Jemaat Sebagai Tiang Gereja

Gereja yang berhasil dan bertumbuh kuat adalah gereja yang mempunyai STRATEGI (untuk menyerang), VISI (untuk maju) dan NILAI (kuasa untuk mencapai visi). Nilai dari murid Yesus adalah saling mengasihi.. “Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi…” Yoh 13:34-35 Kalau saudara mau hidup dalam kesuksesan; bergabunglah sebagai anggota keluarga Bethany! Puji Tuhan! “…bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah, yakni jemaat dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran” 1Tim 3:14-15. Nilai dari gereja Bethany adalah “successful Bethany Families” (Keluarga-keluarga Bethany yang sukses) Nah…untuk menjadi keluarga Allah harus didasari dengan saling mengasihi dan komitmen; dalam 2Kor 8:5b, dikatakan: “Mereka memberikan diri mereka, pertama-tama kepada Allah, kemudian oleh karena kehendak Allah juga kepada kami” 2Kor 8:5b. Pertama kali saudara, menyerahkan diri saudara kepada Kristus untuk diselamatkan; kemudian saudara menyerahkan diri saudara saudara kepada anggota Kristen lainnya sebagai anggota keluarga Allah dalam gereja local! Ada yang menarik….ada satu survey di USA, dilaporkan bahwa ternyata 93% orang datang ke gereja karena gembala sidangnya! Tetapi waktu ditanya “Bagaimana jika sang gembala sidang itu pindah, apakah engkau juga akan pindah?” Mereka menjawab…. TIDAK! Mengapa ?? Karena saya memiliki saudara-saudara disini! Luar biasa!! Saudaraku, “hubungan” merupakan perekat yang menjaga kesatuan gereja! Sedangkan “persahabatan” adalah kunci untuk menahan anggota-anggota. Betapa pentingnya kita mempunyai hubungan dan persahabatan dengan saudara-saudara yang lain!

Gereja harus bertambah besar dan kecil secara bersamaan! Maksudnya adalah harus ada keseimbangan antara jumlah anggota yang hadir dalam ibadah raya dengan jumlah kelompok-kelompok kecil (Family Altar) yang tersedia untuk menggembalakan anggota-anggota tersebut. Keduanya sangat penting bagi kesehatan sebuah gereja. “Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup didalamnya” Ef 2:10. “untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus” Ef 4:12. Tuhan mau supaya setiap orang Kristen menggunakan karunia dan talentanya dalam pelayanan, bukan hanya sebagai jemaat. Ada 4 pillar pelayanan “kaum awam” sebagai dasar bangunan gereja (Rom 12:1-8):

1.

Setiap orang percaya adalah pelayan. Allah memanggil setiap orang untuk melayani dunia dan gereja. Melayani dan memberi adalah cirri-ciri khas yang menegaskan gaya hidup seperti Kristus yang diharapkan dari setiap orang percaya. Setiap kita diciptakan unutk melayani, Ef 2:10, diberi kuasa untuk melayani Mat 28:19-20, diperintahkan untuk melayani Mat 20:26-28, diselamatkan untuk melayani 2Tim 1:9.

2.

Setiap pelayanan adalah penting! Tak ada orang kecil dalam tubuh Kristus dan tidak ada pelayanan yang tidak berarti! “Memang ada banyak anggota, tetapi hanya satu tubuh…malahan justru anggota-anggota tubuh yang nampaknya paling lemah, yang paling dibutuhkan.” 1Kor 12:20-22. Pelayanan yang kecil seringkali memberi pengaruh yang besar!

3.

Kita bergantung satu sama lain, saling membutuhkan! Budaya individualisme dan kemandirian harus diganti dengan saling ketergantungan dan bekerjasama.

4.

Pelayanan merupakan ungkapan dari shape yang menentukan pelayanan, apa yang harus dilakukan seseorang. Masing-masing kita dibentuk/direncanakan secara unik oleh Allah untuk melakukan hal-hal tertentu.

S = Spiritual gift, (karunia rohani).

H = Heart. Hati! 1Sam 12:20, “…beribadahlah kepada Allah dengan segenap hatimu”

A = Abilities (Kemampuan). merupakan talenta alamiah yang sudah ada sejak

saudara lahir. Pakilah itu untuk melayani Tuhan!

Kel 31:3, “…keahlian dan pengertian dan pengetahuan, dalam segala macam pekerjaan…” Allah juga memberikan kemampuan untuk menghasilkan uang! “Tetapi haruslah engkau ingat kepada Tuhan Allahmu; sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan” Ul 8:18.

P = Personality (Kepribadian). Ada macam-macam sifat kepribadian seseorang. Allah menjadikan saudara sebagai diri saudara sendiri. Jika saudara melayani sesuai dengan kepribadian yang Allah berikan kepada saudara; maka saudara akan merasakan hasrat hati terpenuhi dan mengalami kepuasan serta keberhasilan dalam pelayanan.

E = Experience. (Pengalaman). Allah tidak pernah menyia-nyiakan pengalaman! (termasuk pengalaman pendidikan, pekerjaan, kerohanian dan pelayanan). Saudara akan menjadi sangat efektif dan puas dalam pelayanan, ketiak saudara menggunakan karunia-karunia rohani dan kemampuan saudara dalam bidang yang sesuai dengan hasrat hati dan mengungkapkan kepribadian serta pengalamn saudara. Keberhasilan merupakan hasil dari pelayanan yang sesuai! “Kita tahu sekarang bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia; yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai rencana Allah” Rom 8:28.

Tags:
No Comments

Post A Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.