Eternally secure

KISAH RASUL 20:18-24:

  1. Sesudah mereka datang, berkatalah ia kepada mereka: “Kamu tahu, bagaimana aku hidup di antara kamu sejak hari pertama aku tiba di Asia ini: 
  2. dengan segala rendah hati aku melayani Tuhan. Dalam pelayanan itu aku banyak mencucurkan air mata dan banyak mengalami pencobaan dari pihak orang Yahudi yang mau membunuh aku. 
  3. Sungguhpun demikian aku tidak pernah melalaikan apa yang berguna bagi kamu. Semua kuberitakan dan kuajarkan kepada kamu, baik di muka umum maupun dalam perkumpulan-perkumpulan di rumah kamu; 
  4. aku senantiasa bersaksi kepada orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani, supaya mereka bertobat kepada Allah dan percaya kepada Tuhan kita, Yesus Kristus. 
  5. Tetapi sekarang sebagai tawanan Roh aku pergi ke Yerusalem dan aku tidak tahu apa yang akan terjadi atas diriku di situ 
  6. selain dari pada yang dinyatakan Roh Kudus dari kota ke kota kepadaku, bahwa penjara dan sengsara menunggu aku. 
  7. Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.

Paulus sangat mengerti bahwa pelayananya bukan direncanakan untuk kepentingannya sendiri atau bahkan bukan untuk gerejanya. 

Tetapi pelayanan Paulus yang terutama dan dikhususkan hanya untuk kemuliaan Tuhan.

Dengan perkataan lain, fokus utama pelayanan kekristenan bukan untuk menunjukan pada orang lain betapa hebatnya kita, tapi betapa hebatnya Tuhan yang kita layani.

Paulus juga mengajar semua orang untuk tidak memandang kepadanya tetapi untuk hanya kepada Tuhan, dan inilah kerendahan hati yang sebenarnya .

Kerendahan hati bukanlah kita merendahkan diri kita menjadi serendah rendah nya.

Kerendahan hati bukankah berpikir bahwa kita tidak layak, dan kita sangat rendah dan sangat hina. 

Kerendahan hati yang sebenarnya adalah menyadari siapa diri kita dihadapan Tuhan, dan bersukacita dengan kasih karunia yang Tuhan berikan kepada kita dan berusaha untuk menggunakan semua itu untuk memuliakan Tuhan Yesus dalam semua perbuatan kita.

Sangat jelas bahwa tujuan utama kehidupan Paulus adalah untuk memberitakan Injil kasih karunia dari Tuhan Yesus Kristus kepada orang disekitar kehidupannya. 

Sebagai seorang anak Tuhan Yesus, kita tidak direncanakan untuk bertumbuh dengan mendengarkan motivasional, Relevan, self-help dan kotbah-kotbah yang sangat menarik, tetapi kita ditetapkan untuk bertumbuh dengan anugerah dan berita Injil yang sejati didalam Tuhan Yesus Kristus yang mempunyai dimensi kekekalan. 

Tugas para gembala bukanlah untuk menghibur dan menyenangkan jemaat nya tetapi untuk mengajar dan membawa mereka bertobat dari kehidupan yang berdosa dan mulai untuk hidup didalam iman kepada Tuhan Yesus dan melakukan Firman Tuhan dalam segala aspek kehidupan mereka sampai kita semua menjadi serupa dengan Kristus. 

Jika Paulus masih hidup sekarang, banyak orang akan menyebutnya orang bodoh, karena hanya orang bodoh saja yang akan datang ke tempat dimana dia tahu bahwa ditempat itu dia akan menderita. 

Tetapi Paulus berketetapan untuk hidup bagi Yesus Kristus dengan segala konsekuensi nya, dan bukan cuma mau yang baik saja. 

Tujuan utama dari kehidupan Paulus bukan untuk hanya sekedar hidup, tetapi untuk menyelesaikan perlombaan yang Tuhan sudah siapkan untuk dia melakukanya sampai dia bersama dengan Yesus. 

Tujuan hidupnya bukanlah panjang umur, tapi kehidupan yang penuh dengan kemuliaan Tuhan. 

Paulus menunjukan pada kita bahwa lebih baik kehidupan singkat dari pada membuat kehidupanya menjadi tidak berarti.

Paulus tidak perduli akan sikap orang yang tidak akan menghargai dan mengingat perbuatanya. Dia tidak perduli akan pendapat orang, dan bahwa dia akan mati muda; karena dia tidak membangun kerajaan nya sendiri tapi dia membangun kerajaan Allah. Yang Paulus sangat peduli adalah hidupnya bisa berbuah lebat untuk kerajaan Allah dan menyelesaikan perlombaan kehidupan untuk kemuliaan Tuhan Yesus!

Untuk hidup sebagai agen perubahan, maka kita harus menjadi contoh perubahan itu sendiri dengan menanggalkan manusia lama dan mengenakan standart manusia baru berdasarkan Firman Tuhan. 

 

KOLOSE  3:9:

Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya,

The Bible tells us to ‘put off the old man.’ What does that mean? 

It doesn’t mean tossing grandpa out the door. No, it’s not. 

It means we’re to turn away from the flawed traits we had before coming to Christ and from the corrupt nature we inherited from Adam.

KOLOSE 3:1-7: 

  1. Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. 
  2. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi. 
  3. Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah. 
  4. Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamupun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan. 
  5. Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala, 
  6. semuanya itu mendatangkan murka Allah (atas orang-orang durhaka). 
  7. Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu hidup di dalamnya. 

Perhaps you’ve chosen to follow Christ, but you know there are some things you must toss out, some habits you must break, and some sins you must confess. You’re not alone. 

Paul was speaking to the Colossians and to all of us when he said, 

KOLOSE 3: 8-10:

  1. Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu. 
  2. Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya, 
  3. dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;

You have a new nature already given By God—a Christly calling. 

If there’s an area of residual sin in your life today, ask God to help you toss it out of your life. You can do it in the power of Christ!

 

God’s ultimate goal for us…is that we be truly conformed to the likeness of His Son in our person as well as in our standing. (Jerry Bridges). 

What God requires from Christians is not success but faithfulness in running the race God has assigned for them.

  1. God wants us to know that we are eternally secure in Him

1 YOHANES 5:13:

Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal.

  1. God wants us to have full assurance (keyakinan iman yang teguh) in Him

IBRANI 10:22:

Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.

  1. God wants us to have certainty about our calling in Him

2 PETTUS 1:10:

Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung.

No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.