Tiga Salib

Lukas 23:32-43

Dan ada juga digiring dua orang lain, yaitu dua penjahat untuk dihukum mati bersama-sama dengan Dia. Ketika mereka sampai di tempat yang bernama Tengkorak, mereka menyalibkan Yesus di situ dan juga kedua orang penjahat itu, yang seorang di sebelah kanan-Nya dan yang lain di sebelah kiri-Nya. Yesus berkata: “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya. Orang banyak berdiri di situ dan melihat semuanya. Pemimpin-pemimpin mengejek Dia, katanya: “Orang lain Ia selamatkan, biarlah sekarang Ia menyelamatkan diri-Nya sendiri, jika Ia adalah Mesias, orang yang dipilih Allah.” Juga prajurit-prajurit mengolok-olokkan Dia; mereka mengunjukkan anggur asam kepada-Nya dan berkata: “Jika Engkau adalah raja orang Yahudi, selamatkanlah diri-Mu!” Ada juga tulisan di atas kepala-Nya: “Inilah raja orang Yahudi”. Seorang dari penjahat yang di gantung itu menghujat Dia, katanya: “Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!” Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: “Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama? Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah.” Lalu ia berkata: “Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja.” Kata Yesus kepadanya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.”

 

Hari ini saya tidak akan berkotbah lama. Saya harap saya akan selesai dalam 40 menit. Tapi saudara harusnya sudah mengerti kalo pengkotbah sudah mulai berkotbah, itu biasanya susah berhenti. Manuscript saya mungkin cuman 40 menit tapi kenyataanya bisa banyak tambahan yang tidak direncanakan. Tapi saya akan coba sebisa saya untuk selesai dalam waktu 40 menit. Ada amin?

Saya rasa seharusnya kalau saudara besar di gereja, bacaan hari ini sudah tidak asing lagi buat anda. Ada yang baru pertama kali mendengar cerita ini hari ini? Cerita ini adalah salah satu cerita keajaiban dan kekuatan salib Kristus. Bagaimana bahkan di tengah-tengah penderitaanya di atas kayu salib, Yesus masih menyelamatkan orang berdosa. Cerita ini menunjukan bahwa selama anda masih bernafas, anda masih punya kesempatan untuk menerima keselamatan. Tidak peduli betapa buruk kehidupan anda, tidak peduli apa yang anda perbuat dan apa yang anda alami, salib Kristus mampu menyelamatkan anda dalam sekejap. Selama anda masih hidup, tidak ada kata ‘terlambat’ bagi anda untuk menerima kasih Yesus. Dan cerita ini sangat menarik. Karena di cerita ini kita melihat dua sosok pribadi yang sangat mirip, melakukan kejahatan yang sama, menerima hukuman yang sama, melihat hal yang sama, namum memiliki respon yang berbeda. Dan respon mereka menentukan kekekalan mereka. Dan ini semua terjadi di penyaliban Yesus. Yesus disalib di tengah-tengah dua orang ini. Satu di kanan, Satu di kiri. Satu mendapatkan hidup yang kekal dan satu mendapatkan hukuman yang kekal. Ini adalah gambaran hidup anda dan saya. Yesus disalib dan anda memiliki dua pilihan. Anda mau menerima dia atau anda menolak dia. Anda mau menjadi seperti orang yang di disalib di sebelah kanan Yesus atau sebelah kiri Yesus. Siapa yang di kanan dan siapa yang dikiri? Saya tidak tahu dan tidak penting. Tetapi respon anda menentukan kekekalan anda.

