Freedom from overburden

Bulan Agustus ini bangsa kita memperingati hari kemerdekaan. Dan thema kita bulan ini juga “Freedom” – kebebasan/ kelepasan/ kemerdekaan!

Saya berdoa agar setiap kita boleh mengalami kemerdekaan yang nyata; dimana Tuhan melepaskan banyak beban dalam hidup kita dan hidup kita bukan hanya menjadi ringan tetapi juga dipenuhi sukacita sorga yang berlimpah.

 

BEBAN YANG DARI TUHAN & BEBAN YANG DARI IBLIS.

 

28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.

29 PIKULLAH KUK YANG KUPASANG dan belajarlah pada-Ku karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.

30 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan”

Matius 11:29-30.

 

Sekalipun Yesus berkata marilah kepadaKu yang letih lesu dan berbeban berat tetapi DIA tidak bertujuan untuk meniadakan beban!

Yesus tetap minta kita memikul kuk yang Dia pasang!

Artinya Tuhan sendiri juga memberikan beban dalam hidup kita.

Dengan meniadakan beban sama sekali, itu sama seperti membantu melepas kupu-kupu keluar dari kepompongnya. Awalnya kelihatannya  baik sekali tetapi justru hal itu akan membuat kupu-kupu lemah dan terbunuh.

 

Dengan beban yang tepat, hidup kita menjadi berarti, makin produktif dan menyenangkan bahkan indah seperti kupu-kupu cantik yang akhirnya terbang tinggi. Tuhan turut bekerja dalam segala hal (termasuk melalui beban yang kita alami saat ini), untuk mendatangkan kebaikan.

 

Ciri-ciri beban dari Tuhan:

Beban dari Tuhan memajukan, mendewasakan, menguatkan, mengembangkan karakter dan membuat hidup kita semakin berarti.

Sejak Adam diciptakan, Tuhan memberikan beban tanggung jawab untuk bekerja dan memelihara taman Eden; sekalipun saat itu semua sudah tersedia dengan melimpah tetapi Tuhan tetap meminta Adam untuk bekerja. Kenapa?

Sebab Tuhan tidak mau Adam menjadi makhluk yang lemah dan tidak bertanggung jawab. Kalau Adam tidak diberi beban, maka Adam hanya akan tidur-tiduran, merusak alam yang Tuhan ciptakan, hidupnya tanpa tujuan bahkan lama kelamaan Adam akan merasa bosan, karakternya tidak bertumbuh, pemikirannya tidak dewasa. Bukan itu kehendak Tuhan ciptakan manusia!

Tuhan melatih Adam dengan diberi beban supaya Adam berkembang, makin dewasa, makin bertanggung jawab dan makin kuat.

 

Dalam situasi yang tepat, beban dibutuhkan manusia agar menjadi kuat!

Bayangkan kalau kita semua hidup tanpa beban.

  • semua murid tidak pernah dikasih tugas dan tidak pernah mengalami ujian. Awalnya memang menyenangkan sekali tetapi itu membuat murid tidak pernah pandai!
  • orang tua tidak punya beban untuk menghidupi anak-anaknya. Maka orang tua akan santai, bermalas-malas, tidak gigih bekerja demi keluarga dan jelas itu akan menimbulkan kekacauan di dunia ini.
  • orang kerja tidak pernah diberi beban target; mau bolos silahkan, mau tidur-tidur’an silahkan; maka perusahaan akan hancur dan para pekerja pun tidak pernah bisa berkembang.
  • seorang anak ada dalam sebuah keluarga, yang semua permintaannya selalu dipenuhi. Anak itu akhirnya akan bertumbuh jadi anak yang manja dan tidak bisa mandiri.

 

Tuhan sengaja memberi beban supaya kita bisa bertumbuh, berkembang, semakin dewasa dan memiliki hidup yang berarti.”

 

Ciri-ciri beban dari Iblis:

Beban dari iblis menjatuhkan, menghancurkan dan membuat pahit.

Kalau tidak hati-hati, bisa saja tanpa sadar, kita memikul beban dari Iblis.

Sebagian orang terikat dengan:

  • beban dosa, akhirnya imannya kandas dan mundur secara rohani.
  • beban hutang, sampai akhirnya keuangannya mengalami kehancuran besar dan hidup dalam kemiskinan.
  • beban kecewa, amarah dan kebencian sehingga hidup menjadi sangat pahit.
  • sebagian lagi menanggung beban sakit penyakit yang sangat berat sehingga hari demi hari kesehatan semakin merosot dan sangat menderita.

