Sebab Bagi Allah Tidak Ada Yang Mustahil

Bacaan: Lukas 1:26 – 38

Banyak orang mempunyai pendapat dan pemikiran yang berbeda tentang Natal. Kalau ada suatu ungkapan yang dengan tepat mengartikan Natal, ialah, Lukas 1:37, “Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.” Tidak peduli kemustahilan apapun yang sedang kita hadapi, Tuhan tetap sanggup untuk bekerja secara luar biasa dan misterius. Seperti yang dikatakan oleh Yesaya 55:8-9, “Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.”

Ada suatu seketika dimana Tritunggal Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus mengadakan suatu diskusi untuk permasalah dosa dan tertulis di Wahyu 13:8, “Dan semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya, yaitu setiap orang yang namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab kehidupan dari Anak Domba, yang telah disembelih.” Yesus sebagai jawaban dan bahkan sebelum dunia dan kita pun diciptakan, Tuhan telah mempunyai suatu jawaban.

Tuhan merencanakan untuk menjadi manusia sebagai penebus dan lahir kedunia melalui Maria yang masih perawan. Adalah sangat penting bahwa Maria masih perawan sebab dengan demikian, seperti dikatakan di Kolose 2:9, “Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan.” Yesus dating sebagai manusia untuk menidentifikasi kan dengan sesama manusia, akan tetapi Dia tidak kehilangan keTuhananNya.

Kalau Tuhan bisa membuat suatu solusi yang demikian bagi umat manusia, tidakah Dia pun sanggung untuk menjadi jawaban bagi setiap kemustahilan yang kita hadapi. Tuhan bisa membuat jalan dimana tiada jalan dan Dia bekerja dengan cara yang kita tidak bisa lihat. Tuhan sanggup membuat jalan dan tiada yang mustahil bagiNya.

Kalau kita pelajari lebih dalam, Maria saat di pakai oleh Tuhan, berumur kurang lebih 13 atau 14 tahun, dia adalah wanita yang biasa saja, tapi dia seseorang yang mempunyai kemauan untuk dipakai Tuhan dan kepercayaan akan Tuhan. Dan ketika Maria bertanya bagaima semua ini akan terjadi, perhatikan bahwa Maria bukanlah tidak percaya dan menanyakan Tuhan, tapi dia hanyalah tidak mengerti akan bagaimana semuanya akan terjadi.

Bishop Mark Morris membangun suatu panti asuhan, Samaritan€™s Place, di Philippines dan suatu hari mereka terbeban untuk membangun suatu unit untuk pengasuhan bayi bayi, namun dengan dana yang tetap, mereka tidak mengerti bagaiman semuanya akan dapat dilaksanakan, akan tetapi karena kemauan mereka dan kepercayaan mereka akan Tuhan, mereka tetap jalankan, dan tidak lama Tuhan bekerja melalui orang orang yang Dia kirim untuk memberkati mereka dengan perlengkapan yang diperlukan bukan hanya cukup untuk satu bayi, bahkan bayi bayi.

Dan yang terakhir, di Lukas 2:19 dikatakan, “Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya.” Sifat tersebut menyatakan kerendahan hati Maria yang di pakai Tuhan untuk tujuan yang besar, namun dia pun sadar bahwa semua ini terjadi hanya untuk mempermuliakan nama Tuhan dan menjadi berkat bagi orang lain.

Biarlah kita seperti Maria yang mempunyai hati yang mau dipakain Tuhan, percaya akan rencanaNya dan kerendahan hati untuk hanya nama Tuhan yang dipermuliakan dan menjadi berkat bagi orang lain.

Tags:
No Comments

Post A Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.