11 Feb Garam yang memberi dampak
MATIUS 5:11-16:
- Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat.
- Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu.”
- “Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.
Apa artinya menjadi garam dunia yang Yesus Kristus katakan ?
Hari ini saya ingin berbicara tentang bagaimana Firman Tuhan mengubah cara kita menjalani kehidupan kita sehari-hari.
Kepercayaan pada kebenaran Firman Tuhan tidak hanya mengubah hubungan kita dengan Tuhan secara radikal tetapi juga mengubah hubungan kita dengan dunia secara radikal.
Kita harus mengerti bahwa kita tidak percaya pada moralisme tetapi kita percaya pada moralitas.
Apakah anda tahu perbedaannya?
Moralisme adalah ajaran yang mengatakan bahwa agar anda dapat dicintai dan diterima oleh Tuhan, anda harus melakukan ini dan itu.
Moralis melihat kehidupan keKristenan seperti daftar hal-hal yang harus dilakukan agar Tuhan memberkati anda.
Kebanyakan orang berpikir tentang kekristenan dengan cara ini.
“Jika anda ingin menjadi orang Kristen, jangan melakukan hubungan seks di luar nikah. Jangan pergi clubbing. Jangan minum alkohol. Jangan mencuri uang perusahaan anda.” Dan banyak lainnya lagi.
Ijinkan saya berkata dengan jelas. Ini bukan Kekristenan.
Tuhan membenci moralisme. Moralisme bertentangan dengan Injil. Kita tidak percaya bahwa perilaku yang baik dapat menyelamatkan siapa pun.
Pesan Injil adalah bahwa tidak satupun dari kita cukup baik di mata Tuhan tetapi Kristus mati bagi kita untuk menjadikan kita baik.
Orang Kristen bukanlah moralis tetapi orang Kristen percaya pada moralitas.
“Moralitas adalah transformasi yang berdasarkan kuasa Roh Kudus kepada kehendak Allah yang diberikan untuk perkembangan manusia.”
(Matt Chandler)
Artinya:
Ketika Tuhan menyelamatkan kita, Tuhan tidak menyelamatkan kita untuk meninggalkan kita di mana kita berada.
Ketika Tuhan menyelamatkan kita, dia menyelamatkan kita untuk perbuatan baik.
Dia memberikan kita seperangkat nilai bagi kita untuk dihidupi yang berkontribusi pada perkembangan manusia.
Ada susunan yang sudah ditetapkan Tuhan agar manusia bisa berkembang.
Contoh: bekerja.
Tuhan telah menetapkan suatu susunan dari awal kitab Kejadian bahwa agar manusia dapat berkembang, manusia perlu bekerja.
KEJADIAN 2:15:
TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.
Jadi kita tidak diciptakan untuk duduk-duduk di rumah dan bermain game dan menonton TV sambil bermalas-malasan sepanjang hari.
Saya dan anda diciptakan untuk bekerja. Jika kita mau berkembang, kita perlu bekerja. Jadi jika anda menolak untuk bekerja dan anda bermalas-malasan, anda bertindak melawan susunan yang sudah ditentukan Tuhan. Anda tidak akan berkembang dengan menjadi malas.
2 TESALONIKA 3:10-12:
- Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan.
- Kami katakan ini karena kami dengar, bahwa ada orang yang tidak tertib hidupnya dan tidak bekerja, melainkan sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna.
- Orang-orang yang demikian kami peringati dan nasihati dalam Tuhan Yesus Kristus, supaya mereka tetap tenang melakukan pekerjaannya dan dengan demikian makan makanannya sendiri.
Inilah yang kita miliki dalam khotbah Yesus di Bukit.
Dalam Matius pasal 5 sampai 7, Yesus memberikan kepada murid-muridnya nilai-nilai kehidupan supaya mereka dapat berkembang sebagai umat Kristus.
Tentu saja kita tidak akan membahas ketiga pasal itu hari ini. Kalau tidak, kita akan selesai ibadah pada tengah malam.
Saya ingin kita memberi perhatian khusus pada ayat 13 di mana Yesus menyebut murid-murid-Nya sebagai garam dunia.