 

Keluaran 1:11-14.

11 Sebab itu pengawas-pengawas rodi ditempatkan atas mereka untuk menindas mereka dengan kerja paksa: mereka harus mendirikan bagi Firaun kota-kota perbekalan yakni Pitom dan Raamses.

12 Tetapi makin ditindas, makin bertambah banyak dan berkembang mereka sehingga orang merasa takut kepada orang Israel itu.

13 Lalu dengan kejam orang Mesir memaksa orang Israel bekerja,

14 dan memahitkan hidup mereka dengan pekerjaan yang berat yaitu mengerjakan tanah liat dan batu bata dan berbagai-bagai pekerjaan di padang, ya segala pekerjaan yang dengan kejam dipaksakan orang Mesir kepada mereka itu.

 

Saat itu bangsa Israel jumlahnya sangat banyak dan mendominasi di Mesir. Itu sebabnya raja Mesir memerintahkan untuk menindasnya. Bangsa Mesir mulai memberikan beban kepada orang Israel.

Sampai ayat 12, sepertinya belum ada masalah dan dikatakan “… makin ditindas, makin berkembanglah orang Israel”. Ini karena beban yang diberikan masih dalam batas kapasitas bahkan memacu orang Israel untuk lebih maju.

 

Tetapi di ayat 13, orang Mesir mulai menambah beban sampai di luar batas kemampuan orang Israel. Bukan hanya kerja paksa tetapi orang Israel diperlakukan sangat kejam dan diberi tugas yang sangat berat dengan tujuan yaitu memahitkan hidup orang Israel.

 

Dan ini usaha Iblis untuk menyerang hidup kita.

  • Iblis terus berusaha menumpuk beban sehingga hidup kita yang harusnya indah menjadi pahit.
  • Iblis berusaha memenuhi hidup kita dengan beban dosa, sakit hati, kecewa, trauma dll.
  • Iblis berusaha menekan hidup kita dengan beban penyakit, rumah tangga, pekerjaan di luar batas dengan tujuan mencuri, membunuh dan membinasakan sukacita kita.

 

Iblis ingin kita terikat dengan begitu banyak beban sehingga kita tidak lagi fokus kepada Tuhan tetapi kepada beban yang ada dalam hidup kita.

 

Keluaran 5:6-9.

6 Pada hari itu juga Firaun memerintahkan kepada pengerah-pengerah bangsa itu dan kepada mandur-mandur mereka sendiri:

7 “Tidak boleh lagi kamu memberikan jerami kepada bangsa itu untuk membuat batu bata seperti sampai sekarang; biarlah mereka sendiri yang pergi mengumpulkan jerami,

8 tetapi jumlah batu bata, yang harus dibuat mereka sampai sekarang, bebankanlah itu juga kepada mereka dan jangan menguranginya karena mereka pemalas. Itulah sebabnya mereka berteriak-teriak: Izinkanlah kami pergi mempersembahkan korban kepada Allah kami.

9 PEKERJAAN ORANG-ORANG INI HARUS DIPERBERAT SEHINGGA MEREKA TERIKAT KEPADA PEKERJAANNYA DAN JANGAN MEMPEDULIKAN PERKATAAN DUSTA”

 

Firaun berkata bahwa beribadah dan mempersembahkan korban kepada Allah itu hanya sebuah dusta! Firaun mau bangsa Israel bekerja terus sampai akhirnya mereka terikat dengan pekerjaannya dan tidak lagi ingat untuk beribadah kepada Tuhan. Inilah ciri beban dari Iblis yaitu membuat hidup kita menjadi pahit, hancur dan mundur dari Tuhan.

 

Saya tidak tahu beban apa yang membebani dan membelenggu saudara tetapi Tuhan mau kita semua yang letih lesu dan berbeban berat untuk datang kepada Tuhan sehingga kita bisa mengalami kelegaan.

Tuhan mau kita memikul beban/kuk yang dari Tuhan sebab beban dari Tuhan itu enak dan ringan.

 

Dalam studi, pikullah beban yang dari Tuhan.

Jangan sampai kita tidak mempunyai tanggung jawab dalam studi dan asal-asalan. Jadilah pelajar dan mahasiswa yang penuh dengan tanggung jawab, belajarlah dengan sungguh-sungguh, lakukan yang terbaik dan bersukacitalah karena Tuhan.

