30 Apr Apakah Tuhan Yesus mencari kita atau kita yang mencari Tuhan?
Every other religion is a man seeking God with all kind methods and ways.
Christianity is God come down from heaven to seek and redeems a sinful man.
YOHANES 3:16-17:
- Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
- Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.
I. HOW JESUS SEEK US ?
ROMA 3:10-12:
- seperti ada tertulis: “Tidak ada yang benar, seorangpun tidak.
- Tidak ada seorangpun yang berakal budi, tidak ada seorangpun yang mencari Allah.
- Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorangpun tidak.
Tuhan akan selalu berinisiatif untuk mencari dan menjangkau umat manusia yang sudah berdosa dan hidup jauh dari semua rencana dan kehendak Nya. Tuhan menjangkau kita dengan anugerah dan kasih Nya yang begitu besar; sehingga Dia rela mengutus sang Putra untuk datang ke dunia dan mati di kayu salib sebagai penebusan dari semua dosa yang dikakukan oleh seluruh umat manusia.
LUKAS 19:10:
Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.
Sebagai manusia yang sudah jatuh dalam dosa dan hidup menurut hukum dunia, semua manusia tidak punya kasih yang tulus dan sejati, sehingga manusia tidak bisa membagikan kasih kepada sesama kita baik kepada istri/suami, anak-anak, orang tua, keluarga dan sahabat.
FILIPI 2:5-8:
- Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
- yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
- melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
- Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Kita tidak bisa memberikan kepada orang lain sesuatu yang kita tidak punya.
Kita punya kasih yang ukuranya sesuai dengan standard kemampuan manusia kita yang selalu mancari kepuasan dan kesenangan untuk dirinya sendiri.
Tetapi kasih Tuhan kepada kita sangat jauh berbeda
Difinisi kasih manusia:
“TAKE AND GIVE”
Difinisi kasih Tuhan:
“GIVE, GIVE, AND GIVE”
1 YOHANES 4:19:
Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.
Kita bisa mengasihi Tuhan dan sesama kita karena Tuhan sudah terlebih dahulu memberikan kasih Nya kepada kita.
A. JESUS SEEKS PAST THE RACIAL DEVIDE
Yesus dengan wanita Samaria
YOHANES 4:1-6:
- Ketika Tuhan Yesus mengetahui, bahwa orang-orang Farisi telah mendengar, bahwa Ia memperoleh dan membaptis murid lebih banyak dari pada Yohanes
- meskipun Yesus sendiri tidak membaptis, melainkan murid-murid-Nya,
- Iapun meninggalkan Yudea dan kembali lagi ke Galilea.
- Ia harus melintasi daerah Samaria.
- Maka sampailah Ia ke sebuah kota di Samaria, yang bernama Sikhar dekat tanah yang diberikan Yakub dahulu kepada anaknya, Yusuf.
- Di situ terdapat sumur Yakub. Yesus sangat letih oleh perjalanan, karena itu Ia duduk di pinggir sumur itu. Hari kira-kira pukul dua belas.
Ia harus melintasi daerah Samaria.
Kata harus disini adalah penekanan arti bahwa Yesus tidak boleh tidak untuk datang ke daerah Samaria.
Siapa yang mengharuskan Yesus? Dirinya sendiri!
Kenapa harus ke situ?
Karena Yesus punya misi untuk menyelamatkan seorang wanita Samaria yang hidupnya sedang hancur diperbudak oleh kuasa dosa.
Orang Yahudi membenci dan bermusuhan dengan orang Samaria.
Tuhan Yesus mencari wanita yang berdosa dan juga orang Samaria dengan crossing the racial divide
B. JESUS SEEKS PAST SOCIAL DIVIDE
YOHANES 4:7-8:
- Maka datanglah seorang perempuan Samaria hendak menimba air. Kata Yesus kepadanya: “Berilah Aku minum.”
