Ex Nihilo

Bacaan: Kejadian 1:1-28 & Yohanes 1:1-14

 

Sering kali ketika kita menghadapi tantangan tangan di bisnis, karir,
sekolah, dll, kita cenderung untuk menggunakan akal budi dan kekuatan kita untuk
mengatasinya sampai kita mengalami sesuatu yang kurang atau kita tidak tau
harus berbuat apa lagi, baru kita mencari Tuhan dan mengharapkan bahwa Tuhan
yang akan menyelesaikan semuanya. Tuhan
seharusnya menjadi yang terawal dan bukan tambahan dalam kehidupan kita
atau seperti bumbu tambahan dalam keperluan kita.

Dalam Kejadian 1:1, menunjukan bahwa Tuhan adalah permulaan dari segala
sesuatu, Dia adalah yang terawal, dan segala sesuatu ada setelah Dia. Exnihilo,
dimana Tuhan menjadikan sesuatu dari yang tidak ada.

 

Kalau kita bisa setujui bahwa Tuhan adalah yang terawal dan pertama,
maka segala sesuatu yang kita lakukan harus diawali oleh Dia, dan ini pun
berlaku dalam semua aspek kehidupan kita. Mungkin secara natural, kita
cenderung untuk melihat diri kita sendiri dan memikirkan kepentingan sendiri,
tapi mari kita sama sama belajar untuk melihat Tuhan terlebih dahulu sebab
Tuhan bukan akibat dari suatu kelakuan tapi Dia adalah sang Pelaku, Dia yang
melakukan dan menyebabkan segala sesuatu terjadi.

Semua dari pada kita pasti rindu untuk menjadi yang terbaik dan mencapai mimpi
mimpi kita dan janji janji yang Tuhan telah berikan, tapi satu hal yang kita
harus tetap sadar bahwa kita tidak perlu mempunyai persiapan persiapan sendiri
tapi yang kita perlukan adalah Firman Tuhan, dan jangan sampai apa yang di
janjikan Tuhan menjadi keinginan dan ambisi sendiri, sebab janji itu tidak akan
terjadi karena janji Tuhan bukanlah tentang kita tapi kita di dalam Tuhan yang
diawali oleh Dia, untuk Dia dan bagi Dia saja.

 

Kita tidak lagi bertanya bagaimana kita mendapatkan Tuhan untuk
mencapai destini kita tapi kita bertanya bagaimana kita dapat melakukan peran
kita dalam Tuhan untuk menjalankan Firman Nya. Apakah saudara mengetahui Dia
sebagai yang terawal? Biar mulai saat ini focus kita bukan apa yang di janjikan
Tuhan tapi biar fokus kita selalu menuju kepada Yesus.

“Aku berdoa supaya Ia, menurut kekayaan
kemuliaan-Nya, menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya di dalam batinmu,
sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar serta
berdasar di dalam kasih. Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala
orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan
dalamnya kasih Kristus, dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui
segala pengetahuan. Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan
Allah.

 Bagi Dialah, yang dapat melakukan
jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang
ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita, bagi Dialah kemuliaan di dalam
jemaat dan di dalam Kristus Yesus turun-temurun sampai selama-lamanya. Amin.”

 Efesus 3:16-21

 

No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.