13 Jul Cara Untuk Mempengaruhi Satu Kota
“Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: “Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki.” Dan seketika itu juga anaknya sembuh” Matius 15: 28.
Kasih Tuhan itu tidak bersyarat, tetapi agar kita dapat membawa pengaruh di kota di mana kita tinggal itu ada syaratnya. Tahukah saudara bahwa Gereja Tuhan mempunyai otoritas dan kedudukan atas kota. Gereja Tuhan tidak berbicara soal gedung, tetapi masing-masing pribadi. Gereja mempengaruhi kota! Tetapi apa yang sebenarnya terjadi di kota kita? Masih ada terjadi pelacuran, masih ada korupsi, dsb. Kenapa? Mudah sekali! Karena di gereja juga masih ada yang “kumpul kebo” (pasangan yang hidup bersama tanpa menikah), dan masih ada orang yang mencuri uang persembahan, dll.
Hari ini kita akan belajar dari injil Matius 15: 21-28; Cerita tentang seorang iman perempuan Kanaan yang percaya kepada Tuhan Yesus, dan anaknya yang kerasukan setan disembuhkan-Nya.
Tuhan Yesus berkata kepada perempuan ini: “…maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki”. Tuhan Yesus berkata demikian karena kehendak perempuan ini menyatu dengan kehendak Tuhan. Apa yang perempuan ini kehendaki, itulah yang terjadi. Luar biasa!
Tetapi jika kita membaca ayat yang sebelumnya, kita bisa melihat bahwa doa wanita ini tidak dijawab seketika. Malahan dia diusir (ayat ke-23). Namun dia tidak putus asa dan tetap datang mendekat dan menyembah Tuhan Yesus.
Apa yang wanita ini kehendaki, itulah yang terjadi! Wanita ini jelas lulus dalam proses pembentukan.
Apakah syarat-syaratnya agar hidup kita dapat mempengaruhi kota? Bukankah Tuhan berkata bahwa kita adalah terang dan garam dunia?
1. Jadikanlah pribadi Tuhan Yesus menjadi fokus utama di dalam hidup kita.
Carilah pribadi Yesus dan ikatkan diri kita lebih lagi kepada-Nya. Jangan cari yang lain, cari hanya pribadi-Nya, bukan berkat dan bukan manifestasi! Gereja Tuhan harus mengalami Tuhan hidup setiap saat, bukan hanya di hari Minggu.
2. Mengerti tentang doa.
Syarat kedua adalah, kita perlu mengerti arti dari doa. Doa perempuaan Kanaan ini tidak dijawab seketika, tetapi ia tetap kuat karena ia mengerti tentang doa dan kebenarannya.
Tujuan utama dari doa adalah bukan untuk mendapatkan jawaban, tetapi untuk menjalin hubungan dengan Tuhan dan agar kita semakin dekat lagi melekat dengan-Nya. Doa yang hanya untuk mendapatkan jawaban adalah doa yang paling dangkal! Janganlah kita jadikan doa kita itu doa UGD (Unit Gawat Darurat), di mana kita berdoa hanya kalau kita sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Jadikanlah doa itu satu gaya hidup!
Doa itu juga merupakan pujian bagi Allah karena kita mengaku Allah mampu menyelesaikan segala masalah. Kita berdoa: “Aku Percaya”. Dua kata yang sangat penting dan berkuasa. Di dalam doa kita mengaku bahwa kita percaya kepada Tuhan, dan Firman-Nya. Maka dari itu, doa dan Firman Tuhan itu tidak dapat dipisahkan. Seperti bagaimana pentingnya DNA sebagai identitas setiap manusia, “DNA” juga penting bagi orang percaya. (DNA adalah Doa, Ngaku dosa, Alkitab; PRAY adalah Power, Repentance, Anointing, Yielding).
3. Mengerti akan sekolah kehidupan.
Perempuan Kanaan ini bukan hanya diusir, tetapi juga dihinia, bahkan disamakan seperti seekor anjing. Perempuan ini tidak sakit hati sebab ia mengerti akan sekolah kehidupan. Setiap kita orang percaya harus mengerti dan masuk kedalam sekolah kehidupan, sekolah di mana Rektornya adalah Tuhan Yesus, dan dosennya adalah Roh Kudus.
Perempuan ini diuji apakah apa yang di mulutnya sama dengan apa yang ada di hatinya.
Kebenaran tanpa kasih itu suatu kebrutalan. Kasih tanpa kebenaran sama dengan kemunafikan!
4. Mengerti akan kasih karunia.
Sewaktu perempuan Kanaan ini dihina dan disamakan seperti seekor anjing, ia malah menjawab: “Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya” (ayat ke-27).
Wanita ini mengerti akan kasih karunia!
(GRACE adalah Gift, Redemption, Access, Character, Eternal life)
No Comments