 

Mari saya berikan konteksnya terlebih dahulu untuk anda. Kayu salib bukanlah sesuatu yang mengejutkan untuk Yesus. Yesus tahu persis bahwa dia datang ke bumi, dia hidup sebagai manusia, untuk satu tujuan – mati di kayu salib. Dan ini sudah ditentukan dari awal mula penciptaan. Kalo anda ingat sewaktu Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, hukuman dosa adalah maut. Kematian. Dan kemudian Tuhan mengutuk Adam, Hawa dan segala ciptaan oleh karena dosa. Tetapi di tengah-tengah kutukan Tuhan, Tuhan memberikan janji bahwa dari keturunan Hawa akan lahir seseorang sosok yang akan menginjak kepala ular dan ular itu akan menggigit kaki keturunan Hawa. Akan ada peperangan antara seseorang keturunan Hawa dan ular yang menggambarkan Iblis.

Kemudian cerita berlanjut dan manusia semakin hari semakin jahat sehingga akhirnya Tuhan muak dan mengirim banjir untuk menghancurkan bumi. Tapi Tuhan menyelamatkan Nuh dan seisi keluarganya. Dan kemudian Tuhan membuat janji kepada Nuh bahwa Tuhan tidak akan lagi menghancurkan bumi oleh karena dosa manusia. Dan janji itu di materaikan dengan pelangi. Saudara tahu ya ceritanya? Ini cerita sekolah Minggu. Tapi yang mungkin anda tidak sadari adalah Tuhan menyebut pelangi sebagai busur. Dan ini bukan sekedar busur biasa.

Kejadian 9:12-16 – Dan Allah berfirman: “Inilah tanda perjanjian yang Kuadakan antara Aku dan kamu serta segala makhluk yang hidup, yang bersama-sama dengan kamu, turun-temurun, untuk selama-lamanya: Busur-Ku Kutaruh di awan, supaya itu menjadi tanda perjanjian antara Aku dan bumi. Apabila kemudian Kudatangkan awan di atas bumi dan busur itu tampak di awan, maka Aku akan mengingat perjanjian-Ku yang telah ada antara Aku dan kamu serta segala makhluk yang hidup, segala yang bernyawa, sehingga segenap air tidak lagi menjadi air bah untuk memusnahkan segala yang hidup. Jika busur itu ada di awan, maka Aku akan melihatnya, sehingga Aku mengingat perjanjian-Ku yang kekal antara Allah dan segala makhluk yang hidup, segala makhluk yang ada di bumi.”

Kata Ibrani yang dipakai disini adalah busur seorang pendekar. Ini adalah busur perang. Dan perhatikan arah busur ini. Ke arah mana busur ini menunjuk? Apakah busur ini menunjuk ke arah bumi atau surga? Busur ini menunjuk keatas, tempat Tuhan berada. Apa maksudnya? Tuhan berkata, “Setiap kali aku melihat dosa manusia, setiap kali amarah-ku bangkit karena dosa mereka, setiap kali aku mau menghancurkan mereka kembali dengan banjir, aku akan melihat busur. Dan busur itu menunjuk kepada-Ku. Karena aku sendiri yang akan menanggung amarah-Ku. Aku sendiri yang akan melepaskan panah busur ini ke arah-Ku. Aku sendiri yang akan membayar dosa manusia.”

Hari ini kalau kita melihat pelangi, kita melihatnya sebagai sesuatu yang indah. Saudara keluarkan handphone saudara, saudara foto, kemudian saudara post di Instagram atau facebook dengan caption, Tuhan begitu romantis. Dia Tuhan yang selalu menetapi janji-Nya. Thank you God you are the sweetest (emoticon hati).” Kita melihat pelangi sebagai sesuatu yang mempesona. Tetapi arti sesungguhnya dari pelangi adalah Tuhan berkata, Hidup-Ku untuk hidupmu. Aku mati, kamu hidup.”