MATIUS 5:13:
“Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.
Pernyataan ini memberikan kita gambaran besar tentang apa artinya bagi kita untuk menjadi umat Kristus yang menjadi GARAM BAGI DUNIA
Jadi, apa artinya menjadi GARAM dunia?
I. GARAM adalah PENGAWET untuk makanan.
Berapa banyak dari anda memiliki lebih dari satu kulkas di rumah?
Anda adalah orang kaya!
Mengapa kita membutuhkan kulkas? Itu karena kita perlu menyimpan makanan sedemikian rupa untuk memperlambat proses bakteri dan proses pembusukan.
Dengan kata lain, kulkas digunakan untuk mengawetkan makanan. Tetapi orang-orang di zaman Yesus tidak memiliki kulkas. Mereka tidak memakai kulkas, tetapi mereka menggunakan garam untuk mencegah makanan dari pembusukan.
Penggunaan utama garam pada zaman Yesus adalah untuk mencegah pembusukan.
Apa yang Yesus katakan kita sebagai GARAM DUNIA adalah bahwa keberadaan anda saya di dunia ini bertindak sebagai PENGAWET UNTUK MENCEGAH DAN MEMPERLAMBAT DUNIA MENJADI BUSUK!
Kita harus memahami bahwa dunia yang kita tinggali sedang membusuk. Kita hidup di dunia yang rusak dan hancur.
Saya rasa saya tidak perlu meyakinkan anda tentang hal ini. Alkitab jelas menuliskan bahwa sejak dosa masuk ke dalam dunia, dunia semakin hari semakin buruk.
Faktanya, hanya dibutuhkan 3 pasal dari pertama kali dosa masuk sampai pada titik di mana dunia menjadi begitu korup sampai Tuhan marah dan menghancurkannya dengan banjir.
KEJADIAN 6:5-6:
- Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,
- maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya.
ROMA 3:23:
- Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,
Jika anda tidak mempercayai Alkitab, yang harus anda lakukan adalah membaca koran untuk mengetahui bahwa dunia ini tidak menjadi lebih baik.
Kejahatan semakin memburuk dari hari ke hari. ISIS semakin gila.
Penembakan tanpa sebab menjadi semakin lebih sering.
Untuk semua pembicaraan tentang perkembangan jaman melalui teknologi, dunia yang kita tinggali tidak menjadi lebih baik tetapi lebih buruk. Tetapi di tengah-tengah situasi yang membusuk ini, Tuhan sudah menentukan kehadiran anda dan kehadiran saya untuk bertindak sebagai pengawet untuk menghentikan dunia menjadi busuk.
Kita sebagai orang Kristen tidak seharusnya menyalahkan dunia atas kebusukannya.
Kita seharusnya sudah tahu tentang hal itu.
Alkitab sangat jelas dalam hal ini. Tetapi kita harus bertanya pada diri sendiri apa yang bisa kita lakukan untuk mencegahnya?
Salah satu cara kita dapat mencegah dunia membusuk adalah dengan menyebut dosa sebagai dosa.
Ini jelas tetapi perlu dikatakan. Sering kali yang terjadi adalah bahwa kita takut untuk menyebut dosa sebagai dosa.
Suatu kali saya berbicara dengan seorang teman saya yang bukan seorang Kristen. Kami berbicara tentang pernikahan antara sesama jenis. Dia pada dasarnya berpendapat bahwa selama mereka mencintai satu sama lain dengan tulus, maka itu tidak salah. Siapakah kita untuk memberitahu mereka siapa yang dapat mereka cintai dan siapa yang tidak bisa mereka cintai?
Hal ini membuat saya dilema.
Di satu sisi, saya yakin bahwa pernikahan sesama jenis adalah dosa tetapi di sisi lain, saya tidak ingin dia tidak menyukai saya.
Jangan hakimi saya.
Saya tahu anda juga berpikir hal yang sama.
Anda tahu dosa adalah dosa tetapi bukannya mengungkapkan dosa, tetapi anda menyimpannya dalam diri anda sendiri karena anda tidak ingin tidak disukai.
