari kita padahal kita yang duluan bertobat? Banyak orang sukses bukan Karena berkat Tuhan , orang itu melakukan dan menghalalkan segala perkara.
Kemuliaan/ janji yang tertahan  atau lebih lama terjadinya akan jauh lebih mulia daripada apa yang gampang terjadi.

 

17 Kiranya kemurahan Tuhan, Allah kami, atas kami, dan teguhkanlah perbuatan tangan kami, ya, perbuatan tangan kami, teguhkanlah itu.

 

Ayat ke-17 , Tuhan sangat ingin kita melakukan sesuatu dari hasil tangan kita bukan berdasarkan dari edukasi, kekuatan , jabatan kita sendiri tetapi dari Dia.

 

 

Exodus 4:2-5

So the Lord said to him, “What is that in your hand?”

He said, “A rod.”
And He said, “Cast it on the ground.” So he cast it on the ground, and it became a serpent; and Moses fled from it. Then the Lord said to Moses, “Reach out your hand and take it by the tail” (and he reached out his hand and caught it, and it became a rod in his hand), “that they may believe that the Lord God of their fathers, the God of Abraham, the God of Isaac, and the God of Jacob, has appeared to you.”

2 TUHAN berfirman kepadanya: “Apakah yang di tanganmu itu?” Jawab Musa: “Tongkat.”

3 Firman TUHAN: “Lemparkanlah itu ke tanah.” Dan ketika dilemparkannya ke tanah, maka tongkat itu menjadi ular, sehingga Musa lari meninggalkannya.

4 Tetapi firman TUHAN kepada Musa: “Ulurkanlah tanganmu dan peganglah ekornya” –Musa mengulurkan tangannya, ditangkapnya ular itu, lalu menjadi tongkat di tangannya

5 –“supaya mereka percaya, bahwa TUHAN, Allah nenek moyang mereka, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub telah menampakkan diri kepadamu.

 

 

Musa membunuh orang mesir untuk menolong orang Israel bangsanya sendiri, apa dia diterima oleh orang Israel ? Tidak.

Apabila kita mempromosikan kita dengan tangan kita sendiri, dari kemampuan ,keterampilan , jabatan kita sendiri, dan orang yang kita tolong berdasarkan ini semua tidak akan menerima bahkan akan menolak kita. Tuhan izinkan apa yang terjadi pada Musa, karena ini proses buat Musa. Musa lari dari Mesir dan pergi ke Median dan menunggu janjiNya Tuhan. Apa yang terjadi?
Setelah Musa berlari ke Median ,dia menjadi seorang gembala
Dulunya Musa seorang pangeran dan sangat berkuasa, bahkan kepintarannya mengalahkan Firaun sendiri.
Kita cenderung pergi ke tempat dimana kemampuan kita di puja-puja dari lingkungan, kita akan senang sering di puja-puja , tetapi Tuhan tidak dengan demikian. Dia tidak kagum dengan bakat, kemampuan dan posisimu, maupun kesuksesanmu. Karena segala kehebatan berasal dari Dia.

Seorang gembala adalah suatu profesi yang sangat dibenci dan direndahkan oleh orang Mesir. Orang Mesir tidak seorangpun ingin menjadi gembala. Dari seorang pangeran yang disembah, menjadi seorang gembala yang dijijiki oleh orang Mesir ( ingat, Musa adalah pangeran Mesir). Dan cara berpikir Mesir ini yang Tuhan keluarkan dari pikiran dan hidup Musa. Kalau anda tadinya seorang yang kaya, tiba-tiba bangkrut dan kira-kira apakah akan ada orang yang percaya anda bawa anda adalah orang diurapi Tuhan?

 

Selama dia berada di Median dia menunggu janjinya Tuhan , tetapi tidak ada beritanya sampai 40 tahun. Dari seorang yang paling hebat menjadi seorang yang paling rendah. Dari orang yang disembah sekarang menjadi orang yang di hina. Berjalan dengan tongkat gembala. Dimana itu berfungsi , menurut Mazmur 23:4 , untuk berjalan dan  melindungi domba-domba,
Rod and Staff dalam Bahasa inggris, tetapi Dalam Bahasa Indonesia di terjemahkan dengan Gada dan tongkat, gada itu seperti pisau parang di cerita pewayangan, sebenarnya salah terjemahannya. Rod itu adalah tongkat yang dipakai oleh Jenderal untuk memimpin pasukan. Seorang Raja atau ratu juga punya tongkat namanya Scepter, itulah tongkat otoritas, tongkat kekuasaan, tanda punya Kekuasaan. Yang Musa punya bukan rod , tetapi Shepherd staff.

