Umat kepunyaan Allah

Tetapi kamulah

  • bangsa yang terpilih
  • imamat yang rajani,
  • bangsa yang kudus,
  • umat kepunyaan Allah sendiri

supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia,

  • yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
  • kamu, yang dahulu bukan umat Allah tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya,
  • yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.

1 Petrus 2:9-10 > memiliki Identitas baru dalam Kristus.

 

> “Hari ini saya berdoa agar setiap kita mengalami Kasih Bapa yang membangun!”

 

Dan hari ini saya akan menyampaikan Firman Tuhan dari bagian tentang thema tersebut “Umat kepunyaan Allah sendiri”.

 

 

Khotbah di bukit dimulai dengan panggilan Kristus untuk masuk dalam KerajaanNya.

“Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga” Matius 5:3.

 

Kerajaan Allah adalah jawaban mutlak bagi hidup manusia yang penuh dosa dan kehancuran.

 

Hal yang paling luar biasa bahwa Allah mempunyai rencana yang sangat indah bagi setiap anggota kerajaanNya. Rencana Allah adalah menjadikan setiap anggota kerajaanNya terang dan garam dunia.

 

Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.

Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.

Lagi pula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.

Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga”

Matius 5:13-16.

 

Sebelum kita bisa menjadi terang dan garam dunia, kita perlu diubahkan terlebih dahulu. Perubahan itu harus terjadi dari dalam yaitu dari dalam hati. Itulah sebabnya pada bagian selanjutnya dalam khotbah di bukit, Yesus membahas mengenai hati manusia.

 

 

Kondisi Hati Manusia.

Manusia hanya melihat penampilan yang ada diluar tetapi Tuhan melihat apa yang ada didalam hati. Sekalipun kita telah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat kita, namun kita masih perlu membiarkan hati dan pikiran kita dikenal dan diselidiki olehNya.

 

“Tetapi orang yang mengasihi Allah, ia dikenal oleh Allah” 1 Korintus 8:3.

 

Ketika kita membiarkan hati kita diterangi oleh Allah (melalui FirmanNya), maka kita akan menemukan “apa yang sesungguhnya ada didalam hati kita”.

 

“Dan jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Karena orang-orang berdosa pun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka.”

Lukas 6:32.

 

Perkataan Yesus membuat kita menyadari bahwa:

  • Kita hanya memiliki kasih manusia; kasih yang terbatas dan selalu mencari keuntungan bagi diri sendiri.
  • Kita mengasihi orang lain karena orang itu mengasihi kita, maka kasih yang demikian adalah kasih timbal balik.

Allah ingin agar setiap kita yang telah mengenal Dia mengenakan kasih agape. Ia ingin agar kasih Allah yang sempurna itu tertanam di dalam hati dan pikiran kita.

 

“Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat. Lukas 6:35.

 

Kasih inilah yang ada di antara ketiga pribadi Allah Tritunggal. Inilah kemuliaan yang telah hilang dari manusia.

 

Walaupun kita telah mengalami kelahiran baru, namun didalam hati dan pikiran kita masih tertanam gagasan-gagasan dan gambar-gambar yang berdosa.

 

Matius 5:21-48 membahas mengenai dosa-dosa yang ada di dalam hati manusia. Hal-hal inilah yang harus kita perhatikan karena yang menajiskan seseorang bukanlah apa yang berasal dari luar tetapi apa yang keluar dari dalam hatinya yaitu segala sesuatu yang berasal dari gagasan-gagasan dan gambar-gambar yang berdosa, yang tertanam di dalam hati orang itu.

 

“Kata-Nya lagi: “Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya sebab dari dalam, dari hati orang, timbul

  • Segala pikiran jahat,
  • Percabulan,
  • Pencurian,
  • Pembunuhan,
  • Perzinahan,
  • Keserakahan,
  • Kejahatan,
  • Kelicikan,
  • Hawa nafsu,
  • Iri hati,
  • Hujat,
  • Kesombongan,

Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang”

Markus 7:20-23.