Dan inilah isi cerita Perjanjian Lama. Dimana Tuhan memulai rencana-Nya untuk memulihkan manusia dan ciptaan kembali ke rencana-Nya yang semula. Dia memilih Abraham. Dia memilih Israel. Namun Israel terus meninggalkan Tuhan dan hidup dalam dosa. Tuhan memberikan mereka sistem keimamatan dimana domba demi doba mesti disembelih untuk menutup dosa Israel tetapi itu semua hanya sementara. Allah menunggu waktunya dimana Dia sendiri datang dan menanggung panah amarah Tuhan itu sendiri. Yesaya bernubuat bahwa hamba ini akan datang. Dia akan disiksa oleh karena dosa manusia dan oleh bilur darahnya, manusia akan sembuh. Dan sewaktu Yesus lahir dan kemudian Yohanes pembaptis bertemu dengan Yesus, dia berkata, “Lihatlah Anak domba Allah.” Yohanes pembaptis tidak berkata, “Lihatlah, Anak Allah” tapi dengan jelas dia berkata “Anak domba Allah.” Karena waktunya sudah tiba untuk panah amarah Tuhan terhadap dosa untuk dilepaskan. Dan Yesus datang ke bumi untuk satu tujuan. Dia datang sebagai Anak domba Allah untuk mati menerima panah murka Tuhan terhadap dosa manusia.

 

Di bacaan kita hari ini, panah itu sudah dilepaskan ke arah Yesus. Dia sedang menanggung murka Allah terhadap dosa di kayu salib. Dan di saat bersamaan, ada dua orang kriminal yang disalib di samping Yesus. Beberapa hal tentang dua kriminal ini. Kemungkinan besar, mereka disebut penjahat bukan karena mereka melakukan kejahatan yang begitu parah, namun para ahli Alkitab mengira bahwa mereka ini adalah orang-orang yang memberontak melawan kekaisaran Romawi. Mereka ini adalah bagian dari yang kita kenal sebagai “Freedom Fighters.” Jadi mereka disalibkan karena mereka adalah musuh kekaisaran Romawi. Perhatikan kemiripan antara dua penjahat ini. Mereka melalukan tindakan kriminal yang sama, mereka mendapatkan hukuman yang sama, mereka menyaksikan pemandangan yang sama. Kalau saudara perhatikan ayat-ayat bacaan kita, dua penjahat ini melihat bagaimana para pemimpin agama menjelek-jelekan Yesus. Mereka melihat bagaimana tentara Romawi juga mengolok-olok Yesus. Bahkan, kedua penjahat ini pun ikut mencacimaki Yesus. Lukas tidak menuliskannya untuk kita tapi Matius berkata bahwa kedua penjahat ini mencemooh Yesus. Dan mereka juga mendengar Yesus berkata, “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” Perhatikan. Mereka berdua mengalami dan melihat kejadian yang sama persis. Namun pada akhirnya, respon mereka sangat bertolak belakang. Dan saya berharap, saudara dan saya memiliksi respon yang benar sewaktu kita melihat salib Yesus.

 

Tiga hal: Respon yang salah; Respon yang benar; Jawaban salib Kristus.

 

 

Respon yang salah

 

Lukas 23:39 – Seorang dari penjahat yang di gantung itu menghujat Dia, katanya: “Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!”

Ada dua alasan mengapa respon ini adalah respon yang salah. Yang pertama, dia berkata, “Bukankah Engkau adalah Kristus?” Dan memang benar bahwa Yesus adalah Kristus. Penjahat ini sudah mendengar cemooh pemimpin-pemimpin Yahudi. “Dia bisa menyelamatkan orang lain. Jika memang benar dia adalah Mesias utusan Allah, biarkan dia menyelamatkan dirinya sendiri. HAHAHA.” Dan kemudian dia juga mendengar prajurit Romawi mengolok-olok Yesus. “Ini raja? Raja macam apa ini? Mana ada raja mati disalib? Ini adalah kebodohan. HEHEHE.” Dari sudut pandang orang Yahudi dan orang Roma, jika Yesus memang adalah Mesias, jika Yesus memang adalah raja, jika dia adalah Kristus, maka tidak seharusnya salib terjadi kepada dia. Jika memang Yesus adalah Mesias yang dijanjikan di Perjanjian Lama, mana mungkin dia mati? Ini contohnya anda lagi nonton Black Panther dan di awal-awal film Black Panther nya mati sebelum dia melakukan apa-apa. Saudara akan berpikir, Film macam apa ini? Salah judul mungkin. Tidak mungkin Black Panther mati di awal film.” Maka konklusinya adalah anda bukan sedang menonton Black Panther. Anda sedang menonton Black Cheetah. “Mana mungkin Mesias mati. Dia adalah utusan Allah yang akan membebaskan manusia. Ini tidak masuk akal.” Tapi ijinkan saya beritahu anda. Injil memang tidak masuk akal. Dan penjahat ini melihat Yesus dan berpikir, “Ini tidak masuk akal. Bukankah engkau adalah Kristus?” Penjahat pertama melihat Yesus melalui cara pandang dan pengertian manusia dan tiba kepada kesimpulan bahwa jika Yesus adalah Kristus, maka tidak seharusnya dia mati disalib.

