Immanuel – Allah menyertai kita

Bacaan: Matius 1:19-25

Apa itu tradisi? Tradisi atau Tradition terdapat dari kata “trade in nation”, dimana contohnya di suatu bangsa, negara, suku dan yang lain lain mempunyai nilai nilai yang dianggap baik dan di turunkan dari generasi ke generasi. Tema natal ini menjadi tradisi dari beribu ribu tahun yang lalu bahkan sebelum Tuhan Yesus lahir, Yesaya 7:14, Nabi Yesaya bernubuat, “Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel.” Maka dari itu, natal tidak bisa di samakan dengan keberadaan Santa Clause, sebab Santa Clause pun dihasilkan oleh penyembahan berhala, paganism, sehingga mengajar sesuatu yang tidak baik dan yang tidak benar kepada anak anak.

Nabi Yesaya lalu berkata di Yesaya 9:6, “Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.” Di versi NASB, “lambang pemerintahan” dikatakan “the government”, bukan suatu lambang atau simbol tapi dari Yesus lahir dan bertumbuh dalam tiga tahap, “baby”, “child” dan “son”, dan ada suatu pemerintahan dalam tahap ketika Yesus adalah a child, dan bertumbuh menjadi a son.

 Bedanya antara “child”(anak) dan “son” (putra) dalam bahasa aslinya adalah sangat berbeda dimana “child” (piodion) adalah anak yang tidak bisa berbuat apa apa, tapi “son”(huios) adalah anak yang sudah dewasa dan pewaris keluarga. Bangsa Yunani, dan juga Yahudi punya tradisi (trade in nation yang baik), ketika orang tuanya menilai sang anak sudah menjadi  dewasa dalam umur sekitar dua puluhan, mereka akan mengundang dan membuat pesta dengan orang orang penting, dan memberikan jubah ke anaknya sebagai son yang melambangkan sebagai pewaris dan penerus.

 Tuhan Yesus disebut “son” ketika dibaptis dan keluar dari dalam air, dan suara dari sorga berkata, “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.” Dan selanjutnya ketika Yesus berada di atas gunung, suara yang sama berkata, “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia.” Ada suatu tambahan, yaitu, “dengarkanlah Dia”.

 Dan selama ini natal yang di rayakan oleh dunia selalu menuju kepada Tuhan Yesus yang masih bayi dimana belum ada kuasa dan tidak bisa berbuat apa apa. Tapi seharusnya yang kita rayakan adalah Yesus yang sudah dewasa dan sebagai Son of God yang mempunyai kekuasaan bahkan mempunyai suatu pemerintahan.

 Yohanes 3:16, sekali lagi menekankan bahwa, Tuhan tidak memberi bayi kepada kita tapi mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, His Son bukan baby. Dan pada waktu Yesus lahir dalam tahap “baby”, tentu mempunyai suatu kekuasaan tapi belum bisa di aktifkan dan dioperasionalkan sebelum bertumbuh menjadi “son”.

Kuasa, berkat dan otoritas adalah suatu beban yang berat dan bahaya kalau kita belum cukup dewasa untuk menanganinya. Beban itu bukanlah hal yang kecil tapi seperti yang Nabi Yesaya katakan di Yesaya 22:22, “Aku akan menaruh kunci rumah Daud ke atas bahunya: apabila ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.”

Penasihat Ajaib/Wonderful Counsellor

Tuhan Yesus adalah Penasihat Ajaib, apa yang kita tidak mengerti, Dia tau segalanya dan mengerti segalanya, dan kita bisa menerima nasehat dan jawaban untuk kebutuhan kita dari Tuhan. Dan di Yesaya 14:27, dikatakan, “TUHAN semesta alam telah merancang, siapakah yang dapat menggagalkannya? Tangan-Nya telah teracung, siapakah yang dapat membuatnya ditarik kembali?” Tidak ada satu orang pun sekalipun itu iblis bisa menggagalkan rencana Tuhan kecuali kita sendiri yang tidak mau jalan. Kita mungkin bisa saja berbuat salah ketika berjalan dalam iman, tapi sekalipun kita salah, Tuhan sanggup mengembalikan ke jalan yang benar, dan jangan sampai kita menyerah dan tinggal dalam masa lalu kita.

Allah yang Perkasa/Might God

Allah yang perkasa, Dia yang akan mendampingi kita, melatih kita untuk menjadi perkasa dalam kehidupan kita menghadapi segala tantangan dengan kuasaNya. Bahkan kalau dengan Allah yang Perkasa, kekurangan kita dalam pendidikan sekalipun, Tuhan dapat membawa kita dalam hikmat dan pengetahuan yang sangat tinggi dan menjadi dampak dan berkat bagi orang lain.

Ingat, takut akan Tuhan adalah permulaan segala hitmat, maka orang yang berjalan dalam hikmat Tuhan pasti akan perkasa.

Bapa yang Kekal/Eternal Father

Yesaya 63:16, “Bukankah Engkau Bapa kami? Sungguh, Abraham tidak tahu apa-apa tentang kami, dan Israel tidak mengenal kami. Ya TUHAN, Engkau sendiri Bapa kami; nama-Mu ialah “Penebus kami” sejak dahulu kala.” Kita tidak perlu cari nama untuk diri sendiri, tapi Tuhan yang mengenal kita sejak dahulu dan melalui Dia, pintu pintu akan dibukakan untuk kita membuat kesempatan dan tidak mencari kesempatan. Dimanapun kita, sekalipun tidak ada yang kenal dan tidak berdaya, ada Tuhan yang mengenal dan menyertai kita dari awal sampai akhir. Maka segala kebutuhan hidup kita dalam melakukan rencana kekekalan yang Tuhan sudah buat sebelum kita dilahirkan pasti akan Dia genapi dalam hidup kita.

Raja Damai/Prince of Peace

Ketika kita tinggal dalam Tuhan, kita pasti mengalami kesejahterahan yang luar biasa. Tidak ada kekhawatiran apapun yang dapat menekan kita. Yesaya 26:3-4,12, mengatakan, “Yang hatinya teguh Kaujagai dengan damai sejahtera, sebab kepada-Mulah ia percaya. Percayalah kepada TUHAN selama-lamanya, sebab TUHAN ALLAH adalah gunung batu yang kekal…..Ya TUHAN, Engkau akan menyediakan damai sejahtera bagi kami, sebab segala sesuatu yang kami kerjakan, Engkaulah yang melakukannya bagi kami.”

Mari kita semua masuk dalam Tahun 2011 yang akan datang ini dengan Immanuel, kuasa yang ada di pundak Tuhan Yesus yang dipindahkan ke pundak kita dan kuncinya ada di tangan Tuhan Yesus yang sudah diserahkan kepada kita. Biar hati kita selalu teguh dalam menghadapi tantangan apapun yang didepan  karena kita punya pundak kekuasaan Tuhan yang kuat,  dan kita akan menggunakan kunci- kinci kerajaan Sorga yang sudah ada ditangan kita sampai kita mengalami kemenangan demi kemenangan bersama Tuhan, dan kita tidak akan pernah kekurangan yang tarbaik.

Selamat hari natal 2010, biarlah berkat Revayah akan terus menyertai kita untuk masuk Tahun 2011 dan kita akan SOAR like an Eagle in the years to come. amin

Tags:
No Comments

Post A Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.