Inilah masalahnya.
Yesus menyebut kita garam dunia. Dia tidak menyebut kita gula dunia.
Keberadaan kita adalah untuk mencegah pembusukan.
Tetapi bagaimana kita bisa mencegah pembusukan jika kita tidak mengatakan kebenaran?
Dan ya ketika kita berbicara tentang kebenaran, itu menyakitkan.
Tapi itulah cara kita mencegah pembusukan.
Orang-orang di sekitar kita harus tahu di mana kita berdiri dan apa yang kita percayai dan mereka harus merasa tidak nyaman melakukan dosa di depan kita. Jika anda bekerja, kehadiran anda di tempat anda bekerja harus membuat orang merasa tidak nyaman mencuri jam kerja mereka; bukan justru anda ikut mencuri jam kerja bersama-sama. Jika anda seorang pelajar, teman-teman anda seharusnya merasa tidak enak sewaktu nyontek dalam ujian mereka; bukannya justru anda ikut nyontek bersama dengan mereka.
Mumpung disini, biarkan saya menyinggung anda lebih lagi.
Mari jangan mengecilkan dosa.
Mencuri adalah mencuri dan mencuri adalah dosa.
Kumpul kebo adalah dosa tapi disebut LIVING TOGETHER
PERZINAHAN adalah dosa tapi disebut JAJAN
KORUPSI adalah dosa disebut penghasilan tambahan
Tidak peduli jika semua orang lain melakukannya. Tidak peduli jika semua orang curang. Tidak peduli jika semua orang omong kotor, mencuri, berhubungan seks di luar nikah. Dosa adalah dosa dan kita perlu menyebut dosa apa adanya.
MATIUS 5:16:
Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.
Salah satu kesalahan terbesar yang bisa kita lakukan sebagai orang Kristen adalah kita berusaha memisahkan diri dari dunia.
Kita melihat betapa rusaknya dan betapa gelapnya dunia dan kita berusaha bersembunyi dari dunia.
Kita menciptakan lingkaran Kristen kita sendiri dan kita menjadi sangat eksklusif dan kita bangga akan hal itu.
Kita bangga betapa amannya bagi kita dan keluarga kita untuk berada di klub sosial Kristen ini. Contohnya seperti ini.
Kita mencoba menemukan saltshaker paling lucu dan terbaik yang dapat kita temukan.
Kita pergi ke luar negeri dan membeli tempat garam yang kita sukai dan menggunakannya untuk menyimpan garam. Dan inilah hal lucu yang sering kita lakukan sebagai orang Kristen.
Kita berbicara tentang betapa luar biasanya saltshaker kita.
Kita berbicara tentang gereja kita. Bagaimana gereja kita hebat, bagaimana gereja kita luar biasa, betapa menakjubkan dan betapa indahnya hal tersebut.
Kita memuji church-shaker.
Tapi mari saya beritahu anda. Tidak peduli betapa menakjubkannya saltshaker itu, garam di dalam saltshaker sangat amat tidak berguna selama garam itu masi ada di dalam saltshaker.
Garam hanya berguna ketika garam itu dikeluarkan dari saltshaker dan disebarkan.
Inilah poin saya.
Umat Kristus tidak berguna selama mereka tetap berada di dalam church-shaker. Tuhan ingin umat Kristus disebarkan ke setiap bagian dari dunia.
Tuhan ingin orang Kristen ditaburkan di dunia. Karena hanya dengan begitu orang Kristen dapat mencegah pembusukan dan menambahkan rasa kepada dunia.
Dan untuk melakukan itu, Tuhan harus membawa umat Kristus keluar dari church-shaker.
Dia harus membawa anda keluar dari zona nyaman.
Dan tahukah anda bagaimana cara ia melakukannya?
Tuhan mengambil church-shaker, membaliknya, dan mengguncangkannya!
Dengarkan saya dengan jelas.
Umat Kristus, anda tidak dipanggil untuk bermain aman di dalam gereja, anda dipanggil untuk menyebarkan diri anda di dunia.
Sorry, the comment form is closed at this time.