 

Dan kemudian dia lanjut kepada respon kedua yang salah. “Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!” Dengan kata lain dia berkata begini. “Ini tidak masuk akal. Tidak seharusnya Kristus disalib. Tapi jika memang engkau adalah Kristus, buktikan kepadaku. Selamatkan dirimu dan selamatkan aku. Kalo kamu sanggup menyelamatkan aku, maka aku percaya bahwa engkau adalah Kristus.” Apa yang dia lakukan? Penjahat ini tidak peduli apakah Yesus adalah Kristus atau bukan. Satu hal yang dia pedulikan – diselamatkan dari penyiksaan salib. Dia berkata, “Yang penting aku selamat. Siapapun kamu tidak masalah. Selamatkan aku dari penderitaan ini.” Dia tidak melihat Yesus sebagai sosok yang agung; dia melihat Yesus sebagai sosok yang berguna untuk apa yang dia inginkan. Ada perbedaan yang besar antara mengasihi Tuhan untuk siapa Dia sesungguhnya dan menginginkan Tuhan karena dia berguna untuk hidup anda.

John Piper mengilustrasikannya seperti jack mobil. Jack mobil itu adalah sesuatu yang berguna yang anda simpan di mobil anda. Jack mobil ada di tempat yang tidak terlihat oleh mata dan biasanya kotor dan penuh dengan debu. Saudara tahu kapan saudara melihat jack mobil anda? Sewaktu ban mobil anda kempes. Setuju? Sewaktu ban mobil kempes, barulah anda cari jack mobil anda dan mulai pompa-pompa. Dan kemudian setelah semua beres, apa yang anda lakukan? Simpan jack mobilnya lagi dan saudara tidak akan lihat jack itu lagi sampe episode ban kempes berikutnya. Itulah cara banyak orang melihat Tuhan. Dalam masa-masa sukar, “Tuhan, bukankah engkau adalah Kristus? Selamatkan aku.” Kemudian kita melupakan Dia sampai masa sukar berikutnya. Dan jika Tuhan tidak meluputkan kita dari kesukaran, kita tidak percaya bahwa Dia adalah Kristus. Kita hanya melihat Yesus sebagai sosok yang berguna untuk hidup kita. Dan ketika Dia tidak melakukan apa yang kita mau, kita meninggalkan dia. Kita tidak mengasihi Yesus. Kita hanya menggunakan Yesus untuk keinginan kita. Yang saudara inginkan bukan Tuhan. Yang saudara inginkan adalah assisten pribadi yang ahli membantu anda setiap saat anda perlu. “Tuhan, ujian. Soalnya apa? Kasi hikmat ya. Bye.” “Tuhan, presentasi. Bantuin biar powerpointnya bagus. Bye.” “Tuhan, Tuhan Tuhan…. Bye.” Yesus bukan lagi Tuhan yang agung tetapi pembantu yang serba bisa dan handal. Dan saudara tahu apa ironinya? Penjahat ini mengira dia hanya akan selamat jika Yesus turun dari salib dan menyelamatkan dia. Dia tidak tahu bahwa justru satu-satunya cara agar dia bisa memiliki harapan keselamatan, Yesus harus diam dan mati di kayu salib.

