Kasih abadi

Hosea 1:1-3:5

Setiap dari kita tertarik dengan konsep cinta atau kasih. Ada sesuatu tentang cinta yang menarik setiap hati manusia. Meskipun banyak pria tidak suka mengakuinya, kami juga tertarik dengan cinta. Itulah mengapa orang menikah. Itu sebabnya hampir setiap film memiliki unsur cinta di dalamnya (termasuk film pria). Contoh: Romeo dan Juliet, Twilight, Gladiator, Troy dll

Semua dari kita memiliki kerinduan yang dalam untuk cinta. Dengan bertambahnya usia, keinginan itu meningkat. Saya tidak lagi puas dengan Barbie di tangan saya; saya ingin Barbie untuk diri saya sendiri. Jadi kita mulai mengejar. Dan banyak dari kita dapat menandai kehidupan kita dengan saat-saat penyesalan mendalam atas hal-hal yang kita lakukan dalam mengejar cinta. Kita jatuh cinta, kita patah hati dan kita berjanji tidak akan pernah jatuh cinta lagi namun 2 minggu kemudian kita jatuh cinta lagi etc. Seperti yang Timothy Hansen sering katakan, “guys are stupid and girls are crazy.” Tetapi hal ini tidak menghentikan kita untuk mengejar cinta. Kita mencari dan mencari tetapi semua yang kita temukan adalah kekecewaan. Tapi itu tidak menghentikan kita untuk terus mencoba. Saya percaya hal ini disebabkan oleh karena kita diciptakan dari awal mulanya untuk mengejar cinta sejati. Tapi kita hidup di dunia yang jatuh dan dipenuhi dengan kerusakan dan dosa. Itu sebabnya kita mengenal banyak orang yang menghancurkan hidup mereka dan melakukan hal-hal gila atas nama cinta. Kita telah sering disakiti dalam mengejar cinta. Tapi hal ini tidak menghentikan kerinduan dalam hati kita untuk mencintai dan dicintai.

Budaya kita memahami hal ini dengan sangat baik. Itu sebabnya anda menemukan konsep cinta diberitakan di mana-mana. Anda menemukan mereka dalam cerita perang, dalam sitkom, komedi, di majalah gosip, reality show dan anda bahkan dapat menemukannya di cerita-cerita horor. Budaya kita mencoba untuk menjual kepada kita cerita ‘happily ever after’. Dan kita tahu dari pengalaman dan kehidupan bahwa tidak ada yang namanya ‘bahagia selamanya’. Tidak di dunia ini. Tapi kita tetap terus menceritakan cerita cinta. Mengapa? Joan Didion, salah satu penulis terbaik Amerika pernah berkata, “We tell stories in order to live.” Yang dia maksud adalah bahwa kita terus menceritakan kisah cinta ini karena cerita-cerita itu adalah cara bagi kita untuk berpegang teguh pada harapan cinta walaupun kisah cinta yang terjadi sehari hari di sekitar kita mengecewakan dan hancur. Kita menceritakan cerita ini karena kita butuh alasan untuk berharap. Untuk percaya. Untuk bangun dari tempat tidur di pagi hari.

Tetapi Alkitab menjawab pertanyaan ini secara langsung. Alasan mengapa kita selalu menceritakan diri kita cerita-cerita cinta bukan hanya untuk menemukan alasan untuk percaya lagi, tetapi karena anda dan saya sudah di design dari awal penciptaan untuk mengantisipasi datangnya cinta sejati. Kita tidak bisa melepaskan harapan ini karena ada garis di dalam hati manusia yang percaya bahwa suatu hari, cinta sejati akan datang. Dan harapan ini bukanlah harapan kosong; ini adalah harapan yang sudah terpenuhi.

Kitab Hosea menceritakan kisah cinta antara Hosea dan Gomer, yang merupakan kisah cinta Allah dengan umat-Nya. Hosea adalah seorang nabi di Kerajaan Utara Israel sebelum Israel dihancurkan oleh Syria. Pelayanan Hosea ditujukan kepada Kerajaan Israel utara yang penuh dengan korupsi dan penyembahan berhala. Isi tulisan Hosea sangatlah unik karena Allah menggunakan kehidupan pernikahan Hosea dan Gomer untuk menunjukan isi hati Allah. Hosea adalah gambaran Allah dan Gomer merupakan gambar setiap dari kita.

