Tuhan Masih Memanggil

Bacaan: Galatia 1:11-24

 

Orang berdosa

Saudara dan saya adalah orang berdosa! Kita semua lahir di dalam dosa. Tidak ada seorang manusia pun yang lahir, setelah Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, yang tidak berdosa.

 

Firman Tuhan berkata: “semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah” Roma 3:23

 

Lalu setiap kita punya harapan apa?

Untuk itu, marilah kita melihat bagaimana hidup Rasul Paulus sebelum dia bertemu dengan Tuhan Yesus.

 

Galatia 1:13-14

  1. Sebab kamu telah mendengar tentang hidupku dahulu dalam agama Yahudi: tanpa batas aku menganiaya jemaat Allah dan berusaha membinasakannya. 14. Dan di dalam agama Yahudi aku jauh lebih maju dari banyak teman yang sebaya dengan aku di antara bangsaku, sebagai orang yang sangat rajin memelihara adat istiadat nenek moyangku.

 

Inilah gaya hidup Saulus sebelum dia bertemu dengan Tuhan Yesus:

  1. Benci kebenaran

Saulus benci dengan kebenaran injil Kristus, dan menganiaya (mempersekusi) orang-orang Kristen.

 

Saulus kelihatan sibuk, tetapi di mata Tuhan sebenarnya dia tidak kemana-mana. Seperti bangsa Israel di tanah Mesir, mereka hanya berputar-putar saja di padang gurun, tidak sampai ke tujuan.

 

  1. Sombong

Saulus jauh lebih hebat dari teman-temannya.  Dia menjadi sombong atas prestasi hidupnya.

Filipi 3:4-6

3:4 Sekalipun aku juga ada alasan untuk menaruh percaya pada hal-hal lahiriah. Jika ada orang lain menyangka dapat menaruh percaya pada hal-hal lahiriah, aku lebih lagi: 3:5 disunat pada hari kedelapan, dari bangsa Israel, dari suku Benyamin, orang Ibrani asli, tentang pendirian terhadap hukum Taurat aku orang Farisi, 3:6 tentang kegiatan aku penganiaya jemaat, tentang kebenaran dalam mentaati hukum Taurat aku tidak bercacat.

 

  1. Suka menyenangkan manusia

Diantara orang-orang yang gemar menyenangkan manusia, Saulus ada yang paling hebat. Saul was the best people-pleaser in his time.

 

Saulus berkata, “Lihat saya!” (Look at me).

 

T E T A P I

Tetapi Tuhan itu sangat baik dan penuh dengan kasih.

Galatia 1:15

Tetapi waktu Ia, yang telah memilih aku sejak kandungan ibuku dan memanggil aku oleh kasih karunia-Nya”

 

Ini adalah titik balik (turning point) dari kehidupan Saulus. Titik balik ini diawali dengan “Tetapi”.

Saulus senang hidup di dalam dosa, dan menjadi people-pleaser  tetapi Tuhan punya rencana yang lain buat Saulus.

 

Tuhan mengasihi Saulus, tetapi Ia tidak ingin Saulus tetap tinggal menjadi Saulus. Tuhan ingin Saulus menjadi Paulus.

 

Coba kita lihat dengan seksama momen “Tetapi” ini.

 

Kisah Para Rasul 9:1-9

9:1 Sementara itu berkobar-kobar hati Saulus untuk mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan. Ia menghadap Imam Besar, 9:2 dan meminta surat kuasa dari padanya untuk dibawa kepada majelis-majelis Yahudi di Damsyik, supaya, jika ia menemukan laki-laki atau perempuan yang mengikuti Jalan Tuhan, ia menangkap mereka dan membawa mereka ke Yerusalem. 9:3 Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika ia sudah dekat kota itu, tiba-tiba cahaya memancar dari langit mengelilingi dia. 9:4 Ia rebah ke tanah dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata kepadanya: “Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?” 9:5 Jawab Saulus: “Siapakah Engkau, Tuhan?” Kata-Nya: “Akulah Yesus yang kauaniaya itu. 9:6 Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat.” 9:7 Maka termangu-mangulah teman-temannya seperjalanan, karena mereka memang mendengar suara itu, tetapi tidak melihat seorang jugapun. 9:8 Saulus bangun dan berdiri, lalu membuka matanya, tetapi ia tidak dapat melihat apa-apa; mereka harus menuntun dia masuk ke Damsyik. 9:9 Tiga hari lamanya ia tidak dapat melihat dan tiga hari lamanya ia tidak makan dan minum. 