 

 

 

 

Pikiran yang tidak disadari.

Apakah anda pernah merasa frustrasi karena anda sangat ingin melakukan kehendak Tuhan yaitu hidup di dalam kekudusan, namun kenyataannya anda justru melakukan perbuatan-perbuatan dosa yang berlawanan dengan yang anda inginkan?

 

Ilmu pengetahuan mengenai otak manusia ternyata dapat menjelaskan mengapa hal itu terjadi pada anda. Dan penjelasan ini meneguhkan “apa yang Alkitab ajarkan mengenai hati dan pikiran manusia”.

 

Menurut penelitian mengenai otak manusia, setiap orang mempunyai dua jenis pikiran yang mengontrol tubuh secara terpisah.

Kedua jenis pikiran itu adalah pikiran sadar dan pikiran bawah sadar.

 

Pikiran bawah sadar jauh lebih berkuasa dari pada pikiran sadar!

Pikiran ini merekam semua pengalaman hidup kita. Segala sesuatu yang kita pelajari dan alami dalam hidup kita terekam di dalam pikiran bawah sadar kita, terutama hal-hal yang terjadi dalam enam tahun pertama dari masa kanak-kanak kita.

Kita merekam segala sesuatu yang ada di lingkungan (orang tua, guru, teman) kita, tanpa mampu untuk memilih hal apa yang ingin kita rekam.

 

Pada masa kanak-kanak, kita belajar tentang takut, kuatir, rasa tidak aman dan hal-hal lainnya. Kita tidak bisa memilih apa yang kita lihat dan apa yang diajarkan pada kita. Kita seperti “tape recorder” (alat perekam) yang merekam segala sesuatu yang ada di sekitar kita.

 

Penelitian selanjutnya mengenai otak manusia menemukan bahwa:

  • 95% dari waktu kehidupan, kita jalankan berdasarkan pikiran-pikiran bawah sadar kita.
  • 5% dari waktu itu, kita jalankan berdasarkan pikiran-pikiran sadar kita.

Penelitian itu juga menemukan bahwa 70% dari ide-ide yang ada di dalam pikiran bawah sadar kita adalah ide-ide yang bersifat negatif dan merusak.

 

 

4 Jenis Manusia.

Dalam perumpamaan penabur, Yesus menggambarkan 4 jenis manusia dengan 4 jenis tanah. Tanah pinggir jalan; tanah yang berbatu/tipis; tanah yang bersemak duri; tanah yang baik (Matius 13:3-9; Markus 4:1-29).

 

Tanah pinggir jalan menggambarkan orang yang mendengar Firman Tuhan tetapi tidak mengertinya. Akibatnya Firman Tuhan itu sama sekali tidak masuk ke dalam pikiran dan hatinya. Orang yang demikian tidak mungkin berbuah sebab segala perilaku seseorang sangat bergantung kepada apa yang tertanam di dalam pikiran dan hatinya.

 

Tanah yang berbatu menggambarkan orang yang mendengar Firman Tuhan dan segera menerimanya dengan gembira. Artinya Firman Tuhan telah memasuki pikirannya. Firman Tuhan telah ada di dalam pikirannya (otak kiri) bahkan telah menyentuh perasaan (otak kanan). Namun kondisi tanah yang berbatu itu membuat Firman Tuhan tidak dapat berakar. Firman Tuhan tidak menembus ke dalam pikiran bawah sadarnya sehingga hidupnya tidak dapat digerakkan oleh Firman Tuhan.

Ketika pencobaan dan aniaya datang, pikiran lama yang ada di dalam pikiran bawah sadarnya mulai mengambil alih kendali hidupnya sehingga orang itupun menjadi murtad. Firman Tuhan yang tidak kita ijinkan masuk hingga ke dalam pikiran bawah sadar kita, tidak memiliki kuasa untuk mempengaruhi dan menggerakkan hidup kita.

