Kekuatan Sukacita

Tetapi buah Roh
ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan,
kesetiaan, Galatia 5:22. Sukacita merupakan
salah satu buah Roh, yang paling penting bagi setiap kita yang mau selalu hidup
dalam kemenangan. Di saat kesedihan, kesakitan, penderitaan mental atau fisik,
kekecewaan, penindasan, bahkan kesibukan berlebihan yang membuat stress, akan
dapat dikalahkan dengan mengaktifkan dan mengembangkan buah Roh Sukasita. Dan
ini harus dilakukan setiap hari, walaupun saat itu keadaan kita sedang dalam
tekanan berat. ” ….. sebab sukacita karena TUHAN itulah perlindunganmu!” Nehemia 8:10b.

 

Melakukan memang
tidak semudah memperkatakan…tetapi waktu kita terus belajar melakukan
Kebenaran Firman, maka hal tersebut akan terjadi bukan dengan kekuatan manusia,
melainkan oleh kekuatan yang berasal dari Kuasa Roh Kudus. ‘….Bukan dengan
keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku..’

Saya pernah membaca
tulisan seorang paranorma yang bercerita bahwa dia bisa menyantet semua orang
yang berdomisili dalam dan luar negeri tetapi hanya satu saja yang tidak bisa
dia santet, yakni orang yang penuh ‘sukacita’.

Sebab Kerajaan
Allah bukanlah soal makanan dan minuman tetapi soal kebenaran, damai sejahtera
dan sukacita oleh Roh Kudus. Roma 14:17.

Renungkan Firman
Tuhan, lakukan Kebenaran Firman dan hidup dipimpin oleh Roh Kudus serta
menghasilkan buah Roh dan salah satunya adalah buah Roh Sukacita.

 

Fungsi dari buah Roh Sukacita:

1. Menghasilkan Kemenangan – bila Roh Sukacita dikembangkan, ia akan
mengalahkan musuh.
19 Mereka
menjanjikan kemerdekaan kepada orang lain, padahal mereka sendiri adalah
hamba-hamba kebinasaan karena siapa yang
dikalahkan orang, ia adalah hamba orang itu
. 2 Petrus 2:19.

Segala sesuatu yang
mengalahkan seseorang adalah tuan atas orang itu. Saat ini tidak banyak orang
beriman yang menang atas pencobaan, sangat sedikit sekali pemenang sejati
karena hanya sedikit sekali yang mau melakukan perjuangan yang dibutuhkan untuk
mengembangkan buah Roh Sukacita dalam kehidupan pribadi mereka. Sukacita merupakan Kekuatan yang membuat
seseorang dapat berdiri teguh, tidak goyah dan giat selalu dalam pekerjaan
Tuhan
(1 Korintus 15:58).

Sukacita merupakan
buah Roh yang berfungsi menjaga dan melindungi orang-orang beriman agar tidak
terjerumus dalam ikatan perhambaan kepada musuh Allah.

12 Saudara-saudara
yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu
sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu. 13 Sebaliknya,
bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus,
supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan
kemuliaan-Nya. 1 Petrus 4:12-13.

Kehidupan Yesus
adalah teladan bagi kita semua, Ia telah mengembangkan Sukacita dalam hidupNya.
Pencobaan terberat yang dialami Yesus ketika Ia di taman Getsemani, Ia bergumul
melawan pencobaan sampai keringatnya meneteskan darah dan Yesus berhasil
mengalahkan pencobaan ini dan menunaikan kehendak BapaNya.

Sukacita yang memberikan kekuatan kepada Yesus untuk tidak melayani musuh tetapi
mengalahkannya.

Marilah kita
melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam
iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan
kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang
sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah. Ibrani 12:2.

Jadi sekarang kita
tau bahwa dengan mengembangkan buah Roh Sukacita, kita akan beroleh kekuatan
untuk mengalahkan berbagai pencobaan hidup, berapapun beratnya.

 

2. Memberikan kelimpahan – menghasilkan segala sesuatu yang
dibutuhkan untuk memiliki suatu kehidupan yang berkelimpahan, dipenuhi dalam
segala bidang.

2. Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke
dalam berbagai-bagai pencobaan, 3 sebab kamu tahu bahwa ujian terhadap imanmu
itu menghasilkan ketekunan. 4 Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang
matang supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun. Yakobus 1:2-4. Ketekunan = Daya Tahan
bersumber pada Sukacita > ‘ … sebab sukacita karena TUHAN itulah
kekuatanmu,daya tahanmu!”

Kita, orang-orang beriman hanya mampu bertahan dalam pencobaan
selama kita bersukacita karena kekuatan untuk bertahan tidak ada, jika tidak
ada Sukacita.

Bagi orang beriman
yang bertahan dalam pencobaan dengan sukacita, mereka akan menjadi sempurna;
menjadi utuh dan tidak kekurangan apapun. Seperti yang dikatakan Raja Daud –
Tuhan adalah gembalaku; takkan kekurangan aku. (Mazmur 23:1).

Kita akan terus
melawan dan mengalahkan musuh sehingga kita mempunyai kesaksian: Saya tidak kekurangan apapun karena Allah
setia; tidak akan kekurangan yang baik.
Tidak ada alasan
bagi orang-orang beriman untuk hidup dalam kekurangan atau kebutuhan akan hal
baik apapun. Tidak ada satu keperluan apapun dalam hidup ini yang tidak
dipenuhi Allah secara berlimpah-limpah melalui keselamatan yang telah
dikaruniakanNya kepada kita.

3 Karena kuasa
ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk
hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh
kuasa-Nya yang mulia dan ajaib. 2 Petrus 1:3.

Syarat untuk menerima pelbagai keuntungan atau berkat keselamatan
adalah sikap bersukacita. Sukacita
merupakan ember
yang memampukan seseorang untuk menimba dari mata air
keselamatan, apapun yang kurang dalam hidupnya. Mata air keselamatan berisi
hal-hal yang sangat berharga seperti kesembuhan, kelimpahan finansial,
keamanan, pemeliharaan serta kesehatan tubuh dan pikiran. Jadi jika musuh
berhasil mencuri sukacita orang beriman berarti ia telah berhasil melenyapkan
hak orang itu untuk mendapatkan keuntungan atau berkat-berkat dari
keselamatannya.

 

3. Mematahkan kuk
besi yang ada pada tengkuk orang beriman.
‘Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila
kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan,’ Yakobus 1:2.
‘Anggaplah sebagai
kebahagiaan’ adalah ‘suatu perintah’,
jadi jika kita dicobai dan tidak menganggapnya sebagai kebahagiaan,
maka kita berdosa. Yang dimaksud ‘menganggapnya sebagai kebahagiaan’ adalah
kita memuji Allah dan bersukacita selama pencobaan itu berlangsung, dari awal
sampai akhir. Banyak orang beriman bersukacita pada waktu menghadapi pencobaan
yang singkat, namun tidak memiliki kekuatan dan ketekunan untuk bersukacita
dalam pencobaan- pencobaan yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama.

Dasar atau sumber buah Roh Sukacita, bukanlah perasaan atau keadaan
sekitar kita; sukacita adalah Roh Allah yang berdiam dalam roh seseorang. Hanya
dengan membuahkan sukacita sajalah, kita akan mampu mengatasi
pencobaan-pencobaan yang akan datang. Dan inilah saat untuk memulai proses
menghasilkan dan mengembangkan sukacita dalam kehidupan pribadi kita adalah
sekarang.

Kita orang-orang beriman perlu menghasilkan buah Roh Sukacita untuk
mematahkan kuk perhambaan dan mengatasi pencobaan-pencobaan hidup. Dengan
demikian, kita akan memiliki mata yang tajam untuk melihat dan pikiran yang
jernih untuk mendengar apa yang dikatakan Roh kepada jemaat pada hari-hari
terakhir ini. Maka kita akan tau apa yang dituntut Tuhan dari jemaatNya dan apa
yang diperintahkanNya untuk dilakukan dan digenapi. Dengan memahami dan
melakukannya, kita akan ditemukan siap pada waktu kedatangan Tuhan Yesus.

No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.