 

 

V.1-3: Firman Tuhan yang datang kepada Hosea bin Beeri pada zaman Usia, Yotam, Ahas dan Hizkia, raja-raja Yehuda, dan pada zaman Yerobeam bin Yoas, raja Israel. Ketika Tuhan mulai berbicara dengan perantaraan Hosea, befirmanlah Ia kepada Hosea: “Pergilah, kawinilah seorang perempuan sundal dan perankkanlah anak-anak sundal, karena negerei ini bersundal hebat dengan membelakangi Tuhan.” Maka pergilah ia dan mengawini Gomer binti Diblaim, lalu mengandunglah perempuan itu dan melahirkan baginya seorang anak laki-laki.

Berapa banyak dari anda berpikir ini adalah perintah yang sangat aneh? Anda harus! Berapa banyak dari anda ingin menjadi Hosea? Bagaimana jika saya katakan semua pria lajang di tempat ini sekarang, bahwa Allah berbicara kepada saya bagi anda untuk menemukan calon istri di rumah bordil?

Hosea adalah seorang Nabi Allah, seorang pria yang dipanggil untuk mewakili Tuhan. Seorang wanita yang tidak setia adalah orang terakhir nabi ingin nikahi. Tidak ada yang aneh tentang seorang pria yang mencintai seorang wanita untuk menikahinya. Tapi perjanjian pernikahan antara seorang nabi dan seorang gadis yang ia tahu tidak akan setia kepadanya di masa depan tidak pernah terjadi sebelumnya. Dengan menikahi Gomer, Hosea harus menempatkan reputasi masa depannya sebagai nabi Allah. Hal ini juga penting untuk dicatat bahwa Hosea tidak hanya memilih untuk menikahi Gomer karena dia harus tetapi ia juga mencintainya. Jika pernikahan Hosea dengan Gomer adalah gambar kasih Allah bagi umat-Nya, maka Hosea harus mencintai Gomer. Jika tidak, analogi tidak berjalan. Kita tidak pernah mengetahui alasan di balik cinta Hosea untuk Gomer tetapi kenyataan bahwa dia mencintainya adalah kepastian. Tetapi pada saat yang sama, Tuhan sudah mengatakan kepada Hosea, bahwa istrinya tidak akan setia, bahwa dia akan menjadi seorang pezinah.

V.4-5: Kemudian berfirmanlah Tuhan kepada Hosea: “Berilah nama Yizreel kepada anak itu, sebab sedikit waktu lagi maka Aku akan menghukum keluarga Yehu karena hutang darah Yizreel dan Aku akan mengakhiri pemerintahan kaum Israel. Maka pada waktu itu Aku akan mematahakan busur panah Israel di lembah Yizreel.

Gomer hamil dan melahirkan seorang putra bagi Hosea, yang Tuhan beri nama Yizreel. Setiap anak yang Gomer lahirkan memiliki arti profetik bagi Israel. Yang pertama bernama Yizreel untuk mengingatkan orang-orang akan amarah Yehu (mantan raja Israel) ketika dia membunuh Izebel dan 70 anak-anak Ahab di kota Yizreel. Yizreel adalah peringatan bahwa Tuhan akan menghukum Israel karena pengkhianatan dan kekerasan mereka. Contoh: I know what you did last summer.

V.6-9: Lalu perempuan itu mengandung lagi dan melahirkan seorang anak perempuan. Berfirmanlah Tuhan kepada Hosea: “Berilah nama Lo-Ruhama kepada anak itu, sebab Aku tidak akan menyayangi lagi kaum Israel, dan sama sekali tidak akan mengampuni mereka. Tetapi Aku akan menyayangi kaum Yehuda dan meyelamatkan mereka demi Tuhan, Allah mereka. Aku akan menyelematkan mereka bukan dengan panah atau pedang, dengan alat perang atau dengan kuda dan orang-orang berkuda.” Sesudah menyapih Lo-Ruhama, mengadunglah perempuan itu lagi dan melahirkan seorang anak laki-laki. Lalu berfirmanlah Ia: “Berilah nama Lo-Ami kepada anak itu, sebab kamu ini bukanlah umat-Ku dan Aku ini bukanlah Allahmu.”

