The Ransom

For even the Son of Man came not to be served but to serve, and to give his life as a ransom for many.
Mark 10:45
“Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”
Sejak awal kedatangan Yesus ke dunia Dia sudah tahu bahwa Dia akan mati untuk menebus semua umat manusia yang sudah jatuh dalam dosa bersama dosa Adam
KEJADIAN 3:15:
“Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.”
Genesis 3:15 (NIV):
“And I will put enmity between you and the woman, and between your offspring and her Offspring; He will bruise and tread your head underfoot, and you will lie in wait and bruise His heel”.
 
IT IS A DREADFUL THING TO FALL INTO THE HANDS OF A HOLY GOD WHO’S WRATHFUL
Therefore, Christ’s supreme achievement on the cross is that He placated the wrath of God, which would burn against us were we not covered by the sacrifice of Christ. So if somebody argues against placation or the idea of Christ satisfying the wrath of God, be alert, because the gospel is at stake. This is about the essence of salvation—that as people who are covered by the atonement, we are redeemed from the supreme danger to which any person is exposed.
It is a dreadful thing to fall into the hands of a holy God Who’s wrathful. But there is no wrath for those whose sins have been paid.
That is what salvation is all about.
ROMA 5:8-11
  1. Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.
  2. Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah. 
  3. Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya! 
  4. Dan bukan hanya itu saja! Kita malah bermegah dalam Allah oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, sebab oleh Dia kita telah menerima pendamaian itu.
Tebusan = Ransom in Greek = λύτρον = lytron = something to loosen with, i.e. a redemption price (figuratively, atonement):
A. the price for redeeming, ransom paid for slaves, captives for the ransom of life.
B. to liberate many from misery and the penalty of their sins.
1 KORINTUS 15:21-22:
  1. Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia.
  2. Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus.
Romans 3:23-25
  1. Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,
  2. dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. 
  3. Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya.
Penebusan dan Pendamaian adalah harga yg dibayar untuk sebuah perdamaian = Propitiation.
Propitiation is from Greek ἱλαστήριον = hilastērion = an expiatory (place or thing), i.e. (concretely) an atoning victim, or (specially) the lid of the Ark (in the Temple): — mercyseat, propitiation.
AV (2) – propitiation 1, mercyseat 1;
relating to an appeasing or expiating, having placating or expiating force, expiatory; a means of appeasing or expiating, a propitiationused of the cover of the ark of the covenant in the Holy of Holies, which was sprinkled with the blood of the expiatory victim on the annual day of atonement (this rite signifying that the life of the people, the loss of which they had merited by their sins, was offered to God in the blood as the life of the victim, and that God by this ceremony was appeased and their sins expiated); hence the lid of expiation, the propitiatory an expiatory sacrifice an expiatory victim.
Expiation and Propitiation
Let beginning with the word expiation.
The prefix ex means “out of” or “from,” so expiation has to do with removing something or taking something away.
In biblical terms, it has to do with taking away guilt through the payment of a penalty or the offering of an atonement.
By contrast,
The word propitiation has to do with the object of the expiation.
The prefix pro means “for,” so propitiation brings about a change in God’s attitude, so that He moves from being at enmity with us to being for us.
Through the process of propitiation, we are restored into fellowship and favor with Him.
In a certain sense, propitiation has to do with God’s being appeased.
We know how the word appeasement functions in military and political conflicts.
The same Greek word is translated by both the words expiation and propitiation from time to time. But there is a slight difference in the terms. Expiation is the act that results in the change of God’s disposition toward us. It is what Christ did on the cross, and the result of Christ’s work of expiation is propitiation—God’s anger is turned away.
The distinction is the same as that between the ransom that is paid and the attitude of the one who receives the ransom.
  1. My little children, I am writing these things to you so that you may not sin. But if anyone does sin, we have an advocate with the Father, Jesus Christ the righteous.
  2. He is the propitiation for our sins, and not for ours only but also for the sins of the whole world. – 1 John 2:1-2
1 YOHANES 2:1-2
  1. Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil.
  2. Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.
The Propitiation is also mean mercy seat
Mercy seat in the most holy place is under cover of two cherubim wings
ULTIMATELY, JESUS DIED TO SAVE US FROM THE WRATH OF GOD
 
