Yesus: Pelindung, Pemulih dan Penebus

Rut 3-4

 

Orang Kristen yang mengasihi Tuhan Yesus tidaklah luput dari masalah dan kesusahan yang ada di dunia ini. Orang Kristen juga mengalami apa yang dialami oleh orang-orang yang tidak mengenal Tuhan Yesus.

Dunia ini penuh dengan segala macam masalah, kesusahan dan kepedihan. Ada yang kehilangan pekerjaan dan tidak memiliki sumber penghasilan. Ada yang mengalami kebangkrutan.  Ada yang sudah menunggu lama dan berupaya untuk memiliki anak. Ada yang mengalami masalah bahkan kehancuran rumah tangga. Ada yang disakiti oleh suami, istri, anak maupun orang tua. Ada yang mungkin mengalami sakit yang berat dan dokter sudah angkat tangan.

 

Saya tidak tahu apa masalah dan kesusahan yang sedang saudara alami. Namun saya tahu bahwa tidak ada seorang pun dari kita yang luput dari masalah dan kesusahan.

 

Mungkin ada dari saudara yang sudah tidak percaya lagi, sudah tidak memiliki harapan lagi dan sudah siap untuk meninggalkan yang namanya Kekristenan. Sudah siap untuk meninggalkan gereja dan meninggalkan Tuhan Yesus. Saudara mungkin datang ke gereja setiap hari minggu namun saudara tahu bahwa saudara sudah tidak percaya lagi. Dan bahkan saudara tidak tahu mengapa saudara masih terus datang ke gereja. Saudara mungkin sedang hidup di dalam kemunafikan, dan tidak ingin orang lain tahu, terutama saudara-saudara seiman, kalau saudara sebenarnya sedang memakai topeng Kekristenan. Dari luar saudara terlihat kuat, namun saudara tahu bahwa saudara sedang sakit, sedang kosong, dan mungkin juga tidak lagi mengasihi Yesus.

 

Saudara mungkin kecewa dan bertanya, dimana Tuhan Yesus? Mengapa Tuhan tidak berbuat apa-apa? Apakah Tuhan tidak peduli dengan saya?

 

Saya berdoa supaya melalui Firman-Nya,Tuhan Yesus boleh menjamah dan mengubah hati dari setiap saudara pada pagi hari ini. Jika saudara membawa Alkitab, mari kita buka bersama kitab Rut.

 

Beberapa dari saudara mungkin ingat kalau tahun lalu ketika saya diberikan kesempatan untuk menyampaikan Firman Tuhan di kebaktian umum ini, kita bersama-sama telah belajar untuk memiliki keberanian melalui kitab Rut, khusus nya pasal 1 dan 2. Pada waktu itu saya juga berjanji bahwa kalau saya diberikan kesempatan untuk menyampaikan kotbah lagi, saya akan melanjutkan kitab Rut.

 

Karena sudah lama, saya ingin mengingatkan kembali sedikit cerita tentang Rut. Cerita Rut dimulai dari kelaparan di Bethlehem.

 

Rut 1:1

“Pada zaman para hakim memerintah ada kelaparan di tanah Israel. Lalu pergilah seorang dari Betlehem-Yehuda beserta isterinya dan kedua anaknya laki-laki ke daerah Moab untuk menetap di sana sebagai orang asing.”

 

Sepasang suami istri ini bernama Elimelekh dan Naomi, kedua anaknya bernama Mahlon dan Kilyon. Elimelekh artinya “Tuhan adalah Raja.” Namun sepertinya dia kurang percaya kepada Tuhan. Disaat ada kelaparan, dia bersama keluarganya pergi meninggalkan Bethlehem (yang artinya “Rumah roti” dan pindah ke Moab. Moab adalah musuh dari bangsa Israel.

 

Saya tidak mau mengulang terlalu banyak dari cerita Rut, khususnya dari pasal 1 dan 2 ini, karena sudah saya kotbahkan tahun lalu. Supaya saudara juga tidak menjadi bosan mendengarkan saya ngomong terlalu lama, saya akan mempersingkat cerita Rut.

 

Suami dari Naomi dan kedua anaknya akhirnya meninggal dunia. Kedua anaknya memiliki istri orang Moab, yang satu pulang ke rumah orang tuanya, dan tinggallah Naomi dengan menantu-nya, Rut.

 

Berdua, Naomi dan Rut sudah tidak mempunyai harapan lagi, sebab wanita janda pada jaman itu tidak memiliki status sosial, politik dan ekonomi. Status wanita janda pada waktu jauh lebih buruk dari pada gelandangan (homeless people) yang ada di Sydney.

