Finish The Good Race

Memang awal yang bagus itu baik, tetapi itu tidak sebanding dengan akhir yang bagus. Kenapa? Karena upah atau pahala berada di garis akhir. Banyak orang bisa memulai dengan baik namun tidak dapat menyelesaikan dengan baik. Tahukah saudara bahwa setiap pekerjaan yang tidak selesai adalah sia-sia belaka?

“Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.” (Matius 24:13)

Lalu bagaimana supaya kita dapat menyelesaikan pertandingan dengan baik?

1. Lihat kepada saksi-saksi iman “Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah. Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa.” (Ibrani 12:1-3)

Kita mempunyai saksi-saksi iman, yaitu mereka yang telah menyelesaikan pertandingan dengan baik (Ibrani 11). Seperti kita, mereka ini adalah manusia biasa dan bukan manusia sempurna.

Apapun yang terjadi di dalam hidup kita, Tuhan akan menuntun dengan setia sampai garis akhir, seperti bagaimana Dia telah juga menuntun pahlawan-pahlawan iman.

2. Lihat kepada diri kita sendiri “Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.” (Ibrani 12:1)

Kita perlu menanggalkan segala beban dan dosa yang dapat menghambat pertandingan kita. Beban itu bisa sesuatu dan/atau seseorang di dalam hidup kita.

Bertekunlah dalam pertandingan, yaitu tetap melangkah walaupun dalam keadaan berat dan tidak enak. Pertandingan kita seperti perlombaan lari marathon, suatu perjalanan yang panjang. Saat kita tidak bergairah sekalipun kita perlu tetap melangkah.

Yang dapat membuat kita terus melangkah walaupun tanpa gairah adalah komitmen.

3. Lihat kepada Yesus Kita perlu mencontoh Yesus dan juga teladan-Nya, yaitu tekun memikul salib. Kita juga perlu mengingat kepada Yesus, maka pada saat-saat lemah kita akan dibangkitkan lagi. Yesus yang telah memulai sesuatu yang baik di dalam hidup kita akan juga mengakhirinya. Untuk itu ijinkanlah Yesus masuk ke dalam hidup kita, supaya kita bisa menjadi seperti Dia.

Beberapa hal yang perlu kita ketahui tentang Yesys: – Yesus sudah memanggil kita – Yesus hidup di dalam kita dan memberdayakan kita, dan – Yesus menunggu kita untuk menyelesaikan pertandingan

Tags:
No Comments

Post A Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.