Gomer mengandung lagi dan melahirkan seorang anak perempuan. Tapi yang menarik, nama Hosea tidak disebut sebagai ayah dari anak Gomer yang kedua. Tuhan menamai dia Lo-Ruhama, yang berarti ‘tidak ada belas kasihan’. Setiap ayah menunjukkan belas kasihan kepada anak-anaknya. Jadi fakta bahwa Hosea tidak memiliki kasih sayang alami yang seorang ayah miliki terhadap anaknya sendiri menunjukkan bahwa Hosea bukanlah ayah dari anak ini. Hal yang sama terjadi pada anak ketiga Gomer. Allah menamainya Lo-Ami, yang berarti ‘bukan umat-Ku.’ Hal ini menyatakan fakta ini dengan eksplisit. Mereka bukan anak-anak Hosea. Gomer berselingkuh dan melahirkan dua anak di luar pernikahannya dengan Hosea.

 

 

Pasal 2 berbicara tentang keputusasaan Hosea di tengah ketidaksetiaan Gomer terhadap Hosea. Kata-kata yang dia gunakan mengungkapkan perjuangan Hosea dan rasa sakit hatinya. Hosea mencintai Gomer tapi Gomer mengkhianatinya. Pasal ini juga berbicara tentang perkataan Allah kepada istri-Nya yang tidak setia, Israel. Dalam ayat 3, “Tentang anak-anaknya, Aku tidak menyayangi mereka, sebab mereka adalah anak-anak sundal”, Hosea menegaskan bahwa dua anak terakhir yang dikandung lewat perzinahan. Dan yang membuat hal lebih buruk, ayat 4, “Sebab ibu mereka telah menjadi sundal; dia yang mengandung mereka telah berlaku tidak senonoh. Sebab dia berkata: Aku mau mengikuti para kekasihku, yang memberi roti dan air minumku, bulu domba dan kain lenanku, minyak dan minumanku.” Hosea mengatakan bahwa Gomer-lah yang mengejar kekasih lainnya, bukan sebaliknya. Gomer mengejar kekasihnya yang menyediakan dia dengan apa yang dia butuhkan. Ironisnya adalah, Gomer tidak menyadari bahwa Hosea-lah yang memberinya apa yang dia butuhkan. Ayat 7, “Tetapi dia tidak insaf bahwa Akulah yang memberi kepadanya gandum, anggur dan minyak, dan yang memperbanyak bagi dia perak dan emas yang dibuat mereka menjadi patung Baal.”

Tragedi cerita:
1. Hosea adalah suami Gomer tapi Gomer mengejar kekasih-kekasih lain.
2. Semua yang Gomer terima berasal dari suaminya, tapi dia berpikir dia mendapatkan itu dari orang lain.

Pada titik cerita ini, sudah sewajarnya untuk Hosea untuk menyerah tentang Gomer. Gomer telah meninggalkan dia untuk bersama pria lain. Perceraian tampaknya diterima untuk kasus ini. Hukum Musa mengijinkannya. Bahkan, Gomer seharusnya dilempari batu sampai mati karena ketidaksetiaannya. Hosea memiliki hak untuk mengakhiri pernikahan sekali dan untuk selamanya. Tapi cerita ini tidak berakhir di sana.

 

 

Pasal 3 dimulai dengan salah satu perintah yang paling tidak masuk akal yang pernah diperintahkan Allah. Ayat 1,Berfimanlah Tuhan kepadaku: “Pergilah lagi, cintailah perempuan yang suka bersundal dan berzinah, seperti Tuhan juga mencintai orang Israel, sekalipun mereka berpaling kepada allah-allah lain dan menyukai kue kismis.”

Hosea diperintahkan untuk mencari Gomer dan mencintainya lagi. Ini tidak masuk akal dan tidak normal! Gomer telah berselingkuh dan mengkhianati Hosea berulang kali. Pasti ada banyak malam di mana Hosea berseru kepada Tuhan karena ketidaksetiaan istrinya. Hosea harus menjelaskan kepada anak-anaknya mengapa mami tidak di rumah. Dia harus mengurus anak-anak tanpa mami mereka. Dan sekarang di mana dia baru saja mulai terbiasa hidup tanpa Gomer, Allah menyuruhnya untuk mengambil Gomer kembali. Perintah yang tidak masuk akal! Ini hampir mustahil secara emosional.