 

 

Respon yang benar

 

Lukas 23:40-42 – Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: “Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama? Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah.” Lalu ia berkata: “Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja.”

Perhatikan respon penjahat kedua. Penjahat yang pertama berkata, “Aku akan percaya Engkau adalah Kristus, aku akan mengikuti Engkau, kalau engkau membuktikan Engkau bisa menyelamatkanku. Selamatkan aku dari penderitaan ini dan aku akan tahu bahwa Engkau adalah Kristus.” Tetapi penjahat kedua sangat berbeda. Dia berkata, “Tidakkah engkau takut akan Tuhan? Hukuman salib ini selayaknya kita terima. Inilah upah kita. Kita memang selayaknya dihukum.” Ini perkataan yang luar biasa. Penjahat kedua ini tidak mencoba membenarkan dirinya. Dia menerima kenyataan bahwa dia berdosa dan memang selayaknya menerima hukuman salib. Dia tidak mencoba untuk meringankan kesalahannya. Ini berbeda sekali dengan banyak dari kita. Apa yang biasanya kita lakukan jika kita bersalah? Pertama kita akan bela diri atau kedua kita akan mengecilkan kesalahan kita. “Tidak masalah. Ini cuman kesalahan sepele. Tidak usah dibesar-besarkan.” Tapi kalau orang lain yang melakukan kesalahan yang sama terhadap anda, anda marah besar. Tapi penjahat ini berbeda. Dia bisa melihat bahwa dia layak mati dan dia tidak layak untuk hidup.

Dan yang menarik, saudara mesti ingat bahwa penjahat ini adalah “Freedom Fighters.” Dia adalah orang yang berjuang melawan kekaisaran Romawi karena dia percaya bahwa kekaisaran Romawi tidak seharusnya mengontrol wilayah mereka. Jadi tidak mungkin yang dimaksudkan penjahat ini adalah, “Adalah keadilan untuk kita dihukum mati oleh tentara Roma. Apa yang kita lakukan memang adalah sebuah kesalahan.” Tidak mungkin. Dia berjuang melawan Roma karena dia percaya bahwa pemerintahan Roma salah. Dia percaya yang dia lakukan adalah keadilan. Jadi apa yang dia maksud dengan berkata bahwa dia selayaknya dihukum? Entah bagaimana, penjahat ini mengerti bahwa dia layak mati karena dosanya. Hukuman yang dia terima itu selayaknya dia terima karena dia berdosa terhadap Tuhan. Penjahat kedua ini mengerti bahwa dosa utama dia bukanlah terhadap Roma tetapi terhadap Tuhan.

Saudara ingat cerita Daud dan Batsyeba? Singkat cerita, Daud tidur dengan istri teman baiknya, Uria, dan kemudian Batsyeba hamil. Kemudian untuk menutupi dosanya, Daud memposisikan Uria di barisan depan medan perang supaya ia mati. Dan kemudian datanglah nabi Natan untuk menegur Daud atas dosanya. Dan ini yang Daud katakan. Mazmur 51:6 – Terhadap Engkau, terhadap Engkau sajalah aku telah berdosa dan melakukan apa yang Kauanggap jahat. Ini perkataan yang aneh. Bagaimana mungkin Daud hanya berdosa terhadap Tuhan? Perbuatan Daud sudah menghancurkan hidup Uria dan Batsyeba dan juga bangsa Israel. Apa maksudnya dengan dia berkata dia berdosa terhadap Tuhan saja? Yang Daud maksudkan adalah, dibandingkan dengan dosa Daud terhadap Tuhan, dosa Daud terhadap yang lain terlihat seperti tidak ada. Bukan karena Uria dan Betseyba tidak penting, tetapi karena Tuhan begitu sangat amat besar dan penting, sehingga dosa yang terutama adalah dosa terhadap Tuhan.

