Restoration of power II

Kita lanjutkan pelajaran kita tentang restoration of power; masih di dalam konteks kehidupan Yusuf.

Kejadian 49:22-26


Yusuf adalah seperti pohon buah-buahan yang muda, pohon buah-buahan yang muda pada mata air. Dahan-dahannya naik mengatasi tembok. Walaupun pemanah-pemanah telah mengusiknya, memanahnya dan menyerbunya, namun panahnya tetap kokoh dan lengan tangannya tinggal liat, oleh pertolongan Yang Mahakuat pelindung Yakub, oleh sebab gembalanya Gunung Batu Israel, oleh Allah ayahmu yang akan menolong engkau, dan oleh Allah Yang Mahakuasa, yang akan memberkati engkau dengan berkat dari langit di atas, dengan berkat samudera raya yang letaknya di bawah, dengan berkat buah dada dan kandungan. Berkat ayahmu melebihi berkat gunung-gunung yang sejak dahulu, yakni yang paling sedap di bukit-bukit yang berabad-abad; semuanya itu akan turun ke atas kepala Yusuf, ke atas batu kepala orang yang teristimewa di antara saudara-saudaranya

Kebiasaan tokoh di Alkitab yang dipakai Tuhan di ujung hidupnya dan turun kebiasaan ini ke kita adalah mengumpulkan keluarganya. Bedanya kita kumpulkan anak cucu kasih pesan satu-satu tentang harta tetapi Yakub tidak mengumpulkan mereka untuk bagi-bagi harta. Ia memberkati, berdoa, dan bernubuat kepada anak cucunya dan yang ingin saya sorot adalah Yusuf. Dalam Bahasa Inggrisnya “Joseph is a fruitful bough, a fruitful bough by a spring;” Tidak ada kata-kata muda disini dan tidak ada kata-kata fruitful sementara sangat penting untuk saya adalah fruitful bough. Tidak ada kata fruitful disini melainkan buah-buahan yang muda. Apakah sama? Yusuf memang pokok buah-buahan muda tetapi bukan jaminan pokok tanaman muda berbuah lebat.

Kita sering didorong untuk hidup sukses; saya tidak menentang itu tetapi saya melihat ada perbedaan sedikit antara sukses dengan fruitful. Sukses lebih condong ke kepentingan sendiri tetapi jika suatu pohon berbuah siapakah yang bangga? Tentu saja pemiliknya. Nah Alkitab mengajarkan bahwa kita mempunyai kuasa untuk berbuah buah lebat tetapi bukan sukses dan kalau kita berhasil yang menikmati jika kita sukses adalah orang orang dekat dengan kita. Theologi modern mengatakan bahwa ini adalah yang disebut “impact” jadi kita dipacu untuk berhasil supaya kita memberikan impact kepada orang. Of course ini juga tidak selalu salah tetapi kalau kita dipacu untuk memberikan impact kepada orang, nanti kita akan terpukau supaya kita memberi impact, influence kepada orang tetapi kita mengignore aspek berbuah nya.

Kenapa saya melihat restoration of power in Joseph’s life? Karena saya mengambil kata fruitful / berbuah dan untuk berbuah membutuhkan power. Pohon yang berbuah lebat belum tentu harus ada di lingkungan yang baik; disini diumpamakan Yusuf sebagai pohon yang berada di lingkungan yang kurang baik (dipanah dan diserbu). Ya, kita harus memperhatikan pohon dimana tempat ia tumbuh agar ia bisa bertumbuh dengan baik tetapi yang paling penting adalah contact dengan mata air (spring) dalam artian kontekskan hidupmu; akar kehidupanmu ke tempat mata air. Pada waktu akar kita melekat ke mata air, maka kita menyerap energy, sari-sari pertumbuhan regardless lingkungan kita atau appereance kita bermasalah. Seperti yang sudah saya katakanan minggu lalu, contohnya sehebat apapun pohon, ia akan mengalami season. Misalnya pada waktu musim kering, rantingnya akan kering kerontang tetapi bukan berarti akarnya mati.

