The year of wholeness and possessing our Promise land – Jan 12

By Ps. Samuel Yusuf

 


  Selamat tahun baru 2012! Dengan memanjatkan pujian syukur kepada Tuhan Yesus, mari kita masuki tahun 2012 dengan penuh iman bahwa Tuhan yang sudah menuntun kita sejauh ini, maka Dia juga yang akan menutun kita dari awal sampai akhir tahun 2012. Bahkan sampai kita bertemu muka dengan Raja kita. Saya merasa sangat yakin bahwa tahun ini akan menjadi tahun yang sangat penting dan menjadi saat penentuan untuk perjalanan kehidupan kita dalam merebut tanah perjanjian yang Tuhan sudah berikan untuk kita.

 

Markus 5:34 (KJV) “And He said to her, ‘Daughter, your faith has made you whole. Go in peace, and be whole of thy plague.”

 

Whole = sozo (Greek) = selamat, sembuh, menjadi baik, menjadi utuh.

 

Plague = mastix (Greek). Secara literal, berarti whip = cambuk tentara Romawi yang biasa dipakai menyiksa para penjahat kriminal. Secara figuratif berarti penyakit, aniaya, dan penderitaan.

 

Seorang wanita dewasa sudah menderita perdarahan selama 12 tahun. Ia pergi mencari pengobatan dengan segala macam cara dan sudah menghabiskan seluruh harta yang dia punya tanpa hasil, sebaliknya malah semakin parah. Wanita ini sudah diambang keputusasaan dan tinggal pasrah menunggu kematian tiba. Tapi suatu hari dia mendengar cerita bahwa ada seorang yang bernama Yesus yang bisa dan sudah menyembuhkan begitu banyak orang sakit yang datang padanya.

 

Namun karena keadaan fisiknya sudah payah dan parah sekali akibat mengeluarkan darah terus menerus selama 12 tahun, sangat tidak memungkinkan dirinya untuk pergi dan mencari Yesus. Apalagi sekarang ini dia sudah amat sangat miskin, ditambah lagi akibat perdarahannya, wanita ini dianggap najis dan hidupnya diasingkan dari masyarakat Yahudi yang sangat taat pada aturan Taurat karena apa saja yang disentuh oleh wanita ini dianggap najis.

 

Tak berapa lama, wanita ini mendengar bahwa Yesus datang melewati tempat kediamannya. Dari apa yang dia sudah dengar maka timbul iman dalam dirinya dan dia berkata “ ….asal kujamah saja jubahNya, aku akan sembuh” Markus 5:28.

 

Mengapa wanita ini berkata bahwa asal kujamah saja jubahNya maka dia akan sembuh? Budaya Yahudi tidak membenarkan wanita dan pria yang bukan suami istri untuk bersentuhan tangan sekali pun, apalagi wanita ini najis maka dia tidak ingin membuat orang yang dia hormati menjadi najis. Luar biasa! Padahal waktu itu belum pernah ada terjadi bahwa jubah seseorang dapat menyembuhkan penyakit.

 

Dengan segala daya dan usaha, memaksakan diri untuk berjalan sambil tertatih-tatih karena menahan rasa sakit yang parah, belum lagi dia harus menembus kerumunan orang banyak disekitar Yesus dan juga murid- murid Yesus yang selalu dekat dengan Yesus, mungkin wanita ini juga menutupi identitasnya supaya tidak dikenal orang. Namun ia dengan pasti melangkah setapak demi setapak dengan iman yang tak tergoyahkan, dan dengan keberanian yang pantang menyerah wanita ini melakukan apa yang dia Imani, dan dia menjamah ujung jubah Yesus.

 

Begitu banyak orang yang menjamah dan berdesakkan dengan Yesus tetapi jamaahan yang penuh iman sangat berbeda dan amat sangat dirasakan, serta sangat cepat diresponi dengan kuasa yang ada di dalam urapan Yesus. Seketika itu juga wanita ini tidak hanya sembuh tetapi juga utuh (whole) sebagai anak Tuhan yang menghidupi dan menikmati Tanah Perjanjiannya yang sudah lama direncanakan Tuhan khusus untuk dia.

 

Ulangan 15:4-6 berkata:

4 Maka tidak akan ada orang miskin di antaramu, sebab sungguh Tuhan akan memberkati engkau di negeri yang diberikan Tuhan, Allahmu, kepadamu untuk menjadi milik pusaka,

 

5 asal saja engkau mendengarkan baik- baik suara Tuhan, Allahmu, dan melakukan dengan setia segenap perintah yang kusampaikan kepadamu pada hari ini.

 

6 Apabila Tuhan, Allahmu, memberkati engkau, seperti yang dijanjikanNya kepadamu, maka engkau akan memberi pinjaman kepada banyak bangsa, tetapi engkau sendiri tidak akan meminta pinjaman; engkau akan menguasai banyak bangsa, tetapi mereka tidak akan menguasai engkau.

 

Tuhan yang sudah menentukan Tanah Perjanjian untuk bangsa Israel agar mereka rebut dari bangsa-bangsa yang mendudukinya dan memiliki semua rumah, kebun, ternak dan kekayaannya atas nama Tuhan dan mereka diberi hak untuk menikmati hasilnya setelah mereka mengembalikan semua yang jadi milik Tuhan (perpuluhan, buah sulung, dan korban bakaran serta yang lainnya).

 

Hal yang sama juga terjadi untuk kita Israel rohani, Tuhan punya perjanjian khusus dengan setiap anak-anakNya untuk kita merebut dan menikmati Tanah Perjanjian yang sudah Dia tetapkan jauh sebelum kita dilahirkan dan dinyatakan kembali waktu kita dilahirkan kembali di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

 

Hidup kita tidak akan utuh sebelum kita merebut dan menduduki serta menikmati Tanah Perjanjian untuk dan atas Nama Tuhan. Tahun 2012 adalah tahun kita menginjakkan kaki di Tanah Perjanjian, Mari kita perangi semua kelelahan, kebodohan, kekurangan dan dosa yang akan menghambat kita merebut tanah perjanjian kita. Mari belajar dari wanita yang menderita perdarahan selama 12 tahun, tapi akhirnya menjadi whole. Dalam nama Tuhan Yesus mari kita keluar dari zona kenyamanan, kelelahan, kesakitan, kegagalan, kemandulan, kelemahan, ikatan-ikatan duniawi, kebodohan, kesombongan, kepahitan, kemiskinan atau apa saja yang membelenggu selama ini.

 

Maju terus dengan iman, Jamah Tuhan Yesus dan FirmanNya, pasti kita semua jadi utuh. Dan, waktu hidup kita utuh, maka kita sedang memuliakan nama Raja diatas segala Raja dan akan menarik banyak orang datang kepada kerajaanNya. Amin

Tags:
,
No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.