Menjadi tempat kediaman Tuhan 17

Lalu Ia berfirman: “Janganlah datang dekat-dekat: v  tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus.” Lagi Ia berfirman: “Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub. ” Lalu Musa menutupi y  mukanya, sebab ia takut memandang Allah.  (Keluaran 3:5-6)

Dengan kita kehilangan diri kita dan menjadi bukan siapa siapa, Tuhan akan mengisi hidup kita untuk menjadi seorang pengikut Tuhan. Tidak akan ada orang yang bisa mengikut Tuhan tanpa meninggalkan haknya, manusia lama kita perlu dihilangkan sehingga kita bisa menjadi rumah dimana Tuhan bisa tinggal.

 

Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub. ” (Keluaran 3:6a)

 

Tuhan adalah Tuhan yang bergenerasi, Dia adalah Tuhan dari bapa leluhur kita maupun keturunan kita yang akan datang, dan berkat Tuhan akan selalu diwariskan turun dari generasi ke generasi. Perjanjian yang dari pada Tuhan adalah suatu janji yang disepakati oleh kedua pihak seperti pernikahan. Waktu kita bertobat dan dibaptis, saat itu kita sedang membuat perjanjian dengan Tuhan. Setiap kita punya perjanjian yang berbeda dengan Tuhan, dan janji Tuhan bisa berlaku lebih dari pada panjang hidup kita. Tuhan membuat janji bukan dengan secara fisik tapi secara roh, roh tidak bisa mati sekalipun tubuh jasmani kita mati, maka Tuhan di bilang Tuhan bagi orang yang hidup, dan Dia pun tetatp berfirman bahwa Dia adalah Allah Abraham, Ishak dan Yakub, sekalipun ketiga tokoh ini telah meninggal, tapi roh mereka tetap hidup.

 

“Tetapi tentang kebangkitan orang-orang mati tidakkah kamu baca apa yang difirmankan Allah, ketika Ia bersabda: Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub? Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup.”” (Mat 22:31-32)


Kita mempunyai tubuh dan jiwa ketika kita lahir, roh yang dari Tuhan sudah ada sebelum kita lahir dan roh tersebut yang mengandung suatu tujuan di bumi. Semua tujuan dan janji Tuhan bukan sekedar buat diri kita sendir, tapi untuk tujuan besar Tuhan. Alkitab bukan cerita dongeng tapi sejarah fakta dan perjanjian demi perjanjian dan penga laman tentang Tuhan. Ada janji Tuhan yang besar, ada juga yang kecil, ada yang rumit dan juga ada yang sederhana. Ketika kita membuat perjanjian dengan Tuhan, kita perlu seperti Musa dalam Keluaran 3:5, menanggalkan hak kita, jati diri kita sendiri. minta minta berkat..

Perjanjian dengan Tuhan akan membuat kita mengerti posisi kita dalam rencana Tuhan di bumi ini. Kemampuan kita dan kekuatan kita yang diserahkan kepada Tuhan akan Tuhan ganti dengan kekuatanNya, maka Tuhan berkata bahwa tidak ada yang mustahil bagi orang percaya, hidup kita tidak lagi gampang mundur.

 

“Lagi firman TUHAN kepada Musa: “Telah Kulihat bangsa ini dan sesungguhnya mereka adalah suatu bangsa yang tegar tengkuk. Oleh sebab itu biarkanlah m  Aku, supaya murka-Ku bangkit terhadap mereka dan Aku akan membinasakan mereka , tetapi engkau akan Kubuat menjadi bangsa yang besar.” “ (Keluaran 32:9-10)

Tuhan memakai Musa untuk mengeluarkan bangsa Israle ke tanah perjanjian, tapi disaat bangsa Isreal berjinah secara rohani dan menyeleweng dari Tuhan dengan menyembha berhala patung lembu emas yang mereka buat sendiri, Tuhan  sangat marah dan berencana untuk membinasakan mereka dan memilih Musa untuk menjadikan generasi generasi yang baru. Tapi kita perlu belajar sepert Misa, dia tidak menjadi kesenangan atau bangga, tapi dia menolak dan meminta belas kasihan Tuhan untuk supaya mereka tidak dibinasanakan. Penyembahan berhala tidak sebatas secara fisikal saja atau apa yang kita sembah, tapi ketika kita kepahitan, sombong,dan TUHAN dikalahkan dengan kepentingan pribadi kita untuk kepentingan kita sendiri kita sudah menyembah berhala. Orang bisa menyembah berhala karena kurang kepercayaannya dalam Tuhan. Orang yang mengutamakan Tuhan mempunyai iman dan iman itu sangat menyukakan hati Tuhan.
“Dilihatnya, bahwa oleh karena zinahnya Aku telah menceraikan Israel, perempuan murtad itu, dan memberikan kepadanya surat cerai; namun Yehuda, saudaranya perempuan yang tidak setia itu tidak takut, melainkan ia juga pun pergi bersundal.” (Yeremia 3:8)

Setiap perjanjian harus mempunyai tiga elemen.

  1. Harus ada  dua pihak yang saling berjanji , dan janji (2 Korintus 1:20), dan janji tersebut dapat memuliakan Tuhan
  2. Harus ada kesepakatan atau agreement  baru bisa dilakukan covenant nya.
  3. Harus ada  condition atau persyaratan dan  pengorbanan (Kejadian 15:8-12 + 17:10-14)

Waktu kita masih merasa bisa, Tuhan tidak ikut campur tapi waktu Dia melihat kita tidak kuat lagi, Tuhan akan turut ikut campur. Krisis adalah sesuatu yang mengerikan, tapi akan ada jalan untuk setiap persoalan yang kita hadapi. Tuhan berjalanan dan bekerja kadang dalam suatu kegagalan.

 

Ada faktor faktor “JIka” kalau kita tidak antisipasi situasi dengan baik. Ada “Jika” yang dari setan (Matius 4:3-6), “Jika” dari manusia (Matius 4:3-6) dan “Jika” dari Tuhan (2 Tawarikh 7:14). Tuhan terlebih rindu memberkati, menyembuhkan dan melakukan sesuatu perkara yang besar dari pada diri kita sendiri., yang kita perlu lakukan adalah tinggal selalu didalam Tuhan (Yohanes 15:7, 10) Waktu saudara menjaga dan melakukan Firman Tuhan, saudara membuat perjanjian dengan Tuhan dan Tuhan wajib untuk menggenapi semua rencananya.

No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.