The glue of relationship

Kejadian 1-3

Setiap kehidupan adalah sebuah cerita. Dan setiap cerita memiliki karakter utamanya. Setiap anak berpikir bahwa dunia berputar di sekitar mereka. Tapi saat kita beranjak tua, kita mulai menyadari bahwa kita tidak sehebat yang kita pikirkan. Perlahan tapi pasti, kita mulai kehilangan kendali atas lingkungan sekitar kita. Saat kita memulai interaksi dengan orang lain, terciptalah sebuah hubungan. Dan dengan hubungan datang sukacita, tawa, dan senyum, tetapi juga rasa sakit, kepahitan dan sakit hati. Tidak bisa ada lebih dari satu “pusat alam semesta.” Dan dalam hubungan kita satu dengan yang lain, kita berjuang untuk mendapatkan kembali tempat kita di dalam cerita – untuk menjadi karakter utama.

Kita perlu memahami bahwa ada sebuah cerita yang lebih besar yang telah bermain sejak awal dunia diciptakan. Cerita kita hanyalah sebagian kecil dari satu cerita yang lebih besar yang telah ditulis dari kekekalan oleh penulis terbesar. Seberapa dalam kita memahami jalan cerita besar, sedalam itu lah kita bisa mengerti jalan kehidupan kita. Kalau kita tidak mengetahui bahwa Allah adalah penulis cerita, Allah adalah karakter utama dari cerita dan Allah adalah tujuan dari cerita, maka kita telah kehilangan arti dari cerita tersebut. Kenyataanya adalah bahwa cerita-cerita kita hanya sebagian kecil dari cerita besar yang berpusat pada Tuhan.

 

 

Kalimat pertama dalam kitab pertama dari Alkitab berkata “Pada mulanya Allah.” Untuk mengatakan bahwa Allah adalah awal berarti bahwa Dia tidak diciptakan dan tidak ada satupun atau seorangpun sebelum Dia. Dia adalah awal dan Dia tidak terikat pada apa pun kecuali diri-Nya sendiri. Dia yang memulai permulaan. Dia, adalah dan akan selalu menjadi yang pertama. Tidak ada yang kedua mengenai atribut-Nya.

Tuhan tidak membutuhkan saudara dan saya dan Dia tidak membutuhkan anda atau saya untuk membuat diri-Nya merasa lebih baik. Allah ada dalam hubungan trinitas yang sempurna dengan Anak dan Roh Kudus. Mereka berada dalam suatu hubungan yang saling mencintai, melayani dan memuliakan satu sama lain tanpa syarat, bukan karena mereka berusaha untuk mendapatkan keuntungan dari itu tapi hanya karena mereka mengasihi satu dengan yang lain. Dengan kata lain, Allah sudah penuh dengan kebahagiaan tanpa Anda atau saya. Tapi kemudian, Dia menciptakan dan itulah di mana cerita ini dimulai. Tuhan menciptakan bukan karena kebutuhan, tetapi karena kasih karunia-Nya.

 

 

PENCIPTAAN – Kej 1:24-27

Tuhan menciptakan segala sesuatu dengan suara-Nya dan jadilah demikian. Ada kepastian dalam setiap perkataan-Nya. Dia, yang membentuk sesuatu dari ketiadaan, tidak bisa gagal. Apapun yang Tuhan katakan, terjadilah demikian. Maka Allah menciptakan manusia menurut gambar dan rupa-Nya. Jadi sejak awal, manusia diciptakan untuk mencerminkan kemuliaan Allah dan untuk menemukan nilai mereka dalam kemuliaan itu. Pada akhirnya, nilai dari manusia ditemukan dalam nilai Allah, bukan dari manusia itu sendiri. Dan jika itu tidak cukup, ayat 27 mengulangi dua kali bahwa Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya!

  • Nilai internal – nilai anda terdapat di dalam diri Anda! Kita diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Kita tidak berharga karena kita memiliki banyak teman di FB atau banyak pengikut di twitters. Nilai-nilai kita tidak tergantung pada gaya rambut kita, apa yang kita pakai, penampilan kita, sekolah, pekerjaan, harta dll. Kita sangat berharga hanya karena kita diciptakan menurut gambar Allah yang paling mulia. Kalau kita tidak mengerti kebenaran ini, itu akan membuat hidup kita mengejar nilai yang tidak pernah memuaskan kita. Kita mulai melihat ke dalam hubungan untuk memberitahu kita bahwa kita berharga. Hati kita menjerit meminta pengakuan yang kita tidak terima. Kebenaranya adalah bahwa kita sudah memiliki nilai yang tak tertandingi yang terdapat di dalam diri kita!

