Janji kelahiran Tuhan Yesus

Kalau sauadara bayangkan ketika seorang merayakan
ulang tahunnya, apakah orang tersebut akan
ingat kepada masa bayinya? Tentu tidak, dan demikian sering kali di
perayaan natal, Tuhan Yesus selalu di ingat sebagai bayi yang belum mampu untuk
melakukan mujizat apa pun. Ini adalah salah satu jebakan iblis sehingga kita
gagal berjalan dalam janji Tuhan yang seharusnya kita kenal Dia sebagai Raja
dari segala raja yang penuh dengan kuasa.

Pada Mulanya


Tuhan menjajikan natal bukan hanya dalam perjanjian baru tapi bahkan sebelum
dunia dijadikan, tidak ada dimensi waktu bagi Tuhan, tiada masa lalu dan tiada
masa depan, yang ada hanyalah sekarang atau saat ini juga. Kalau kita lihat
dalam terjemahan bahasa Ingriss untuk Ibrani 11:1, ada kata, “Now”, yang
menunjukan dimensi iman itu bicara tentang saat iniatau sekarang, sesuatu yang
kita harapkan akan terjadi atau kita sebut pengharapan  membicarakan akan masa depan.

Natal dimulai di Taman Eden di Kitab Kejadian.
Setelah manusia jatuh dalam dosa, Tuhan menjanjikan suatu penebusan dan
pemulihan. Tuhan telah menginvestasikan terlalu banyak akan diriNya dan sesuai
dengan gambarNya dalam diri kita untuk membiarkan karya penciptaannya yang
tertinggi menjadi hancur. Tuhan tidak akan pernah meninggalkan kita.

“Aku akan
mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan
keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan
tumitnya.”” (Kejadian 2:15 ITB)

And I will put enmity between you and the woman, and between your
seed and her seed; He (lebih
spesifik dari terjemahan Indonesia) shall bruise you on the head, and you shall
bruise him on the heel.”” (Genesis 3:15 NASB)


Kehancuran iblis yang tertulis di ayat atas dapat di  konfirmasikan lebih lanjut dalam Roma 16:20.
Berita kelahiran Yesus sudah ada sebelum dunia dijadikan tapi baru diungkapkan
dalam kitab Kejadian. Ini adalah janji Tuhan untuk kemenangan dan kekuasaan
atas dosa melalui Yesus Kristus.

Apakah itu
Natal?

Natal adalah suatu penggenapan akan janji Tuhan
untuk memberikan hidup  yang Dia telah
rencanakan bagi ciptaan tertingginya untuk menguasai bumi. Yesus datang kedunia
bukan untuk keselamatan dunia sendiri tapi untuk kita ciptaanNya untuk hidup
berkuasa didalam bumi. Jangan kita sampai terjebak dalam kebiasaan dunia yang
hanya mengingat Yesus sebagai bayi atau natal hanya sekedar hari libur untuk
membeli hadiah, tapi Natal adalah masa dimana kita memberi, seperti Bapa di
Surga telah memberikan kita sesuatu yang luar biasa ya itu Yesus Kristus. Dan
kita sangat perlu Yesus karena setan sangatlah licik dan lebih kuat dari pada
manusia, kita tidak dapat menghancurkan iblis kecuali hanya Tuhan Yesus, dan
Dia tinggal di dalam diri kita.

“Kamu berasal
dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab
Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia.”
(1 Yohanes 4:4 ITB)

Pembebasan


Dalam Yesaya 7:1-2, 5-6, Raja Ahaz diancam oleh Raja Aram dan Israel dan Tuhan
menjanjikan pembebasan padanya (Yesaya 7:3, 7, 10-11), akan tetapi Raja Ahaz
ragu dan menolak pertolongan Tuhan (Yesaaya 7:12) dan bahkan mengandalkan cara
sendiri untuk membuat perjanjian dengan Raja Asyur (2 Raja-Raja 16:7-8).