 

V.2-3: Lalu aku membeli dia bagiku dengan bayaran lima belas syikal perak dan satu setengah homer jelai. Aku berkata kepadanya: “Lama engkau harus diam padaku dengan tidak bersundal dan dengan tidak menjadi kepunyaan seorang laki-laki; juga aku ini tidak akan bersetubuh dengan engkau.

V.3: And I said to her, “You must dwell as mine for many days. You shall not play the whore, or belong to another man; so will I also be to you.”

Rupanya Gomer telah tenggelam ke level terendah. Untuk beberapa alasan yang tidak diceritakan, ia telah menjadi budak. Agar Hosea bisa mendapatkan Gomer kembali, dia harus membayar harga budak perempuan, yaitu 30 shekel. Hosea tidak mampu membayar tunai. Tapi dia bertekad untuk mendapatkan kembali apapun caranya. Hosea membayar harga kebebasan Gomer. Dan Hosea mengatakan Gomer bahwa ia milik dia dan dia miliknya.

 

 

Kehidupan Hosea dan Gomer adalah pesan Allah bagi umat-Nya. Hosea dan Gomer adalah gambar Allah dan Israel. Ini juga merupakan gambaran Kristus dan gereja-Nya (kita). Kristus adalah Hosea dan Gomer adalah kita. Melalui kisah Hosea, kita belajar beberapa hal tentang kasih Allah yang abadi. Kasih Allah yang ber-skandal, tanpa henti dan tanpa batas.

 

Kasih Allah adalah kasih yang ber-skandal.

 

Hal ini tidak masuk akal dan adalah sebuah skandal bagi siapa saja untuk menikah dengan seseorang yang mereka tahu akan tidak setia kepada mereka. Gomer mungkin bukan pelacur di awal mulanya tapi Allah tahu persis bahwa ia akan tidak setia kepada Hosea. Ketika Allah memilih Israel, Dia tahu persis bahwa Israel akan tidak setia tapi Ia tetap memilih untuk mencintai mereka. Pertanyaan tentang buku ini bukanlah mengapa Tuhan meminta Hosea untuk menikahi Gomer tapi mengapa Allah memilih untuk menikahi Israel? Mengapa Dia tidak memilih orang yang akan setia kepada-Nya dan bersyukur atas kasih-Nya?

Menurut pemahaman kita, kasih Allah adalah skandal. Kita tidak akan masuk ke dalam suatu hubungan perjanjian dengan orang-orang yang kita tahu akan mengkhianati kita. Tidak ada diantara kita yang bermimpi untuk menikahi seorang gadis yang akan menjadi pelacur. Tapi satu hal yang kita perlu pahami bahwa di mata Tuhan, semua orang yang tidak berada dalam ikatan hubungan dengan-Nya adalah pelacur. “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah” (Roma 3:23). Dengan kata lain, kita semua buruk. Jika kita pernah mencuri, kita adalah pencuri. Jika kita pernah membenci orang, kita adalah pembunuh. Jika kita pernah berpikir yang kotor tentang lawan jenis, kita adalah pezina. “Tidak ada yang benar, seorang pun tidak. Tidak ada seorang pun yang berakal budi, tidak ada seorang pun yang mencari Allah. Semua orang telah menyeleweng, mereka tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak.” (Roma 3:10-12).

Tak satu pun dari kita pantas menerima kasih Allah. Oleh karena itu, jika Allah mengasihi kita, kasih-Nya haruslah skandal. Cara lain untuk mengatakan itu adalah ini: kasih Allah bagi kita tidak berdasarkan kebaikan kita, tetapi berdasarkan kebaikan-Nya dan kedaulatan pilihannya. Ulangan 10:14-15 – “Sesungguhnya, Tuhan, Allahmulah yang empunya langit, bahkan langit yang mengatasi segala langit, dan bumi dengan segala isinya; tetapi hanya oleh nenek moyangmulah hati Tuhan terpikat sehingga Ia mengasihi mereka, dan keturunan merekalah, yakni kamu, yang dipilih-Nya dari segala bangsa, seperti sekarang ini.” (V.15 – “Yet the Lord set his heart in love on your fathers and chose their offspring after them, you above all peoples, as you are this day”). Cobalah untuk mendapatkan perasaan dari ayat ini. Kita tidak menkontribusikan apa-apa dalam kasih-Nya bagi kita. Kasihnya didasarkan semata-mata pada siapa dia dan tidak ada hubungannya dengan kita. Semuanya adalah tentang sang pemberi dan tidak ada hubungannya dengan penerima. Adalah masuk akal untuk mencintai hal-hal yang indah. Tapi kasih Tuhan tidak masuk akal dan skandal dalam cara bahwa Dia membuat objek kasihnya menjadi indah dan bukan mengasihi objek karena mereka indah. Kasih Allah adalah skandal karena kasihnya tidak membawa perhatian pada obyek kasih tetapi terhadap kemegahan sang kekasih.

