Menang atas berbagai pencobaan

“Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi” Yakobus 1:12.

 

Jika kita berbicara tentang pencobaan, maka ada dua macam pencobaan.

 

Yang pertama, seperti ketika Yesus dicobai oleh iblis setelah berpuasa empat puluh hari menjelang pelayanannya dan Yesus memenangkan pencobaan ini. Juga kita bisa lihat pencobaan yang terjadi pada Ayub yang hidup saleh, jujur dan takut akan Tuhan; pencobaan-pencobaan seperti ini bisa disebut sebagai test atau ujian iman.

 

Matius 4:1-4.

1 Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis.

2 Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus.

3 Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepadaNya: “Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti.”

4 Tetapi Yesus menjawab: “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.”

 

Ayub 1:1;5-12.

1 Ada seorang laki-laki di tanah Us bernama Ayub; orang itu saleh dan jujur; ia takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.

5 Setiap kali, apabila hari-hari pesta telah berlalu, Ayub memanggil mereka dan menguduskan mereka; keesokan harinya, pagi-pagi, bangunlah Ayub lalu mempersembahkan korban bakaran sebanyak jumlah mereka sekalian sebab pikirnya: “Mungkin anak-anakku sudah berbuat dosa dan telah mengutuki Allah di dalam hati.” Demikianlah dilakukan Ayub senantiasa.

6 Pada suatu hari datanglah anak-anak Allah menghadap TUHAN dan diantara mereka datanglah juga Iblis.

7 Maka bertanyalah TUHAN kepada Iblis: “Darimana engkau?” Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: “Dari perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi.”

8 Lalu bertanyalah TUHAN kepada Iblis: “Apakah engkau memperhatikan hambaKu Ayub? Sebab tiada seorangpun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.”

9 Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: “Apakah dengan tidak mendapat apa-apa Ayub takut akan Allah?

10 Bukankah Engkau yang membuat pagar sekeliling dia dan rumahnya serta segala yang dimilikinya? Apa yang dikerjakannya telah Kauberkati dan apa yang dimilikinya makin bertambah di negeri itu.

11 Tetapi ulurkanlah tanganMu dan jamahlah segala yang dipunyainya, ia pasti mengutuki Engkau dihadapanMu.”

12 Maka firman TUHAN kepada Iblis: “Nah segala yang dipunyainya ada dalam kuasamu; hanya janganlah engkau mengulurkan tanganmu terhadap dirinya.” Kemudian pergilah Iblis dari hadapan TUHAN.

 

1 Korintus 10:11-13.

11 Semuanya ini telah menimpa mereka sebagai contoh dan dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita yang hidup pada waktu, dimana zaman akhir telah tiba.

12 Sebab itu siapa yang menyangka bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!

Paulus menasehati agar kita hidup bijaksana dengan belajar dari kegagalan orang lain supaya kita tidak melakukan kesalahan yang yang sama.

 

Yang kedua adalah pencobaan yang terjadi karena kesalahan kita, ketidaktaatan kita sendiri; contohnya: Simson yang melakukan kebiasaan buruk yang seharusnya tidak boleh dilakukan oleh nazir Allah – Hakim-hakim 16:1 “Pada suatu kali, ketika Simson pergi ke Gaza, dilihatnya disana seorang perempuan sundal, lalu menghampiri dia”. Dan hal ini berakibat buruk bagi kehidupan Simson. Tetapi saat ini kita tidak membahas jenis pencobaan kedua, kita akan membahas pencobaan yang pertama.

 

“Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar sehingga kamu dapat menanggungnya”.

1 Korintus 10:13.

 

1. Ujian adalah proses biasa dan lazim. Begitu lazimnya sebuah ujian, kita tidak diharapkan kuatir atau takut karena semua orang pasti mengalami test. Apalagi sebagai Bapa yang baik, Ia ingin kita tumbuh dewasa. Justru jika tanpa adanya ujian berarti Allah tidak mencintai kita. Yang perlu kita lakukan adalah kita harus terus berlatih melakukan perbuatan baik, seperti berlatih olahraga – “Latihan badani terbatas gunanya tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang”.

 

2. Ujian yang diberikan disesuaikan dengan kekuatan atau kemampuan kita masing-masing dan yang pasti tidak melebihi kemampuan kita. Setiap soal ujian adalah spesifik untuk kita sehingga kita tidak bisa membandingkan dengan ujian yang dialami orang lain. Karena bahan ujiannya ‘gue banget’ dan anda harusnya ‘enjoy aja’.

