Naik ke Gunung Tuhan

“Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan” (Matius 5:6). Apakah kebahagian itu? Dan apakah kebahagian yang sesungguhnya? Kebahagian bukanlah saat di mana kita memiliki segalanya di dalam hidup ini. Menurut Firman Tuhan, kebahagian itu adalah jikalau kita haus dan lapar, dan kita dipuaskan. Haus dan lapar adalah syarat untuk bahagia. Hanya karena di saat engkau lapar dan haus maka engkau dapat dipuaskan serta dikenyangkan oleh hadirat Allah.

“Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku”(Mazmur 119:105).

Setiap orang perlu Firman Tuhan untuk menuntun jalan hidupnya.
Coba kita lihat tokoh Musa, seorang hamba Tuhan yang menaruh seluruh pengharapannya kepada Tuhan. Dia dipercayakan oleh Allah sendiri untuk membawa umatNYA keluar dari tanah Mesir. Musa tidak melangkah tanpa sebelumnya bertanya dahulu kepada Tuhan akan apa yang harus dia perbuat. Apa yang Tuhan katakan kepada Musa itulah yang ia kerjakan; Firmah Tuhan adalah pelita bagi kakinya dan terang bagi jalannya.

Lihat juga Daud. Daud adalah seorang pengembala ternak kambing dan domba dan seorang yang tidak berpendidikan. Namun di dalam hidupnya dia mempraktekkan Firman Allah Setiap hari Daud ambil kecapinya dan memuji menyembah Allah. Allah mengangkat Daud menjadi orang tertinggi di Israel. Walaupun Daud €˜tidak berpendidikan€™ di mata dunia, Tuhan mengangkatnya untuk mengatur suatu bangsa. Tuhan berkenan kepada Daud karena dia menggunakan lidahnya untuk memuji dan menyembah Allah.

“Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa yang suka menggemakannya, akan memakan buahnya” (Amsal 18:21).

Lidah mempunyai kuasa. Kalau engkau sedang patah hati, sedih, maupun susah, datanglah memuji dan menyembah Allah, maka engkau akan dipuasakanNya. Datanglah memuji dan menyembah Allah, bukan hanya sekedar menyanyi. Orang dunia menyanyi kalo sedang susah dan sedih, dan itu tidak menghasilkan penghiburan, mereka menjadi bertambah sedih, dan tidak sedikit yang akhirnya lari ke obat-obatan, sabu-sabu, ecstasy, dan sebagainya. Berhati-hatilah dengan lagu-lagu sekuler, karena banyak sekali yang isinya itu bertentangan dengan Firman Tuhan. Jangan hanya bernyanyi, tapi datanglah untuk memuji dan menyembah Allah!

Di dalam Injil Lukas 19: 1-10, diceritakan tentang seorang pemungut cukai yang sangat kaya yang bernama Zakheus. Kita dapat belajar sesuatu yang indah dari Zakheus. Pada waktu itu, Zakheus berusaha untuk datang melihat Yesus yang sedang masuk ke kota Yerikho. Dia tidak berhasil melihat Yesus sebab dia berbadan pendek, dan di sekelilingnya ada banyak orang. Namun Zakheus tidak berputus asa, dia berlari mendahului orang banyak dan memanjat naik ke pohon ara untuk melihat Yesus.
Pada awalnya Zakheus hanya ingin melihat siapakah Yesus itu. Namun pada hari itu juga hidupnya diubahkan. Setelah bertemu dengan Yesus, Zakheus diselamatkan. Zakheus merendahkan dirinya, dia tidak memperdulikan jabatan serta keberadaannya. Zakheus lapar dan haus, dan dia dipuaskan karena Yesus tidak perduli seberapa besar dosanya. Kita bisa belajar dari Zakheus, kalo ia lari dan memanjat naik ke pohon, kita bisa juga lari naik ke gunung Tuhan. Kalau engkau ada di dalam masalah, jangan lari ke kiri ataupun ke kanan, tetapi larilah ke gunung Tuhan, dan jangan cepat-cepat untuk turun dari gunungNya sebelum badai reda.

Mazmur 3 adalah mazmur Daud ketika ia lari dari anaknya, Absalom, yang pada waktu itu ingin membunuh dirinya. Di ayat ke-2 Daud mencatat tekanan yang begitu besar di dalam hidupnya, dia berkata, “Ya Tuhan, betapa banyaknya lawanku! Banyak orang yang bangkit menyerang aku.” Tetapi Daud tidak berhenti hanya disana, ia juga berkata dalam ayat ke-5 dan ke-6, “Dengan suara nyaring aku berseru kepada TUHAN, dan Ia menjawab aku dari gunung-Nya yang kudus. Aku membaringkan diri, lalu tidur; aku bangun, sebab Tuhan menopang aku!”. Daud di tengah-tengah kesusahannya berseru kepada Tuhan, dan Tuhan menjawabnya.

Saudara-saudara, jika engkau menghadapi masalah di dalam hidup, janganlah lari kepada dunia, namun lari ke gunung Tuhan, puji dan sembahlah Dia dan tinggallah tetap di sana.

Tags:
No Comments

Post A Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.