Musa yang berusia 80 tahun di padang gurun ketemunya sama kalajengking dan lain sebagainya, dia memakai ‘rod’ untuk memukul , dan tongkat/staff adalah alat yang sangat personal , alat penopang tubuh untuk jalan kalau mendaki gunung. Kebiasaan gembal orang Yahudi akan mengukir tongkat diujungnya dengan kejadian-kejadian yang sangat bermakna bagi hidupnya. Tongkat ini menjadi tumpuan untuk berjalan , menjadi andalan untuk kehidupan. Ini adalah panggilan/ vocation , sesuatu yang bisa dikerjakan yang menghasilkan , menjadi andalan dalam kehidupan.

Pada waktu Tuhan bertemu dengan Musa, apa yang Tuhan katakan “Lemparkan tongkatmu”, dengan kata lain Tuhan mau dia melemparkan andalan kehidupanya ketanah dimana Tuhan berada  dan tidak mengandalkan apa yang dia punyai, sama saja Tuhan juga berkata demikian kepada Anda. “Lemparkan semua andalan mu ke bawah kaki KU “!

Sesudah dilemparkan , apa yang terjadi? Tongkat itu menjadi ular. Kalau sudah 40 tahun di padang pasir, melihat seekor ular seharusnya tidak menakutkan bagi Musa, bukankah biasa ketemu setiap hari?, tetapi Musa melarikan diri pada waktu melihat ular.

Sebagai pendapat saya pribadi, Ular yang dilihat Musa itu adalah Cobra. Logo kerajaan Mesir adalah Cobra yang sedang tegak dan membuka mulut nya serta menjulurkan lidah nya, siap menyemburkan racunya. Setiap mahkota Firaun pasti memakai Cobra.

40 tahun lamanya Musa sudah lari dari hal itu, 40 tahun bayangan Firaun dan kerajaan Mesir yang dia tinggalkan menakutkan dia. Dia sudah bersembunyi, dia berubah profesi , jadi gembala. Tetapi hal itu terus menakutkan dia.

Kenapa pada saat dijatuhkan tongkat itu bukan berubah menjadi singa, atau binatang lainya?, tetapi kok ular?
Tuhan tahu benar apa yang menakutkan dalam hidup kita, dan Dia mau kita berhadapan dengan hal-hal yang menakutkan, hal-hal apa yang menjadi kelemahan kita yang kita tidak mampu dan tidak bisa, supaya kita bisa mengatasinya.

 

Banyak dari kita seperti Musa, tidak mau disakiti, langsung mau main lari saja , sperti Firman Tuhan yang menegur kita, menyinggung hati kita, supaya kita bisa mengatasinya. Betapa bodohnya kita , tersinggung akan Firman Tuhan dan begitu saja melarikan diri? Dan kita sering merasa di kutuki (condemtaion), padahal Tuhan mau menyentuh luka dan kelemahan kita itu untuk kita diyakini (confiction) bahwa kita salah dan Tuhan mau menolong kita untuk menang dari semua kelemahan itu.

 

Berapa banyak dari kita, kepahitan, kesakitan kita dijamah, disentuh oleh Tuhan, kita berteriak ‘Sakit, sakit’! dan begitu kita sudah menyelesaikan masalah kita? Tidak. Luka bisa hilang dan disembuhkan, tetapi sesudah sembuh, bekas luka masih ada. Anda mengingat kan kesakitan mu seperti Tuhan menjamah Musa dan menyuruh dia mengambil dari ekornya, dan jadilah tongkat kembali. Ingat ini, luka (wound) itu bengkak dan berdarah, waktu mau diobati harus disentuh, dibersihkan sangat sakit, dikasih obat bisa terasa sangat perih, tapi setelah sembuh dan mengering, bekas luka masih ada (scars), kalaupun disentuh sudah tidak terasa sakit lagi. Dan Tuhan mau merubah itu menjadi bintang (star) dalam hidup kita. Seperti Tuhan mengubah tongkat gembala Musa menjadi Tongkat Tuhan yang penuh Kuasa.

Seberapa penyerahan kemampuanmu, baik itu edukasi, talenta atau apapun kepada Tuhan, Tuhan akan mengubah menjadi tanda-tanda mujizat.

