The Sea of Forgetfullness

“Firman TUHAN kepada Kain: “Mengapa hatimu panas dan mukamu muram? Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya.”” Kejadian 4:6, 7

Firman Tuhan berkata bahwa kita harus punya kuasa untuk mengendalikan emosi. Janganlah kita hidup seperti Kain yang lebih mendengarkan suara hatinya dari pada suara Tuhan.

“Jawab Tuhan: “Kalau sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini: Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut, dan ia akan taat kepadamu.”” Lukas 17:6

Pohon ara menggambarkan suatu “bitterness and unforgiveness”. Seperti halnya dengan bitterness dan unforgiveness” pohon ara juga memiliki sistem akar yang sangat dalam dan kuat, bahkan sampai menyentuh sumber air dalam bumi. Bitterness dan unforgiveness juga demikian, memiliki akar yang sangat dalam. To get rid of bitterness and unforgiveness, we need to go down deep until the roots to get rid of them.

Kayu dari pohon ara juga dipergunakan untuk membuat peti mati. Dan jika kita tidak mau mengampuni, ataupun hidup di dalam kepahitan, maka kita sedang membuat peti mati bagi hidup kita.

Buah dari pohon ara sangat pahit. Dan jika seseorang makan buah yang pahit, maka iya akan memakannya sedikit demi sedikit. Begitu juga dengan kepahitan dalam hidup, bitterness itu tidak begitu saja langsung masuk ke dalam hidup kita, tetapi akan masuk ke dalam hidup kita sedikit demi sedikit. Untuk itu kita perlu berhati-hati jika kita mulai memendam kepahitan dalam hidup.

Hal yang lain yang perlu diketahui adalah bahwa Pohon ara perlu disengat baru dapat tumbuh dan berbuah. Apakah hidup kita sudah tersengat yang akibatnya menumbuhkan bitterness dan unforgiveness?

Jangan sekali-kali kita mendengarkan suara negative di dalam hati sebab kita akan dihancurkan olehnya; kita harus mencabutnya sampai ke akar-akarnya.

“Pada waktu itu nasihat yang diberikan Ahitofel adalah sama dengan petunjuk yang dimintakan dari pada Allah; demikianlah dinilai setiap nasihat Ahitofel, baik oleh Daud maupun oleh Absalom.” 2 Samuel 16:23

Ahitofel adalah seoarang penasehat sangat diurapi oleh Tuhan bagi raja Daud. Alkitab mencatat bahwa pada akhirnya Ahitofel berbelot dari raja Daud dan menasehati Absalom. Mengapa bisa demikian?

Ahitofel adalah kakek dari Batsyeba! Dan raja Daud telah membunuh suami Batsyeba dan menikahinya. Ahitofel telah disengat oleh bitterness dan unforgiveness karena itulah dia berbelot dan mengkhianati raja Daud. Ahitofel mengakhiri dirinya dengan bunuh diri, suatu akhir yang sangat tragis bagi seorang penasehat raja yang diurapi.

Janganlah sampai kepahitan menyengat dan merusak hidup kita.

“Jawab Tuhan: “Kalau sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini: Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut, dan ia akan taat kepadamu.”” Lukas 17:6

Tuhan Yesus memberikan perumpaan tentang pohon ara yang bukan hanya dipindahkan ke dalam laut, tetapi juga tertanam di dalam laut permanently. Kenapa ke dalam laut? Sebab dengan kadar garam yang begitu tinggi di dalam laut, pohon ara akan mati bahkan sampai ke akar-akarnya dan tidak akan dapat tumbuh kembali.

Apa yang Tuhan Yesus ajarkan di sini adalah supaya kita dibebaskan di tahun ini, the year of dominion.

“Barangsiapa berkata, bahwa ia berada di dalam terang, tetapi ia membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan sampai sekarang. Barangsiapa mengasihi saudaranya, ia tetap berada di dalam terang, dan di dalam dia tidak ada penyesatan. Tetapi barangsiapa membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan dan hidup di dalam kegelapan. Ia tidak tahu ke mana ia pergi, karena kegelapan itu telah membutakan matanya.” 1 Yohanes 2:9-11

Janganlah kita menyimpan kepahitan sebab itu akan memjadikan suatu kegelapan dalam hidup. Dan jika kita hidup di dalam kegelapan, maka kita tidak dapat mengetahui siapa musuh dan siapa teman! Dan akibatnya kita ber-fellowship dengan musuh.

“Tidak ada orang yang dapat melihat temannya, juga tidak ada orang yang dapat bangun dari tempatnya selama tiga hari; tetapi pada semua orang Israel ada terang di tempat kediamannya.” Keluaran 10:23

Untuk itu saudara-saudara yang terkasih dalam Kristus, janganlah kita simpan kepahitan di dalam hidup.

Tags:
No Comments

Post A Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.