Inilah yang dialami penjahat kedua. Dia mengerti bahwa dihadapan Tuhan, dia sangat berdosa dan selayaknya menerima hukuman mati. Dia tidak berkata, “Tuhan, lihat credential aku. Tuhan, lihat apa yang sudah aku lakukan. Lihat perjuanganku melawan Roma. Aku layak untuk Engkau selamatkan. Tuhan, Engkau berhutang ini kepadaku. Sudah selayaknya Engkau menyelamatkan aku.” Tapi dia berkata, “Tuhan, aku tidak layak diselamatkan. Engkau tidak berhutang apa-apa kepadaku. Apa yang terjadi kepadaku adalah adil. Aku tidak berhak menerima apa-apa.” Saudara bisa melihat perbedaan respon antara dua penjahat ini? Mereka melakukan hal yang sama, menerima hukuman yang sama, dan menyaksikan kejadian yang sama, tetapi respon mereka sangat berbeda. Dan bukan hanya itu, penjahat kedua ini kemudian melihat Yesus dan berkata, “tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah.” Dia bukan hanya menyadari dosanya, tetapi dia juga melihat kebenaran Yesus. Yesus tidak layak disalibkan. Yesuslah satu-satunya manusia yang tidak layak untuk menerima hukuman. Tetapi Yesus malah disalib di antara dua penjahat. Penjahat pertama tidak melihat keindahan Yesus. Dia hanya ingin diselamatkan dari kesengsaraannya. Tetapi penjahat kedua melihat Yesus dan dia melihat keindahan Yesus. Dia melihat kebenaran Yesus. Dia mengerti tidak seharusnya Yesus disalibkan.

 

Kemudian penjahat ini berkata kepada Yesus, “Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja.” Ini perkataan yang sangat indah. Dia tidak meminta Yesus untuk menyelamatkan dia dari penderitaan salib. Dia tidak meminta Yesus untuk melepaskan dia dari rasa sakit. Yang dia minta hanya satu, “Yesus, ingatlah akan aku.” Apa maksudnya? Penjahat kedua mengerti dia tidak layak diselamatkan. Tetapi harapannya hanya satu. Kebaikan dan anugrah Yesus. Dia berkata, “Aku tahu Engkau berbeda dari yang lain. Aku tahu aku berdosa dan selayaknya dihukum. Tetapi Engkau berbeda. Engkau tidak seharusnya berada disini. Engkau tidak bersalah sama sekali. Dan sekarang mataku melihat siapa Engkau. Mataku melihat keindahan-Mu. Mataku melihat kebenaran-Mu. Bahkan sekarang aku tahu bahwa engkau adalah Raja. Engkau adalah Mesias. Dan aku tidak layak meminta apa-apa karena aku adalah orang berdosa. Tetapi Yesus, jika saja mungkin, ingatlah akan aku sewaktu Engkau datang kembali.” Penjahat ini tahu, bahwa kematian Yesus dikayu salib bukanlah akhir cerita Yesus. Entah bagaimana dia mengerti, bahwa kematian tidak akan menghancurkan Yesus. Yesus akan datang kembali sebagai Raja. Akan ada kehidupan berikutnya. Maka dari itu dia berkata, “Aku tidak peduli apa yang terjadi padaku sekarang, tetapi Yesus, ingatlah akan aku di kerajaan-Mu yang akan datang. Yang aku butuhkan bukanlah untuk diselamatkan dari salib. Yang aku butuhkan adalah untuk Engkau mengingat aku.” Yang penjahat ini minta bukanlah keringanan atas kesalahannya tetapi yang dia minta adalah kasih karunia Yesus.

 

 

Jawaban salib Kristus

 

Lukas 23:43 – Kata Yesus kepadanya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.”

