Revayah seri II – “Barrel”

Ringkasan kotbah ini merupakan kelanjutan dari kotbah seri bertemakan – Revayah.
Revayah seri 1 – berbicara tentang – “Bag” atau “Kantong” dengan menggunakan perikop alkitab dalam Hagai 1:5-6 sebagai dasar pembahasan. Inti utama dari kotbah Revayah Seri 1 – Banyak orang Kristen yand diberkati oleh Tuhan namun tidak pernah merasa cukup. Kantong tempat menyimpan berkat mereka mempunyai lubang sehingga berkat dari Tuhan selalu hilang / berkurang. Contoh yang nyata dalam Alkitab adalah Yudas Iskariot (murid Tuhan Yesus) yang selalu tidak pernah cukup (mencuri) dan mengkritik terutama pada saat Maria memberikan yang terbaik (minyak Narwastu) untuk mengurapi kaki Tuhan Yesus.

Dalam ringkasan berikut ini, kita akan mempelajari level 2 dari Revayah yaitu “Barrel” atau pundi-pundi. Perikop alkitab yang dipakai adalah I Raja 17:6, 12-15. Perikop ini berbicara tentang Nabi Elia yang mendapat makanan dari 2 sumber; 1. Burung Gagak pada saat dia berada di tepi sungai Kerit 2. Janda Sarfat

Arti rohani dari pengertian diatas adalah sebagai berikut; Makanan disediakan oleh burung Gagak. Burung Gagak melambangkan orang fasik/dunia yang mendapatkan kekayaan dengan cara yang tidak benar/jujur. Mereka menghalalkan segala cara untuk memperoleh kekayaan dan memperkaya diri sendiri. Pada pembacaan alkitab diatas kita melihat bagaimana burung Gagak memberi makan Nabi Elia pagi dan sore hari dengan membawakan daging dan roti. Pada saat tersebut bangsa Israel sedang mengalami kekeringan panjang (tidak turun hujan selama 3.5 tahun). Hal ini tidak berlangsung lama dan bersifat sementara (temporary).

Segera akan terjadi dimana orang fasik/dunia akan mencari anak Tuhan (Joseph Generation) dan meminta pertolongan dalam menangani bisnis mereka. Seperti halnya Firaun yang mempercayakan seluruh harta dan seisi istana (kecuali Takhta) kepada Yusuf.

Perlu disadari bahwa hal ini tidak akan berlangsung lama dan hanya bersifat sementara saja, oleh sebab itu anak Tuhan (Joseph Generation) harus peka terhadap pergerakan Roh Tuhan dan jangan sampai tertinggal.

Janda Sarfat Janda Sarfat berbicara tentang anak Tuhan yang pada saat sekarang ini hanya merasakan berkat Tuhan yang “cukup” saja. Sering kali dalam kehidupan anak Tuhan dimana; – Sudah mendahulukan Tuhan
– Sudah menabur dan memberi (perpuluhan dan persembahan) – Hidup benar dihadapan Tuhan Namun keadaan financial kita hanya biasa saja / cukup untuk melewati hari lepas hari. Yang perlu kita sadari adalah hal ini hanya bersifat sementara saja. Tuhan ingin melihat dan menguji hati kita, apakah kita dapat mengucap syukur dan berterima kasih pada Tuhan untuk pemeliharaanNya. Sering kita lupa bahwa walaupun berkat sepertinya “cukup” untuk sehari-hari namun kita tidak pernah “Kekurangan”, dan ini adalah wujud nyata pemeliharaan Tuhan dalam kehidupan kita. Pada saat seperti ini, tujuan utama Tuhan selain menguji hati kita juga untuk menunjukkan kepada kita “siapa diri kita sesungguhnya”. Hanya melewati tantangan demi tantangan kita akan mengenali diri kita yang sesungguhnya.

Tags:
No Comments

Post A Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.