 

Exodus 4:17-20

 

17 You shall take in your hand this staff, with which you shall perform the signs.”

18 Then Moses departed and returned to  Jethro his father-in-law and said to him, “Please, let me go, that I may return to my brethren who are in Egypt, and see if they are still alive.” And Jethro said to Moses, “Go in peace.” 19 Now the Lord said to Moses in Midian, “Go back to Egypt, for all the men who were seeking your life are dead.” 20 So Moses took his wife and his sons and mounted them on a donkey, and returned to the land of Egypt. Moses also took the staff of God in his hand

 

17 Dan bawalah tongkat ini di tanganmu, yang harus kaupakai untuk membuat tanda-tanda mujizat.”

18 Lalu Musa kembali kepada mertuanya Yitro serta berkata kepadanya: “Izinkanlah kiranya aku kembali kepada saudara-saudaraku, yang ada di Mesir, untuk melihat apakah mereka masih hidup.” Yitro berkata kepada Musa: “Pergilah dengan selamat.”

19 Adapun TUHAN sudah berfirman kepada Musa di Midian: “Kembalilah ke Mesir, sebab semua orang yang ingin mencabut nyawamu telah mati.”

20 Kemudian Musa mengajak isteri dan anak-anaknya lelaki, lalu menaikkan mereka ke atas keledai dan ia kembali ke tanah Mesir; dan tongkat Allah itu dipegangnya di tangannya.
Yang tadinya tongkat gembala Musa menjadi Tongkat Allah. Apa yang menjadi andalan mu, seperti Tongkat Musa itu , ayo serahkan kepada Tuhan maka Tuhan akan mengubah menjadi alat yang dashyat. Yang memakai tongkat Itu Musa juga. Musa juga yang balik berhadapan dengan Firaun, dengan tongkat ini juga Musa membelah laut Merah. Dengan tangan Musa dia menyerahkan tongkat itu kepada Tuhan yang Tuhan suruh pegang dari ekornya dibalikin bukan tongkat Musa lagi, walau diluarnya sama dan tidak ada perubahan sama sekali dengan yang lama Musa punya, tetapi didalamnya Tuhan sendiri yang beracara. Jadi Tuhan yang akan memberkati pekerjaan tanganmu, apabila pekerjaan tanganmu diserahkan kepada Tuhan kembali, saat anda menerimanya kembali,  Tuhan akan memakainya dengan sangat dasyat. Apabila anda tidak mengembalikannya kepada Tuhan , anda tetap akan memilikinya tetapi tidak akan menjadi sesuatu yang berkuasa dalam tanganmu.

 

Exodus 31:1-6
Artisans for Building the Tabernacle
31 Then the Lord spoke to Moses, saying: “See, I have called by name Bezalel the son of Uri, the son of Hur, of the tribe of Judah. And I have filled him with the Spirit of God, in wisdom, in understanding, in knowledge, and in all manner of workmanship, to design artistic works, to work in gold, in silver, in bronze, in cutting jewels for setting, in carving wood, and to work in allmanner of workmanship.

“And I, indeed I, have appointed with him Aholiab the son of Ahisamach, of the tribe of Dan; and I have put wisdom in the hearts of all the gifted artisans, that they may make all that I have commanded you:

1 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa:

2 “Lihat, telah Kutunjuk Bezaleel bin Uri bin Hur, dari suku Yehuda,

3 dan telah Kupenuhi dia dengan Roh Allah, dengan keahlian dan pengertian dan pengetahuan, dalam segala macam pekerjaan,

4 untuk membuat berbagai rancangan supaya dikerjakan dari emas, perak dan tembaga;

5 untuk mengasah batu permata supaya ditatah; untuk mengukir kayu dan untuk bekerja dalam segala macam pekerjaan.

6 Juga Aku telah menetapkan di sampingnya Aholiab bin Ahisamakh, dari suku Dan; dalam hati setiap orang ahli telah Kuberikan keahlian. Haruslah mereka membuat segala apa yang telah Kuperintahkan kepadamu:


