23 Jan Berakar Dalam Firman (Bagian II)
Banyak orang Kristen malas bersaat teduh karena mereka tidak mengalami manfaatnya sama sekali. Mereka menjadi jenuh dan bosan. Firman Tuhan seperti makanan, bila tidak dicerna, maka tidak akan menghasilkan energi. Bayangkan bila kita hanya menelan nasi tanpa dikunyah halus-halus, walaupun bisa mengenyangkan tetapi tidak menghasilkan energi. Keesokan harinya seluruh nasi yang kita telan akan terbuang keluar dengan sia-sia. Mengapa? Karena nasi tsb tidak dicerna dengan baik. Demikian pula Firman Tuhan, banyak orang hanya mendengar dan membaca tanpa mencernanya sehingga tidak menikmati kuasa Firman Tuhan yang sangat dahsyat. Kuasa Firman hanya akan diperoleh melalui satu-satunya jalan yaitu PERENUNGAN.
Perenungan adalah pencernaan Firman. Allah menggambarkan kita seperti domba, binatang memamah biak. Domba mencerna makanannya berkali-kali sampai seluruh makanan tsb dapat diserap oleh ususnya. Domba memakan rumput-rumput lalu menyimpannya di bilik lambung yang pertama, lalu dimuntahkan untuk dikunyah lebih halus dan disimpan di bilik yang lebih dalam. Setelah berulang-ulang dikunyah barulah makanan siap diserap oleh usus.
Demikian pula Perenungan Firman, perlu dilakukan berulang-ulang sampai kita menemukan sari-sari yang siap diubah menjadi energi rohani.
Mazmur 1:1-3
1 Berbahagialah orang
- yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik,
- yang tidak berdiri di jalan orang berdosa dan
- yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,
2 tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam
3 Ia seperti pohon,
- yang ditanam di tepi aliran air,
- yang menghasilkan buahnya pada musimnya dan
- yang tidak layu daunnya;
apa saja yang diperbuatnya berhasil.
Allah juga menggambarkan seperti pohon yang tumbuh di tepi aliran air. Orang yang merenungkan Firman adalah seperti pohon yang akarnya mencapai aliran air kehidupan. Apabila ada air, maka zat-zat didalam tanah dapat mengalir masuk melalui akar-akar pohon untuk dipakai sebagai bahan dasar bagi pembentukan makanan. Firman Tuhan adalah aliran air tsb, akar pohon adalah kemampuan kita untuk merenungkan Firman.
Proses Berakar Didalam Firman – Yakobus 1:21-27
1. Menerima Firman
21 Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam didalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
Bagian Allah adalah menanam Firman dan bagian kita adalah menerimanya. Menerima dengan sikap hati yang lemah lembut. Hati yang mudah dibentuk, terbuka untuk di koreksi dan dinasihati oleh Tuhan. Sikap ini berasal dari hati yang hancur; sebelum menjadi lembut, harus mengalami kehancuran lebih dulu. Jika hati kita hancur, pasti menjadi lembut. Allah senang tinggal di hati yang hancur, remuk.
Yesaya 57:15 Sebab beginilah firman Yang Mahatinggi dan Yang Mahamulia, yang bersemayam untuk selamanya dan Yang Mahakudus namaNya: “Aku bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati untuk menghidupkan semangat orang-orang yang rendah hati dan untuk menghidupkan hati orang-orang yang remuk.
Jadi Allah yang adalah Firman senang tinggal dan tertanam didalam hati yang remuk. Hancur hati bukan berarti menangis terus, sedikit-dikit nangis or mellow…tetapi hatinya tetap keras. Mereka ini nangis karena keegoisan hidupnya, disakiti, diperlakukan tidak adil, menyalahkan orang lain. Orang yang hancur hati adalah
- orang yang telah tiba kepada akhir perjuangan kekuatannya sendiri
- orang yang siap berjalan dengan Tuhan
Yohanes 15:5 Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.
Tuhan aku sungguh-sungguh tidak mampu hidup tanpa FirmanMu. Diluar Engkau, aku tidak dapat berbuat apa-apa > aku sangat memerlukan FirmanMu, berbicaralah kepadaku dan tanamkanlah FirmanMu sekarang, aku siap menerimanya.
2. Meneliti/ Merenungkan Firman
25a Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna yaitu hukum yang memerdekakan orang …
Meneliti lebih dari sekedar membaca tapi mempelajari dengan seksama. Jadi meneliti Firman artnya melihat dengan teliti, dari dekat dan dengan serius sampai kita menemukan Kedalamannya. Seperti akar yang terus merambat ke bawah tanah untuk menemukan air yang ada di dalamnya > itulah merenungkan Firman.
Contoh Perenungan Firman:
Filipi 4:13 Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.
- Mengimajinasikan dan mengucapkan dengan kata-kata.
- Pribadikanlah ayat tsb > gantilah subjek atau objek dengan nama kita.
3. Melakukan Dengan Tekun
25b dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya.
Yakobus berkata bahwa apabila kita hanya mendengar Firman dan tidak melakukannya, kita hanya melihat wajah kita di cermin (Firman). Kita sadar, kaget, tertempelak karena melihat kekurangan-kekurangan kita tetapi hanya sampai disitu saja. Sesudah itu tidak ada perubahan karakter sama sekali. Bahkan sesudah itu lupa dengan Firman Tuhan; artinya kita tidak pernah berakar dalam Firman.
22 Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri. 23 Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin. 24 Baru saja ia memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia segera lupa bagaimana rupanya.
Langkah ketiga untuk berakar didalam Firman Tuhan adalah melakukannya dengan sungguh-sungguh. Melakukan Firman bukan hanya satu atau dua kali saja tetapi harus dipraktekkan sampai menjadi Kebiasaan (Habit). Kita harus terus menerus melakukannya sampai kita Manunggal (menjadi satu) dengan Firman.
Yohanes 15:7 Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firmanKu tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.
Jika kita tinggal didalam Firman Tuhan, maka akan kita akan mengetahui Kebenaran dan Kebenaran yang terus menerus dilakukan yang akan memerdekakan kita!
Yohanes 8:31-32
31 Maka kataNya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepadaNya: “Jikalau kamu tetap dalam firmanKu, kamu benar-benar adalah muridKu
32 dan kamu akan mengetahui kebenaran dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.”
4. Membagi Kesaksian atau Pertolongan
26 Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya.
27 Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah
- mengunjungi yatim piatu dan
- janda-janda dalam kesusahan mereka dan
- menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.
Ibadah yang tidak sia-sia = mengekang lidah hanya untuk menceritakan hal-hal yang memuliakan Tuhan.
Ibadah yang murni = memberikan pertolongan pada orang-orang yang susah
1 Petrus 2:9 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan2 yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terangNya yang ajaib:
Ibrani 13:15-16
15 Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan namaNya.
16 Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan sebab korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah.
Seeting Goal:
Mulai January 2011 – Lakukan Saat Teduh > DISIPLIN untuk terus melakukannya!!
All change begins with a decision. Once decision is made; DISCIPLINE becomes the bridge between desire and accomplishment.
Sorry, the comment form is closed at this time.