 

 

Kasih Allah adalah kasih yang tanpa henti.

 

Alkitab dengan jelas mengatakan kepada kita bahwa Allah mengejar orang-orang yang dicintainya. Hosea tidak pernah meminimalkan rasa sakit yang Gomes berikan terhadap dia. Rasa sakit itu nyata. Hosea dikhianati oleh Gomer. Tetapi karena ia mencintainya, dia tidak akan menyerahkan Gomer. Hosea 2:5-6 –“Sebab itu, sesungguhnya, Aku akan menyekat jalannya dengan duri-duri, dan mendirikan pagar tembok mengurung dia, sehingga dia tidak dapat menemui jalannya. Dia akan mengejar para kekasihnya, tetapi tidak akan mencapai mereka; dia akan mencari mereka, tetapi tidak akan bertemu dengan mereka. Maka dia akan berkata: Aku akan pulang kembali kepada suamiku yang pertama, sebab waktu itu aku lebih berbahagia dari pada sekarang.” Karena Hosea mencintai Gomer, ia mengejar dia tidak peduli berapa harganya. Alasan di balik disiplin Tuhan dalam hidup kita seringkali bukan karena Dia itu kejam tetapi karena Dia sedang mengejar kita agar kita dapat kembali merasakan kasih dan kebaikan-Nya. Dengan kata lain, disiplin Allah merupakan ungkapan kasihNya yang tanpa henti bagi kita. Disiplin merupakan tanda penolakan Allah untuk menyerah terhadap kita ketika kita berjalan menjauh dari-Nya.

Sama seperti Gomer, sering kali kita harus belajar hal dengan cara yang susah. Tuhan harus menunjukkan kepada kita janji kosong dunia dan rasa sakit yang datang dengan janji palsu itu sebelum kita menyadari apa yang telah hilang dari hidup kita selama ini, supaya kita ‘pulang kembali kepada suamiku yang pertama, sebab waktu itu aku lebih berbahagia dari sekarang.’ Alasan Allah mengizinkan masa-masa yang menyakitkan dan sulit dalam hidup kita adalah untuk menunjukkan kebesaran diri-Nya kepada kita. Disiplin Tuhan adalah tanda komitmen kasih-Nya yang tanpa henti kepada kita.

 

 

Kasih Allah adalah kasih yang tanpa batas.

 

Kasih Allah yang tanpa batas adalah apa yang menarik orang untuk datang kepada Tuhan. Tanpa batas adalah satu kata yang membuat kasih Allah berdiri di atas segala bentuk kasih lainnya. Ini adalah satu hal yang menarik hati manusia terhadap keindahan cinta sejati. Dan cinta ini hanya dapat ditemukan di dalam Allah.

Sangatlah mudah bagi kita untuk menyerah terhadap orang lain, terutama terhadap mereka yang mengkhianati kasih dan kepercayaan kita. Tapi Tuhan berbeda. Dalam pasal 3, saat dosa Gomer telah menghancurkan dia, ketika ia ada di tingkat paling rendah dalam kehidupan, ketika ia dijual sebagai budak di lelang, ketika semua kecantikannya sudah hilang dan hanya tinggal bekas luka dari dosa-dosanya, Tuhan menyuruh Hosea untuk pergi dan mendapatkan Gomer kembali berapa pun harganya. Nama Gomer berarti sempurna yang mungkin adalah referensi untuk penampilan dan kecantikan Gomer. Tapi sekarang dia adalah seorang budak yang tidak diinginkan di lelang. Hosea sudah melalui neraka emosional di bumi karena Gomer. Tapi sekarang Tuhan berkata kepada Hosea untuk mencintai Gomer seperti Tuhan mengasihi bangsa Israel.