 

Namun karena setia terhadap ibu mertua-nya, Rut bersikeras untuk ikut bersama Naomi untuk kembali ke Bethlehem. Kita harus ingat Bethlehem adalah kota dan bangsa yang asing bagi Rut. Tidak mudah bagi Rut untuk berkomitmen seperti itu kepada Naomi.

 

Di pasal yang ke 2, Rut bertemu dengan Boas, saudara dari Elimelech. Boas adalah orang yang kaya, terhormat, dan juga takut akan Tuhan.

 

Rut 2:1

“Naomi itu mempunyai seorang sanak dari pihak suaminya, seorang yang kaya raya dari kaum Elimelekh, namanya Boas.”

 

Boas ini adalah “eligible bachelor” alias barang langka, sebab dia orang kaya, cinta Tuhan, dan belum menikah. Di pasal ke-2, Rut bertemu dengan Boas sewaktu Rut memunguti bulir-bulir jelai di ladang milik Boas.

 

Di pasal ke-3 Naomi menasehati Rut untuk diam-diam menemui Boas untuk minta dinikahi.

 

Tuhan Melindungi

Rut meminta Boas untuk mengembangkan sayapnya untuk melindunginya. Dan Boas berjanji untuk melakukannya.

 

Hari ini saya mau memberitakan bahwa ada yang lebih hebat dari Boas. Dia adalah Tuhan Yesus sang pelindung. Dan Tuhan telah berfirman bahwa Ia akan melindungi saudara.

 

Mazmur 91:4

91:4 Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok.

 

Tuhan Memulihkan

Sewaktu Naomi kembali ke Betlehem, dia berkata kepada orang-orang yang memanggil nya Naomi, 1:20Janganlah sebutkan aku Naomi (pleasant); sebutkanlah aku Mara (bitter), sebab Yang Mahakuasa telah melakukan banyak yang pahit kepadaku. 1:21 Dengan tangan yang penuh aku pergi, tetapi dengan tangan yang kosong TUHAN memulangkan aku. Mengapakah kamu menyebutkan aku Naomi, karena TUHAN telah naik saksi menentang aku dan Yang Mahakuasa telah mendatangkan malapetaka kepadaku.” (Rut 1:20-21)

 

Naomi kembali ke Betlehem dengan tangan kosong. Tetapi lihatkah saudara apa yang Boas lakukan? Boas pulihkan tangan yang kosong.

3:17 serta berkata: “Yang enam takar jelai ini diberikannya kepadaku, sebab katanya: Engkau tidak boleh pulang kepada mertuamu dengan tangan hampa.”

 

Saudara yang merasa kosong pada pagi hari, Tuhan juga mampu untuk memulihkan saudara.

 

Mazmur 34:18-19 (English vv 19-20)

34:18 (34-19) TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya. 34:19 (34-20) Kemalangan orang benar banyak, tetapi TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu;

 

Seperti yang dijanjikan oleh Boas, di pasal ke-4 kita dapat membaca bagaimana Boas menebus Rut.

 

Read: Ruth 4:1-17

 

Tuhan Menebus

Walaupun merupakan suatu kerugian finansial bagi Boas, ia memutuskan untuk menebus Rut. Tentu bagi Boas masih ada keuntungan untuk menebus Rut, sebab ia menikahi seorang wanita yang masih muda dan cantik, bahkan dia seorang wanita yang rajin dan telah terbukti kesetiaannya.

 

Pagi hari ini saya mau mengatakan bahwa, walaupun saudara tidak sebaik Rut, walalupun tidak setia seperti Rut, Tuhan sudah menebus setiap dari saudara.

 

Roma 5:6-8

5:6 Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka pada waktu yang ditentukan oleh Allah.5:7 Sebab tidak mudah seorang mau mati untuk orang yang benar–tetapi mungkin untuk orang yang baik ada orang yang berani mati–. 5:8 Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.

 

Jangan pernah berpikir bahwa karena dosa dan masa lalu saudara berarti tidak ada lagi harapan dan masa depan bagi saudara.

 

Seperti Naomi, sering kali kita melihat keadaan kita dan menjadi kepahitan terhadap Tuhan karena kita melihat situasi kita hanya dengan mata jasmani kita. Kita tidak mengerti mengapa Tuhan ijinkan semua ini terjadi dalam hidup kita.

 

Namun, seperti yang Tuhan lakukan untuk Naomi, Tuhan juga lakukan semua itu, bahkan lebih dari itu untuk setiap kita. Tuhan memberikan kepada kita Anak-Nya yang tunggal, Yesus Kristus, untuk mati diatas kayu salib, untuk menebus saudara dan saya. Yesus melindungmu, Yesus memulihkanmu, dan Yesus juga menebus mu.