 

Dalam pekerjaan, pikullah beban yang dari Tuhan.

Jangan asal-asalan bekerja! Jangan juga bekerja melampaui batas kekuatan bahkan mengorbankan kesehatan dan keluarga. Mintalah hikmat Tuhan, bekerjalah dengan maksimal, muliakan Tuhan dengan hartamu, serahkan segala rencanamu kepada Tuhan, maka Dia akan yang akan membuat engkau berhasil!

Hari ini Tuhan mau melepaskan kita dari semua beban yang salah dan memberikan kelegaan dan pertolongan sehingga kita mengalami kemerdekaan yang nyata dalam hidup ini!

 

APA YANG TIDAK BOLEH DILAKUKAN KETIKA BEBAN BERAT MENGHIMPIT KITA?

 

  1. JANGAN BURU-BURU MEMBUAT KEPUTUSAN.

Elia adalah hamba Tuhan yang dipakai Tuhan dengan luar biasa. Di depan mata bangsa Isarel, dia berdoa dan api turun dari langit untuk menyambar korban sembelihan yang sudah dia siapkan.

Bahkan setelah itu dia membunuh 450 nabi baal.

Akan tetapi setelah itu ada sesuatu yang terjadi yang membuat Elia begitu terpukul: Izebel mengancam untuk membunuh Elia.

 

1 Raja-raja 19:3-4.

3 Maka takutlah ia, lalu bangkit dan pergi menyelamatkan nyawanya dan setelah sampai ke Bersyeba, yang termasuk wilayah Yehuda, ia meninggalkan bujangnya di sana.

4 Tetapi ia sendiri masuk ke padang gurun sehari perjalanan jauhnya, lalu duduk di bawah sebuah pohon arar. Kemudian ia ingin mati, katanya: “Cukuplah itu! Sekarang, ya TUHAN, ambillah nyawaku sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek moyangku.”

 

Saat itu Elia dalam kondisi kelelahan fisik akibat sepanjang hari  “berperang” dengan para nabi baal. Elia mengalami kelelahan secara jiwa dan roh.

Dalam kondisi lelah, Elia mendapat ancaman dari Izebel dan itu membuat dia seperti tertimpa beban sangat berat. Elia yang begitu perkasa seolah menjadi tidak berdaya.

Dalam keadaan penuh beban, pikiran dan pergumulan, Elia meninggalkan bujangnya dan masuk berjalan menuju padang gurun. Di situlah Elia berada di titik terendah, titik beban terberat sampai Elia berkata: Ambilah nyawaku! Lebih baik aku mati saja!

 

Bayangkan kalau Tuhan sungguh-sungguh menjawab doa Elia, maka hidup Elia akan berakhir saat itu juga, dia tidak akan mengalami pengalaman yang luar biasa diangkat oleh kereta kuda berapi bahkan Elia juga tidak bisa membangkitkan Elisa untuk meneruskan pelayanannya dengan urapan dobel porsi.

Berapa banyak orang yang dalam keadaan tertekan; kemudian buru-buru membuat keputusan, akhirnya harus menanggung konsekwensi yang menyakitkan?

  • banyak beban kuliah langsung ambil keputusan untuk mundur dari pelayanan (padahal pelayanan bukan penyebab utama permasalahan dalam perkuliahannya).
  • Pasangan-pasangan ketika ada gesekan dan pernikahannya penuh beban, langsung menantang cerai; akibatnya pernikahannya mengalami kehancuran yang sangat menyakitkan.
  • Sebagian orang, ketika sudah tidak kuat lagi dengan beban hidupnya, memilih jalan pintas untuk bunuh diri. Bunuh diri bukan jalan pintas menyelesaikan masalah! Bunuh diri adalah jalan pintas menuju neraka.

 

Ketika seseorang sedang tertekan dengan beban berat, orang itu tidak bisa berpikir dengan baik! Itu sebabnya solusi yang terlintas di pikirannya, bukanlah solusi yang baik.

 

Setiap perkataannya keluar tanpa dipikirkan terlebih dahulu. Tindakan yang dilakukan merupakan keputusan yang tidak bijaksana. Itu sebabnya jangan buru-buru membuat keputusan!

  • Jangan buru-buru berhenti dari pelayanan dan tinggalkan KM,
  • jangan buru-buru minta cerai,
  • jangan buru-buru minta mati,

 

Sebab jika anda tidak buru-buru dan menunggu pikiran jernih, maka anda akan bisa melihat dan mengambil keputusan lebih baik. Inilah yang mendatangkan perkenanan dan penyertaan Tuhan sehingga akhirnya masalah kita bisa berubah menjadi mahkota.