Sayangnya power ini; kekuatan untuk koneksi dengan mata air, dianggap remeh dan rendah. Salah satu contoh spiritual akar konek dengan mata air (contohnya adalah saat teduh, ibadah, pelayanan, baca Alkitab) sering dikalahkan dengan kesibukan karena dianggap tidak penting. Apakah pohon yang menyerap makanan satu kali seminggu, apakah punya energy untuk berbuah? Jangan heran jika iman kita seperti itu jika kita hanya ibadah satu minggu sekali. Waktu Tuhan berjanji kepada kita akan menyertai bukan berarti hidup kita akan enak semua. Persoalan akan tetap menghadang tetapi kita akan terus bertumbuh. Bukan hanya Yusuf dan Jesus; tetapi semua orang yang mau dipakai Tuhan mempunyai kekuatan ini.

Ada banyak anak-anak muda berkata aku cinta Tuhan tetapi aku benci papaku. Kita sering mengidolakan tokoh-tokoh besar. Saya hampir tidak pernah membaca idola-idola mereka adalah Tuhan Yesus atau orang tua. Mengapa demikian? Karena kita mengidolakan ruang semu; yang ditonjolkan diluar oleh tokoh tokoh tersebut.

“oleh Allah ayahmu yang akan menolong engkau,.. Konteksnya disini Yusuf hebat karena ia mempunyai papa. Dulu saya percaya jika ada yang berkata seseorang hancur karena ia tidak mempunyai figur bapak. Tetapi semakin saya mengerti saya tidak percaya. Waktu anda bertobat anda menjadi anak Bapa di sorga dan disini lah kita mempunyaui figur Bapa yang sempurna walaupun orangtua mu bejat. Bukan menjadikan alasan kehancuran hidupmu, kebodohanmu, ke tidak bertumbuhanmu di blame kepada orang lain dan jangan jadikan backgroundmu untuk menjadi pesimis. Kita sangat pandai berbicara ketika berdoa tetapi kita nol dalam aplikasi. Sumber dari kekuatan Yakub adalah kasih saying yang dari dulu papanya berikan. Jika papamu rohani dan hebat semua orang bisa mencintainya tetapi kalau papamu tidak berprestasi bukan alasan untuk menjadikan hidupmu hancur karena papamu tidak berprestasi.

Kita tetap anak toh seberapapun umur kita, kita hidup sekarang ini bukan karena kita sendiri. Ada orang yang membiayai kita, berkorban, rela untuk menderita demi kita, rela untuk kerja tetapi tidak menikmati apa-apa. Engkau ada disini bukan karena engkau pintar dan hebat saja tetapi ada orang yang membayar harga. Kekuatan Yusuf bukan hanya mimpi yang ia dapatkan dari Tuhan tetapi kasih sayang dari orang tuanya walaupun kasih sayang itu dihancurkan. Apakah itu membuat kita menghancurkan kehidupan kita? Pernahkah kita berpikir di posisi ayah kita? Pernahkah kita memuji dia regardless of his weakness? Coba jika kita dipuji oleh anak kita, apakah tidak akan kita berkata nak, gunung pun akan aku daki dan lautan akan aku seberangi demi agar kamu mendapat kehidupan yang lebih baik daripadaku. Itulah ayah kita, pernahkah kita memuji ayah kita? Kita sering menjadikan mentor orang-orang yang hebat, politikus yang berhasil, businessman yang kaya, professor yang pintar but have you ever come to your parents and tell them you love them? Tapi ini yang Yusuf kerjakan, Yusuf berjalan dalam berkat bapa.