 

Kita lompat ke ayat-17 di mana Saulus pergi bertemu dengan Ananias.

 

Kisah Para Rasul 9:17-20

 9:17 Lalu pergilah Ananias ke situ dan masuk ke rumah itu. Ia menumpangkan tangannya ke atas Saulus, katanya: “Saulus, saudaraku, Tuhan Yesus, yang telah menampakkan diri kepadamu di jalan yang engkau lalui, telah menyuruh aku kepadamu, supaya engkau dapat melihat lagi dan penuh dengan Roh Kudus.” 9:18 Dan seketika itu juga seolah-olah selaput gugur dari matanya, sehingga ia dapat melihat lagi. Ia bangun lalu dibaptis.

9:19 Dan setelah ia makan, pulihlah kekuatannya.  Saulus tinggal beberapa hari bersama-sama dengan murid-murid di Damsyik. 9:20 Ketika itu juga ia memberitakan Yesus di rumah-rumah ibadat, dan mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah.

 

Setelah momen “Tetapi”

Galatia 1:16

1:16 berkenan menyatakan Anak-Nya di dalam aku, supaya aku memberitakan Dia di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi, maka sesaatpun aku tidak minta pertimbangan kepada manusia;

 

Setelah momen “Tetapi”, apa yang Rasul Paulus lakukan? Ada 3 hal yang saya ingin kita perhatikan dan contoh dari kehidupan Rasul Paulus.

 

  1. Immediately (Ketika itu juga / segera)

Di dalam Kisah Para Rasul 9:20 (dan Galatia 1:16), dikatakan bahwa “ketika itu juga” (immediately), ia memberitakan Yesus di rumah-rumah ibadat.

 

Hal ini sangat penting sekali, ketaatan (obedience) itu haruslah immediately. Sebab kalo kita nggak taat segera, maka itu dapat menjadi ketidaktaatan.

 

Misalnya anak saya yang masih SD baru pulang sekolah, lalu saya bilang dengannya, “Nak, sana pergi mandi.” Dan dia menjawab, “Yes, daddy.” Namun 2 hari kemudian baru pergi mandi. Apakah itu suatu ketaatan?

 

Obedience demands immediacy. Sebab kalau ketaatan itu tidak segera, maka kadang kita dapat berubah pikiran dan tidak menjadi taat.

 

  1. Humility (Rendah hati)

Galatia 1:18

Lalu, tiga tahun kemudian, aku pergi ke Yerusalem untuk mengunjungi Kefas, dan aku menumpang lima belas hari di rumahnya.

 

Kata “mengunjungi” (Gk. historeo) di sini sebenarnya mempunyai arti bukan hanya sekedar mengunjungi, tetapi juga untuk mengenal dan belajar.

 

Ini adalah suatu kerendahan hati yang luar biasa dari Paulus. Sebab Paulus sendiri sudah menjelaskan (Galatia 1:11-12) bahwa Injil yang dia beritakan itu ia terima langsung dari Tuhan Yesus. Namun dia tetap mau mengunjungi Petrus, untuk mengenal dan belajar dari dia.

 

Galatia 1:11-12

1:11 Sebab aku menegaskan kepadamu, saudara-saudaraku, bahwa Injil yang kuberitakan itu bukanlah injil manusia. 1:12 Karena aku bukan menerimanya dari manusia, dan bukan manusia yang mengajarkannya kepadaku, tetapi aku menerimanya oleh penyataan Yesus Kristus.

 

Panggilan Petrus dan Paulus di dalam melayani Tuhan Yesus mungkin berbeda, Petrus dipanggil untuk memberitakan Injil kepada orang Yahudi, dan Paulus kepada orang bukan Yahudi. Tetapi justru di dalam perbedaan ini mereka saling melengkapi.

 

Saulus yang tadinya sombong, Tuhan ubahkan menjadi Paulus yang rendah hati.

 

  1. Purposeful (Fokus / Bertujuan jelas)

Galatia 1:19

Tetapi aku tidak melihat seorangpun dari rasul-rasul yang lain, kecuali Yakobus, saudara Tuhan Yesus.