 

Tanah yang bersemak duri menggambarkan orang yang telah menerima Firman Tuhan dan telah membiarkan Firman itu tertanam di dalam pikiran bawah sadarnya untuk sementara waktu. Sayangnya didalam pikiran bawah sadarnya ternyata tertanam juga pikiran-pikiran “semak duri” yaitu kekuatiran dan tipu daya kekayaan.

Akibatnya walaupun ia ingin melakukan kehendak Tuhan, namun pikiran-pikiran “semak duri” yang telah lebih dulu ada di dalam alam bawah sadarnya itu akan mencekik kehendak Tuhan yang ingin ia lakukan.

Perumpamaan ini menggambarkan orang-orang yang rajin merenungkan Firman Tuhan dan menanamkan Firman itu ke dalam pikiran bawah sadarnya, namun mereka tidak membersihkan alam bawah sadarnya dari pikiran-pikiran “semak duri” yang sudah lebih dulu tertanam dalam alam bawah sadarnya. Akibatnya ia tidak dapat berbuah juga.

 

Tuhan ingin setiap kita seperti tanah yang baik. Tanah yang baik menggambarkan orang yang terus menerus membuang pikiran-pikiran lamanya dan terus menerus menanamkan Firman Tuhan ke dalam pikiran bawah sadarnya.

Segala sesuatu dalam pikiran bawah sadarnya ada dalam keadaan baik dan ia tidak mengijinkan pikiran bawah sadarnya dikuasai oleh pikiran-pikiran “semak duri”.

Karena pikiran bawah sadarnya hanya ditanami dengan Firman Tuhan, maka orang itu pasti secara otomatis menghasilkan buah. Ada yang tiga puluh kali, enam puluh kali bahkan seratus kali lipat.

 

Sekarang kita mengerti “mengapa ada orang-orang yang berbuah dan ada yang tidak berbuah”. Ada banyak orang yang tidak dapat menghasilkan buah dalam kehidupannya karena di dalam pikiran bawah sadarnya masih tertanam banyak pikiran “semak duri” yang belum dicabut.

 

Pasti berbuah secara otomatis.

Marilah kita melihat apa yang terjadi dengan tanah yang baik. Apa yang akan  terjadi bila pikiran bawah sadar kita telah ditanami Firman Tuhan?

 

“Lalu kata Yesus: “Beginilah hal Kerajaan Allah itu: seumpama orang yang menaburkan benih di tanah, lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu. Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah, mula-mula tangkainya, lalu bulirnya kemudian butir-butir yang penuh isinya dalam bulir itu. Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit sebab musim menuai sudah tiba”

Markus 4:26-29.

 

Bila Firman Tuhan telah tertanam di dalam pikiran bawah sadar kita, maka entah kita sedang tidur atau bangun, pikiran bawah sadar itu akan bekerja secara terus menerus untuk menghasilkan buah bagi kita. Kita tidak perlu kuatir karena proses itu terjadi dengan sendirinya (otomatis). Firman Tuhan berkata, “bagaimana terjadinya, tidak diketahui orang”.

 

Firman tersebut membuktikan bahwa dua ribu tahun yang lalu, Yesus sudah mengajarkan mengenai pikiran bawah sadar kita.

  • Bayangkan apa yang akan terjadi bila Firman Tuhan yang hidup itu tertanam di dalam pikiran bawah sadar kita.
  • Betapa dahsyatnya kuasa Firman itu di dalam diri kita.
  • Kita pasti akan secara otomatis taat dan berbuah.

 

Bagian kita adalah bekerja untuk menanamkan Firman Tuhan itu di dalam pikiran bawah sadar kita, setelah itu kita dapat beristirahat karena Firmanlah yang selanjutnya akan bekerja bagi kita untuk menghasilkan buah.

 

Bila kita menjadi seperti tanah yang baik, maka kita pasti menjadi orang yang taat kepada Kristus; menghasilkan buah. Ada yang tiga puluh kali, enam puluh kali bahkan ada yang seratus kali lipat.

No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.