Jika kalaupun orang tuamu gagal, bukan berarti engkau harus gagal karena engkau punya orang tua yang sempurna dalam Yesus. Tetapi bukan berarti karena engkau punya Tuhan yang sempurna engkau tidak butuh orang tua karena Alkitab berkata hai anak-anak hormatilah ayah dan ibumu (Keluaran 20:12). Engkau dididik keluar negeri menjadi hebat lalu pulang bukan untuk melihat kelemahan ayah dan ibumu. Yes, you will see the weakness of your parents bukan berarti engkau boleh membandingkan orang tuamu dengan orang lain. Kita cuma lihat apa yang kita suka tetapi tidak pernah lihat harga yang mesti dibayar. Anda ada disini; menjadi anak dari orangtua mu karena Tuhan tempatkan kau disana. Saya sudah katakan berulang kali jika saya boleh memilih, saya tidak mau lahir dari keturunan Chinese. Jika saya bisa memilih, saya ingin lahir dari keluarga Bill Gates atau Warren Buffet sehingga bisa mudahnya membeli gereja. Saya sejak 15 – 20 tahun lalu ingin membeli gereja tetapi tidak pernah kesampaian. We cannot chose our parents because God had determined it for us. Dan saya ingin berbicara begini; Setiap aspek kehidupan kita punya pergumulannya masing-masing dan jangan jadikan itu kambing hitam atas ketidakberhasilan saudara. Yang kita belajar dari Yusuf adalah ini; Hambatan sebesar apapun tidak bisa menghalangi untuk menjadi fruitful.

Yusuf dipilih Tuhan dengan special favour dan sangat berbeda dengan semua saudaranya. Kita sering berkata betapa enaknya jika Tuhan menaruh rencana dalam hidup kita; menerima favour yang besar dari Tuhan tetapi kita tidak pernah melihat dari sisi yang lain. Semakin besar kehebatanmu, semakin besar favour dari Tuhan kepadamu, semakin besar rencana Tuhan dalam hidupmu; semakin besar pulalah persoalan yang harus kau hadapi. Contoh yang sederhana adalah mujizat. Apakah arti dari mujizat? Mujizat adalah sesuatu yang terjadi dalam hidupmu yang seharusnya tidak mungkin terjadi. Semua pasti ingin mengalami mujizat dalam hidupnya tetapi para pengkhotbah lupa satu pertanyaan yaitu siapa yang ingin persoalan yang tidak mungkin engkau selesaikan? Kita ingin mujizat dan dipakai Tuhan dengan dahsyat tetapi kita lupa sisi satunya ada harga yang harus dibayar yaitu persoalan yang besar seperti pepatah dunia berkata there is no pain without gain. Jika kita ingin mujizat maukah kita mendapat masalah yang dahsyat dan membuat kita berkata bahwa mati itu lebih baik?

Yusuf dikhususkan oleh Tuhan untuk menghidupi kehidupan yang sangat special sebagai gambaran kehidupan Mesias yang penuh pengorbanan. Saya sudah katakan minggu lalu bahwa Yesus mendapat gelar Raja di atas segala raja, Nama di atas segala nama, Tuhan di atas segala tuhan dan setiap lutut akan bertelut, setiap lidah akan mengaku bahwa Ia adalah Tuhan bukan sejak Ia di surga tetapi SETELAH Dia bangkit dari kematian di kayu salib. Jika kita ingin kuasa kebangkitan Tuhan, kita jangan lupa bahwa kita harus mengalami kematian terlebih dahulu. Character development is a power. Yang kita sering lihat sebagai power itu kuasa Tuhan, anointing, dan mujizat memang tidak salah. Minggu lalu saya sudah bahas anointing, power membuat kita bisa menggapai segalanya tetapi karakter membuat kita terus berada disana terus.

Yusuf adalah contoh sebuah kehidupan orang percaya yang bekerja dan berbisnis sekaligus pelayanan spertinya hidup di dalam dua dunia; bisnis dan pekerjaan. Ini yang membuat gereja-gereja dilemma hari-hari ini. Zaman saya remaja ada yang bilang lebih baik bekerja karena bisnis itu kotor jangan dicampur adukkan dengan pelayanan sekarang. Sekarang zamannya tujuh pilar; tujuh puncak gunung yang berkata sekolahmu, pekerjaanmu, bisnismu adalah pelayananmu jadi jika diluar gereja sudah berbisnis dan bekerja itu sudah pelayanan maka dari itu di gereja tidak perlu. Dan dua view ekstrim ini sangat keliru dan saya ingin meluruskan beberapa hal minggu ini kalau ministry IS ministry yang berarti mencari jiwa dan melakukan kehendak Tuhan tetapi tujuan bisinis adalah making money. Jika anda berbisnis tetapi tidak mencari untung lebih baik buka yayasan; demikian pula jika anda ingin pelayanan dan ingin make money lebih baik buka warung. Lebih parah lagi di gereja orang-orang yang di dalam bisinis tidak sepenuhnya diterima di dalam pelayanan karena dia masih bisnis tidak boleh menjadi pendeta karena kurang kudus/ kurang suci sebab ia masih berbisnis; hidup bergelimang dengan menipu atau menunda hutang.

