Mengukir Pengalaman Pribadi Dengan Tuhan Yesus

Di dalam Lukas 24:13-35 diceritakan di mana Tuhan Yesus setelah kebangkitan-Nya menampakkan diri kepada kedua murid-Nya di dalam perjalanan ke Emaus. Pada waktu itu kedua murid Yesus tidak mengenali-Nya, dan berkata kepada Yesus: “Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, sejak semuanya itu terjadi” (ayat ke-21).

Murid Yesus tidak mengenali-Nya! (ayat ke-15, 16). Murid Yesus pada waktu itu hanya mengenal-Nya sebatas pikiran dan perkataan, tetapi tidak mengenal-Nya secara pribadi. Banyak juga orang Kristen yang hanya mengenal Yesus sebatas dari perkataan orang lain, namun tidak mengenal-Nya secara pribadi. Kita cuma tahu dari Alkitab atau dari pendeta kalau Tuhan itu baik, tetapi tidak pernah mengalami sendiri kebaikan Tuhan.

Jikalau kita mengenal-Nya hanya sebatas pikiran saja maka kita akan cepat letih dalam pelayanan kita kepada Tuhan di dunia ini. Hidup kita akan tetap sama saja, dan tanpa ada perubahan apa-apa. Dan kekristenan kita juga tidak akan dapat bertahan lama.

“Karena iman maka Yakub, ketika hampir waktunya akan mati, memberkati memberkati kedua anak Yusuf, lalu menyembah sambil bersandar pada kepala tongkatnya” (Ibrani 11:21). Pada waktu itu orang Israel biasa mencatat perjalanan hidup mereka dengan Tuhan dengan mengukir di tongkat mereka. Tongkat dan ukiran yang ada pada tongkat itu adalah suatu bukti akan segala kebaikan Tuhan terhadap orang yang memiliki tongkat tersebut.

1 Samuel 17: 40-58 mencatat tentang perkelahian Daud dengan Goliat. Dikatakan di sana bahwa Daud mengambil tongkatnya sebelum ia mengambil lima batu untuk menghadapi Goliat (ayat ke-40). Sebelum Daud mengambil senjatanya (yaitu batu), dia terlebih dahulu mengambil tongkatnya sebagai bukti bahwa Daud mengandalkan Tuhan. Ketahuilah bahwa di tongkat Daud telah terukir semua penyertaan dan perlindungan Tuhan atas hidupnya.

Apakah yang kita ukir di tongkat kehidupan kita? Apakah kita telah mengalami kebaikan, penyertaan serta perlindungan Tuhan atas hidup kita? Atau hanya ada kegagalan demi kegagalan saja yang kita alami selama ini?

Tongkat adalah salah satu bukti kemenangan demi kemenangan yang kita alami di dalam hidup kita bersama-sama dengan Yesus. Di dalam 2 Raja-raja 4: 29-37 diceritakan bagaimana Gehazi mencoba untuk memakai tongkat Elisa namun tidak berhasil. Gehazi perlu memiliki perngalaman pribadi dengan Tuhan, ia tidak bisa memakai pengalaman hidup Elisa dengan Tuhan! Begitu juga dengan kita, kita perlu mempunyai pengenalan secara pribadi bersama dengan Tuhan Yesus. Kita tidak bisa menjalani kekristenan kita dengan memakai pengalaman hidup pendeta kita, atau siapapun juga.

Janganlah kita puas hanya mengenal Tuhan Yesus sebatas pikiran dan perkataan saja. Jikalau kita mengenal-Nya secara pribadi maka hidup kita tidak akan pernah sama lagi!

Sebab tidak ada yang mustahil bagi orang yang hidup berjalan dengan Tuhan; Mereka akan mampu menghadapi goliat-goliat di dalam hidup karena senantiasa mengandalkan Tuhan.

Tags:
No Comments

Post A Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.