From Emptiness to Fullness

“Tetapi ia berkata kepada mereka: “Janganlah sebutkan aku Naomi; sebutkanlah aku Mara, sebab Yang Mahakuasa telah melakukan banyak yang pahit kepadaku.” Ruth 1:20

Arti dari nama Naomi ada diberkati, sedangkan Mara artinya pahit. Setelah suami dan anak-anaknya meninggalkan, Naomi mengalami banyak kepahitan dalam hidupnya. Namun kita dapat melihat di dalam kitab Ruth bagaimana kesetiaan Ruth membawa pemulihan atas keluarga ini.

Dari kitab Ruth ini, marilah kita belajar beberapa kunci pemulihan:

1. Setia “Tetapi kata Rut: “Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku; di mana engkau mati, akupun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan. Beginilah kiranya TUHAN menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apapun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut!”” Ruth 1: 16, 17

Setia artinya menolak untuk berkhianat! Ketahuilah bahwa promosi akan datang jika ada kesetiaan. Dan Ruth setia atas tugas yang telah Tuhan percayakan kepadanya, yaitu memelihara mertuanya, Naomi.

2. Rajin “Naomi itu mempunyai seorang sanak dari pihak suaminya, seorang yang kaya raya dari kaum Elimelekh, namanya Boas. Maka Rut, perempuan Moab itu, berkata kepada Naomi: “Biarkanlah aku pergi ke ladang memungut bulir-bulir jelai di belakang orang yang murah hati kepadaku.” Dan sahut Naomi kepadanya: “Pergilah, anakku.” Pergilah ia, lalu sampai di ladang dan memungut jelai di belakang penyabit-penyabit; kebetulan ia berada di tanah milik Boas, yang berasal dari kaum Elimelekh… Maka ia memungut di ladang sampai petang; lalu ia mengirik yang dipungutnya itu, dan ada kira-kira seefa jelai banyaknya.” Ruth 2: 1-3, 17

Ruth adalah orang yang rajin, dan karena kerajinannya ia diberkati dan mengalami kemurahan hati Tuhan.

Rajinlah maka engaku akan mengalami kemurahan Tuhan (God€™s generosity).

3. Penundukkan Diri “Lalu Naomi, mertuanya itu, berkata kepadanya: “Anakku, apakah tidak ada baiknya jika aku mencari tempat perlindungan bagimu supaya engkau berbahagia? Maka sekarang, bukankah Boas, yang pengerja-pengerjanya perempuan telah kautemani itu, adalah sanak kita? Dia pada malam ini menampi jelai di tempat pengirikan; maka mandilah dan beruraplah, pakailah pakaian bagusmu dan pergilah ke tempat pengirikan itu. Tetapi janganlah engkau ketahuan kepada orang itu, sebelum ia selesai makan dan minum. Jika ia membaringkan diri tidur, haruslah engkau perhatikan baik-baik tempat ia berbaring; kemudian datanglah dekat, singkapkanlah selimut dari kakinya dan berbaringlah di sana. Maka ia akan memberitahukan kepadamu apa yang harus kaulakukan.” Lalu kata Rut kepadanya: “Segala yang engkau katakan itu akan kulakukan.”” Ruth 3:1-5

Rut adalah seorang yang memiliki roh penundukkan diri. Ia menuruti apa yang dikatakan oleh mertuanya. Biarlah kita juga belajar seperti Rut dan lawanlah roh pemberontakan.

“Tinggallah di sini malam ini; dan besok pagi, jika ia mau menebus engkau, baik, biarlah ia menebus; tetapi jika ia tidak suka menebus engkau, maka akulah yang akan menebus engkau, demi TUHAN yang hidup. Berbaring sajalah tidur sampai pagi.” Jadi berbaringlah ia tidur di sebelah kakinya sampai pagi; lalu bangunlah ia, sebelum orang dapat kenal-mengenal, sebab kata Boas: “Janganlah diketahui orang, bahwa seorang perempuan datang ke tempat pengirikan.” Lagi katanya: “Berikanlah selendang yang engkau pakai itu dan tadahkanlah itu.” Lalu ditadahkannya selendang itu. Kemudian ditakarnyalah enam takar jelai ke dalam selendang itu. Sesudah itu pergilah Boas ke kota. Setelah perempuan itu sampai kepada mertuanya, berkatalah mertuanya itu: “Bagaimana, anakku?” Lalu diceritakannyalah semua yang dilakukan orang itu kepadanya serta berkata: “Yang enam takar jelai ini diberikannya kepadaku, sebab katanya: Engkau tidak boleh pulang kepada mertuamu dengan tangan hampa.”” Rut 3:13-17

Bukan hanya kemurahan hati saja yang dialami oleh Rut, sekarang kita dapat melihat bagaimana Rut juga mendapatkan “favour” (perkenanan) dari Tuhan melalui Boas.

Tahukah saudara setelah percaya kepada Tuhan Yesus, maka kita akan menjadi anak-anak favourite-Nya. Jesus Christ is full of favour!

4. Jadi Berkat “Seorang Amon atau seorang Moab janganlah masuk jemaah TUHAN, bahkan keturunannya yang kesepuluhpun tidak boleh masuk jemaah TUHAN sampai selama-lamanya, karena mereka tidak menyongsong kamu dengan roti dan air pada waktu perjalananmu keluar dari Mesir, dan karena mereka mengupah Bileam bin Beor dari Petor di Aram-Mesopotamia melawan engkau, supaya dikutukinya engkau. Tetapi TUHAN, Allahmu, tidak mau mendengarkan Bileam dan TUHAN, Allahmu, telah mengubah kutuk itu menjadi berkat bagimu, karena TUHAN, Allahmu, mengasihi engkau.” Ulangan 23:3-5

Kutuk akan Tuhan jadikan berkat. Fitnahan akan dijadikan-Nya kebaikan.

“Lalu Boas mengambil Rut dan perempuan itu menjadi isterinya dan dihampirinyalah dia. Maka atas karunia TUHAN perempuan itu mengandung, lalu melahirkan seorang anak laki-laki.” Rut 4:13

From generosity to favour, from favour to grace! Tuhan adalah Allah yang memulihkan!

Tags:
No Comments

Post A Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.