Sama ketika Yusuf dipanggil Tuhan, anak-anak Tuhan dipanggil untuk sukses ditengah-tengah negara yang memiliki tradisi korupsi, menghalakan segala cara dan mendapat kesuksesan tetapi Yusuf tidak seperti itu.  Orang-orang yang melayani adalah orang-orang khusus yang dipanggil oleh Tuhan hanya 50 persen benar. Hanya ada 5 panggilan khusus dimana orang itu dipanggil khusus oleh Tuhan. Rasul, Nabi, Penginjil, Gembala, Guru tetapi ada juga supporting ministries sama sperti Tuhan Yesus di bumi. Ia dibantu oleh orang-orang yang cinta Tuhan dengan sepenuh hati. Ia bisa saja mengubah daun menjadi uang karena Ia Tuhan tetapi ia tidak lakukan itu. Ia merendahkan diri untuk melibatkan pelayan-pelayanan pebisnis. Yesus tidak memilih Gamaliel dari sekolah Alkitab untuk menjadi pelayanNya, Ia memilih orang-orang bisnis. Jadi orang-orang bisnis / bekerja jangan memakai alasan tidak bisa pelayanan jika engkau tidak mau. Seperti Kejadian 49 ayat 22-23 di atas Tuhan menuntut anak-anakNya untuk hidup kudus diantara bangsa Mesir. Dulu saya marah karena ketidakadilan yang terjadi di dalam dunia dimana orang-orang dunia berdosa dimaklumkan sedangkan orang Kristen dituntut dalam hal kecil. Tetapi saya sekarang bersyukur, karena tandanya orang dunia pun tahu bahwa orang gereja harus lebih benar dari dia. Kita harus buktikan integritas kita, kebenaran kita, kekudusan kita, dignity kita dan jangan marah jika orang dunia menuntut kita seperti itu. Dengan cara-cara yang “bersih” dan memenuhi syarat kapan BEP (Breakeven Point) bisa terjadi? Tentu saja lama. Sementara orang dunia yang tidak memenuhi syarat dan bermain “kotor” sangat cepat sekali sukses. Sangat sedih sekali terjadi double standard dalam kehidupan dunia dan gereja.

Kenapa Tuhan mengirim Yusuf sebagai budak ke Mesir dimana Mesir penuh ketidakadilan dan kekerasan? Tidak dikirim sebagai turis ato orang-orang terpandang? Apa maksudnya lalu ia dipenjara? Anak-anak Tuhan dikirim ke Mesir bukan untuk menjadi budak Mesir tetapi budak pengertiannya semua hak-haknya tidak ada. Jika haknya tidak ada apakah ide dan kreatifitas juga terbatas? Tentu saja tidak karena tidak ada yang bisa membatasi idemu. Biarpun engkau dipenjara sekalipun tidak ada yang bisa membatasi idemu dan ini yang anak-anak Tuhan sering lupa ketika terjun ke Mesir. Mereka merasa seperti dikekang oleh banyaknya hal-hal yang tidak boleh dilakukan dan akhirnya menjadikan ini sebagai kambing hitam ketika bisnisnya tidak maju atau hidupnya tidak maju. Yesuspun berkata anak-anak terang akan selalu kalah oleh anak-anak gelap dalam hal kelicikan tetapi Ia juga berkata Ia mengirim kita sebagai domba ditengah-tengah serigala.