 

 

 

 

Rut 3:1-18

3:1 Lalu Naomi, mertuanya itu, berkata kepadanya: “Anakku, apakah tidak ada baiknya jika aku mencari tempat perlindungan bagimu supaya engkau berbahagia? 3:2 Maka sekarang, bukankah Boas, yang pengerja-pengerjanya perempuan telah kautemani itu, adalah sanak kita? Dia pada malam ini menampi jelai di tempat pengirikan; 3:3 maka mandilah dan beruraplah, pakailah pakaian bagusmu dan pergilah ke tempat pengirikan itu. Tetapi janganlah engkau ketahuan kepada orang itu, sebelum ia selesai makan dan minum. 3:4 Jika ia membaringkan diri tidur, haruslah engkau perhatikan baik-baik tempat ia berbaring; kemudian datanglah dekat, singkapkanlah selimut dari kakinya dan berbaringlah di sana. Maka ia akan memberitahukan kepadamu apa yang harus kaulakukan.” 3:5 Lalu kata Rut kepadanya: “Segala yang engkau katakan itu akan kulakukan.”

 

3:6 Sesudah itu pergilah ia ke tempat pengirikan dan dilakukannyalah tepat seperti yang diperintahkan mertuanya kepadanya. 3:7 Setelah Boas habis makan dan minum dan hatinya gembira, datanglah ia untuk membaringkan diri tidur pada ujung timbunan jelai itu. Kemudian datanglah perempuan itu dekat dengan diam-diam, disingkapkannyalah selimut dari kaki Boas dan berbaringlah ia di situ. 3:8 Pada waktu tengah malam dengan terkejut terjagalah orang itu, lalu meraba-raba ke sekelilingnya, dan ternyata ada seorang perempuan berbaring di sebelah kakinya. 3:9 Bertanyalah ia: “Siapakah engkau ini?” Jawabnya: “Aku Rut, hambamu: kembangkanlah kiranya sayapmu melindungi hambamu ini, sebab engkaulah seorang kaum yang wajib menebus kami.” 3:10 Lalu katanya: “Diberkatilah kiranya engkau oleh TUHAN, ya anakku! Sekarang engkau menunjukkan kasihmu lebih nyata lagi dari pada yang pertama kali itu, karena engkau tidak mengejar-ngejar orang-orang muda, baik yang miskin maupun yang kaya. 3:11 Oleh sebab itu, anakku, janganlah takut; segala yang kaukatakan itu akan kulakukan kepadamu; sebab setiap orang dalam kota kami tahu, bahwa engkau seorang perempuan baik-baik. 3:12 Maka sekarang, memang aku seorang kaum yang wajib menebus, tetapi walaupun demikian masih ada lagi seorang penebus, yang lebih dekat dari padaku. 3:13 Tinggallah di sini malam ini; dan besok pagi, jika ia mau menebus engkau, baik, biarlah ia menebus; tetapi jika ia tidak suka menebus engkau, maka akulah yang akan menebus engkau, demi TUHAN yang hidup. Berbaring sajalah tidur sampai pagi.”

 

3:14 Jadi berbaringlah ia tidur di sebelah kakinya sampai pagi; lalu bangunlah ia, sebelum orang dapat kenal-mengenal, sebab kata Boas: “Janganlah diketahui orang, bahwa seorang perempuan datang ke tempat pengirikan.” 3:15 Lagi katanya: “Berikanlah selendang yang engkau pakai itu dan tadahkanlah itu.” Lalu ditadahkannya selendang itu. Kemudian ditakarnyalah enam takar jelai ke dalam selendang itu. Sesudah itu pergilah Boas ke kota. 3:16 Setelah perempuan itu sampai kepada mertuanya, berkatalah mertuanya itu: “Bagaimana, anakku?” Lalu diceritakannyalah semua yang dilakukan orang itu kepadanya 3:17 serta berkata: “Yang enam takar jelai ini diberikannya kepadaku, sebab katanya: Engkau tidak boleh pulang kepada mertuamu dengan tangan hampa.” 3:18 Lalu kata mertuanya itu: “Duduk sajalah menanti, anakku, sampai engkau mengetahui, bagaimana kesudahan perkara itu; sebab orang itu tidak akan berhenti, sebelum diselesaikannya perkara itu pada hari ini juga.”