Raja Aram melambangkan dunia dan Raja Israel
melambangkan anak Tuhan yang biasa biasa saja. Mungkin saja hal yang biasa
untuk kita ragu akan apa yang Tuhan janjikan dan tentu sikap tersebut tidak
benar, tapi Tuhan tidak akan marah dan mengijinkan kita untuk meminta tanda
untuk supaya kita diyakinkan. Namun sering kali kita seperti Raja Ahaz yang
member suatu alasan yang terdengar sangat Rohani akan tetapi malah dia meragukan
Tuhan, tidak mau percaya bahkan dia menolak untuk minta tanda dari Tuhan lewat
nabi Yesaya dan mengandalkan cara sendiri untuk menyerahkan diri kepada Raja
Asyur dan bahkan dia mengambil peralatan berhaga di bait Allahuntuk bahan upeti
kepada raja Asyur. Ketika kita mulai menolak pertolongan Tuhan, sesungguhnya
kita telah menukarkan sesuatu dengan dunia. Biar kita belajar untuk selalu
mengandalkan Tuhan, tidak ragu akan apa yang Dia perintahkan atau janjikan dan
berbalik selalu kepada Dia sebagai sumber dari segalanya termasuk keuangan.

Peperangan


Ada sesuatu peperangan, dan kita sedang berada didalam perperangan tersebut,
perperangan akan prinsip prinsipi duniawi (Aram) dan peperangan dengan dunia
agamawi kekristenan (Israel). Kita punya pilihan untuk percaya akan Tuhan dan
Dia yang selalu bersama kita atau percaya dengan prinsip duniawi. Tuhan telah
menjanjikan kita suatu pertolongan untuk mengatasi segala tantangan sehari
hari.

Yesus datang untuk menggenapi nubuatan nabi Yesaya
dan datang bagi mereka yang dalam kegelapan. (Matius 4:12, 14-17).

Janji Tuhan


Tuhan menjanjikan suatu kerajaan dan kuasa untuk memerintah (1 Korintus
15:24-28) Bukan sekedar lambang yang tertulis dalam terjemahan Indonesia, tapi
pemerintahan itu sendiri.

Tuhan adalah penasehat yang luar biasa, Dia akan memberikan kita nasihat untuk
membuat keputusan yang benar. Disaat kita masih bayi atau masih kecil dalam
Tuhan, Tuhan mungkin masih melakukan banyak hal untuk kita, tapi ketika kita
bertumbuh dan menjadi dewasa , Tuhan hanya sekedar memberi kita nasihat dan
keputusan dan tindakan adalah bagian kita.

Tuhan adalah Pahlawan yang Gagah Perkasa yang
memberikan kita kekuatan untuk mengatasi semua masalah yang kita hadapi.

Tuhan juga adalah Bapa yang Kekal dan Dia adalah
sumber yang tidak akan pernah meninggalkan kita selamanya.

Bersukacitalah didalam Tuhan bukan hanya dimasa baik
tapi juga dimasa buruk. Ketaatan adalah untuk mengikuti suatu petunjuk atau
perintah sekalipun kita tidak suka. Dan kesetiaan adalah ketaatan dalam jangka
waktu yang panjang.

Tuhan juga adalah Raja Damai yang memberikan
keharmonian dan keutuhan yang melimpah.

Apa yang kekal? Kedamaian Tuhan yang diakibatkan oleh pemerintahanNya, Tahta
Daud (Lukas 1:32-33) dan Kerajan Daud (Wahyu 11:15)

Sekalipun saudara tidak percaya akan penggenapan nubuatan Tuhan, tapi  semangat atau gairah yang berapi api dari
pada Tuhan akan terus bekerja sampai penggenapan. Biar pandangan dan pengertian
kita terhadap perayaan Natal dapat berubah dan merayakan akan Yesus yang telah
menggenapi janji Bapa bagi kita di dunia. Amin.

No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.