 

Mengapa Paulus tidak menemui yang lain ketika dia ada di Yerusalem?

Sebab Paulus, di dalam perjalanannya ke Yerusalem, ia mempunyai purpose yang jelas, yaitu ia untuk menemui Petrus.

 

Kita hidup di jaman di mana banyak sekali distractions. Sampai kadang kita lupa apa purpose kita sebenarnya.

 

Contohnya, berapa banyak yang kita pergi shopping dan rencana cuma beli satu dan dua keperluan, tetapi pulang membeli banyak sekali barang-barang lainnya. Kenapa bisa demikian? Sebab kita tidak fokus!

 

Sekitar 2 tahun yang lalu, saya diutus oleh gereja ROCK Sydney untuk melayani di kota Darwin. Saya diutus untuk memberitakan Injil Kristus kepada jemaat di gereja ROCK Darwin. Saya tiba di sana hari Jumat sore. Jumat malam saya langsung kabarkan Injil Kristus kepada anak-anak muda di ROCK Dawin. Kelihatannya “purposeful” dan fokus. Tetapi, hari Sabtu nya, saya jalan-jalan melihat atraksi buaya di Darwin. Baru hari Minggu nya saya memberitakan Injil lagi di tengah-tengah jemaat ROCK Darwin.

 

Mungkin saudara tidak melihat buaya seperti saya di Darwin. Tetapi bagaimana dengan waktu yang saudara pakai untuk nonton film seri, atau yang saudara habiskan pagi siang malam dengan sosial media, ngeditin foto dari jelek sampai cakep sebelum diupload ke Instagram, untuk maen game, untuk shopping, untuk nge-gossip, dan lain-lain.

 

Seluruh hidup Rasul Paulus sangatlah purposeful. Ia selalu fokus dengan misi hidupnya, tidak ada waktu yang dia sia-siakan untuk melihat “buaya-buaya” di dalam perjalanan-nya.

 

Filipi 1:21-22

Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah.

 

We all need to preach to ourselves daily, to remind us to fix our eyes on Jesus. Biar kita dapat berubah, dari yang tadinya berkata, “Look at me!”, menjadi berkata “Look at Jesus!”

 

Tuhan masih memanggil sampai hari ini

Tuhan yang memanggil dan memutar-balikkan Saulus menjadi Paulus dengan momen “Tetapi” masih terus bekerja sampai hari ini.

 

Dari Saulus, Tuhan ubah menjadi Paulus.

Dari penganiaya Kristus, Tuhan ubah menjadi penginjil Kristus.

Dari seorang yang suka menyenangkan manusia (people-pleaser), Tuhan ubah menjadi orang yang suka menyenangkan Tuhan (God-pleaser).

 

Tuhan yang sama juga memanggil saudara hari ini. Jika Roh Kudus mengetuk hati saudara hari ini, janganlah keraskan hatimu. Bertobat dan berbaliklah kepada Yesus Kristus, sebab Ia mengasihi saudara, dan Ia ingin Saulus menjadi Paulus.

 

Jangan ber-reaksi

Ada satu hal penting di momen “Tetapi” yang tercatat di Galatia 1:15, yang mengatakan bahwa Paulus telah dipilih sejak masih di dalam kandungan ibunya.

 

Tuhan tidak turun bereaksi karena Saulus menganiaya orang Kristen. Tuhan tidak menemui Saulus dengan momen “Tetapi” secara dadakan.

 

Hari ini, Tuhan juga tidak dadakan mengetuk pintu hati saudara. Tetapi Tuhan sudah merencanakan hidup saudara yang penuh dengan harapan dan damai sejahtera sejak saudara belum lahir.

 

Remember, God’s action is not a reaction.

Kita juga tidak perlu ber-reaksi, namun responi-lah Firman Tuhan yang sudah disampaikan hari ini.

 

Kita orang percaya

Buat kita orang yang sudah hidup di dalam kasih karunia Tuhan, janganlah tinggal diam.

Seperti Paulus, dia tidak tinggal diam. Dia seketika itu juga pergi memberitakan Injil Kristus.

 

A revelation of Christ must be followed by a mission for Christ. Saudara-saudaraku, kita yang sudah dipisahkan oleh Tuhan dan dipanggil-Nya untuk hidup dalam Kasih Karunia-Nya, apakah respon saudara hari ini?

No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.