Menjadi Orang Besar Dalam Kristus

“Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya.” Markus 10: 43, 44

Abraham Maslow mempunyai teori tentang kebutuhan setiap manusia, yang sering di kenal dengan nama Maslow€™s Hierarchy of Needs. Teori ini sangat terkenal, diajarkan di universitas dan diterapkan di dalam bisnis management hingga sekarang ini.

Di dalam teori ini Maslow membagi kebutuhan manusia menjadi 5 bagian, di mulai dari kebutuhan manusia yang paling dasar.

1. Physiological Needs Kebutuhan ini adalah kebutuhan yang paling dasar bagi setiap manusia. Contohnya adalah makan, minum, tidur, seks, dsb. 2. Safety Setelah itu tingkat kebutuhan yang lebih tinggi lagi adalah keamanan. Contohnya, keamanan dalam lingkungan, tempat tinggal, maupun keamanan akan keuangan dan kesehatan. 3. Social Needs Persahabatan adalah kebutuhan manusia yang berikutnya menurut Maslow. Kebutuhan seperti mengasihi dan dikasihi oleh sesama. Manusia perlu punya sense of belonging.
4. Esteem Kebutuhan ini adalah kebutuhan manusia dimana manusia perlu dihargai di dalam hidupnya, akan keberhasilan dalam sekolah, pekerjaan, dll. Manusia perlu perhatian, dan penghargaan. Mempunyai reputasi itu adalah salah satu kebutuhan manusia menurut Maslow. 5. Self-Actualisation Menurut Maslow kebutuhan yang satu ini adalah kebutuhan manusia yang tertinggi. Kebutuhan di mana manusia ingin mencapai potensi mereka secara maksimal. Kebutuhan dan keinginan untuk berhasil, menjadi sukses dan besar.

Sesuai dengan teori Maslow, setiap manusia itu ingin menjadi besar. Beberapa dari kita mungkin tidak mau mengakuinya. Jika kita membaca firman Tuhan dari kitab Markus 10: 35-45, di sini kita bisa membaca bagaimana murid-murid Yesus juga ingin menjadi besar.

Murid Yesus berkata kepada-Nya: “Perkenankanlah kami duduk dalam kemuliaan-Mu kelak, yang seorang lagi di sebelah kanan-Mu dan yang seorang di sebelah kiri-Mu.” (ayat ke-37)

Lalu Tuhan Yesus mengajar murid-murid-Nya bagaimana cara yang benar untuk menjadi besar. Kuncinya terdapat di dalam ayat yang ke-43 dan 44.
Menurut Tuhan Yesus, kunci agar kita menjadi besar adalah menjadi pelayan. Dan tugas seorang pelayan adalah melayani. Setiap orang Kristen, jika ingin menjadi besar di dalam Kristus haruslah melakukan hal ini, sebab Tuhan Yesus sendiri telah memberikan contoh bagi setiap kita, Ia datang kedunia untuk melayani dan bukan untuk dilayani.

“Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.” (Markus 10: 45)

Apakah pelayanan itu? Dan bagaimanakah kita dapat melayani? Jawabannya dapat kita temukan di dalam kitam Roma 12: 1-3.

I. Pelayanan itu tidak dapat dikotak-kotakkan. (Roma 12: 1)
Artinya, pelayanan tidak bisa hanya ada di sebagian dari hidup kita. Contohnya, tidaklah mungkin kita bisa melayani dengan benar sesuai dengan Firman Tuhan jikalau kita hanya melayani saat di gereja, tetapi tidak melayani saat di rumah, sekolah, ataupun kantor di mana kita bekerja. Pelayanan itu harus merupakan bagian dari seluruh kehidupan kita. Itulah pelayanan dan penyembahan yang sejati bagi Tuhan.

II. Perlu pembaharuan budi. (Roma 12: 2) Dengan kata lain kita perlu lahir baru di dalam Yesus. Jika tidak demikian kita tidak akan bisa membedakan mana yang baik dan berkenan kepada Allah.

III. Janganlah memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut dipikirkan. (Roma 12: 3) Kita perlu menguasai diri sesuai dengan iman yang sudah Tuhan anugerahkan.

Melayani Tuhan itu juga mempunyai arti melayani sesama manusia. Jangan sampai kita mengaku melayani Tuhan tetapi kita selalu bertengkar dengan sesama.

Ketahuilah bahwa melayani manusia itu akan banyak kecewannya. Bayangkan Tuhan Yesus yang begitu mengasihi murid-murid-Nya dan Yudas yang membalas dengan menjual Tuhan Yesus.

Salah satu rahasia agar kita tidak kecewa saat melayani sesama adalah dengan tidak mengharapkan imbalan atau balasan dari yang kita layani. Kita melayani sebab kita telah terlebih dahulu dilayani oleh Tuhan Yesus. Kita mengasihi sebab kita terlebih dahulu dikasihi oleh-Nya. Kita tidak perlu lagi balasan dari sesama sebab kita telah diselamatkan, kita telah Ia puaskan.

Pelayanan bagi orang Kristen itu merupakan suatu keharusan!

Tags:
No Comments

Post A Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.