Dulu juga saya protes, mengapa Tuhan mengambil domba sebagai perumpamaan sehingga saya tertarik untuk mempelajari domba. Domba tidak mempunyai sense of direction, tidak bisa berhitung seperti lumba-lumba atau anjing, gemuk, jalannya lama, tidak bisa berdiri sendiri ketika jatuh ; jadi dalam segala aspek tidak mungkin domba melawan serigala. Apakah kita akan bereaksi negative lagi ; tentu saja kita tidak bisa menang melawan orang-orang dunia seperti domba tidak bisa menang terhadap serigala? No. Waktu saya tiba pada kesimpulan itu Roh Kudus berkata kepada saya bahwa saya harus bersyukur menjadi domba. Kenapa? Even domba difitnah atau ingin dijual tidak bisa membela diri. Jangan ingin seperti kambing yang memiliki tanduk yang begitu yang disakiti bukannya tunduk tetapi menanduk. Domba dicukur pada waktu winter untuk membawa manfaat kepada manusia contohnya memakai jaket bulu domba atau untuk kosmetik tetapi dombanya kedinginan sehingga tubuhnya terangsang untuk memproduksi yang namanya lemak bulu domba dan membuat bulunya lebih cepat bertumbuh sehingga ia tidak kedinginan. Jika domba jarang dicukur akan cepat mati. Kenapa? Karena:

  1. produksi lemaknya tidak teratur
  2. Semakin gondrong bulu domba semakin berat dan susah ia untuk berdiri lagi ketika jatuh di lumpur

Betapa luar biasanya peran gembala.

Kita sering berkata Tuhan “aku tidak bisa berbuat apa-apa” dan justru itu yang sering Tuhan harapkan dan semua proses yang Yusuf alami untuk membuat ia tidak bisa berbuat apa-apa. Dan pada waktu kita tidak bisa berbuat apa-apa, kita hanya berharap padaNya dan disitu lah Tuhan tolong kita. Bukan karena dosa, tetapi meskipun karena dosa kita dibuat tidak berdaya, bertobat. Tetapi yang Yusuf alami bukan karena dosa ia tidak berdaya; yang Yesus alami bukan karena dosa ia tidak berdaya tetapi untuk menikmati dan mengalami kuasa Tuhan yang dari dalam. Ketika engkau masih berdaya dan menang dari persoalan engkau akan bangga akan dirimu sendiri. Tuhan akan membuat satu system dalam hidupmu dimana pendidikanmu, pikiranmu, trainingmu, duitmu, pekerjaanmu buntu. Untuk apa? Untuk membunuhmu? Ya, bisa untuk membunuh daging. Tetapi lebih daripada itu Ia mau berkata “Come to me, I will help you!”

Jangan salah sangka jika saya bilang Tuhan yang punya segalanya; Tuhan marah jika kita sukses berkat bantuan orang lain (Yeremia 17).  Anda bisa sukses dengan kerja keras tetapi engkau menolak Tuhan. Contohnya jika saya orang terkaya di Australia tetapi saya menyuruh anak saya memakai baju biasa atau naik motor instead of naik pesawat jet pribadi lalu ada saingan saya tetapi kalah jauh kayanya dari saya datang dan berkata kepada anak saya ia akan memberikan anak saya pesawat jet pribadi. Kemudian anak saya berkata kemana-kemana bahwa saingan saya itu sangat baik bahkan lebih baik dari saya. Apakah saya tidak marah? Mengapa? Karena saya bisa memberikan seratus pesawat pribadi untuk anak saya bahkan apapun. Tetapi instead of datang kepadaku, ia datang ke orang lain. Ada berapa banyak dari kita yang mengalami pengalaman yang menyakitkan lalu menuduh Tuhan jahat atau lingkugan jelek. Itu karena akar kita tidak tertuju kepada Tuhan. Jika akar kita tertuju kepada Tuhan kita bisa kuat. You bisa sukses dan hebat tanpa Tuhan tetapi itu bukan yang Tuhan mau. Yang Tuhan mau anak-anakNya sukses karena itu rencananya. That’s the restoration of power.

No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.