Adalah salah satu hal untuk memaafkan satu kesalahan dosa bodoh. Tapi adalah hal yang sangat berbeda untuk mengampuni dosa yang disengaja yang telah diulang berkali kali. Gomer tidak pantas mendapatkan pengampunan Hosea. Gomer tidak pantas menerima kesetiaan Hosea. Dan Gomer tentu saja tidak layak untuk menerima semua pengorbanan Hosea. Tapi itulah yang Hosea lakukan dan itulah yang Tuhan lakukan terhadap umat-Nya. Dia mengampuni dosa dari umat-Nya. Bahkan ketika kita tidak setia dan mengkhianati-Nya, “Dia tetap setia – karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya” (2 Timotius 2:13). Kita terus berlari menjauh dari hadirat-Nya, tetapi Allah mengejar kita sampai akhir dan Dia membuat pengorbanan terbesar untuk mengejar kita. Kita dapat berlari sejauh yang kita inginkan, tetapi kita tidak akan pernah bisa berlari lebih cepat dari kasih Allah kepada kita karena Dia sudah mengirimkan anak-Nya yang dicintai untuk mati bagi kita. Alasan di balik kebesaran dan kasih Allah yang tanpa batas bagi kita tidak ada hubungannya dengan kita, tetapi semuanya berkaitan dengan atribut-Nya dan apa yang Ia sudah lakukan bagi kita.

Kasih Allah yang tanpa batas inilah yang membawa manusia kepada pertobatan. Kasih Allah yang tak terbatas adalah hal yang menarik hati kita kepada-Nya. “Tetapi ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan kasih-Nya kepada manusia, pada waktu itu Dia telah meyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus, yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita oleh Yesus Kristus, Juruselamat kita, supaya kita, sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya, berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita.” (Titus 3:4-7).

Kasih yang tanpa batas inilah yang diidamkan setiap manusia. Tetapi mereka tidak dapat menemukan cinta seperti ini di dunia ini. Hosea gagal untuk mencintai Gomer dengan kapasitas kemampuanya sendiri untuk mencintai. Yang memungkinkan Hosea untuk mencintai Gomer lagi adalah wahyu dan pemberdayaan kasih Tuhan dalam kehidupan Hosea. Inilah keindahan dari cerita Hosea. Ketika semua cinta manusia gagal, kasih Allah akan berhasil. Cinta sejati hanya bisa dialami dan diberikan dalam Kristus.

 

 

Ijinkan saya menjadi sangat sensitif dengan situasi. Bagi banyak dari kita, kisah Gomer adalah realitas yang lebih dekat daripada yang kita berani akui. Tidak sulit sama sekali bagi anda untuk mengerti keadaan Gomer. Anda sudah gagal dengan kacau buruk. Anda menyerahkan keperawanan anda kepada orang yang tidak berkomitmen kepada anda. Anda menjual tubuh anda untuk kepuasan beberapa menit dan rasa malu seumur hidup. Anda berjanji tidak akan melakukannya lagi, tapi anda terus mengulangi siklus dosa yang sama. Untuk beberapa dari anda, anda telah terperangkap dalam kandang dosa seksual dan seperti Gomer, anda telah menjadi budak kecanduan seksual. Untuk beberapa dari anda mungkin itu adalah obat-obatan. Bagi yang lain, mungkin itu adalah kesombongan. Dan beberapa dari anda sedang berjuang dengan godaan seks terhadap sesama jenis dan anda mencoba untuk melawannya, tetapi anda gagal lagi dan lagi. Dan untuk beberapa anda, anda adalah pembunuh. Anda menggugurkan bayi anda dan anda bertanya-tanya apakah masi ada harapan untuk anda. Setiap dari kita mengejar cinta dan dalam perjalanan, kita tersandung keras dan kita bertanya-tanya apakah ada harapan cinta sejati bagi kita. Saya ingin anda mendengarkan apa yang Tuhan katakan kepada anda hari ini melalui Hosea.