- Sebab murid-murid-Nya telah pergi ke kota membeli makanan.
A Jewish man never spoke with a woman in the public, including his wife.
The only woman a Jewish man speaks in the public is their daughter
This Samaritan woman is a woman with very bad reputation, even she wouldn’t dare to come to the well in the morning when most likely all women came to draw the water and to washes their clothes
Jesus not only a Jews man, but He is also a Jews Rabbi, He approached this Samaritan woman by crossing a huge social devide.
C. JESUS SEEKS PAST CULTURAL DIVIDE
YOHANES 4:9:
Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya: “Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria?” (Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria.)
Jesus seeking to the woman that has been left behind by the social culture because of her very bad reputation; and Jesus humble himself by asking help to this woman to give him water to drink.
By this action actually Jesus showing to us that He is passing cultural divide in order to reach this Samaritan woman
D. JESUS SEEKS PAST MORAL DIVIDE
LUKAS 5:30-32:
- Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat bersungut-sungut kepada murid-murid Yesus, katanya: “Mengapa kamu makan dan minum bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?”
- Lalu jawab Yesus kepada mereka, kata-Nya: “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit;
- Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat.”
Jesus seek this Samaritan woman even though her moral is so breaking bad.
This Samaritan woman purposefully come to the well in the middle of the day in order to avoid meet by others woman, because she was living in shameful life.
Jesus is the most holy ones of God, coming approaching the sinful Samaritan woman by passing the moral divide!
II. HOW JESUS SAVES US ?
A. HE IDENTIFIES WITH OUR HUMANITY
YOHANES 4:6:
Di situ terdapat sumur Yakub. Yesus sangat letih oleh perjalanan, karena itu Ia duduk di pinggir sumur itu. Hari kira-kira pukul dua belas.
Jesus come to this woman with humanity approach by identifying his needs of water to drink, because water is the most essential every human needs; but actually Jesus will give the most important thing the woman needs is the living water which is Jesus’ personal life.
Jesus came to us the same way, that He always wants to give us His life as a living water to our dying soul.
B. HE INVITES OUR CURIOSITY
YOHANES 4:10-14:
- Jawab Yesus kepadanya: “Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup.”
- Kata perempuan itu kepada-Nya: “Tuhan, Engkau tidak punya timba dan sumur ini amat dalam; dari manakah Engkau memperoleh air hidup itu?
- Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kami Yakub, yang memberikan sumur ini kepada kami dan yang telah minum sendiri dari dalamnya, ia serta anak-anaknya dan ternaknya?”
- Jawab Yesus kepadanya: “Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi,
- tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal.”
Waters are needed by our physical bodies, but Jesus brought His conversation to the spiritual truth.
We should know that we have been created by God with something in our heart that only can be OCCUPIED AND SATISFIED BY THE PRESENCE OF GOD, that empty place we can not fill up with others things.
We can be rich, famous, living in all kinds of great achievements, but without the presence of God filling in your heart, we will still empty and never be satisfied.
C. HE INSISTS ON OUR HONESTY
YOHANES 4:15-19:
- Kata perempuan itu kepada-Nya: “Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air.”
- Kata Yesus kepadanya: “Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini.”
- Kata perempuan itu: “Aku tidak mempunyai suami.” Kata Yesus kepadanya:
- “Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami, sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar.”
- Kata perempuan itu kepada-Nya: “Tuhan, nyata sekarang padaku, bahwa Engkau seorang nabi.
Jesus want this Samaritan woman to be honest about her sin and her life to herself.
When you are not realising that you are sinner you do not need a Saviour.
Only the sick people who need a doctor and medicine.
