Kalau Cinta Sudah Melekat, Tahi Kucing Rasa Coklat

Efesus 2:10 “Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.”

Di dalam Alkitab bahasa Indonesia, tertulis bahwa kita adalah “buatan Allah”, tetapi coba kita lihat dalam terjemahan New Living Translation yang menjelaskan bahwa “we are God€™s masterpiece”. Kita adalah masterpiece Tuhan karena kita memang diciptakan demikian, jadi bukan karena kehebatan kita atau apa yang kita lakukan yang membuat diri kita hebat.

Wahyu 19:6-8 “Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: “Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja. Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia. Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!” (Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.)”

Perhatikan ayat di atas yang berkata “pengantin-Nya telah siap sedia”, bandingkan ini dengan terjemahan New International Version “his bride has made herself ready.”

Wahyu 21:9-12 “Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: “Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba.” Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah. Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal. Dan temboknya besar lagi tinggi dan pintu gerbangnya dua belas buah; dan di atas pintu-pintu gerbang itu ada dua belas malaikat dan di atasnya tertulis nama kedua belas suku Israel.”

Mempelai Kristus adalah orang-orang percaya dari Perjanjian Lama, orang-orang percaya dari Perjanjian Baru, bangsa Israel yang bertobat dan yang terakhir adalah Yerusalem Baru.

Segala kemewahan yang dicari manusia hari-hari ini semuanya akan menjadi sia-sia sebab di Yerusalem Baru semuanya hanya dipakai menjadi fondasi saja.

Jikalau kita mencintai seseorang maka segalanya serasa dia yang terbaik dan yang tercantik. Kita tidak peduli apa yang orang katakan. Tuhan mencintai kita karena memang sudah dari sananya, bukan karena perbuatan kita yang baik, ataupun buruk. Tidak peduli keadaan kita seperti apa sekarang ini Tuhan tetap mencintai kita.

Wahyu 2:1-7 “”Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Efesus: Inilah firman dari Dia, yang memegang ketujuh bintang itu di tangan kanan-Nya dan berjalan di antara ketujuh kaki dian emas itu. Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta. Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena nama-Ku; dan engkau tidak mengenal lelah. Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula. Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat. Tetapi ini yang ada padamu, yaitu engkau membenci segala perbuatan pengikut-pengikut Nikolaus, yang juga Kubenci. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah.””

Jemaat di Efesus adalah yang pertama yang dibentuk oleh Paulus. Gereja Efesus adalah suatu gereja yang luar biasa, tetapi ada satu hal yang ditegur oleh Tuhan, yaitu mereka telah meninggalkan kasih mereka yang mula-mula.

Janganlah kita lakukan sesuatu buat Tuhan karena kita menginginkan sesuatu dari Dia. Tidak ada yang bisa berkata bahwa ia sungguh-sungguh mengasihi Tuhan namun tidak melakukan apa-apa untuk Tuhan.

Tuhan mencintai kita apa adanya, Yesus telah mati bagi kita sewaktu kita masih berdosa. Tahukah saudara bahwa Tuhan tidak lakukan hal ini untuk para malaikat yang jatuh dalam dosa?

Remember that God’s love is everything.

Tags:
No Comments

Post A Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.