Dimensi-dimensi yang baru

“Aku berdoa supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah” (Efesus 3: 17-19).

Rasul Paulus sedang berbicara tentang dimensi Kasih Kristus. Ia ingin menggambarkan bahwa Kasih Kristus punya kedalaman makna yang berdimensi. Pemahaman Kasih Kristus tidak semudah mempelajari ilmu pengetahuan, pemahamannya melampaui segala pengetahuan.

Jika anda semakin mengerti dan mengenal kedalaman kasih Kristus maka anda akan dipenuhi dengan seluruh kemuliaan Allah.

Tema Tahun ini adalah “new dimensions – dimensi-dimensi yang baru”, sebuah pengharapan agar tahun ini kita memiliki pemahaman dengan dimensi yang baru. Mungkin keadaan dan situasi awal tahun ini tidak berbeda dengan tahun lalu, semua hal yang kita lihat hampir sama; namun jika kita mempunyai pemahaman dengan dimensi baru, maka akan terjadi sebuah perubahan didalam hidup kita.

Hal ini bisa digambarkan seperti para murid sebelum dan sesudah dipenuhi Roh Kudus; terjadi perubahan dari seorang:

  • penakut menjadi pemberani,
  • penerima mujizat menjadi penyalur mujizat
  • pemarah menjadi seorang peramah,
  • yang suka menuntut menjadi seorang yang suka berkorban.

CONTOH DIMENSI PEMAHAMAN YANG BARU:

1. Persembahan Keuangan:

Diceritakan suatu saat Yesus berdiri dekat peti persembahan di dekat Bait Allah, ada banyak orang kaya yang memberi persembahan didalam kotak tersebut. Yesus memperhatikan orang orang yang sedang memasukkan uang ke kotak persembahan, kemudian Yesus memanggil murid-muridnya untuk memperhatikan seorang janda miskin yang memberikan uang dua peser. Lalu Yesus berkata kepada mereka: “Sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan. Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya yaitu seluruh nafkahnya.” (Markus 12: 43-44).

Yesus sedang mengajar “arti persembahan” kepada para muridNya bahwa di dalam persembahan yang terpenting bukanlah jumlah uang yang dipersembahkan. Ternyata secara kenyataan uang yang jumlahnya sangat sedikit bisa “lebih banyak” dibanding uang yang jumlahnya lebih banyak. Persembahan janda miskin secara nilai “kwantitas” sedikit sekali tetapi Yesus menghitungnya secara persentase dari apa yang dimiliki. Janda miskin itu memberi semua (100%) dari penghasilannya tetapi orang yang lain, walau memberi banyak, mungkin hanya 1% atau 5% dari yang ia miliki. Itu sebabnya persembahan janda miskin di nilai “lebih banyak”.

Yesus sangat adil dan inilah perbedaan dimensi penilaian “dunia” dengan dimensi penilaian “Sorga”. Penilaian Sorga lebih adil dari cara penilaian dunia.

2. Persembahan Waktu & Tenaga:

Seorang Eksekutif yang sangat sibuk dengan tanggung jawab bekerja selama 10 jam sehari; bagi yang berkeluarga (harus membagi waktu dengan keluarga) … masih bisa melayani pekerjaan Tuhan dengan sungguh-sungguh dan suka rela.

Full-time Job > Over-time Job & Full Heart!!

Matius 5:38-48 > doing the second mile – doing extra mile!

“Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi. Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapa pun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu. Dan siapa pun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil. Berilah kepada orang yang meminta kepadamu dan janganlah menolak orang yang mau meminjam dari padamu. Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar. Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allah pun berbuat demikian? Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna” Matius 5:38-48.

Banyak kali kita berhenti di satu mil dan merasa cukup untuk melakukan hal yang wajib kita lakukan atau yang orang lain minta kita lakukan. Melalui ayat tsb Yesus ingin kita meresponi dengan dimensi yang baru. Belajar melakukan second mile/extra mile suatu keadaan dimana tidak seorangpun memaksa kita untuk melakukannya tetapi dengan kerelaan dan inisiatif dari diri kita sendiri.