 

  1. JANGAN BERSUNGUT-SUNGUT!

Dalam keadaan penuh beban, biasanya kita akan berusaha mencari kambing hitam supaya bisa melampiaskan segala kekesalan kita. Orang yang sedang lesu, bisa mudah marah kepada pasangan, anak, teman bahkan menjadi sangat sensitif sampai orang tidak dikenal saja ikut kita marahi. Banyak orang yang akhirnya melampiaskan kekecewaannya kepada Tuhan dan bersungut-sungut kepada Tuhan.

 

Pemimpin dalam Alkitab yang pernah mengalami letih lesu dan sangat berbeban berat adalah Musa. Musa memimpin dan membawa lebih dari 1 juta jiwa dari padang gurun menuju Tanah Perjanjian, tempat yang berlimpah susu dan madunya.

Dari awal perjalanan, memang tidak mudah jadi Musa. Awalnya dia diminta membawa bangsa Israel keluar dari Mesir. Tetapi gara-gara Musa, akhirnya bangsa Israel makin ditindas sehingga saat itu banyak orang yang marah kepada Musa.

Bisa bayangkan kalau satu bangsa menyalahkan dan membenci Musa.

Setelah itu Musa berhasil membawa bangsa Israel keluar dari Mesir. Tetapi banyak sekali kejadian di padang gurun yang tidak mudah dan jadi beban tersendiri bagi Musa.

Musa kadang di tuntut, di salah mengerti, di salah’kan kenapa membawa bangsa ini keluar dari Mesir dll. Saat bangsa Israel minta daging kepada Musa; di sinilah Musa mulai bersungut-sungut.

 

Bilangan 11:11-15.

11 Lalu berkatalah Musa kepada TUHAN: “Mengapa Kauperlakukan hamba-Mu ini dengan buruk dan mengapa aku tidak mendapat kasih karunia di mata-Mu sehingga Engkau MEMBEBANKAN KEPADAKU TANGGUNG JAWAB ATAS SELURUH BANGSA INI?

12 Akukah yang mengandung seluruh bangsa ini atau akukah yang melahirkannya sehingga Engkau berkata kepadaku: Pangkulah dia seperti pak pengasuh memangku anak yang menyusu, berjalan ke tanah yang Kaujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyangnya?

13 Dari manakah aku mengambil daging untuk diberikan kepada seluruh bangsa ini? Sebab mereka menangis kepadaku dengan berkata: Berilah kami daging untuk dimakan.

14 AKU SEORANG DIRI TIDAK DAPAT MEMIKUL TANGGUNG JAWAB ATAS SELURUH BANGSA INI SEBAB TERLALU BERAT BAGIKU.

15 Jika Engkau berlaku demikian kepadaku, SEBAIKNYA ENGKAU MEMBUNUH AKU SAJA, jika aku mendapat kasih karunia di mata-Mu supaya aku tidak harus melihat celakaku.”

 

Musa mengalami beban berat sampai dia komplain kepada Tuhan bahkan seperti Elia minta mati saja. Musa yang selama ini tidak pernah bersungut-sungut di hadapan Tuhan, akhirnya mulai bersungut-sungut dan memojokkan Tuhan.

 

Bilangan 11:16-17.

16 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa: “Kumpulkanlah di hadapan-Ku dari antara para tua-tua Israel tujuh puluh orang, yang kau ketahui menjadi tua-tua bangsa dan pengatur pasukannya kemudian bawalah mereka ke Kemah Pertemuan supaya mereka berdiri di sana bersama-sama dengan engkau.

17 Maka Aku akan turun dan berbicara dengan engkau di sana, LALU SEBAGIAN DARI ROH YANG HINGGAP PADAMU ITU AKAN KU-AMBIL dan Ku-taruh atas mereka, maka mereka bersama-sama dengan engkau akan memikul tanggung jawab atas bangsa itu, jadi tidak usah lagi engkau seorang diri memikulnya.

 

Sekalipun beban yang saat ini kita pikul begitu berat, jangan bersungut-sungut. Kita boleh berseru kepada Tuhan untuk meminta pertolongan Tuhan tetapi bukan untuk menyalahkan Tuhan. Tetap fokus kepada kebaikan Tuhan dan belajar mengucap syukur karena itulah yang menyenangkan Tuhan.