 

3. Bila kita sabar “mengerjakannya” walau pada awalnya sulit, anda tidak perlu takut karena Tuhan memberikan jalan keluar. Artinya Tuhan memberikan rumus atau metodenya sehingga kita pasti sukses untuk mengerjakannya. Memang tidak diberi kunci jawaban atau contekan tetapi diberi contoh-contoh soal dan metode mengerjakan. Jadi anda pasti dapat mengerjakan soal-soalnya.

 

Yuuk belajar dari Yesus, Ujian terberat Yesus adalah waktu Dia di taman Getsemani. Lukas 22:42-44.

42 “Ya BapaKu, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari padaKu tetapi bukanlah kehendakKu, melainkan kehendakMulah yang terjadi.”

43 Maka seorang malaikat dari langit menampakkan diri kepadaNya untuk memberi kekuatan kepadaNya.

4 Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. PeluhNya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah.

 

Yesus sebagai manusia, tidak pernah berbuat dosa tetapi Dia RELA minum cawan yang berisi dosa umat manusia seluruh dunia. Dia mengalami ketakutan sampai peluhNya seperi tetesan darah dan Yesus memilih untuk tetap TAAT kepada BapaNya. Bahkan saat Yesus diatas kayu salib, Bapa sempat meninggalkanNya karena Bapa tidak bisa melihat tubuh Yesus yang penuh dengan dosa.

 

Matius 27:46 Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: “Eli, Eli, lama sabakhtani?” Artinya: AllahKu, AllahKu, mengapa Engkau meninggalkan Aku?

 

Filipi 2:8-10.

8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diriNya dan taat sampai mati bahkan sampai mati di kayu salib.

9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepadaNya nama di atas segala nama,

10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,

 

Ujian adalah kemurahan dan perkenanan Allah karena melalui ujian, anda akan menerima mahkota kehidupan dan membawa kita pada peningkatan.

 

Ada seorang pria yang putus asa dan memutuskan untuk meninggalkan semuanya: keluarganya, pekerjaannya bahkan ingin berhenti untuk hidup. Lalu ia pergi ke hutan untuk berbicara terakhir kalinya dengan Tuhan, “Tuhan, apakah Engkau dapat memberiku satu alasan yang baik untuk tidak menyerah dan terus hidup?”

Jawaban Tuhan sangat mengejutkan, “coba lihat disekitarmu, apakah kamu melihat pakis dan bambu?”

“Ya” jawab pria itu.

“Ketika menanam benih pakis dan bambu, Aku merawat keduanya secara sangat baik. Aku memberi keduanya cahaya dan air yang diperlukan. Pakis tumbuh dengan cepat, daunnya yang hijau segar menutupi permukaan tanah di hutan. Sementara itu benih bambu tidak menghasilkan apapun tetapi aku tidak menyerah.

> Pada tahun kedua, pakis tumbuh makin subur dan banyak, tetapi belum ada juga yang muncul dari benih bambu. Tapi aku tidak menyerah.

> Di tahun ketiga, benih bambu belum juga memunculkan sesuatu. Tetapi aku tidak menyerah.

> Di tahun keempat, masih juga belum nampak apapun dari benih bambu. Tetapi aku tidak menyerah.

> Di tahun kelima, muncul sebuah tunas kecil. Dibandingkan dengan pohon pakis, tunas itu nampak kecil dan tak bermakna. Tetapi enam bulan kemudian, bambu itu menjulang tinggi hingga tiga puluh meter.

Untuk menumbuhkan akarnya, bambu membutuhkan waktu lima tahun. Akar ini membuat bambu kuat dan memberi apa yang dibutuhkan oleh bambu untuk hidup.

 

“Tahukah kamu, anakKu … Disaat menghadapi semua kesulitan, pencobaan dan ujian-ujian yang berat, sebenarnya kamu sedang menumbuhkan akar-akarmu? Akar yang sangat kau butuhkan untuk bertumbuh dan kuat. Seperti Aku tidak menyerah dan meninggalkan bambu itu, demikian juga Aku tidak akan meninggalkanmu. Waktumu akan datang, kamu akan menjulang tinggi …dan menjadi berkat bagi banyak orang!

 

No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.