Tuhan akan menjamah mu, dengan tanganmu, bukan hanya dengan jamahan Bahasa roh, tetapi anda bisa melakukan mujizat untuk kemuliaanNya, bukan kemuliaanmu sendiri. Tuhan akan menjamahmu dimana sesuatu yang belum pernah anda lakukan. Tuhan menyuruh Musa mendirikan Tabernakel di padang pasir. Menurut Musa, mana mungkin ? walau punya berlian , emas, permata, semua bahan ada, tetapi dengan harus mendirikan dengan standar Tuhan, dia tidak punya ahli di suku bangsa Israel. Tetapi Tuhan menunjukkan Bezaleel, dan Aholiab dan menjamah mereka dengan keahlian dan pengetahuan, untuk mendirikan Tabernakel. Apabila anda mempunyai  visi dan misi , Tuhan akan mengirim orang , membawa kita kepada orang-orang yang kita perlukan , dengan ‘Divine connection’, Tuhan akan kirim orang –orang ke sekitar kita. Kalau Tuhan mengurapi , tidak ada yang diambil kembali. Sekarang teknik –teknik yang terkenal untuk berlian, perhiasan batu permata dan juga permadani tenunan tangan yang sangat terkenal didunia dari Orang-orang timur tengah, dari keturunan Aholiab. Pada saat Tuhan mengurapimu, bukan Cuma hanya Bahasa Roh, tunggulah waktu Tuhan, yang menurunkan urapan merubah pekerjaan tangan mu menjadi Pekerjaan Tangan TUHAN!

 

Proverb 22:29

29 Do you see a man who excels in his work? He will stand before kings; He will not stand before unknown men.

29 Pernahkah engkau melihat orang yang cakap dalam pekerjaannya? Di hadapan raja-raja ia akan berdiri, bukan di hadapan orang-orang yang hina.

 

Orang orang yang ‘skilful’, bukan hanya dari Tuhan saja, tetapi orang –orang yang sangat trampil tidak pernah tidak sukses. Jadi jangan jadi orang yang bertanggung-tanggung , bersungguh-sungguhlah dalam apa yang anda kerjakan.Pada saat kita menjadi ahli dihadapan manusia, kita bisa berhadapan ke raja, apa lagi ber’ahli’ dihadapan Tuhan, contohnya Yusuf dan Daniel. Pekerjaan tangan mereka menjadi bukti bahwa mereka diurapi Tuhan. Yusuf adalah orang paling pintar dan bijaksana di Mesir.Daniel adalah penasihat dan orang paling pintar di babilon.

 

Job 14:15

15 You shall call, and I will answer You; You shall desire the work of Your hands.

15 maka Engkau akan memanggil, dan akupun akan menyahut; Engkau akan rindu kepada buatan tangan-Mu.

Janganlah memakai pekerjaan tangan mu hanya melihat kesuksean orang lain.

Contohnya meng-copy ide bisnes orang lain. Kita tidak berpikir apa yang ditaruh Tuhan dalam diri kita.Kita Cuma berpikir bagaimana cepat Sukses. Tuhan menunggu orang orang yang sungguh –sungguh mau belajar, menantikan Dia dan menyerahkan nya kembali kedapa Dia, dan Dia akan turunkan pengurapan untuk membuat pekerjaan TANGAN MU SAMA DENAGN PEKERJAAN TANGAN TUHAN.

 

Job 37:7

He seals the hand of every man,
That all men may know His work.

7 Tangan setiap manusia diikat-Nya dengan dibubuhi meterai, agar semua orang mengetahui perbuatan-Nya.

Setiap kita mestinya berdoa dan berpuasa UNTUK DAPATKAN visi dan misi yang diberikan Tuhan , carilah itu supaya jadi sangat jelas dan  membuat kita penuh keyakinan.  Setelah itu, kita perlu melakukan dengan sepenuh hati, jiwa dan roh,kemampuan dan kekuatan. Saat kita tidak bisa apa-apa lagi , Percayalah Tuhan akan mengurapi mu lagi, tambah lagi pengurapan tetapi anda perlu berkeyakinan bahwa ini adalah hidupmu, sehingga engkau bisa melakukan pekerjaan yang dipanggilnya. Kalau Tuhan mau berubah, dalam 5 tahun visi dan misi bisa berubah lagi, visi itu progresif, bisa berubah. Bukan melihat dari keadaan kita sekarang ,lalu memikirkan rencana untuk 5 tahun  berikutnya. Orang yang mendua hati tidak akan menghasilkan sesuatu yang terbaik.

Tangan setiap manusia dibubuhi oleh Tuhan, Tuhan memberikan ‘skill’ , kemampuan dan keterampilan kepada semua manusia. Jangan bertanya akan hak, tetapi kerjakanlah dengan penuh keahlian, hak itu akan mengikutinya

Jangan cari metode, Tuhan berurusan dengan setiap orang itu berbeda. Tuhan sendiri yang akan membangkitkan dirimu. Ayo pada tahun baru ini 2015 , bicaralah sama Tuhan, dan berdoa untuk Tuhan urapi tanganmu untuk melakukan sesuatu yang indah, hanya nama Tuhan yang dipermuliakan. Amin.

No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.