 

YANG HARUS DILAKUKAN KETIKA BEBAN BERAT MENGHIMPIT KITA:

 

  1. DATANG MENDEKAT KEPADA TUHAN.

Matius 11:28-29

28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.

29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.

 

“Yesus berkata marilah, datanglah kepadaKu semua yang letih, lelah, stress, kecewa, berbeban berat, yang sudah bekerja terlalu susah payah, sudah bosan dan kering, yang dilelahkan dengan rutinitas … “

“Datanglah mendekat kepada Tuhan melalui doa, pujian, penyembahan, masuklah dalam hadiratNya, terimalah pengurapanNya, maka kita akan mengalami kelegaan, kesegaran bahkan ada anug’rah Tuhan yang akan menguatkan kita!”

 

Yang kita perlukan “datang dan bersandar” di pelukan Bapa karena hanya di dalam Tuhanlah ada THE REAL REST!

Terus berjalan dan bekerja bersama dengan Tuhan. Jangan jauh dari Tuhan dan tetaplah dekat dengan Tuhan, maka kita akan hidup dalam kemerdekaan yang luar biasa.

 

“Sebab Tuhan adalah Roh dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan” 2 Korintus 3:17.

 

Saat kita mendekat pada Tuhan dan mengalami kepenuhan Roh Kudus, maka Roh Kudus akan bekerja dalam hati kita untuk mematahkan setiap kuk, belenggu dan setiap penghalang sehingga kita bisa mengalami kemerdekaan sejati dalam Tuhan.

 

Datanglah, bukalah hati dan alami kepenuhan Roh Kudus lebih lagi, lebih dari yang pernah kita alami sebelumnya, hari demi hari lebih lagi dan ini yang memastikan kita mengalami kemerdekaan sejati dalam hidup kita.

 

  1. BANGUN KELUARGA ROHANI YANG KUAT.

Musa seorang nabi yang paling lemah lembut, bisa mengalami overburden karena dia merasa sendirian. Musa berkata: Seorang diri aku tidak dapat memikul tanggung jawab ini! Semua ini terlalu berat.

Elia seorang nabi yang luar biasa dan penuh pengurapan, mengalami overburden akibat merasa sendiri. Elia berkata kepada Tuhan hanya dia seorang diri saja yang masih hidup (1 Raja-raja 19:14).

  • Musa lupa bahwa dia masih punya Harun dan Miriam.
  • Elia lupa bahwa dia masih punya bujang, yang malah dia tinggalkan sendirian.

 

Hari ini kalau anda mau memikul beban kehidupan dengan lebih ringan, pastikan anda punya keluarga rohani yang bisa menguatkan!

  • Pada akhirnya Musa dibantu 70 orang tua-tua Israel.
  • Pada akhirnya Tuhan menyuruh Elia untuk mencari Elisa.
  • Raja Daud saat dikejar Absalom, dia tidak sendiri sebab masih banyak pahlawan dan teman-temannya yang menyertai Daud.

 

Yesus, sekalipun Dia adalah Tuhan tetapi Yesus adalah pribadi yang  pernah merasakan overburden lebih dari siapapun di dunia ini yaitu ketika semua dosa manusia dibebankan kepadaNya. Saat itu Yesus begitu ketakutan. Dan yang Yesus lakukan adalah berdoa tetapi dia juga mengajak murid-muridNya untuk menemani.

Inilah fungsi tim! Inilah fungsi keluarga rohani!

 

Hari ini kalau saudara rindu mengalami kemerdekaan dari overburden, mulailah cari keluarga atau komunitas rohani yang kuat. Bagi saudara yang belum punya keluarga rohani, segera bergabunglah dalam pelayanan. Bergabung dalam pelayanan fungsinya bukan hanya pelayanan saja tetapi kita juga punya komunitas yang akan mendukung kita. Itu sebabnya dalam pelayanan, bangunlah kesatuan dan kekeluargaan yang indah.

 

Selain itu bergabunglah dalam kelompok sel di gereja kita. KM akan jadi keluarga rohani yang menemani kita melalui masa sukar.

  • Minimal akan ada orang yang akan berdoa untuk kita.
  • Akan ada orang yang mendengar curahan hati kita.
  • Akan ada orang yang bisa memberikan masukan yang baik.
  • Kita bisa menangis dan bisa tertawa di sana dan itu akan sangat mendatangkan kelegaan bagi jiwa kita.
No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.