 

Hosea 2:13-22

Tiga hal yang Yesus akan lakukan untuk mendapatkan kita kembali:

1. Dia akan berbicara kepada hati kita. Ayat 13 – “Sebab itu, sesungguhnya, Aku ini akan membujuk dia, dan membawa dia ke padang gurun, dan berbicara menenangkan hatinya.” Arti asli dari Bahasa Ibrani mengatakan bahwa supaya ia dapat berbicara kepada hatinya.” Kitab Ibrani mengatakan bahwa Dia akan memberikan kita hati yang baru untuk menggantikan hati batu kita. Ketika Dia berbicara, Dia akan memikat kita. Dia akan mengatakan apa yang kekasih katakan di tempat rahasia. Dengarkan Dia dengan hati kita. Dia tahu bahwa kita adalah pelacur. Namun Dia tetap mengasihi kita. Jangan berpikir anda terlalu jelek atau terlalu busuk. Dengarkan dia.

2. Dia menawarkan kita pemulihan. Ayat 14-17 – “Aku akan memberikan kepada kepadanya kebun anggurnya dari sana, dan membuat lembah Akhor menjadi pintu pengharapan. Maka dia akan merelakan diri di sana seperti pada masa mudanya, seperti pada waktu dia berangkat keluar dari tanah Mesir. Maka pada waktu itu, demikianlah firman Tuhan, engkau akan memanggil Aku: Suamiku, dan tidak lagi memangil Aku: Baalku! Lalu Aku menjauhkan nama para Baal dari mulutmu, maka nama mereka tidak lagi disebut. Aku akan mengikat perjanjian bagimu pada waktu itu dengan binatang-binatang di padang dan dengan burung-burung di udara, dan binatang-binatang melata di muka bumi; Aku akan meniadakan busur panah, pedang dan alat perang dari negeri, dan akan membuat engkau berbaring dengan tenteram.” Jika kita pulang ke rumah, ada janji harapan dan pemulihan. Dia akan mengembalikan kepada kita apa yang hilang dan memberikan jauh lebih banyak. Yesus datang untuk membebaskan kita dari perbudakan dan mengembalikan kita kepada posisi kita sebagai pengantin-Nya. Janji-Nya adalah bahwa hal ini akan penuh dengan kebaikan, kebaikan yang berlimpah. Jadi pulanglah ke rumah. Dia sedang menunggu untuk memulihkan anda.

3. Dia memberikan kita hubungan baru yang kekal bersama Dia. Ayat 18-19 – “Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku untuk selama-lamanya dan Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam keadilan dan kebenaran, dalam kasih setia dan kasih sayang. Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam kesetiaan, sehingga engkau akan mengenal Tuhan.” Dia ingin memulai hubungan baru dengan anda. Tiga kali ia mengulangi “Aku akan menjadikan engkau.” Dia sangat bergairah terhadap anda dan dia ingin menikahi anda lagi. Pernikahan yang didasarkan pada kebenaran, keadilan, cinta, kasih sayang dan kesetiaan. Hal ini dimungkinkan karena Dia telah mati untuk membayar harga untuk semua itu.

 

Ungkapan ‘engkau akan mengenal Tuhan’ memiliki makna yang sangat berbobot. Istilah ‘mengenal’ di Perjanjian Lama digunakan untuk menggambarkan nilai paling murni dari keintiman. Misalnya: Adam mengenal Hawa dan Hawa mengandung. Tindakan mengenal dalam hubungan pernikahan digunakan untuk menggambarkan hubungan seksual. Apa yang Tuhan katakan kepada kita, Gomer, istri yang berzina, adalah ketika kita kembali ke dia, dia tidak akan menahan apa-apa dari kita. Dia tidak akan menjaga jarak terhadap kita. Dia akan melayani kita dengan kenikmatan dan keintiman terdalam antara suami dan istri.

Yeremia 32:40-41 – Aku akan mengikat perjanjian kekal dengan mereka, bahwa Aku tidak akan membelakangi mereka, melainkan akan berbuat baik kepada mereka; Aku akan menaruh takut kepada-Ku ke dalam hati mereka, supaya mereka jangan menjauh dari pada-Ku. Aku akan bergirang karena mereka untuk berbuat baik kepada mereka dan Aku akan membuat mereka tumbuh di negeri ini dengan kesetiaan, dengan segenap hati-Ku dan dengan segenap jiwa-Ku.

Kabar baik dari Hosea adalah bahwa Allah tahu bahwa kita semua adalah pelacur dan kita telah menjual diri kita untuk hal-hal lain selain Allah, namun Kristus membujuk kita kembali ke kasih abadinya. Maukah anda mendengar dan menerimanya?

No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.