Jawaban Yesus sangat indah. Perhatikan bahwa ketika penjahat pertama meminta Yesus membuktikan diri-Nya, Yesus diam saja. Dia tidak menjawab sama sekali. Tetapi setelah Yesus melihat dan mendengar respon penjahat kedua, Yesus menjawab penjahat kedua. Yesus berkata, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.” Dengan kata lain, Yesus mengabulkan permohonan penjahat kedua. Ini sangat amat luar biasa. Coba anda pikirkan sejenak. Apa gunanya bagi Yesus untuk mengabulkan permintaan penjahat ini? Penjahat ini diujung kematian. Dia tidak akan bisa melakukan apa-apa untuk Yesus. Dia tidak akan pergi menginjil dan menceritakan kepada siapa-siapa tentang Yesus. Penjahat ini hanya akan bernafas dan kemudian mati dalam waktu beberapa jam. Bahkan seumur hidupnya, dia hidup tanpa takut akan Tuhan. Dia menghabiskan seluruh hidupnya untuk melakukan apa yang dia mau. Dan sekarang diujung kematian, dia meminta Yesus mengingat dia. Ini permintaan yang tidak membawa keuntungan sama sekali bagi Yesus. Ini namanya investasi buruk. Tetapi Yesus mewujudkan permintaan ini. Penjahat ini sama sekali tidak layak menerimanya tetapi Yesus memberikannya. Inilah kasih karunia. Kasih karunia adalah sesuatu yang anda terima karena kebaikan Tuhan semata-mata. Anda tidak layak mendapatkannya dan tidak ada apapun yang anda bisa lakukan untuk membelinya. Saudara hanya bisa menerima kasih karunia kalau saudara berhenti mencoba mendapatkannya dengan cara saudara sendiri dan saudara berharap sepenuhnya kepada Yesus.

Dan yang luar biasa dari perkataan Yesus bukan saja pernyataan Yesus bahwa penjahat ini akan berada di Firdaus. Firdaus adalah gambaran surga. Jika itu saja yang Yesus berikan kepada penjahat kedua, ini sudah sangat amat indah. Setelah menghabiskan seluruh hidupnya sebagai penjahat dan menerima Yesus di ujung kematian, penjahat ini akan menghabiskan kekekalan di surga. Ini sesuatu yang luar biasa. Tetapi Yesus tidak hanya mengatakan itu. Yesus berkata, “engkau akan ada bersama-sama dengan Aku.” Apa maksudnya untuk ada bersama-sama dengan Yesus? Maksudnya adalah, dimana Yesus berada, kemana Yesus pergi, apa yang Yesus alami, disitu penjahat ini juga akan bersama-sama dengan Yesus. Segala sesuatu yang benar tentang Yesus juga benar tentang dia. Keselamatan bukan hanya pengampunan dosa. Keselamatan juga berarti anda menjadi satu dengan Kristus. Posisi dan status Kristus menjadi milik anda. Di kayu salib, Yesus menjadi dosa untuk kita supaya kita yang percaya, menerima kebenaran dan berkat yang adalah milik Yesus.

 

Saya akan berikan sebuah illustrasi yang saya ambil dari Tim Chester. Bilanglah saudara ada di London dan ingin bertemu “Queen.” Saudara ingin ketemu Queen untuk ngobrol-ngobrol dan lihat-lihat rumahnya Queen of England. Jadi saudara berencana untuk pergi ke Buckhingham Palace dan untuk ketok pintu istana dan berkata, “Halo, saya pingin ketemu Ratu Inggris.” Dan kemudian anda berharap anda bisa lihat-lihat istana dan setiap kamar di Buckhigham Palace. Jadi kemudian anda naik Uber dan pergi ke istana dan mengetok pintu istana.
“Bisa saya bantu?”
“Iya saya datang kusus kesini dari Sydney untuk bertemu dengan ratu Inggris. Dan saya juga mau lihat-lihat Istana dan setiap kamar yang ada. Mungkin saya bisa nginap di salah satu kamar.”
“Siapa kamu?”
“Yosia anak bapak dan ibu Yusuf.”
“Oke anda harus segera tingalkan tempat ini sebelum saya pangil petugas keamanan.”

