Sikap Kita Yang Akan Menentukan Keberhasilan

Right Attitude & Positive Thinking

Sikap (attitude) kita terhadap tantangan yang dihadapi akan sangat menentukan hasil akhir yang akan dicapai. Keberhasilan dalam menghadapi tantangan hidup tidak hanya tergantung pada kepintaran dan kerja keras tetapi juga pada sikap dan pemikiran yang positif yang lahir dari karakter / manusia baru yang diperbaharui hari lepas hari.

Awal tahun 2005 merupakan waktu yang tepat bagi kita untuk memulai dengan sikap dan pikiran yang benar. Tantangan di tahun ini akan meningkat baik dalam kwalitas maupun kuantitas, namun jika dihadapi dengan sikap, hati dan pikiran yang positif maka tahun 2005 akan menjadi Tahun Kelengkapan bagi kita (Year of completeness).

Contoh yang paling jelas mengenai sikap positif / negatif dapat kita temukan pada Bil 13-14. Kisah ini menceritakan bagaimana Bangsa Israel mengirimkan 12 pengintai di mana 10 pengintai kembali dengan pandangan negatif dan 2 pengintai, Josua dan Kaleb, dengan pandangan positif. Hasil akhir dari pemikiran negatif adalah satu generasi dimusnahkan oleh Allah dan tidak masuk dalam tanah perjanjian.

Bagaimana cara yang paling benar dalam menjaga sikap dan pikiran yang positif sehingga kita dapat menggenapi seluruh rencana Allah dalam kehidupan kita.

II Kor 5:17 “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang”

Kol 3:10 “dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khalikanya”

Dari dua ayat di atas dapat kita simpulkan bahwa sikap dan pikiran positif datang dari manusia baru yang merupakan ciptaan baru dalam Kristus Yesus dengan pembaharuan akal budi yang terus menerus.

Rasul Paulus penulis kedua kitab di atas juga melewati perjuangan yang sama. Dalam kitab Roma 7:13-26 diceritakan bagaimana Rasul Paulus selalu berbuat yang bertentangan dengan apa yang dipikirkan (ayat 19). Namun dengan berserah, hidup dipimpin dan diperbaharui terus menerus oleh Roh Kudus maka Rasul Paulus dapat mengalahkan keinginan dagingnya (Roma 8).

Hidup Rasul Paulus juga mengalami proses pembentukan Allah sama halnya dengan hidup kita. Tujuan Allah hanya satu menjadikan kita sempurna sama seperti Yesus. Sikap yang benar dalam menghadapi pembentukan Allah adalah bertanya apa yang menjadi tujuan dan kehendak Allah bukan mempertanyakan Allah dengan pembentukan yang dihadapi.

Tuhan Yesus menjaga sikap dan pikiran positif terhadap Judas walaupun Ia tahu bahwa Judas akan mengkhianatiNya. Tuhan Yesus tidak menghakimi Judas tetapi mengampuni dan mengasihi sampai di kayu salib.

5 langkah menjaga sikap dan pikiran positif dalam hidup:

1. Yoh 15:7, selalu tinggal, merenungkan dan melakukan Firman Tuhan 2. Kol 3:1-4, Yoh 4:34, cari perkara di atas dan melakukan kehendak Dia 3. II Kor 5:17, mati untuk manusia lama dan hidup dengan manusia baru yang diperbaharui terus menerus 4. Roma 8, hidup selalu dipimpin oleh Roh Allah 5. Yes 40:31, menanti-nantikan Tuhan dan akan memperoleh kekuatan baru.

Dengan sikap dan pikiran positif yang datang dari manusia baru dan dengan akal budi diperbaharui hari lepas hari, kita akan menghadapi dan melewati semua tantangan hidup dengan ucapan syukur kepada Allah.

Tahun 2005 merupakan tahun penggenapan janji-janji Allah kepada kita oleh sebab itu mari kita bersama-sama menhadapi tahun ini dengan kekuatan dan pengharapan dari Allah.

Tags:
No Comments

Post A Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.