 

  • Memberikan nilai kepada yang lain. Kita perlu menyadari bahwa setiap orang diciptakan menurut gambar Allah dan setiap individu mempunyai nilai ilahi. Seperti nilai kita tidak ditentukan oleh apa pun yang kita lakukan, nilai mereka tidak ditentukan secara eksternal. Mereka adalah refleksi dari kemuliaan Allah sama seperti kita. Oleh karena itu kita harus menghargai dan menghormati satu sama lain, melihat segala sesuatu melalui lensa Allah (bukan masa lalu, penampilan, sakit hati, rasa bersalah)

 

  • Allah menciptakan laki-laki dan perempuan. Mereka berbeda tetapi keduanya representasi dari gambar Allah

 

 

PERSIAPAN – Kej 2:15-25

Allah adalah Allah yang teratur. Dia tahu persis apa yang Dia lakukan dan Dia mempersiapkan segala sesuatu untuk tujuan-Nya. Tuhan Allah mempersiapkan kebun untuk Adam untuk mengolah dan Dia menempatkan Adam di taman. Tuhan-lah yang mengatur dan mempersiapkan segalanya. Ini semua adalah ide Allah. Pria dipanggil terlebih dahulu untuk bekerja sama dengan Tuhan untuk mempersiapkan segala sesuatunya.

  • Pria butuh bantuan! Kita tidak bisa melakukan segala hal sendirian. Walaupun Adam sangat kuat dan mengagumkan, Tuhan mengatakan bahwa tidak baik untuk Adam seorang diri. Hubungan bukan ide manusia namun pemikiran Allah.

 

  • Tidak ada penolong yang sepadan dengan Adam! Adam diberi tanggung jawab memberi nama setiap hewan. Tapi tak satu pun dari mereka yang cocok untuk menjadi penolongnya.

 

  • Allah menciptakan wanita ketika Adam tidur nyenyak! Hubungan dimulai ketika kita beristirahat dalam Tuhan! Karena hubungan adalah ide Allah, Dia adalah orang yang bertanggung jawab untuk mewujudkannya.

 

  • Pria memberi nama wanita! Otoritas diberikan kepada pria. Ini tidak ada hubungannya dengan nilai. Tetapi peran kepemimpinan diberikan kepada laki-laki.

 

  • Pria dipanggil untuk bertanggung jawab – V.24.

 

  • Tidak ada rasa malu! Ketika semuanya dilakukan sesuai dengan rencana Allah, tidak ada rasa malu yang terlibat.

 

 

PENIPUAN – Kej 3:1-5; 16-19

Kata berikutnya setelah rencana indah Allah bagi manusia adalah suara penipuan. Allah begitu murah hati dan penuh kasih tapi bagaimana mudahnya bagi kita untuk melupakan kasih karunia Allah. Kebohongan musuh adalah bahwa Allah menyembunyikan sesuatu yang baik dari kita. Kita lupa akan kebaikan dan kebesaran Tuhan.

  • Kita menukarkan kebenaran Allah dengan kebohongan. Senjata Musuh yang utama adalah kebohongan dan dia mencoba sebisa mungkin untuk membuat kita meragukan kasih Allah bagi kita.

 

  • Kita menjadi telanjang, dan merasa bersalah karena mempercayai kebohongan daripada kebenaran Allah

 

  • Kejadian 3:16-19 – kutukan memasuki dunia. Keharmonisan dalam hubungan menjadi rusak.

 

  • Ini bukan rencana Tuhan namun adalah konsekuensi dari dosa

 

  • Segala sesuatu yang kita ketahui tentang hubungan menjadi rusak (keluarga, pasangan, teman, rekan kerja)

 

 

PEMULIHAN – Kej 3:15; 21

Meskipun dunia penuh dengan kekacauan dan semuanya rusak, Tuhan tidak untuk satu saat pun kehilangan kontrol. Meskipun kita memberontak terhadap kasih karunia Allah, Allah terus melanjutkan rencana yang sudah Dia tentukan dari kekekalan.

  • Kejadian 3:15 – Akan ada permusuhan antara keturunan ular dan keturunan wanita – menunjuk kepada Yesus

 

  • Kejadian 3:21 – Menanggapi dosa mereka dan kutukan yang disebabkan, Allah menyembelih binatang dan membuat pakaian dari kulit untuk menutupi ketelanjangan mereka – Salib

 

  • Ada harapan pemulihan di dalam Yesus. Segala sesuatu yang rusak akan dibuat benar.

 

  • Yesus memakaikan kita dengan pakaian kebenaran-Nya, mengampuni kita dengan darah-Nya dan memberi kita hidup baru di dalam Dia. Sebelum setiap hubungan dapat berbuah, setiap orang dalam hubungan membutuhkan Yesus.

 

Kolose 1:15-20; 27

No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.