Rencana Tuhan untuk memasuki tanah perjanjian – Sept 12

By Ps. Samuel Yusuf

 

Sesuai dengan pernyataan Tuhan pada awal tahun ini, kita akan mengalami “the Wholeness”. Kita perlu diilhami oleh kehidupan Rut dan Naomi yang sangat relevan dengan pemulihan untuk menjadi utuh (whole).

Kisah Rut merupakan gambaran yang nyaris sempurna dari proses kehidupan anak-anak Tuhan. Rut, pada awalnya ialah penyembah berhala, kemudian ia menjadi pewaris Kerajaan Surga. Sedangkan Naomi (arti nama: kesukaanku) dan suaminya, Elimelekh (arti nama: Tuhanku adalah raja), pada mulanya ialah anak Tuhan. Namun, dikarenakan bencana kelaparan yang terjadi dikotaasal mereka, Betlehem, mereka merasa tidak tahan, menjual seluruh harta milik mereka dan mengungsi ke tanahMoab.

Ironisnya, arti Betlehem sendiri ialah rumah roti, tetapi kelaparan masih saja bisa melanda. Tidak heran, hal ini membuat seseorang yang bernama “Tuhanku adalah raja” akhirnya meninggalkan Tuhan. Secara rohani, ketika mereka berpindah ke tanahMoabini artinya mereka meninggalkan kasih karunia Tuhan dan hidup bersama orang-orang dunia yang tidak mengenal Tuhan.

Suku Moabadalah penyembah berhala dewa Molok, yaitu dewa yang meminta korban darah anak bayi. Dalam ritual keagamaan mereka, para imam dewa Molok melakukan hubungan seks masal (orgy) bersama pelacur bakti atau wanita yang dengan suka rela menyerahkan tubuhnya sebagai alat persembahan kepada dewa mereka. Rut merupakan salah satunya.

Secara sepintas kehidupan mereka terlihat lebih baik dibandingkan sewaktu tinggal di Betlehem. Akan tetapi, beberapa tahun kemudian (Akitab tidak menuliskan dengan pasti), matilah Elimelekh. Naomi masih bertahan hidup diMoabbersama kedua anaknya. Dia bahkan menikahkan anak-anaknya dengan Rut dan Orpa, pelacur-pelacur bakti. Dalam waktu 10 tahun, Mahlon dan Kilyon juga mati. Setelah mengalami penderitaan, kehancuran keluarga dan juga ekonomi, barulah Naomi sadar dan kembali ke Betlehem bersama dengan Rut.

Maka dimulailah proses pemulihan dalam kehidupan Naomi dan Rut untuk memiliki Tanah Perjanjian mereka dan menjalani kehidupan yang utuh ditempat kediaman mereka di Betlehem.

Rencana Tuhan untuk pemulihan kehidupan Naomi dan Rut:

1. Pertobatan (Rut 1:16-17) Kembali ke Betlehem, bagi Naomi merupakan repentance atau Metanoia, yaitu berbalik dari jalan yang tidak benar (dosa) kepada Tuhan. Bagi Rut merupakan convert, yaitu pemindahan atau pertobatan dari kepercayaan yang lain kepada Tuhan Yesus. Dalam pertobatan Rut, dia membuat pernyataan yang sangat baik pada ayat 16 dan 17:

16 Tetapi kata Rut: “Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku; 17 di mana engkau mati, akupun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan. Beginilah kiranya TUHAN menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apapun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut!”

Perkataan Rut bukan diucapkan dengan emosi semata, tetapi Rut sungguh-sungguh menepati setiap ucapan pertobatannya untuk setia kepada Tuhan dan juga kepada Naomi meskipun Naomi sudah tidak mempunyai apa-apa lagi.

2. Lakukan tugas keselamatan (Rut 2:2) Jangan malas dan hanya saling berpandangan lalu saling menunggu siapa yang harus mengerjakan sesuatu! Rut pergi ke ladang untuk memungut jelai tanpa disuruh oleh Naomi. Rut termasuk orang asing yang tidak tahu apa-apa tentang Betlehem. Dia juga masih muda dan cantik. Oleh sebab itu sangat tidak aman bagi Rut untuk pergi ke ladang sendirian, tapi Rut tetap pergi ke ladang dengan rajin.

3. Tuhan menuntun jalan Rut secara diam-diam (Rut 2:3) Rut tidak tahu bahwa ladang yang dia datangi untuk memungut jelai adalah milik Boas yang merupakan kerabat dekat dengan Naomi.

4. Sikap dan ketetapan hati Rut untuk bekerja diladang walaupun ada banyak pengorbanan (Rut 2:7, 10-13) Rut meminta ijin untuk gleaning atau mengumpulkan sedikit-sedikit di ladang. Dia melakukannya dengan segenap hati tanpa mengenal lelah. Karena sikap hidup Rut yang sangat baik, dia mendapat banyak favour dari Boas, yaitu :

a. Rut diperintahkan untuk boleh tetap diladangnya Boas dan dekat dengan para pekerja wanita. (Rut 2:8)

b. Perlindungan dan fasilitas kebutuhan disiapkan oleh Boas. (Rut 2:9)

Karyawan dan orang yang memungut jelai harus menimba air sendiri untuk minum mereka. Tetapi, Rut disediakan air oleh Boas sehingga dia tidak usah menimba air untuk minum. Rut mendapat favour sehingga setara dengan Boas.

c. Rut makan bersama dengan para pekerja Boas. Bahkan, dia dapat menikmati makanan yang disantap oleh orang-orang kalangan atas, yaitu roti gandum (wheat bread) yang berasal dari tangan Boas sendiri. Sementara para pekerja lainnya makan roti jelai (barley bread). Dia makan sampai kenyang tetapi tidak rakus. Dan, dia menyimpan kelebihan makanannya untuk mertuanya. (Rut 2:14)

d. Rut diberi kemudahan untuk memungut jelai dari ceceran yang memang sengaja dilepaskan dari ikatannya oleh Boas. Dan juga, orang lain tidak boleh berlaku kasar dan mengganggu Rut. (Rut 2:15-16)

e. Rut tidak memanfaatkan fasilitas dari Boas dan menjadi malas, tapi dia tetap rajin dan bekerja sampai malam. Penghasilannya kira-kira satu EFA = 18 liter. Ini adalah hasil pungutan yang sangat banyak. (Rut 2:17)

5. Rut sangat taat kepada mertuanya dan juga Boas, dan setia sampai pekerjaannya tuntas (Rut 2:22-23)

Teruslah berpegang kepada Tuhan, taati perintah-perintahNya dan nikmati kegenapan tanah perjanjian anda!

Tags:
,
No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.