 

 

 

 

 

Rut 4:1-17

4:1 Boas telah pergi ke pintu gerbang dan duduk di sana. Kebetulan lewatlah penebus yang disebutkan Boas itu. Lalu berkatalah Boas: “Hai saudara, datanglah dahulu ke mari, duduklah di sini.” Maka datanglah ia, lalu duduk. 4:2 Kemudian dipilihnyalah sepuluh orang dari para tua-tua kota itu, dan berkata: “Duduklah kamu di sini.” Maka duduklah mereka. 4:3 Lalu berkatalah ia kepada penebus itu: “Tanah milik kepunyaan saudara kita Elimelekh hendak dijual oleh Naomi, yang telah pulang dari daerah Moab. 4:4 Jadi pikirku: baik juga hal itu kusampaikan kepadamu sebagai berikut: Belilah tanah itu di depan orang-orang yang duduk di sini dan di depan para tua-tua bangsa kita. Jika engkau mau menebusnya, tebuslah; tetapi jika engkau tidak mau menebusnya, beritahukanlah kepadaku, supaya aku tahu, sebab tidak ada orang yang dapat menebusnya kecuali engkau, dan sesudah engkau: aku.” Lalu berkatalah ia: “Aku akan menebusnya.” 4:5 Tetapi kata Boas: “Pada waktu engkau membeli tanah itu dari tangan Naomi, engkau memperoleh Rut juga, perempuan Moab, isteri orang yang telah mati itu, untuk menegakkan nama orang itu di atas milik pusakanya.”

 

4:6 Lalu berkatalah penebus itu: “Jika demikian, aku ini tidak dapat menebusnya, sebab aku akan merusakkan milik pusakaku sendiri. Aku mengharap engkau menebus apa yang seharusnya aku tebus, sebab aku tidak dapat menebusnya.” 4:7 Beginilah kebiasaan dahulu di Israel dalam hal menebus dan menukar: setiap kali orang hendak menguatkan sesuatu perkara, maka yang seorang menanggalkan kasutnya sebelah dan memberikannya kepada yang lain. Demikianlah caranya orang mensahkan perkara di Israel. 4:8 Lalu penebus itu berkata kepada Boas: “Engkau saja yang membelinya.” Dan ditanggalkannyalah kasutnya. 4:9 Kemudian berkatalah Boas kepada para tua-tua dan kepada semua orang di situ: “Kamulah pada hari ini menjadi saksi, bahwa segala milik Elimelekh dan segala milik Kilyon dan Mahlon, aku beli dari tangan Naomi; 4:10 juga Rut, perempuan Moab itu, isteri Mahlon, aku peroleh menjadi isteriku untuk menegakkan nama orang yang telah mati itu di atas milik pusakanya. Demikianlah nama orang itu tidak akan lenyap dari antara saudara-saudaranya dan dari antara warga kota. Kamulah pada hari ini menjadi saksi.” 4:11 Dan seluruh orang banyak yang hadir di pintu gerbang, dan para tua-tua berkata: “Kamilah menjadi saksi. TUHAN kiranya membuat perempuan yang akan masuk ke rumahmu itu sama seperti Rahel dan Lea, yang keduanya telah membangunkan umat Israel. Biarlah engkau menjadi makmur di Efrata dan biarlah namamu termasyhur di Betlehem, 4:12 keturunanmu kiranya menjadi seperti keturunan Peres yang dilahirkan Tamar bagi Yehuda oleh karena anak-anak yang akan diberikan TUHAN kepadamu dari perempuan muda ini!”

 

4:13 Lalu Boas mengambil Rut dan perempuan itu menjadi isterinya dan dihampirinyalah dia. Maka atas karunia TUHAN perempuan itu mengandung, lalu melahirkan seorang anak laki-laki. 4:14 Sebab itu perempuan-perempuan berkata kepada Naomi: “Terpujilah TUHAN, yang telah rela menolong engkau pada hari ini dengan seorang penebus. Termasyhurlah kiranya nama anak itu di Israel. 4:15 Dan dialah yang akan menyegarkan jiwamu dan memelihara engkau pada waktu rambutmu telah putih; sebab menantumu yang mengasihi engkau telah melahirkannya, perempuan yang lebih berharga bagimu dari tujuh anak laki-laki.” 4:16 Dan Naomi mengambil anak itu serta meletakkannya pada pangkuannya dan dialah yang mengasuhnya. 4:17 Dan tetangga-tetangga perempuan memberi nama kepada anak itu, katanya: “Pada Naomi telah lahir seorang anak laki-laki”; lalu mereka menyebutkan namanya Obed. Dialah ayah Isai, ayah Daud.

No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.