Saya akan diusir dari istana? Setuju? Bukan cuman saya, anda juga akan diusir. Nama anda tidak lebih baik dari nama saya. Kita akan sama-sama diusir dari istana siapapun nama kita.

Dan kenyataan ini juga pernah benar tentang seseorang. Saudara tahu siapa? Kate Middleton. Ada waktu dimana Kate bisa melakukan persis apa yang kita lakukan dan dia juga akan diusir. Kate tidak akan diterima masuk Buckhingham Palace. Tapi hari ini kenyataannya berbeda. Mereka tidak akan bisa mengusir Kate dari istana. Kate bisa berkata, “Aku mau bertemu ratu Inggris.” “Siapa kamu?” Saudara tahu jawaban Kate? “Aku bersama dengan dia.” Saudara tahu siapa yang saya maksud? Prince William. Hari ini status Kate adalah Duchess of Cambridge. Dia disebut “Her Royal Highness.” Mengapa? Karena Kate bersama-sama dengan William. Semua pintu-pintu dan kamar-kamar yang sebelumnya tertutup untuk Kate, sekarang dia memiliki akses penuh untuk masuk kapan saja. Apa yang terjadi? Terjadi perubahan status. Kate bukan lagi orang biasa tetapi Kate mempunyai status spesial karena Kate bersama-sama dengan William.

 

Tahukah anda kalau ini yang terjadi sewaktu anda menerima Kristus? Yesus tidak hanya memberikan anda Firdaus, tapi dia memberikan anda status kepunyaan-Nya. Anda bersama-sama dengan Dia di Firdaus. Inilah berkat injil. Dan penjahat ini menerima itu semua hanya karena dia menaruh seluruh harapannya dalam kebaikan Yesus. Dan Yesus menjawab harapan itu dengan memberikan penjahat ini lebih dari apa yang dia dapat bayangkan dan pikirkan. Penjahat ini bukan hanya menerima keselamatan tetapi dia juga akan memerintah bersama dengan Yesus. Yesus bukan hanya mengingat penjahat ini, Yesus memberikan status milik-Nya kepada penjahat yang percaya. Inilah jawaban salib Kristus.

 

 

Aplikasi

 

  1. Tidak pernah ada kata terlambat untuk mempercayai Kristus. Tidak peduli betapa buruknya hidup anda, Yesus dapat memberikan anda status yang baru dalam sekejap. (contoh: penjahat kedua).
  2. Saudara bisa yakin akan keselamatan anda karena keselamatan tidak berdasarkan perbuatan baik anda tetapi kesempurnaan perbuatan Yesus yang menjadi milik anda sewaktu anda percaya.
  3. Anda bisa hidup dengan tenang dalam segala situasi. Pengampunan adalah gaya hidup anda. Apa artinya anda kehilangan $10 kalau anda tahu bahwa anda adalah seorang billionaire? Anda adalah ahli waris kerajaan Tuhan.
  4. Anda tidak perlu takut akan kematian. Kematian hanyalah pintu masuk ke dalam kerajaan yang kekal dimana anda akan memerintah bersama-sama dengan Yesus senantiasa.
  5. Buat pilihan yang benar. Jika respon anda belum seperti penjahat kedua, hari ini masih belum terlambat untuk membuat keputusan untuk berharap sepenuhnnya dalam kasih karunia Kristus. Lihat kebenaran Dia. Lihat kebaikan Dia. Lihat perbuatan Dia. Dan percayalah. Katakan kepada Dia, “Yesus, aku percaya. Ingatlah akan aku.” Dan dengarkan dia berkata, “Engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.”
No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.