When we talk about salvation biblically, we have to be careful to state that from which we ultimately are saved.
The apostle Paul does just that for us in 1 Thessalonians 1:10, where he says Jesus “delivers us from the wrath to come.” 
1 TESALONIKA 1:10:
“dan untuk menantikan kedatangan Anak-Nya dari sorga, yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati, yaitu Yesus, yang menyelamatkan kita dari murka yang akan datang”.
Ultimately, Jesus died to save us from the wrath of God. We simply cannot understand the teaching and the preaching of Jesus of Nazareth apart from this, for He constantly warned people that the whole world someday would come under divine judgment.
Here are a few of His warnings concerning the judgment:
“I say to you that whoever is angry with his brother without a cause shall be in danger of the judgment” (Matt. 5:22);
MATIUS 5:22:
“Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala”.
“I say to you that for every idle word men may speak, they will give account of it in the day of judgment” (Matt. 12:36).
MATIUS 12:36:
“Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman”.
Kita diselamatkan oleh Anugerah melalui Iman kepada Tuhan Yesus Kristus.
John 14:6:
“Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku”.
Jesus says, I Am the way, the truth, the Life. 
LIFE in Greek = ζωή = zōē = life (literally or figuratively), lifetime
  1. life = the state of one who is possessed of vitality or is animate, every living soul,
  2. life = of the absolute fulness of life, both essential and ethical, which belongs to God, and through him both to the hypostatic “logos” and to Christ in whom the “logos” put on human nature
  3. life = real and genuine, a life active and vigorous, devoted to God, blessed, in the portion even in this world of those who put their trust in Christ, but after the resurrection to be consummated by…
Eternal life is Zoe, a life full with God’s quality life forever
The life in the blood
The blood of Jesus that’s the true life infuses to us that brings life to our dead body
YOHANES 6:47-56:
  1. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya, ia mempunyai hidup yang kekal.
  2. Akulah roti hidup.
  3. Nenek moyangmu telah makan manna di padang gurun dan mereka telah mati.
  4. Inilah roti yang turun dari sorga: Barangsiapa makan dari padanya, ia tidak akan mati.
  5. Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia.”
  6. Orang-orang Yahudi bertengkar antara sesama mereka dan berkata: “Bagaimana Ia ini dapat memberikan daging-Nya kepada kita untuk dimakan.”
  7. Maka kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu.
  8. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman.
  9. Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman.
  10. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia.
Life can be increase.
HIdup yang berkelimpahan di bumi dan di sorga
YOHANES 10:10:
Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.
Roh Kudua yang sudah menghidupkan Yesus juga menghidupkan Kita:
“And if the Spirit of Him who raised Jesus from the dead lives in you, He who raised Christ Jesus from the dead will also give life to your mortal bodies through His Spirit, who lives in you.”
(Romans 8:11, AMP)
ROMA 8:11:
“Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu”.
Yang rela menyerahkan seluruh miliknya untuk Yesus akan menikmati seluruh kepenuhan hidup di dalam Dia baik di bumi dan di sorga:
MATIUS 19:27-30:
  1. Lalu Petrus menjawab dan berkata kepada Yesus: “Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?”
  2. Kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.
  3. Dan setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal. 
  4. Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu.”
Suatu kali, ada seorang anak muda kaya yang bertanya kepada Yesus tentang syarat memperoleh hidup yang kekal. Setelah pemuda itu pergi, Petrus mempertanyakan kepada Yesus, apa yang akan ia peroleh setelah meninggalkan segala sesuatu demi mengikut Yesus. Mungkin pada saat itu, Petrus berpikir bahwa upahnya setelah meninggalkan keluarga dan pekerjaannya lalu mengikut Yesus pastilah sama dengan anak muda itu, yaitu memperoleh hidup yang kekal dan harta di sorga. Berarti, upah itu hanya bisa didapatkan ketika ia sudah meninggalkan dunia ini.
Namun di luar dugaan, ternyata upah mengikut Yesus lebih dari apa yang Petrus pikirkan. Yesus menjelaskan bahwa upah bagi orang-orang yang berkomitmen mengikuti-Nya untuk membangun Kerajaan Allah adalah penuaian di bumi seratus kali lipat. Bukan hanya itu saja, Yesus juga berjanji, bahwa orang tersebut akan menerima upah sejati, yaitu memperoleh hidup yang kekal dan ikut memerintah bersama Tuhan Yesus dalam Kerajaan-Nya kelak.
Sebagai pengikut Yesus, pernahkah kita mempertanyakan apa yang akan kita peroleh setelah mengikut Yesus? Sebelum mempertanyakan hal itu, pastikan dulu kita memang benar-benar pengikut Yesus. Mengikut Yesus bukan sekedar menjadi Kristen. Mengikut Yesus bukan sekedar rajin ke gereja. Mengikut Yesus berarti kita harus berkomitmen membangun Kerajaan Allah. Jadikan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi kita. Ambillah komitmen untuk pikul salib. Siap bayar harga dan siap melayani Tuhan dengan segenap hati. Kemudian, siap mendedikasikan segala sesuatunya untuk Tuhan, siap menabur bagi pekerjaan Tuhan, menabur bagi penginjilan, menabur bagi penjangkauan jiwa, dan setia mengembalikan perpuluhan. Jika kita menjalankan komitmen kita dengan taat, Tuhan pun akan membuka tingkap-tingkap sorga. Kita akan memperoleh janji-janji Tuhan bukan hanya di sorga, tetapi juga selama kita berada di bumi. Inilah yang namanya membangun kekayaan sejati.
Jesus hang on the cross not because He is doing sin, but because He is received all our sins and received God’s judgement for our sins in order His righteousness, blessings, eternal life becomes our. Jesus is our Ransom to our not only lives but to reign with Him. Happy Passover. Amin.
No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.