Ribkah melakukan extra mile untuk permintaan Eliezer.

“Kemudian berlarilah hamba itu mendapatkannya serta berkata: “Tolong beri aku minum air sedikit dari buyungmu itu.” Jawabnya: “Minumlah, tuan,” maka segeralah diturunkannya buyungnya itu ke tangannya, serta diberinya dia minum. Setelah ia selesai memberi hamba itu minum, berkatalah ia: “Baiklah untuk unta-untamu juga kutimba air, sampai semuanya puas minum.” Kemudian segeralah dituangnya air yang di buyungnya itu ke dalam palungan, lalu berlarilah ia sekali lagi ke sumur untuk menimba air dan ditimbanyalah untuk semua unta orang itu” Kejadian 24:17-20.
Kesaksian melayani di Hongkong – para TKW (tenaga kerja wanita) dan mereka libur kerja hanya hari Minggu saja tetapi mereka pakai hari libur tersebut untuk mereka beribadah; SOM; Cel Grup, memenangkan jiwa di hari yang sama! Mereka mempunyai semangat untuk memenangkan jiwa dan bila memberi persembahan seperti janda miskin tersebut.

3. Melakukan Missi – Amanat Agung!

“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman” Matius 28:19-20.

“Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksiKu di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi” Kisah Para Rasul 1:8.

“Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” Kisah Para Rasul 4:12.

4. Memperhatikan orang-orang miskin!

“Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya. Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia” Yakobus 1:26-27.

“Maka tidak akan ada orang miskin di antaramu sebab sungguh Tuhan akan memberkati engkau di negeri yang diberikan Tuhan, Allahmu, kepadamu untuk menjadi milik pusaka, asal saja engkau mendengarkan baik-baik suara Tuhan, Allahmu dan melakukan dengan setia segenap perintah yang kusampaikan kepadamu pada hari ini” Ulangan 15:4-5.

“Seperti ada tertulis: “Ia membagi-bagikan, Ia memberikan kepada orang miskin, kebenaran-Nya tetap untuk selamanya.” Ia yang menyediakan benih bagi penabur dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu” 2 Korintus 9:9-10.

“hanya kami harus tetap mengingat orang-orang miskin dan memang itulah yang sungguh-sungguh kuusahakan melakukannya” Galatia 2:10.

5. H a r t a

“Karena dimana hartamu berada, disitu juga hatimu berada” Matius 6:21.
Seorang kaya tingkat dunia, pemilik perusahaan jaringan facebook, Mark Zuckerberg karena rasa bahagianya atas kelahiran putrinya Maxima Zuckerberg dari pernikahannya dengan Chan Zuckerberg, berjanji akan memberikan dana sosial sebesar 99% dari saham yang dipunyai diperusahaannya. Tujuan dari sumbangan sosial ini adalah: memajukan potensi manusia dan mempromosikan kesetaraan bagi semua anak pada generasi mendatang.
Gaya hidup Mark mencerminkan bahwa ia hanya bendahara (pengelola) dan bukan pemilik, pemilik semua “saham”nya adalah Tuhan yang melimpahkan kehidupan dan berkat dalam hidupnya.

“Ada seorang datang kepada Yesus dan berkata: “Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?”
Kata orang muda itu kepada-Nya: “Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?” Kata Yesus kepadanya: “Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku.” Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih sebab banyak hartanya” Matius 19:16, 20-22.

Setiap kita menjalani kehidupan dengan tantangan yang sama; namun jika kita mempunyai pemahaman dengan dimensi yang berbeda maka hasilnya akan berbeda. Seharusnya yang kelihatan bukan yang terpenting tetapi nilai yang tidak kelihatan (eternity) adalah yang terpenting.

No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.