Fatherhood of God

Fatherhood of God

oleh Pastor Daniel Prayogo

Banyak orang saat ini yang hidup sebagai yatim yang tanpa ayah, mungkin
bukan disebabkan karena tidak ada ayah di dalam keluarga tersebut tapi
kehilangan figur seorang ayah. Masalah kehilangan figur ayah dalam kehidupan
adalah masalah yang kritis dan akibatnya bisa mengganggu perasaan, fisik,
social dan kerohanian orang tersebut.

Sebagai seorang Kristen, kalau kita tidak bisa mendapatkan figure Ayah
dari Papa kita di Surga. Ini adalah kehendak Tuhan untuk supaya kita temukan
Dia di bagian yang paling dalam kehidupan kita dan mengenal Dia sebagai Ayah
kita yang sejati.

“Tetapi semua orang yang menerima-Nya
diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya
dalam nama-Nya;” (Yohanes 1:12)

 

Dia buka jalan untuk kita bisa menjadi anak anak Allah, lewat Tuhan
Yesus. Bukan karena kita baik dalam hal apa pun tapi semua oleh AnugerahNya
yang besar. Ketika kita menerima Tuhan Yesus dalam kehidupan kita, pengorbanan
Tuhan Yesus bagi kita akan menjadi suatu perjanjian komitment yang sah untuk
menjadikan kita anak anakNya, dan Roh Kudus, Roh Adopsi yang meresmikan kita
sebagai anak Allah.

 

“Sebab kamu tidak menerima roh
perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh
yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: “ya Abba, ya
Bapa!”” (Roma 8:15)

Semua yang merepotkan adalah bagian Allah Tritunggal, seperti ketika seorang
anak yang di adopsi, yang diketahui oleh anak tersebut adalah sekedar dokumen
saja, tapi bagi orang yang mengadopsi, mereke yang akan menyiapkan segala hal
bagi anak tersebut dan juga rindu untuk meyakinkan anak tersebut bahwa dia
adalah anak mereka. Roh Kudus adalah pemberian Tuhan yang sangan beharga bagi
kita secara pribadi. Disaat kita teringat bahwa kita mempunyai Roh Kudus kita
akan tau bahwa kita adalah anak Tuhan.

 

Roh kudus akan terus bekerja dan
memberikan kita pengalaman tentang anak dan hubungan akan Tuhan sebagai Papa
melalui:

1.  Konfirmasi

“Dan karena kamu adalah anak, maka
Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: “ya
Abba, ya Bapa!”” (Galati 4:6)

 

Oleh iman kita mengerti, bukan melalui perasaan atau bertanya tanya
kepada orang lain. Mempunyai kepercayaan diri yang rendah atau kesombongan akan
membuat kita jatuh, menjadi anak Tuhan bukan masalah layak atau tidak tapi
semua hanya oleh Anugerah.

2. Keyakinan

 

Roh Kudus bukan hanya sekedar bukti tapi juga saksi bahwa kita adalah
anak Allah (Roma 8:16). Roh Kudus sangat aktif memberikan kesaksian akan kita
dan

 

 

 

Karena Roh berbicara kepada roh, hati kita, bagian paling terpenting kita
(Amsal 4:23) akan diyakini dan hidup kita akan berubah. Kita akan dibebaskan
dari roh perbudakan (Roma 8:15) dan ketakutan (1 Yohanes 4:14).

 

Kehidupan ini bagaikan roller coaster, mungkin tidak gampang untuk
menikmati tapi kita akan dapat menjalani hidup ini dengan tenang dan aman
karena Tuhan duduk disamping kita.

3. Kasih Sayang

 

Sesuatu yang nyata dan bukan akibat dari perasaan saja yang sementara,
yang membedakan kita memanggil Tuhan bukan Bapa tapi Papa. Abba itu panggilan
yang pribadi dan dekat, Bapa panggilan dengan penghormatan.

 

Kehidupan seorang Kristen bukanlah kumpulan dah pernyataan teologi,
tapi suatu ledakan yang dari dalam hati akibat dari perbuatan Roh Kudus dan
kita akan merasakan Kasih Sayang Tuhan kepada kita. Salah satu buah adalah
kehidupan doa kita akan berubah.

No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.