Untuk menyadarkan wanita Samaria dari semua kehidupan dosa nya, Yesus menggunakan karunia kenabianya sehingga wanita Samaria bisa melihat kehidupanya yang sangat ber dosa, dan juga dia bisa melihat dan menyadarkan siapa Yesus yang sebenarnya
Romans 3:23:
[23] for all have sinned and fall short of the glory of God,
Sering kali untuk menyadarkan kita dari dosa kita di butuhkan pekerjaan Roh Kudus untuk membongkar kehidupan rahasia yang disembuyikan oleh kita.
Tujuan membongkar kehidupan dosa bukan untuk mempermalukan tapi untuk menyadarkan akan dosa dan akan kebutuhan penebusan atas dosa yang sudah membelenggu kita sekian lama.
D. HE INVALIDATES OUR RELIGIOUSITY
YOHANES 4:20-24:
- Nenek moyang kami menyembah di atas gunung ini, tetapi kamu katakan, bahwa Yerusalemlah tempat orang menyembah.”
- Kata Yesus kepadanya: “Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem.
- Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi.
- Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.
- Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.”
The woman talking about their religion and the way they are worship God according to their religion.
Jesus not talking about religion but about relationships with God and worship God out of spirit and truth.
Only through genuine relationships with the only true God, and not through religious mentality a man can worship God In spirit and in truth
E. HE INITIATES OUR RESPONSIBILITY
YOHANES 4:25-26:
- Jawab perempuan itu kepada-Nya: “Aku tahu, bahwa Mesias akan datang, yang disebut juga Kristus; apabila Ia datang, Ia akan memberitakan segala sesuatu kepada kami.”
- Kata Yesus kepadanya: “Akulah Dia, yang sedang berkata-kata dengan engkau.”
Three is no middle ground in the life of following Jesus, either you with Him or you reject him.
Jesus will give us to choose and make decision to whom we will worship.
Untuk pertama kali nya Yesus menunjukan identitasnya sebagai MESIAS atau SANG JURU SELAMAT kepada wanita Samaria yang sangat rusak kehidupan nya, dan bukan kepada para imam, maupun kepada murid-muridnya.
III. HOW JESUS SEND US
YOHANES 4:27-30:
- Pada waktu itu datanglah murid-murid-Nya dan mereka heran, bahwa Ia sedang bercakap-cakap dengan seorang perempuan. Tetapi tidak seorangpun yang berkata: “Apa yang Engkau kehendaki? Atau: Apa yang Engkau percakapkan dengan dia?”
- Maka perempuan itu meninggalkan tempayannya di situ lalu pergi ke kota dan berkata kepada orang-orang yang di situ:
- “Mari, lihat! Di sana ada seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat. Mungkinkah Dia Kristus itu?”
- Maka merekapun pergi ke luar kota lalu datang kepada Yesus.
This Woman believes in Jesus and got save and then told other people in her city without feeling shame about her life anymore.
The true and powerful testimony is the testimony out of our own life having personal encounter with Jesus!
YOHANES 4:39-42:
- Dan banyak orang Samaria dari kota itu telah menjadi percaya kepada-Nya karena perkataan perempuan itu, yang bersaksi: “Ia mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat.”
- Ketika orang-orang Samaria itu sampai kepada Yesus, mereka meminta kepada-Nya, supaya Ia tinggal pada mereka; dan Iapun tinggal di situ dua hari lamanya.
- Dan lebih banyak lagi orang yang menjadi percaya karena perkataan-Nya,
- dan mereka berkata kepada perempuan itu: “Kami percaya, tetapi bukan lagi karena apa yang kaukatakan, sebab kami sendiri telah mendengar Dia dan kami tahu, bahwa Dialah benar-benar Juruselamat dunia.”
The first time we hear the words that Jesus IS THE SAVIOR OF THE WORLD IN THE BIBLE WAS FROM THE MOUTH OF SAMARITAN WOMAN, WHO WAS A GENTILE, A SINNER, A WOMAN WHO DESPISE BY HER SOCIETY; AND NOT FROM THE JEWISH, NOT FROM THE DISCIPLES.
Sorry, the comment form is closed at this time.